15.6.07

Ketika di Tolak Karena Melanggar Hari Sabat. Mengapa Tuhan Menyinggung Daud dan Bait?

Matius 12:3-6 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.




Perkataan Tuhan di sini menyiratkan bahwa Dia adalah Daud yang sejati. Pada zaman dulu, ketika mereka ditolak, Daud dan para pengikutnya masuk ke dalam rumah Allah dan memakan roti sajian (ay. 4), dengan jelas melanggar hukum Imamat. Kini Daud yang sejati dan para pengikut-Nya ditolak, dan murid-murid memetik gandum dan memakannya, dengan jelas melakukan sesuatu yang betentangan dengan peraturan sabat. Sebagaimana Daud dan para pengikutnya tidak diangap bersalah, demikian pula Kristus dan para murid-Nya tidak seharusnya disalahkan.
Selanjutnya, perkataan Tuhan di sini menyiratkan perubahan zaman dari imamat kepada kerajaan. Pada zaman dulu, kedatangan Daud mengubah zaman dari zaman imam kepada zaman raja. Dalam zaman imam, pemuka umat harus mendengarkan imam (Bil, 27:21-22). Tetapi dalam zaman raja, imam harus taat kepada raja (1Sam. 2:35-36). Karena itu, apa yang dilakukan Raja Daud bersama para pengikutnya tidak melanggar hukum. Kini kedatangan Kristus mengubah zaman lagi, kali ini dari zaman hukum Taurat kepada zaman kasih karunia. Dalam zaman ini, Kristus berada di atas segalanya. Apa pun yang dilakukan-Nya adalah benar.
Tuhan mewahyukan kepada orang-orang Farisi bahwa Dia melebihi Bait Allah. Ini menunjukkan perpalingan yang lain, perpalingan penggenapan lambang dari bait kepada satu persona. Dalam hal Daud, terjadi perpalingan dari satu zaman ke zaman yang lain. Dalam hal ini, tentang imam, terjadi perpalingan dari bait kepada satu persona yang melebihi bait. Karena imam-imam tidak bersalah dalam berbuat sesuatu pada hari Sabat di dalam bait, bagaimana mungkin murid-murid Tuhan bisa disalahkan dengan melakukan sesuatu pada hari Sabat di dalam Dia yang lebih besar daripada bait? Dalam hal pertama, raja melanggar peraturan imam; dalam hal kedua, imam melanggar peraturan sabat. Menurut Kitab Suci, tidak ada yang bersalah. Jadi, menurut Kitab Suci, yang Tuhan lakukan adalah benar.

No comments: