30.6.07

Apakah Arti Dari Tanda Nabi Yunus?

Matius 16:4
Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus." Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi



Yunus adalah nabi yang berpaling dari Israel kepada orang kafir dan dimasukkan ke dalam perut ikan besar. Setelah tinggal di dalam perut ikan selama tiga hari, dia keluar dan menjadi tanda bagi angkatan itu untuk bertobat (Yun. 1:2, 17, 3:2-10).
Dia adalah lambang Kristus, yang sebagai Nabi diutus oleh Allah kepada umat-Nya (Ul. 18:15), namun berpaling dari Israel kepada bangsa lain, dikuburkan di dalam perut bumi selama tiga hari, dan kemudian bangkit, menjadi tanda bagi angkiatan itu untuk beroleh selamat.
Perkataan Tuhan di sini menyiratkan bahwa terhadap zaman yang jahat dan berzinah ini, yaitu terhadap angkatan orang Yahudi dan agama, Tuhan tidak akan melakukan apa-apa selain mati dan dibangkitkan sebagai suatu tanda, tanda terbesar bagi mereka bahwa mereka dapat beroleh selamat jika mereka percaya.

APAKAH YANG DIMAKSUD AJARAN ORANG FARISI DAN SADUKI?

Matius 16:12
Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.


Kata ajaran mengacu kepada hal-hal yang diajarkan. Ajaran orang Farisi bersifat munafik (23:13, 15, 23, 25, 27, 29), dan ajaran orang Saduki, yang menyangkal kebangkitan, malaikat, dan roh (Kis. 23:8), seperti aliran modernis hari ini. Jadi, ajaran orang Farisi dan ajaran orang Saduki keduanya jahat dan tidak murni, diumpamakan seperti ragi, yang tidak boleh ada di antara uamat Allah (Kel. 13:7).

BAGAIMANA DAPAT MENGENAL KRISTUS?

Matius 16:13
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?


Kaisarea Filipi adalah di bagian utara dari Tanah Kudus, dekat dengan perbatasan, di kaki Gunung Hermon, tempat Tuhan berubah rupa (17:1-2).
Tempat ini jauh dari kota kudus dan Bait Kudus. Kota kudus dan Bait kudus adalah tempat dengan atmosfir agama Yahudi yang usang memenuhi setiap pikiran manusia, tidak memberikan tempat bagi Kristus, Raja baru.
Tuhan sengaja membawa murid-murid-Nya ke tempat yang beratmosfir jernih, agar pikiran mereka dapat dibebaskan dari pengaruh lingkungan agamawi di dalam kota kudus dan Bait kudus, dan agar Dia dapat mewahyukan kepada mereka sesuatu yang baru tentang diri-Nya dan gereja, yang merupakan denyut nadi kerajaan surgawi-Nya. Di Kaisarea Filipi inilah visi tentang diri-Nya sebagai Kristus, Anak Allah yang hidup, dilihat oleh Petrus (ay. 16-17). Di sana pulalah gereja diwahyukan dan disebutkan untuk kali pertama sebagai sarana untuk mendatangkan Kerajaan Surga (ay. 18-19).
Sebagai seorang manusi, Kristus merupakan suatu rahasia bagi angkatan itu, demikian pula bagi orang-orang pada hari ini.
Tanpa wahyu surgawi, orang-orang hanya dapat mengenal bahwa Kristus adalah nabi yang paling besar, tetapi tidak dapat mengenal bahwa Dia adalah Kristus, Anak Allah yang hidup (ay. 16).

SIAPAKAH KRISTUS?

Matius 16:16
Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"


Mesias dalam bahasa aslinya adalah Kristus, mengacu kepada Yang dinubuatkan oleh Allah dalam Perjanjian Lama melalui nabi-nabi dan Yang dicari oleh orang-orang kudus-Nya dari zaman ke zaman (Yoh. 1:41, 45; Luk. 2:25-26, 3:15), Yang akan datang untuk merampungkan kehendak Allah (Ibr. 10:5-7).
Kristus mengacu kepada Yang diurapi oleh Allah, berhubungan dengan amanat Tuhan, sedangkan Anak Allah yang hidup, mengacu kepada Yang kedua dari Allah Tritunggal, berhubungan dengan persona-Nya.
Amanat-Nya adalah merampungkan tujuan kekal Allah melalui penyaliban-Nya, kebangkitan-Nya, kenaikan-Nya ke surga, dan kedatangan-Nya kali kedua, sedangkan persona-Nya menyatakan Bapa dan rampung dalam Roh untuk menyatakan Allah Tritunggal secara sempurna.
Allah yang hidup berlawanan dengan agama yang mati. Tuhan adalah perwujudan Alah yang hidup, tidak ada hubungannya dengan agama yang mati.

MEMILIKI ARTI APA SAJA BATU KARANG DISINI?

Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya


Wahyu Bapa mengenai diri Kristus hanya paruhan pertama dari rahasia besar, yaitu Kristus dan gereja (Ef. 5:32). Karena itu, Tuhan perlu mewahyukan pula kepada Petrus paruhan kedua yang mengenai gereja.
Kata Petrus disini juga berarti batu, bahan bangunan Allah (1Ptr. 2:5).
Batu karang ini tidak hanya mengacu kepada Kristus, tetapi juga kepada wahyu tentang Kristus, wahyu yang diterima oleh Petrus dari Bapa.
Gereja didirikan di atas Kristus dan di atas wahyu tentang Kristus.

KAPAN GEREJA MULAI DIBANGUN DAN MELALUI SIAPA PEMBANGUNAN GEREJA YANG SEJATI DIRAMPUNGKAN?

Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya


Tuhan membangun gereja-Nya mulai hari Pentakosta (Kis. 2:1-4, 41-42). tetapi nubuat Tuhan di sini masih belum digenapi bahkan sampai abad kedua puluh ini.
Tuhan tidak membangun gereja-Nya di dalam kekristenan, yang terdiri dari kelompok-kelompok (aliran-aliran) kekristenan.
Nubuat ini sedang digenapi melalui pemulihan Tuhan, yang di dalamnya pembangunan gereja yang sejati sedang dirampungkan.
Kata Yunani dari jemaat adalah ekklesia berarti dipanggil keluar. Perkataan ini dipakai dengan mengacu kepada jemaat yang dipanggil keluar.
Jemaat-Ku menunjukkan bahwa gereja berasal dari Tuhan, milik Tuhan, bukan dari orang atau sesuatu; tidak seperti denominasi, yang menjadi denominasi berdasarkan nama orang tertentu atau perkara tertentu.

PINTU ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA. BAGAIMANA HAL INI TERJADI DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN PINTU ALAM MAUT?

Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya


Alam maut dalam bahasa aslinya seharusnya adalah, pintu laam maut mengacu kepada kuasa Iblis atau kuasa kegelapan (Kol. 1:13; Kis 26:18), yang tidak dapat menguasai, mengalahkan gereja sejati yang dibangun oleh Kristus di atas wahyu tentang Dia sebagai batu karang, dengan batu-batu seperti Petrus, manusia yang sudah mengalami pengubahan.
Perkataan Tuhan inijuga menunjukkan bahwa kuasa kegelapan Iblis akan menyerang gereja. Karena itu, terjadi peperangan rohani antara kuasa Iblis yang adalah kerajaannya dengan gereja, yang adalah Kerajaan Allah.

APA YANG DIMAKSUD KUNCI KERAJAAN SURGA?

Matius 16:19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."


Kunci dalam bahasa aslinya seharusnya adalah kunci-kunci. Menurut sejarah ada dua kunci. Petrus menggunakan satu buah pada hari Pentakosta, untuk membuka pintu agar kaum beriman Yahudi dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga (Kis. 2:38-42), dan dia memakai yang lain di rumah Kornelius untuk membuka pintu agar orang beriman bukan Yahudi dapat masuk ke dalam Kerajaan Surga (Kis. 10:34-48).
Kerajaan Surga di sini digunakan secara bergantian dengan gereja, yang dipakai dalam ayat sebelumya.
Ini adalah suatu bukti kuat bahwa gereja yang sejati adalah Kerajaan Surga dalam zaman ini. Ini ditegaskan oleh Rm. 14:17, yang menyebutkan Kerajaan Allah dengan acuan yang jelas kepada hidup gereja yang normal.

KUASA MENGIKAT DAN MELEPASKAN SEBENARNYA DIBERIKAN KEPADA SIAPA DAN BAGAIMANA HAL ITU DAPAT DILAKSANAKAN?

Matius 16:19
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."


Injil ini berhubungan dengan Kerajaan Surga, yang adalah perkara kekuasaan. Gereja yang diwahyukan dalam kitab ini mewakili kerajaan dengan pemerintahannya.
Karena itu, kuasa untuk mengikat dan melepaskan tidak hanya diberikan kepada Petrus, rasul untuk gereja di sini, melainkan juga kepada gereja sendiri (18:17-18).
Apa pun yang diikat atau dilepaskan oleh umat gereja di bumi haruslah sesuatu yang sudah diikat atau dilepaskan di surga.
Kita hanya dapat mengikat atau melepaskan apa yang sudah terikat atau terlepas di surga.

TAHUKAH ANDA, APA YANG DI MAKSUD DIRI?

Matius 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.



Tiga istilah dalam ay. 23-25 saling berhubungan : pikiran, dirinya, dan hayat jiwa. Pikiran kita adalah ekspresi dari diri kita, dan diri kita adalah perwujudan hayat jiwa kita.
Hayat jiwa kita terwujud dan diperhidupkan oleh diri kita, dan diri kira dinyatakan melalui pikiran kita, pemikiran kita, konsepsi kita, pendapat kita.
Bila kita meletakkan pikiran kita bukan pada hal-hal Allah, melainkan pada hal-hal manusia, pikiran kita menyerap kesempatan untuk bertindak dan menyatakan dirinya. Inilah yang terjadi pada Petrus.
Karena itu, perkataan selanjutnya dari Tuhan menunjukkan bahwa Petrus harus menyangkal dirinya, yaitu tidak menyelamatkan hayat jiwanya, melainkan kehilangan hayat jiwanya.
Kehilangan hayat jiwa adalah realitas menyangkal diri. Itulah yang disebut memikul salib.

BAGAIMANA CARA KITA MEMIKUL SALIB?

Matius 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.



Salib bukan hanya suatu penderitaan, tetapi juga sesuatu yang membunuh. Salib membunuh dan mengakiri penjahat.
Pertama-tama Kristus memikul salib, kemudian Dia disalibkan. Kita, kaum beriman-Nya, disalibkan lebih dulu dengan Dia dan kini memikul salib.
Bagi kita, memikul salib adalah tetap tinggal di bawah pembunuhan kematian Kristus untuk mengakhiri diri kita, hayat alamiah kita, dan manusia lama kita. Dengan berbuat demikian, kita menyangkal diri kita agar kita dapat mengikuti Tuhan.
Sebelum Tuhan disalibkan, murid-murid mengikuti-Nya secara luaran. Tetapi kini, setelah Dia bangkit, kita mengikuti-Nya secara batini.
Karena di dalam kebangkitan, Dia telah menjadi Roh pemberi-hayat (1Kor. 15:45) yang tinggal di dalam roh kita (2Tim. 4:22), kita mengikuti Dia di dalam roh kita (Gal. 5:16-25).

Apakah Tujuan Tuhan Menyembunyikan Mayat Musa dan Mengangkat Elia?

Matius 17:3
Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.




Musa mati dan Allah menyembunyikan tubuhnya (Ul. 34:5-6); Elia diangkat oleh Allah ke surga (2Raj. 2:11). Allah sengaja melakukan dua hal ini agar Musa dan Elis dapat menampakkan diri bersama Kristus di gunung pengubahan-Nya.
Mereka dipelihara oleh Allah supaya mereka dapat menjadi dua saksi dalam kesusahan besar (Why. 11:3-4). Musa mewakili hukum Taurat, dan Elia, mewakili para nabi. Hukum Taurat dan nabi-nabi adalah unsur yang menyusun Perjanjian Lama sebagai kesaksian yang lengkap dari Kristus (Yoh, 5:39).
Dalam ayat ini Musa dan Elia menampakkan diri dan bercakap-cakap dengan Kristus mengenai kematian-Nya (Luk. 9:31), yang sudah dibicarakan dalam Perjanjian Lama (Luk. 24:25-27, 44; 1Kor. 15:3).

Siapakah yang Harus kita Dengarkan? Hukum Taurat atau Para Nabi?

Matius 17:5
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.




Dalam ekonomi Allah, setelah Kristus datang, kita harus mendengarkan Dia; kita tidak seharusnya mendengarkan hukum Taurat dan para nabi, karena hukum Taurat dan para nabi sudah digenapi di dalam dan oleh Kristus.
Petrus mengusulkan untuk menempatkan Musa dan Elia, yaitu hukum Taurat dan para nabi, bersama Kristus, tetapi Allah menyingkirkan Musa dan Elia, tidak meninggalkan seorang pun selainYesus. Hukum Taurat dan para nabi adalah bayangan dan nubuat, bukan realitasnya; realitasnya adalah Kristus. Kini, karena Kristus, realitasnya, ada di sini, bayangan dan nubuat tidak diperlukan lagi. Tidak ada seorang pun selain Yesus yang boleh tinggal dalam Perjanjian Baru. Yesus adalah Musa hari ini; sebagai Yang demikian, Dia memberikan hukum hayat ke dalam kaum beriman-Nya. Yesus juga adalah Elia hari ini; sebagai Yang demikian, Dia berbicara bagi Allah dan menyampaikan Allah ke dalam kaum beriman-Nya. Inilah ekonomi Perjanjian Baru Allah.

Bagaimana Kita Seharusnya Hidupdan Bertindak dalam Kerajaan Surga?

Matius 18:1
Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"

Pasal ini membahas bagaimana kita seharusnya hidup dan bertindak dalam Kerajaan Surga :
(1) harus menjadi seperti anak-anak keci; (ay. 2-4);
(2) tidak menyandung orang lain, atau meletakkan batu sandungan apa pun (ay. 5-9); (3) tidak memandang remeh seorang beriman yang kecil sekalipun (ay. 10-14);
(4) mendengarkan gereja dan tidak disalahkan oleh gereja (ay. 15-20); dan
(5) mengampuni saudara tanpa batas (ay. 21-35).
Semua ini menunjukkan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita harus merendah dan tidak meremehkan orang beriman yang mana pun, melainkan mengasihi dan mengampuni saudara kita.

Gereja dalam ayat ini mengacu kepada Gereja yang Lokal atau Universal?

Matius 18:17
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai

Gereja yang diwahyukan dalam 16:18 adalah gereja yang universal, yaitu Tubuh Kristus yang unik, sedangkan gereja yang diwahyukan di sini adalah gereja lokal, ekspresi dari Tubuh Kristus yang unik di lokal tertentu. Pasal 16 membahas pembangunan gereja universal, sedangkan pasal ini membahas praktek gereja lokal. Dalam kedua aspek itu gereja mewakili Kerajaan Surga yang memiliki kuasa untuk mengikat dan melepaskan.

Dua atau Tiga Orang disini Mengacu Kepada Gereja atau Kepada Salah Satu Cara Bersidang Gereja Lokal (satu kota satu gereja)

Matius 18:20
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.



Dua atau tiga orang ini adalah dua atau tiga orang dalam ay. 16. Mereka berkumpul bersama dalam nama Tuhan, tetapi mereka bukan gereja; karena ay. 17 mengatakan, bahwa jika ada persoalan, mereka perlu memberitahukannya kepada gereja.
Perkumpulan atau sidang kaum beriman diprakarsai oleh Tuhan, yang memanggil kaum beriman keluar dari segala manusia, perkara, dan benda yang menduduki diri mereka dan mengumpulkan mereka bersama dalam nama-Nya untuk menikmati kekayaan hadir-Nya.
Berkumpulnya beberapa orang itu, yaitu dua atau tiga orang, menyiratkan salah satu cara gereja bersidang secara lokal. Sidang yang terdiri dari beberapa orang itu pasti diadakan di rumah-rumah kaum beriman, seperti yang disebutkan dalam Kis. 2:46 dan 5:42, untuk berdoa (ay. 19; Kis. 12:5, 12), bersekutu, memecahkan roti, mengajar, atau memberitakan Injil (Kis. 2:42, 5:42).
Kebanyakan sidang semacam itu diadakan di beberapa tempat sekaligus dalam satu lokal, tetapi semuanya tetap merupakan gereja yang unik di lokal itu (ay. 17). Kalau tidak, sidang-sidang itu bukan sidang yang berbeda tempat, melainkan perpecahan, dan menjadi sekte (Gal. 5:20).

Tuhan Telah Menghapus Dosa Kita Bagaimana Seharusnya Kita Terhadap Saudara Kita yang Bersalah?

Matius 18:32
Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku


Jumlah sebesar ini (sepuluh ribu telenta dalam ayat 24) menunjukkan bahwa tidak mungkin orang yang berhutang itu melunasi hutangnya. Ini mengacu kepada hutang dosa kita yang begitu besar terhadap Tuhan, yang menumpuk setelah kita beroleh selamat.
Namun Tuhan penuh belas kasihan, Ia membebaskan dan menghapus hutang kita. Ini mengacu kepada pengampunan hutang kita, yang kita alami setelah kita beroleh selamat dan menjadi hamba Tuhan.Seratus dinar dalam ayat 28 adalah Lebih kecil daripada satu per sepuluh ribu dari sepuluh ribu talenta. Ini mengacu kepada dosa yang dilakukan seorang saudara terhadap kita setelah kita beroleh selamat dan menjadi hamba Tuhan.
Perbuatan kita yang tidak mengampuni saudara yang berdosa terhadap kita akan memilukan saudara lain, dan mereka mungkin membawa perkara itu kepada Tuhan. Menyerahkan dalam ayat 34 mengacu kepada penanggulangan Tuhan atas kaum beriman-Nya pada kedatangan-Nya kembali. Jika kita tidak mengampuni saudara yang berdosa terhadap kita, kita akan didisiplinkan oleh Tuhan sampai kita mengampuni dia dari dalam hati kita, yaitu sampai kita membayar semua hutang kita. Kemudian Tuhan akan mengampuni kita. Inilah pengampunan dalam kerajaan. Ini menyiratkan bahwa jika kita tidak mengampuni saudara dari dalam hati kita hari ini, kita tidak akan diizinkan masuk ke dalam kerajaan pada zaman yang akan datang. Lihat cat. 322 dalam ps. 12.

Apa Perbedaan Memperoleh Hayat Yang Kekal didalam kitab Matius dan Kitab Yohanes?

Matius 19:16 Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"


Memperoleh hidup yang kekal bahasa aslinya adalah memperoleh hayat yang kekal. Memperoleh hayat yang kekal seperti yang dibicarakan dalam Matius berbeda dengan memperoleh hayat yang kekal yang dibiacarakan dalam Yohanes.
Matius membahas kerajaan, sedangkan Yohanes membahas hayat. Dalam Injil Yohanes, memperoleh hayat yang kekal adalah diselamatkan oleh hayat Allah yang bukan ciptaan, agar kita dapat hidup dengan hayat itu pada hari ini dan sampai selama-lamanya; tetapi dalam Injil Matius, memperoleh hayat yang kekal adalah mengambil bagian dalam realitas Kerajaan Surga dalam zaman ini dengta hayat kekal Allah dan mengambil bagian dalam manifestasi kerajaan dalam zaman yang akan datang, yang dengannya kita menimati hayat kekal Allah dengan lebih sempurna.

Apa yang dimaksud Masuk Kedalam Hidup?

Matius 19:17 Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."


Di sini, masuk ke dalam hidup berarti masuk ke dalam Kerajaan Surga (ay. 23). Kerajaan Surga adalah wilayah hayat kekal Allah. Karena itu, ketika kita masuk ke dalamnya, kita masuk ke dalam hayat Allah. Ini berbeda dengan beroleh selamat.
Beroleh selamat adalah memperoleh hayat Allah yang masuk ke dalam kita menjadi hayat kita, sedangkan masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah masuk ke dalam hayat Allah untuk menikmati kekayaan hayat Allah.
Yang pertama adalah ditebus dan dilahirkan kembali oleh Rog Kudus, yang dengannya kita menerima hayat Allah; yang terakhir adalah hidup dan berperilaku dengan hayat Allah. Yang satu adalah perkara hayat; yang lain adalah perkara kerhidupan.

Apakah dengan Menuruti Seluruh Perintah Hukum Taurat, Kita Telah Sempurna?

Matius 19:20-21 Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.


Menuruti segala perintah Allah dalam ayat 17, bukan syarat untuk beroleh selamat, melainkan berhubungan dengan memasuki Kerajaan Surga. Menurut konstitusi Kerajaan Surga, masuk ke dalam Kerajaan Surga menuntut kita bukan hanya memenuhi standar hukum lama, tetapi juga standar hukum baru pelengkap yang diberikan oleh Raja (5:17-48).
Keselamatan hanya menuntut kiita beriman, sedangkan Kerajaan Surga menuntut kebenaran yang melampaui (unggul) hasil dari pemeliharaan hukum lama dan hukum pelengkap yang diberikan oleh Raja surgawi.
Meskipun orang muda itu telah menuruti perintah-perintah hukum yang lama, seperti anggapannya sendiri, dia masih belum sempurna, tidak memenuhi standar syarat hukum baru yang melengkapi, karena dia tidak rela menjual miliknya dan menyimpan harta di surga, seperti yang dituntut oleh konstitusi kerajaan (6:19-21).
Mengikuti Tuhan adalah mengasihi Dia lebih daripada segala sesuatu (10:37-38). Ini adalah syarat tertinggi untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Apakah Perbedaan Antara Keselamatan dan Masuk Kerajaan Surga?

Matius 19:25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?


Seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang Kristen hari ini, murid-murid mengacaukan keselamatan dengan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Perkataan Tuhan kepada orang muda itu menyinggung perkara masuk ke dalam Kerajaan Surga (ay. 23-24), tetapi murid-murid mengira itu mengacu kepada keselamatan.
Konsepsi mereka mengenai keselamatan bersifat alamiah dan umum. Mereka tidak mengerti wahyu Tuhan tentang masuk ke dalam Kerajaan Surga.
(Untuk Lebih Jelas Baca Pertanyaan pada ayat 17)

Masuk Kerajaan Surga Memiliki Syarat yang Tinggi. Jika Demikian Bagaimana Dapat Masuk Kerajaan Surga?

Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.


Dengan hayat manusia kita, tidak mungkin kita masuk ke dalam Kerajaan Surga, tetapi hal itu mungkin terjadi dengan hayat ilahi Allah, yaitu Kristus yang disalurkan ke dalam kita, sehingga kita dapat menempuh hidup berdasarkan hayat kerajaan.
Dengan Kristus, yang menguatkan kita untuk melakukan segala sesuatu (Flp. 4:13), kita dapat menggenapi tuntutan kerajaan.

"Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Matius 19:27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"


Dalam kerajaan yang akan datang, para pemenang akan duduk di takhta untuk memerintah atas bumi (Why. 20:4). Dua belas rasul yang pertama, termasuk Petrus, akan menghakimi dua belas suku Israel, dan para pemenang lain akan berkuasa atas bangsa-bangsa (Why. 2:26).

Menerima seratus kali lipat rumah, ladang, dan sanak keluarga, adalah menerima pahala dalam zaman ini (Mrk. 10:30). Ini mengacu kepada kenikmatan kita hari ini atas saudara laki-laki dan saudara perempuan di dalam Tuhan dengan segala milik mereka.
Memperoleh dalam ayat 29 dalam bahasa aslinya adalah mewarisi. Mewarisi hidup kekal adalah menerima pahala dalam zaman yang akan datang (Luk. 18:29-30), dalam manifestasi Kerajaan Surga, dengan kenikmatan atas hayat ilahi yang lebih penuh daripada kenikmatan dalam zaman ini.

Mengapa Tuhan Memberi Upah yang Sama Kepada Setiap Orang dan Bahkan Membayar yang Terakhir Masuk Menjadi yang Pertama?

Matius 20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?



Ini adalah jawaban yang tegas bagi Petrus dari Tuhan, yang menunjukkan bahwa Tuhan telah memberikan kepada Petrus apa yang menurut dia patut diterimanya. Tetapi Tuhan berhak memberi upah yang sama kepada pekerja yang terakhir menurut keinginan-Nya sendiri, bukan dalam prinsip pekerjaan, melainkan dalam prinsip kasih karunia. Hal ini menghancurkan pikiran Petrus yang alamiah dan komersial, dan mengoreksi konsepsinya.
Dalam menghadapi Tuhan dalam 19:27, konsepsi Petrus sama sekali komersial, menurut prinsip pekerjaan, bukan kasih karunia. Dalam jawabannya kepada Petrus, Tuhan dengan tegas menunjukkan bahwa upah-Nya kepada para pengikut-Nya bukanlah perkara komersial melainkan perkara yang sesuai dengan keinginan-Nya dan kasih karunia-Nya. Untuk mendapatkan Kerajaan Surga, murid-murid perlu meninggalkan segalanya dan mengikuti Tuhan; tetapi yang akan diberikan-Nya kepada mereka sebagai pahala melebihi apa yang sepatutnya mereka terima. Ini tidak menurut prinsip dagang, melainkan menurut kesenangan hati Tuhan. Ini adalah perangsang bagi para pengikut-Nya.

15.6.07

Yohanes Pembaptis Adalah Yang Memperkenalkan Raja. Kenapa Dalam Ayat Ini Sepertinya Ia Ragu?

Matius 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"





Perkataan Yohanes Pembaptis di sini tidak berarti bahwa dia meragukan Kristus.
Dia bertanya kepada Kristus seperti ini untuk merangsang hati-Nya agar Dia membebaskan dirinya. Dia tahu bahwa Kristus adalah Yang akan datang, dan dia telah dengan tegas memperkenalkan-Nya kepada orang-orang (Yoh. 1:26-36).
Sesudah itu, Yohanes dipenjarakan (4:12). Dalam penjara itu dia menunggu, mengharapkan Kristus melakukan sesuatu untuk melepaskan dirinya.
Namun, Kristus tidak melakukan apa-apa untuknya, walaupun Dia berbuat banyak hal untuk menolong orang lain.
Ketika Yohanes mendengar hal ini, mungkin dia nyaris tersandung (ay. 6). Karena itu, dia mengutus murid-muridnya menyampaikan pertanyaan itu untuk merangsang hati Kristus.

Mengapa Yohanes Pembaptis dikatakan Yang Terbesar.? Namun Yang terkecil dalam Kerajaan Surga Lebih Besar dari Yohanes. Bagaimana Hal ini Terjadi?

Matius 11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya




Semua nabi sebelum Yohanes hanya bernubuat bahwa Kritus akan datang, tetapi Yohanes bersaksi bahwa Kristus telah datang.
Nabi-nabi mengharapkan Kristus, tetapi Yohanes bersaksi bahwa Kristus telah datang. Nabi-nabi mengharapkan Kristus, tetapi Yohanes melihat Kristus.
Karena itu, Yohanes lebih besar daripada semua nabi. Walaupun Yohanes melihat Kristus yang berinkarnasi dan memperkenalkan Dai kepada orang-orang, dia tidak memiliki Kristus yang bangkit yang berhuni di dalamnya.
Umat kerajaan memiliki Kristus yang demikian. Yohanes hanya dapat mengatakan, "Inilah Kristus," tetapi umat kerajaan dapat mengatakan, "Bagiku hidup adalah Kristus" (Flp. 1:21). Karena itu, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripadanya.
Keadaan seseorang bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada hubungannya dengan Kristus. Kristus adalah faktor yang menentukan. Makin dekat seseorang kepada Kristus, makin besarlah dia.

Mengapa Kita Harus Menjadi orang Yang Menyerbu Untuk Masuk Kedalam Kerajaan Surga?

Matius 11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.


Diserbu bahasa aslinya adalah, diperebutkan dengan paksa, dan orang yang merebut dengan paksa mendapatkannya.
Sejak hari Yohanes Pembaptis sampai saat itu, orang-orang Farisi denan keras menghambat orang-orang yang hendak masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Karena itu, orang-orang yang mau masuk harus merebutnya dengan "paksa".

Untuk Apa Hari Sabat ditetapkan?

Matius 12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.




Hari Sabat ditetapkan supaya orang-orang Yahudi mengingat penyelesaian penciptaan Allah (Kej. 2:2), memelihara tanda perjanjian yang diadakan oleh Allah dengan mereka (Yeh. 20:12), dan mengingat penebusan ALlah yang sudah rampung bagi mereka (Ul. 5:15).
Karena itu, melanggar hari Sabat adalah perkara yang serius dalam pandangan orang Farisi yang agamawi.
Bagi mereka, hal itu tidak diperbolehkan dan tidak sesuai dengan Kitab Suci. Tetapi mereka tidak memiliki pengenalan yang memadai mengenai Kitab Suci. Berdasarkan pengetahuan mereka yang sangat sedikit, mereka memperhatikan upacara memperingati hari Sabat, tidak memperhatikan rasa lapar orang.
Alangkah bodohnya jika kita hanya memperhatikan upacara yang sia-sia!

Ketika di Tolak Karena Melanggar Hari Sabat. Mengapa Tuhan Menyinggung Daud dan Bait?

Matius 12:3-6 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.




Perkataan Tuhan di sini menyiratkan bahwa Dia adalah Daud yang sejati. Pada zaman dulu, ketika mereka ditolak, Daud dan para pengikutnya masuk ke dalam rumah Allah dan memakan roti sajian (ay. 4), dengan jelas melanggar hukum Imamat. Kini Daud yang sejati dan para pengikut-Nya ditolak, dan murid-murid memetik gandum dan memakannya, dengan jelas melakukan sesuatu yang betentangan dengan peraturan sabat. Sebagaimana Daud dan para pengikutnya tidak diangap bersalah, demikian pula Kristus dan para murid-Nya tidak seharusnya disalahkan.
Selanjutnya, perkataan Tuhan di sini menyiratkan perubahan zaman dari imamat kepada kerajaan. Pada zaman dulu, kedatangan Daud mengubah zaman dari zaman imam kepada zaman raja. Dalam zaman imam, pemuka umat harus mendengarkan imam (Bil, 27:21-22). Tetapi dalam zaman raja, imam harus taat kepada raja (1Sam. 2:35-36). Karena itu, apa yang dilakukan Raja Daud bersama para pengikutnya tidak melanggar hukum. Kini kedatangan Kristus mengubah zaman lagi, kali ini dari zaman hukum Taurat kepada zaman kasih karunia. Dalam zaman ini, Kristus berada di atas segalanya. Apa pun yang dilakukan-Nya adalah benar.
Tuhan mewahyukan kepada orang-orang Farisi bahwa Dia melebihi Bait Allah. Ini menunjukkan perpalingan yang lain, perpalingan penggenapan lambang dari bait kepada satu persona. Dalam hal Daud, terjadi perpalingan dari satu zaman ke zaman yang lain. Dalam hal ini, tentang imam, terjadi perpalingan dari bait kepada satu persona yang melebihi bait. Karena imam-imam tidak bersalah dalam berbuat sesuatu pada hari Sabat di dalam bait, bagaimana mungkin murid-murid Tuhan bisa disalahkan dengan melakukan sesuatu pada hari Sabat di dalam Dia yang lebih besar daripada bait? Dalam hal pertama, raja melanggar peraturan imam; dalam hal kedua, imam melanggar peraturan sabat. Menurut Kitab Suci, tidak ada yang bersalah. Jadi, menurut Kitab Suci, yang Tuhan lakukan adalah benar.

Apa Yang di Maksud Dengan Tuhan Atas Hari Sabat?


Matius 12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."




Di sini Tuhan menunjukkan perpalingan ketiga, perpalingan yang menyatakan hak, dari hari Sabat kepada Tuhan atas hari Sabat. Sebagai Tuhan atas hari Sabat, Dia memiliki hak untuk mengubah peraturan tentang hari Sabat.
Jadi, Tuhan mengemukakan pembelaan rangkap tiga kepada orang Farisi yang meyalahkan. Dia adalah Daud yang sejati, bait yang lebih besar, dan Tuhan atas hari Sabat. Karena itu, Dia dapat melakukan apa saja yang disukai-Nya pada hari Sabat, dan apa pun yang dilakukan-Nya dibenarkan oleh diri-Nya sendiri.
Dia berada di atas semua upacara dan peraturan. Karena Dia ada di sana, tidak seharusnya kita memperhatikan upacara atau peraturan apa pun.
Pasal 12 mencatat tindakan Tuhan pada dua hari Sabat (Luk. 6:1, 6). Yang dilakukan-Nya pada hari Sabat pertama (ayat 1) adalah menunjukkan bahwa Dia memperhatikan diri-Nya sebagai Kepala Tubuh. Sebagai Kepala, Dia adalah segala sesuatu – Daud yang sejati, bait yang lebih besar, dan Tuhan atas hari Sabat.
Yang dilakukan-Nya pada hari Sabat kedua ( ayat 10) adalah menyatakan bahwa Dia memperhatikan angota-anggota-Nya. Pada hari Sabat ini, Dia menyembuhkan seseorang yang mati sebelah tangannya, menyamakan orang itu seperti seekor domba (ay. 11-12).
Tangan adalah anggota tubuh dan domba adalah anggota kawanan. Tuhan mau melakukan apa saja untuk menyembuhkan anggota-anggota-Nya, untuk menyelamatkan domba-Nya yang jatuh.
Hari Sabat atau bukan hari Sabat, Tuhan berminat menyembuhkan anggota Tubuh-Nya yang mati. Bagi Dia, peraturan-peraturan bukan masalah; penyelamatan domba-Nya yang jatuh adalah segalanya.

Mengapa Menghujat Roh Kudus disebut Sebagai Dosa Yang Tidak Akan Diampuni?

Matius 12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni




Menghujat Roh berbeda dengan menghina Roh (Ibr. 10:29). Menghina Roh adalah tidak menaati Dia dengan sepenuh hati. Banyak orang beriman melakukan hal ini. Jika mereka mengakui dosa ini, mereka akan diampuni dan dicuci oleh darah Tuhan (1Yoh. 1:7,9).
Tetapi menghujat Roh adalah menghujat seperti yang dilakukan oleh orang Farisi dalam ay. 24. Tuhan mengusir setan dengan Roh. Tetapi orang Farisi yang melihatnya, mengatakan bahwa Tuhan mengusir setan dengan Beelzebul, pemimpin setan. Ini adalah hujat terhadap Roh.
Dengan hujat semacam itu, penolakan orang Farisi terhadap Raja surgawinya mencapai puncaknya.
Dalam ekonomi Allah Tritunggal, Bapa memiliki rencana penebusan (Ef. 1:5, 9), Anak merampungkannya berdasarkan rencana Allah (1Ptr. 2:24; Gal. 1:4), dan Roh menjangkau orang dosa untuk menerapkan penebusan yang dirampungkan oleh Anak (1Kor. 6:11; 1Ptr. 1:2).
Jika seorang dosa menghujat Anak seperti yang dilakukan oleh Saulus dari Tarsus, Roh masih memiliki tumpuan untuk bekerja di atas dirinya dan membuatnya bertobat dan percaya kepada Anak agar dia dapat diampuni (lihat 1Tim. 1:13-16).
Tetapi jika orang dosa menghujat Roh, Roh tidak memiliki tumpuan untuk bekerja di atas dirinya, dan tidak akan ada orang yang akan membuatnya bertobat dan dipercaya.
Jadi, orang semacam itu tidak mungkin diampuni. Ini bukan hanya logis menurut alasan, tetapi juga bersifat kepemerintahan berdasarkan prinsip administrasi Allah, seperti yang diwahyukan di sini oleh firman Tuhan.

Ada Dua Zaman Bagi Allah Untuk Memberi Pegampunan. Dosa Apa Yang Tidak Dapat Diamuni Di Zaman Ini Atau Di Zaman Yang Akan Datang?

Matius 12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.




Di dunia ini bahasa aslinya adalah di zaman ini.
Dalam administrasi kepemerintahan Allah, pengampunan-Nya memiliki seluk beluk zaman. Untuk administrasi-Nya, Dia sudah merencanakan berbagai zaman.
Masa dari kedatangan Kristus kali pertama sampai kekekalan secara zaman dibagi ke dalam tiga zaman :
(1) zaman ini, zaman sekarang , dari kedatangan pertama Kristus sampai kedatangan-Nya kali kedua;
(2) zaman yang akan datang, masa milenium, seribu tahun untuk pemulihan dan pemerintahan surgawi, dari kedatangan kembali Kristus sampai akhir langit lama dan bumi lama; dan
(3) kekekalan, zaman kekal dari langit baru dan bumi baru.
Pengampunan Allah dalam zaman ini adalah untuk keselamatan kekal orang dosa. Pengampunan ini diberikan kepada orang dosa dan orang beriman.
Pengampunan Allah dalam zaman yang akan datang berhubungan dengan pahala sezaman kaum beriman.
Jika setelah beroleh selamat seorang beriman melakukan suatu dosa, tetapi tidak mau melakukan pemberesan melalui pengakuan dan pembersihan darah Tuhan (1Yoh. 1:7, 9), sebelum dia meninggal atau sebelum kedatangan kembali Tuhan, dosa itu tidak akan diampuni pada zaman ini, akan tetap ada dan akan dihakimi pada takhta penghakiman Kristus (2Kor. 5:10).
Dalam keadaan seperti itu, orang beriman tidak bisa diberi pahala berupa kerajaan; maksudnya tidak bisa mengambil bagian bersama dengan Kristus dalam kemuliaan dan sukacita dalam manifestasi Kerajaan Surga, tetapi akan didisiplinkan supaya dosa itu dibereskan, dan diampuni dalam zaman yang akan datang (18:23-35).
Pengampunan semacam ini akan memelihara keselamatan kekal kaum beriman tetapi tidak akan membuatnya memenuhi syarat untuk mengambil bagian dalam kemuliaan dan sukacita kerajaan yang akan datang.

Apa Yang diMaksud dengan Rahim Bumi?

Matius 12:40 Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.



Rahim bumi disebut "bagian bawah bumi" (Ef. 4:9) dan dunia orang mati (Kis. 2:27), tempat yang Tuhan kunjungi setelah kematian-Nya.
Dunia orang mati memiliki dua bagian, bagian penyiksaan, dan bagian penghiburan (Luk. 16:23-26).
Bagian penghiburan adalah Firdaus, tempat yang Tuhan kunjungi bersama penyamun yang berolehs elamat setelah mereka mati di kayu salib (Luk. 23:43).
Jadi, rahim bumi, bagian bawah bumi, dunia orang mati, dan Firdaus adalah istilah yang bersinonim, mengacu kepada tempat yang Tuhan diami selama tiga hari tiga malam setelah Dia mati dan sebelum Dia bangkit.

Bagaimana Kristus Lebih Besar Dari Yunus?

Matius 12:41 Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan menghukumnya juga. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!





Demikian juga untuk ay. 42,kata "lebih" mengacu kepada lebih baik dalam kualitas dan lebih besar dalam kuantitas; karena itu, lebih.
Istilah ini berbeda dengan kata melebihi dalam ay. 6, yang berarti lebih besar dalam ukuran luar atau kapasitas luar.
Sebagai Nabi yang diutus oleh Allah kepada umat-Nya (Ul. 18:15, 18), Kristus melebihi Nabi Yunus.
Yunus adalah orang yang berpaling dari Israel kepada bangsa lain dan dimasukkan ke dalam perut ikan besar.
Setelah tinggal di sama selama tiga hari, dia keluar untuk menjadi tanda bagi angkatan itu agar mereka bertobat (Yun. 1:2, 17, 3:2-10).
Ini adalah lambang Kristus, yang akan berpaling dari Israel kepada bangsa bukan Yahudi dan yang akan dikuburkan di dalam rahim bumi selama tiga hari dan kemudian dibangkitkan, menjadi tanda bagi angkatan ini untuk dapat beroleh selamat.

Kristus Lebih Besar Dari Salomo. Apa Maksudnya?

Matius 12:42 Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!"



Sebagai Anak Duad, sebagi Raja, Kristus melebihi Salomo.
Raja Salomo membangun Bait Allah dan mengucapkan perkataan hikmat. Ratu dari bangsa bukan Yahudi datang kepadanya (1Raj. 6:2, 10:1-8).
Ini juga lambang Kristus, yang membangun gereja, menjadikannya Bait Allah, dan mengucapkan perkataan hikmat. Orang-orang bukan Yahudi berpaling kepada-Nya.
Lambang ini dan lambang yang terdapat dalam ay. 41, menunjukkan bahwa Kristus, baik sebagai Nabi yang diutus oleh Allah maupun sebaga Raja yang diurapi oleh Allah, akan berpaling dari Israel kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, seperti yang dinubuatkan dalam ay. 18 dan 21.
Menurut sejarah, Raja Salomo mendahului Nabi Yunus. Tetapi menurut makna rohani, Yunus muncul lebih dulu, seperti yang dicatat dalam Matius.
Ini juga menunjukkan bahwa catatan Matius tidak dibuat berdasarkan urutan sejarah, melainkan berdasarkan urutan doktrin (lihat cat. 161, alinea 2, dalam ps. 8).
Berdasarkan doktrin, mula-mula Kristus harus mati dan dibangkitkan, kemudian Dia akan membangun gereja dan mengucapkan perkataan hikmat.
Kematian dan kebangkitan Kristus adalah tanda sejati bagi angkatan ini, bagi orang Yahudi dan orang bukan Yahudi (1Kor. 1:22, 24).

Roh Jahat Mengembara Mencari Perhentian Di Tempat Tandus. Dimanakah Tempatnya?

Matius 12:43 "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.



Roh jahat, atau roh najis, setan (ay. 22), mencari perhentian tetapi tidak mendapatkannya di tempat-tempat yang tandus, tidak berair, karena tempat kediaman setan, setelah penghakiman Allah dengan menggunakan air dalam Kej. 1:2, adalah laut (lihat Pelajaran-hayat kitab Kejadian, Barita Kedua).
Karena setan tidak mendapatkan perhentian di tempat-tempat yang tandus, ia kembali ke tubuh manusia yang semula dirasukinya dan menetap di sana (ay. 44-45).

Apa Yang Dimaksud Dengan Rumah, Danau dan Perahu ?

Martius 13:1- 2 Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai.



Pada akhir ps. 12, Raja surgawi yang telah ditolak sepenuhnya oleh para pemimpin agama Yahudi, memutuskan hubungan dengan mereka. Pada hari itu, Dia keluar dari rumah itu dan duduk di tepi laut.
Ini sangat bermakna. Rumah melambangkan rumah Israel (10:6), dan laut melambangkan dunia orang bukan Yahudi (Dan. 7:3, 17; Why. 17:15). Raja keluar dari rumah untuk duduk di tepi laut.
Hal ini menyatakan, setelah Dia memutuskan hubungan dengan orang Yahudi, Dia meninggalkan rumah Israel dan berpaling kepada orang bukan Yahudi.
Setelah ini, di pantai Dia menyampaikan perumpamaan-perumpamaan mengenai rahasia kerajaan. Ini menyatakan bahwa rahasia kerajaan diwahyukan dalam gereja.
Jadi, semua perumpamaan dalam pasal ini disampaikan kepada murid-murid-Nya, bukan kepada orang Yahudi.

Perahu, yang ada di laut tetapi bukan milik laut, melambangkan gereja, yang ada di dunia tetapi bukan milik dunia.
Setelah meninggalkan orang Yahudi dan berpaling kepada orang bukan Yahudi, Raja Kerajaan Surga mewahyukan rahasia kerajaan dalam perumpamaan, di dalam perahu, di dalam gereja.

Gereja Seperti Biji Sesawi. Banyak Orang Berpikir Jika Biji Sesawi Menjadi pohon Besar adalah Baik? Benarkah?

Matius 13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."





Gereja, yang adalah perwujudan kerajaan, seharusnya seperti sayuran yang menghasilkan makanan. Namun, sifat dan fungsinya berubah, sehingga gereja menjadi "pohon", tempat naungan burung-burung (Ini berlawanan dengan hukum penciptaanAllah yang menetapkan setiap tanaman bertumbuh menurut jenisnya – Kej. 1:11-12).
Perubahan ini terjadi dalam awal abad keempat, ketika Konstantin Agung mencampurkan gereja dengan dunia. Dia membawa ribuan orang beriman palsu masuk ke dalam agama Kristen, sehingga membentuk kekristenan, bukan gereja lagi.
Karena itu, perumpamaan ketiga ini berhubungan dengan gereja ketiga dari ketujuh gereja dalam Why. 2 dan 3, yaitu gereja di Pergamus (Why. 2:12-17 – lihat cat. 121 di sana).
Sawi adalah tanaman semusim, sedangkan pohon adalah tanaman tahunan. Menurut sifatnya yang surgawi dan rohani, gereja sebenarnya seperti sawi, hanya sementara di bumi. Tetapi karena sifatnya berubah, gereja menjadi berakar dalam-dalam dan menetap seperti sebuah pohon di bumi, semarak dengan berbagai usahanya seperti cabang-cabang, yang di dalamnya banyak orang jahat dan barang jahat yang bercokol.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya organisasi penampilan luar Kerajaan Surga.
Karena burung dalam perumpamaan pertama melambangkan si jahat, Iblis (ay. 4, 19), burung-burung di langit dalam perumpamaan ini pasti mengacu kepada roh jahat Iblis dengan orang jahat dan barang jahat yang digerakkan oleh mereka.
Mereka bernaung di cabang pohon besar itu, yaitu di dalam usaha-usaha kekristenan.

Gereja Adalah Seperti Tepung Terigu yang Halus dan Tidak Beragi.

Matius 13:33 Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."





Sebagai Kerajaan Surga yang praktis, gereja bersama Kristus, tepung terigu yang halus dan tidak beragi, sebagai isinya, seharusnya, menjadi roti yang tidak beragi (1Kor. 5:7-8).
Namun, satu gereja, yang secara resmi dan sempurna terbentuk dalam abad keenam, dan yang dilambangkan dengan seorang perempuan di sini, memasukkan banyak praktek agama kafir, doktrin bidah, dan perkara-perkara yang jahat, dan mencampurkannya dengan ajaran tentang Kristus, meragikan, mengkhamirkan seluruh isi kekristenan.
Percampuran ini menjadi isi yang rusak dari penampilan luar Kerajaan Surga.
Perumpamaan keempat ini berhubungan dengan gereja keempat dari ketujuh gereja dalam Why. 2 dan 3, yaitu gereja di Tiatira (Why. 2:18-19 – lihat cat. 201 di sana).

Tepung untuk membuat kurban sajian (Im. 2:1), melambangkan Kristus sebagai makanan bagi Allah dan manusia.
Tiga sukat adalah jumlah yang diperlukan untuk membuat satu porsi hidangan yang penuh (Kej. 18:6).
Jadi, mencampurkan ragi ke dalam tiga sukat tepung melambangkan mengkhamirkan sepenuhnya secara tersembunyi semua jaran tentanag Kristus.
Inilah keadaan sebenarnya dalam aliran Kristen tertentu. Pengkhamiran ini mutlak bertentangan dengan Kitab Suci, yang dengan tegas melarang menaruh ragi ke dalam kurban sajian (Im. 2:4-5, 11).

Siapakah Orang yang Menemukan Harta yang Terpendam dan Bagaimana Dia Membelinya?


Matius 13:44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.




Tiga perumpamaan sebelumnya menegani penampilan luar kerajaan dikatakan secara terbuka oleh raja surgawi di dalam perahu kepada orang banyak (ay. 2, 34), sedangkan ketiga perumpamaan berikutnya disampaikan secara pribadi di dalam rumah kepada murid-murid (ay. 36).
Ini menunjukkan bahwa hal-hal yang dibahas oleh ketiga perumpamaan yang di belakang bersifat lebih tersembunyi. Perumpamaan pertama membahas harta yang tersembunyi di dalam ladang.
Harta yang tersembunyi di dalam ladang tentu meliputi emas atau batu permata, bahan-bahan untuk pembangunan gereja dan Yerusalem Baru (1Kor. 3:12; Why. 21:18-20).
Karena gereja adalah kerajaan dalam bentuk praktis pada hari ini, dan karena Yerusalem Baru akan menjadi kerajaan dalam manifestasinya pada zaman yang akan datang tentu menyatakan kerajaan yang tersembunyi di bumi yang diciptakan oelh Allah.
Ladang adalah bumi yang diciptakan Allah bagi kerajaan-Nya (Kej. 1:26-28).

Orang yang disebut di sini adalah Kristus, yang menemukan Kerajaan Surga dalam 4:12-12:23, menyembunyikannya dalam 12:24-13:43, dan dalam sukacita-Nya pergi kepada salib dalam 16:21, 17:22-23, 20:18-19, dan 26:1-27:52 menjual semua milik-Nya dan membeli ladang itu, yaitu menebus bumi yang diciptakan dan hilang, bagi kerajaan.

Siapakah Pedagang Yang Mencari Mutiara? Apakah Maksud dari Mutiara?

Matius 13:45- 46 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.





Pedagang yang dimaksud di sini juga adalah Kristus, yang mencari gereja untuk kerajaan-Nya. Setelah menemukannya dalam 16:18 dan 18:17, Dia pergi kepada salib dan menjual semua milik-Nya dan membeli gereja untuk kerajaan-Nya.

Mutiara yang dihasilkan dalam air kematian (dunia yangdipenuhi oleh kematian) oleh tiram yang hidup (Kristus yang hidup), yang dilukai oleh pasir kecil (orang dosa), dan mengeluarkan getah hayatnya membungkus pasir yang melukai dirinya (kaum beriman – lihat cat. 211 dalam Why. 21), adalah bahan untuk membangun Yerusalem Baru.
Karena mutiara dihasilkan dari laut, yang melambangkan dunia yang dirusak oleh Iblis (Yes. 57:20; Why. 17:15), mutiara ini pasti mengacu kepada gereja, yang terutama tersusun dari kaum beriman yang dilahirkan kembali dari dunia orang bukan Yahudi dan sangat berharga.

Apakah Tindakan Raja Setelah Dia di Tolak?

Matius 14:10, Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara
Matius 14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka



Dalam 12:24, pemimpin agama Yahudi mewakili seluruh bangsa Yahudi, menolak Raja surgawi sampai puncaknya. Hal itu memaksa-Nya meninggalkan hubungan alamiah-Nya dengan mereka (12:46-50).
Kemudian dalam 13:53-58 Dia ditolak juga oleh orang-orang Galilea. Kini dalam ps. 14, dalam penyusunan peristiwa berdasarkan doktrin, Matius menyingkapkan kepada kita, betapa kaum politisi bukan Yahudi memperlakukan perintis Raja. Benar-benar jahat dan penuh dengan kebusukan dan kegelapan.
Sampai butir ini, Matius telah memberikan gambaran yang penuh tentang penolakan orang-orang Yahudi, orang-orang Galilea, dan orang-orang bukan Yahudi, terhadap ministri Kerajaan Surga.
Karena ditolak oleh orang-orang dalam kalangan agama, budaya, dan polotik, Raja surgawi meninggalkan mereka dan menyingkir ke tempat yang sunyi.
Ini menunjukkan bahwa mulai saat itu Dia akan menyembunyikan diri di tempat yang sunyi, tempat yang tanpa kebudayaan, jauh dari kalanan agama, budaya, dan politik. Dia melakukan hal ini dengan memakai perahu, menyiratkan bahwa Dia akan melakukan hal ini melalui gereja.
Karena Dia telah ditolak oleh dunia yang beradab, Tuhan, melalui gereja, selalu menyembunyikan diri dalam satu suasana yang tidak berbudaya, jauh dari kalangan agama dan politik.

Apakah Makna Dari Roti Jelai dan Ikan Dari Muzijat Pemberian Makan?

Matius 14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan."



Yohanes 6:9 memberi tahu kita bahwa lima roti di sini adalah lima roti jelai. Jelai adalah lambang Kristus yang bangkit (Im. 23:10).
Jadi, roti jelai melambangkan Kristus dalam kebangkitan sebagai makanan bagi kita. Roti adalah hayat nabati, melambangkan aspek kelahiran dari hayat Kristus; sedangkan ikan adalah hayat hewani, melambangkan aspek penebusan dari hayat Kristus.
Agar rasa lapar rohani kita dipuaskan, kita memerlukan hayat kelahiran Kristus dan hayat penebusan Kristus. Kedua aspek itu dilambangkan dengan hal-hal kecil – roti dan ikan.
Ini menunjukkan bahwa dalam zaman ini, Raja surgawi datang kepada para pengikut-Nya bukan sebagai Raja besar untuk memerintah mereka, melainkan sebagai sepotong kecil makanan untuk menjamu mereka. Lihat cat. 92 dalam Yoh. 6.

Bagaimana Supaya Kita Menerima Berkat?

Matius 14:18-19 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku." Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak




Apa pun yang kita miliki dari Tuhan, harus kita bawa ke hadapan Tuhan, agar hal itu bisa menjadi berkat besar bagi banyak orang. Kerapkali Tuhan memakai apa yang kita persembahkan kepada-Nya untuk menyediakan keperluan banyak orang lainnya. Demikian pula cara Dia menyediakan keperluan para pengikut-Nya hari ini.
Apa pun yang kita bawa kepada Tuhan harus dihancurkan, dipecahkan, agar dapat menjadi berkat bagi orang lain.
Roti berasal dari murid-murid, yang membawanya kepada Tuhan. Setelah diberkati dan dipecahkan oleh Tuhan, roti itu diberikan kembali kepada murid-murid untuk dibagikan kepada orang banyak, yang kemudian menjaid kepuasan mereka.
Ini menunjukkan bahwa murid-murid bukanlah sumber berkat; mereka hanya saluran yang dipakai oleh Tuhan Sang sumber kepuasan manusia.
Jika kita mempersembahkan semua yang kita miliki kepada Tuhan, Dia akan mengambilnya, memecahkannya, dan mengembalikannya kepada kita untuk dibagikan kepada orang lain, menjadi berkat yang memuaskan dan melimpah (ay. 37).
Apa saja yang kita persembahkan kepada Tuhan, betapa pun sedikitnya itu, akan digandakan oleh tangan berkat-Nya untuk memenuhi keperluan orang banyak (ay. 38); dengan demikian keinginan-Nya digenapi (ay. 32).

Bagaimana Hidup Demi Iman?

Matius 14:30-31 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?




Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air demi iman kepada perkataan Tuhan (ay. 29); namun, ketika dirasanya angin keras, imannya lenyap.
Dia seharusnya berjalan demi iman kepada perkataan Tuhan, bukan dengan memandang lingkungan (yaitu dengan penglihatan).
Dalam mengikuti Tuhan kita seharusnya berjalan demi iman, bukan demi penglihatan (2Kor. 5:7).

Karena Tuhan berkata kepada Petrus, "Datanglah" (ay.29), Petrus seharusnya berdiri di atas perkataan itu dan tidak seharusnya bimbang. Karena itu, Tuhan menegurnya.
Iman berasal dari perkataan Tuhan dan bertumpu pada perkataan Tuhan.
Asalkan kita memiliki perkataan Tuhan, kita seharusnya hanya percaya kepada perkataan-Nya dan tidak bimbang.

Bagaimana Sikap Kita Terhadap Tradisi?

Matius 15:2-3 "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan." Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu



Ini menyatakan bahwa dalam mengikuti Tuhan, murid-murid tidak mengikuti tradisi. Mereka hanya memperhatikan penyertaan Raja surgawi, tidak memperhatikan yang lain.
Kaum agamawan Yahudi menuduh murid-murid Tuhan melanggar tradisi mereka, tetapi Tuhan menyalahkan mereka karena mereka melanggar perintah Allah demi tradisi mereka.
Mereka memperhatikan tradisi, tetapi mereka mengabaikan perintah Allah. Pada prinsipnya, kaum agamawan hari ini melakukan hal yang sama. Banyak kelompok kekristenan yang menihilkan firman Allah karena tradisi mereka.

Bagaima dapat Menjadi Orang yang Tepat dalam KerajaanNya?

Matius 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.




Ministri Raja surgawi dalam semua kunjungan-Nya menciptakan kesempatan bagi-Nya untuk menyatakan diri-Nya lebih jauh. Dalam suasana yang diciptakan dalam ps. 9 dan 12, Dia memiliki kesempatan untuk menyatakan diri-Nya sebagai Tabib, Mempelai Laki-laki, kain baru, anggur baru, Gembala, Daud yang sejati, bait yang lebih besar, Tuan yang empunya tuaian, Yang melebihi Yunus, dan Yang melebihi Salomo.
Di sini kesempatan lain diciptakan bagi-Nya untuk menyatakan diri-Nya, kali ini sebagai roti bagi anak-anak.
Perempuan Kanaan menganggap-Nya Tuhan – orang yang ilahi, dan Anak Daud – keturunan raja, agung dan besar dalam pemerintahan-Nya.
Tetapi Dia menyingkapkan diri-Nya kepadanya sebagai roti kecil yang baik untuk dimakan.
Ini menyiratkan bahwa sebagai Raja surgawi, Dia memerintah atas umat-Nya melalui memberi mereka makan dengan diri-Nya sendiri sebagai roti.
Kita dapat menjadi orang yang tepat dalam kerajaan-Nya hanya dengan menerima rawatan-Nya dengan diri-Nya sendiri sebagai makanan kita.
Makan Kristus sebagai suplai kita adalah jalan untuk menjadi umat kerajaan dalam realitas kerajaan.

Siapakah Yang Dimaksud Anjing dan Apa Yang Di Maksud Dengan Remah - Remah Roti?

Matius 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."




Ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Tuhan, semua orang kafir adalah anjing najis di mata Allah (Im. 11:27).
Perempuan Kanaan itu tidak tersinggung karena perkataan Tuhan, malah mengakui bahwa dia adalah anjing kafir.
Dia memperhatikan bahwa pada saat itu Kristus yang sudah ditolak oleh anak-anak, orang Yahudi, menjadi remah-remah di bawah meja, sebagai bagian bagi orang bukan Yahudi.
Tanah kudus Israel adalah meja yang di atasnya Kristus, sebagai roti surgawi, telah datang sebagai bagian bagi bani Isarel. Tetapi mereka membuang-Nya dari meja ke tanah, tanah kafir, sehingga Dia menjadi remah-remah sebagai bagian orang kafir. Betapa hebatnya pemahaman perempuan kafir ini pada saat itu! Tidak heran Raja surgawi mengagumi imannya (ay. 28).

Mengapa Bapa Tidak Menyukai Orang yang Melakukan Perbuatan Baik secara Terbuka?

Matius 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.




Karena ingin memuliakan diri sendiri, tubuh daging manusia selalui ingin melakukan perbuatan baik di hadapan manusia untuk mendapatkan pujian manusia.
Tetapi umat kerajaan, yang hidup di dalam roh yang kosong dan rendah, serta berjalan dalam hati yang murni dan tulus di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, tidak diperbolehkan melakukan apa-apa di dalam daging untuk mendapatkan pujian manusia, tetapi harus melakukan segala hal dalam roh untuk menyenangkan Bapa surgawi mereka.

Apa Yang diMaksud Kerajaan Allah dan Kebenarannya?

Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.




Kerajaan Allah dan kebenarannya Bahasa Aslinya adalah, Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Kerajaan Bapa adalah realitas Kerajaan Surga hari ini, realitas hidup gereja hari ini, dan akan menjadi manifestasi Kerajaan Surga pada masa yang akan datang. Kebenaran Bapa adalah kebenaran yang dinyatakan dengan memelihara hukum baru kerajaan, seperti yang disebutkan dalam 5:20. Kebenaran ini adalah Kristus, yang diperhidupkan oleh umat kerajaan. Karena umat kerajaan mencari kerajaan dan kebenaran Bapa surgawi lebih dulu, tidak hanya kerajaan-Nya dan kebenaran-Nya yang akan diberikan kepada mereka, tetapi semua keperluan mereka juga akan ditambahkan kepada mereka.

Apa Yang Harus Aku Lakukan Untuk Dapat Masuk Kedalam Kerajaan Surga?

Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.




Untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita perlu melakukan dua hal : menyeru nama Tuhan dan melakukan kehendak Bapa yang di surga.
Menyeru nama Tuhan melayakkan kita untuk diselamatkan (Rm. 10:13), tetapi untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, kita juga perlu melakukan kehendak Bapa yang di surga.
Karena itu, tidak semua orang yang berseru, "Tuhan, Tuhan," akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang menyeru nama Tuhan dan melakukan kehendak Bapa yang di surgalah yang akan masuk.
Karena masuk ke dalam Kerajaan Surga menuntut kita melakukan kehendak Bapa surgawi, hal ini jelas berbeda dengan masuk ke dalam Kerajaan Allah melalui kelahiran kembali (Yoh. 3:3, 5).
Pintu masuk Kerajaan Allah diperoleh melalui dilahirkan kembali dari hayat ilahi; pintu masuk Kerajaan Surga diperoleh melalui memperhidupkan hayat itu.

Mengapa Tuhan Tidak Mengenal Orang Yang Berseru Pada Hari Terakhir Tentang Perbuatannya Padahal Mereka Melakukan dalam Nama Tuhan?

Matius 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"




Mengenal di sini berarti memperkenankan. Kata yang sama dalam Rm. 7:15 diterjemahkan tahu. Tuhan tidak pernah memperkenan orang-orang yang bernubuat, mengusir setan, dan melakukan banyak mujizat (ay. 22) dalam nama-Nya tetapi tidak melakukan hal-hal itu menurut kehendak Bapa surgawi (ay. 21).
Tuhan tidak menyangkal bahwa mereka melakukan hal-hal itu, tetapi Dia menganggap hal-hal itu sebagai kejahatan karena hal-hal itu tidak dilakukan berdasarkan kehendak Bapa surgawi, tidak dilakukan sejalan dengan kehendak ilahi.
Jadi, orang-orang yang melakukan hal-hal itu, walaupun melakukannya dalam nama Tuhan, tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan akan diusir dari Tuhan, yaitu dikucilkan dari manifesatsi kerajaan pada zaman yang akan datang.

Apakah Makna dari Penyakit Kusta Dalam Alkitab?

Matius 8:2 Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."


Orang golongan pertama yang diselamatkan oleh Juruselamat rajani untuk menjadi umat kerajaan diwakili oleh orang kusta. Menurut contoh dalam Alkitab, kusta adalah akibat dari pemberontakan dan ketidaktaatan. Miriam terkena kusta karena dia memberontak terhadap wakil kekuasaan Allah (Bil. 12:1-10). Kusta Naaman dibersihkan karena ketidaktaatannya (2Raj. 5:1, 9-14).
Semua manusia yang jatuh telah menjadi kusta di pandangan Allah karena pemberontakan mereka dan membersihkan, mentahirkan mereka dari kusta agar mereka bisa menjadi umat kerajaan.
Orang kusta itu menyembah Raja baru dan menyebut-Nya, "Tuan", mengakui bahwa Dia adalah Tuhan Allah. Sebenarnya, Raja baru itu adalah Yehova Juruselamat – Yesus. Lihat cat. 211 dalam ps. 1.

Menurut hukum Taurat, orang kusta harus dikucilkan dari orang-orang lain, karena kenajisannya. Tidak seorang pun yang diizinkan menyentuhnya (Im. 13:45-46). Namun, Raja baru, sebagai seorang manusia dan sebagai Juruselamat rajani, menyentuh orang kusta itu. Benar-benar penuh rahmat dan simpati! Dengan sentuhan-Nya satu kali saja, penyakit kusta orang itu segera menjadi tahir. Pembersihan yang sungguh ajaib!

Dalam Pasal 8 Seorang Perwira mewakili Orang Kafir. Bagaimana mungkin?

Matius 8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya:



Seorang perwira yang mengepalai seratus orang prajurit dalam pasukan Romawi.
Orang kusta dalam ay. 2-4 mewakili orang Yahudi, sedangkan perwira dalam ay. 5-13 mewakili orang bukan Yahudi.
Di hadapan Allah, orang Yahudi telah menjadi kusta, najis, karena pemberontakan dan ketidaktaatan mereka, sedangkan orang bukan Yahudi telah menjadi lumpuh, mati fungsinya, karena dosa mereka.
Juruselamat rajani mula-mula datang kepada orang Yahudi, kemudian kepada orang bukan Yahudi (Kis. 3:26, 13:46; Rm. 1:16, 11:11).
Orang Yahudi yang percaya diselamatkan oleh sentuhan langsung-Nya (ay. 3), sedangkan orang bukan Yahudi yang percaya, diselamatkan melalui iman kepada perkataan-Nya (ay. 8, 10, 13).

Mengapa Tuhan Mengatakan Bahwa Perwira itu Memiliki Iman yang Begitu Besar yang Tidak diditemukan Diantara Orang Israel?

Matius 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel



Perwira itu, orang bukan Yahudi, mengenal kekuasaan Juruselamat rajani dan menyadari bahwa perkataan-Nya memiliki kekuasaan untuk menyembuhkan.
Jadi, dia percaya bukan hanya kepada Juruselamat rajani, tetapi juga percaya kepada perkataan-Nya, dan meminta agar Tuhan sendiri tidak usah pergi, melainkan hanya mengucapkan sepatah kata. Ini adalam iman yang lebih kuat, dan hal ini mencengangkan Juruselamat (ay. 10).

Mengapa Tuhan Yesus Menghardik Angin dan Danau? Seharusnya Menghardik Adalah Untuk yang Berpribadi.

Matius 8:26 Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.


Suatu bentakan tidak ditujukan kepada barang yang mati, melainkan ditujukan kepada barang yang berpribadi.
Raja membentak angin dan laut karena dalam angin ada malaikat yang jatuh milik Iblis (Ef. 6:12) dan dalam laut ada setan-setan (ay. 32).
Malaikat-malaikat jatuh di udara dan setan-setan di dalam air bekerja sama untuk menghambat Raja agar tidak bisa ke seberang, karena mereka tahu baha Ia akan mengusir setan-setan di sana (ay. 28-32).

Orang Yang Berusah Menyenangkan Allah dengan Usahanya adalah Orang yang Tidak Perlu Belaskasihan. Apakah Anda Perlu Allah Sebagai Tabib atau Sebagai H

Matius 9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.


Dengan memanggil orang untuk mengikut Dia bagi kerajaan, Raja Kerajaan Surga melayani sabagai seorang Tabib, bukan sebagai Hakim.
Penghakiman seorang hakim dilakukan berdasarkan keadilan, sedangkan penyembuhan yang dilakukan seorang tabib dilakukan berdasarkan rahmat dan kasih karunia.
Orang-orang yang dijadikan-Nya sebagai umat kerajaan surgawi-Nya adalah orang-orang kusta (8:2-4), orang lumpuh (8:5-13, 9:2-8), orang demam (8:14-15), orang yang dirasuk setan (8:16, 28-32), orang yang terkena bermacam-macam penyakit (8:16), pemungut cukai yang diremehkan, dan orang-orang dosa (ay. 9-11).
Jika Dia mengunjungi orang-orang yang kasihan itu sebagai seorang Hakim, semua orang itu akan menerima penghukuman dan ditolak, dan tidak seorang pun akan memenuhi syarat, dipilih, dan dipanggil untuk menjadi umat kerajaan surgawi-Nya.
Namun, Dia datang untuk menyembuhkan, memulihkan, menghidupkan, dan menyelamatkan mereka agar mereka dapat disusun kembali menjadi warga negara yang baru dan surgawi, yang dengannya Dia dapat mendirikan kerajaan surgawi-Nya di bumi yang rusak ini.
Perkataan Tuhan di ayat ini menyiratkan bahwa orang Farisi yang membenarkan diri sendiri tidak sadar bahwa mereka memerlukan Dia sebagai Tabib. Mereka menganggap diri mereka kuat, karena itu mereka dibutakan oleh sikap membenarkan diri sendiri itu. Mereka tidah tahu bahwa mereka sakit.

Manakah Lebih Berharga Melakukan Praktek Agama atau Kristus?

Matius 9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?



Ayat 10-13 mencatat penanggulangan Tuhan terhadap pertanyaan yang diajukan oleh orang Farisi, yang berasal dari agama yang usang. Di sini, dalam ay. 14-17, Tuhan menanggulangi persoalan dari murid-murdi Yohanes, yang berasal dari agama yang baru.
Yohanes Pembaptis telah membuang, melepaskan agama yang usang, dan memulai ministrinya di padang gurun, di luar agama (lihat cat. 12 dan 41 dalam ps. 3). Namun, setelah sejangka waktu, murid-muridnya membentuk agama baru yang menghalangi orang menikmati Kristus, sama seperti yang dilakukan oleh orang Farisi dari agama yang usang.
Ministri Yohanes Pembaptis adalah mengantar orang kepada Kristus agar Kristus bisa menjadi Penebus mereka, hayat mereka, dan segala sesuatu mereka. Namun, beberapa murid Yohanes telah menyimpang dari sasarannya, Kristus, berpaling kepada beberapa prakteknya, dan menjadikan praktek-praktek itu sebagai suatu agama.
Menjadi agamawi adalah melakukan sesuatu untuk Allah, tetapi tanpa Kristus. Melakukan apa saja, bahkan yang sesuai dengan Kitab Suci dan yang mendasar, tetapi tanpa penyertaan Kristus, adalah agamawi.
Murid-murid Yohanes yang berasal dari agama baru, dan orang-orang Farisi yang berasal dari agama yang usang, sama-sama berpuasa, tetapi tanpa Kristus. Sementara itu mereka menyalahkan murid-murid Kristus, yang tidak berpuasa melainakn memiliki Kristus bersama mereka dan hidup dalam penyertaan-Nya.

Siapakah Sahabat Mempelai Laki-laki dan Siapakah Mempelai Laki-laki dan Mempelai dan Perempuan?

Matius 9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa



Dalam menanggulangi orang Farisi yang membenarkan diri sendiri dan berbeda pendapat (yang berasal dari agama yang usang), Juruselamat yang rajani menunjukkan bahwa Dia adalah Tabib yang datang untuk menyembuhkan orang sakit (ay. 12).
Dalam menghadapi murid-murid Yohanes yang berbeda pendapat dan berpuasa (yang berasal dari agama yang baru), Dia mewahyukan diri-Nya sebagai Mempelai Laki-laki yang datang untuk mendapatkan mempelai perempuan.
Yohanes Pembaptis telah memberi tahu murid-muridnya bahwa Kristus adalah Mempelai Laki-laki yang datang untuk mendapatkan mempelai perempuan (Yoh. 3:25-29). Kini, Kristus, Juruselamat rajani, mengingatkan sebagian dari mereka akan hal ini.
Baik tabib maupun mempelai laki-laki, adalah orang yang menyenangkan. Juruselamat rajani mula-mula menyembuhkan para pengikut-Nya, kemudian membuat mereka menjadi sahabat-sahabat Mempelai Laki-laki; akhirnya, Dia akan membuat mereka menjadi mempelai perempuan-Nya.
Mereka seharusnya bersandar kepada-Nya bukan hanya sebagai Tabib mereka supaya hayat mereka bisa disembuhkan, tetapi juga sebagai Mempelai Laki-laki mereka, agar mereka bisa memiliki kenikmatan hidup dalam penyertaan-Nya. Mereka bersama Dia pada pernikahan yang menggembirakan, bukan tanpa Dia pada pemakaman yang menyedihkan.
Lalu bagaimana mereka dapat berpuasa dan bukan berpesta di hadapan-Nya? Pertanyaan yang menyatakan perbedaan pendapat dari murid-murid Yohanes menunjukkan bahwa beberapa dari mereka telah jatuh ke dalam agama yang baru dan telah menolak Juruselamat rajani.
Pertanyaan murid-murid Yohanes nampaknya berhubungan dengan doktrin. Namun, Tuhan tidak menjawab dengan doktrin, melainkan dengan satu persona, persona yang paling menyenangkan, Mempelai Laki-laki.
Orang-orang yang agamawi selalu memperhatikan doktrin mereka, bertanya "mengapa" secara doktrinal. tetapi Kristus hanya memperhatikan diri-Nya.
Kehidupan dan tindak tanduk para pengikut-Nya seharusnya diatur dan diarahkan hanya oleh diri-Nya dan hadir-Nya, bukan dengan doktrin apa pun.

Apakah Arti Perumpamaan Kain Yang Baru dan Yang Tua?

Matius 9:16 Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.



Kain yang belum susut dalam bahasa aslinya adalah kain yang baru, masih berupa bahan.
Kata Yunaninya terbentuk dari kata tidak dan menyisir wol. Jadi istilah ini berarti tidak disisir, tidak diuapi dan tidak dicuci, tidak diselesaikan, tidak diregangkan, tidak diapa-apakan.
Kain yang belum susut melambangkan Kristus dari inkarnasi-Nya sampai penyaliban-Nya, sebagai selembar kain baru yang belum diapa-apakan, belum diselesaikan; sedangkan baju baru dalam Luk. 5:36 melambangkan Kristus sebagai jubah baru setelah "digarap" dalam penyaliban-Nya. (Istilah Yunani yang berarti baru dalam Luk. 5:36 sama dengan segar dalam mat. 9:17).
Mula-mula, Kristus adalah kain yang belum susut untuk membuat pakaian baru, kemudian, melalui kematian dan kebangkitan-Nya dijadikan pakaian baru untuk menutupi kita sebagai kebenaran kita di hadapan Allah, agar kita dapat dibenarkan oleh Allah dan diperkenan oleh-Nya (Luk. 15:22; Gal. 3:27; 1Kor. 1:30).
Jika secarik kain yang belum susut dijahitkan pada pakaian yang tua, ia akan menarik pakaian itu karena daya kerutnya, sehingga memperbesar koyaknya.
Menjahitkan secarik kain yang belum susut pada pakaian yang tua berarti meniru apa yang Kristus lakukan dalam hidup insani-Nya di bumi. Inilah yang diusahakan oleh kaum modernis. Mereka hanya meniru perbuatan insani Yesus untuk memperbaiki perilaku mereka; mereka tidak percaya kepada Yesus yang disalibkan sebagai Penebus mereka atau Kristus yang bangkit sebagai kebenaran mereka, supaya mereka dibenarkan oleh Allah dan diperkenan oleh-Nya. Perbuatan mereka meniru kehidupan insani Kristus malah "merobek pakaian tua’ mereka, yaitu perilaku mereka yang dihasilkan oleh hayat usang, alamiah mereka.
Umat kerajaan tidak melakukan hal ini; mereka mengambil Kristus yang tersalib dan bangkit sebagai pakaian baru mereka untuk menutupi diri mereka sebagai kebenaran mereka di hadapan Allah.
Pakaian atau baju yang tua melambangkan perilaku yang baik, perbuatan yang baik, dan praktek agamawi yang dihasilkan oleh hayat usang, alamiah manusia.

Kristus Adalah Anggur Yang Baru Apakah Maksudnya? Mengapa Tidak Dituang Pada Kantong Yang Tua

Matius 9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.



Anggur yang baru di sini melambangkan Kristus sebagai hayat baru, penuh dengan semangat, merangsang orang sehingga bergairah.
Juruselamat rajani bukan hanya Mempelai Laki-laki bagi umat kerajaan untuk kenikmatan mereka, melainkan juga menjadi pakaian baru mereka untuk memperlengkapi mereka secara luaran, agar mereka bisa memenuhi syarat untuk menghadiri pernikahan.
Selanjutnya, Dia adalah hayat baru mereka untuk merangsang mereka dalam batin guna menikmati Dia sebagai Mempelai Laki-laki mereka.
Sebagai Raja surgawi, Dia adalah Mempelai Laki-laki untuk kenimatan umat kerajaan, dan kerajaan surgawi-Nya adalah pesta pernikahan-Nya (22:2). Saat itu mereka akan menikmati Dia.
Untuk menikmati Dia sebagai Mempelai Laki-laki dalam pesta kerajaan, mereka memerlukan Dia sebagai pakaian baru mereka secara luaran dan anggur baru mereka secara batiniah.
Kantong kulit yang tua melambangkan praktek agamawi, seperti berpuasa yang dilakukan dan dipertahankan oleh orang Farisi yang berasal dari agama yang usang, dan oleh murid-murid Yohanes yang berasal dari agama yang baru.
Semua agama adalah kantong kulit yang tua.
Anggur baru yang ditaruh di dalam kantong kulit yang tua akan mengoyakkan kantong kulit itu dengan kekuatan peragiannya.
Menaruh anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua berarti menaruh Kristus sebagai hayat yang menggairahkan ke dalam agama.
Inilah yang dipraktekkan oleh beberapa kelompok kekristenan hari ini. Mereka berusaha memasukkan Kristus ke dalam berbagai upacara, formalitas, dan praktek agamawi mereka. Umat kerajaan tidak seharusnya melakukan hal ini. Mereka harus menaruh anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang baru.

Apa Yang dimaksud dengan Kantong Kulit Yang Tua dan Yang Baru?

Matius 9:17 Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.



Kantong kulit yang tua melambangkan praktek agamawi, seperti berpuasa yang dilakukan dan dipertahankan oleh orang Farisi yang berasal dari agama yang usang, dan oleh murid-murid Yohanes yang berasal dari agama yang baru.
Semua agama adalah kantong kulit yang tua. Anggur baru yang ditaruh di dalam kantong kulit yang tua akan mengoyakkan kantong kulit itu dengan kekuatan peragiannya.
Menaruh anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua berarti menaruh Kristus sebagai hayat yang menggairahkan ke dalam agama.
Inilah yang dipraktekkan oleh beberapa kelompok kekristenan hari ini. Mereka berusaha memasukkan Kristus ke dalam berbagai upacara, formalitas, dan praktek agamawi mereka. Umat kerajaan tidak seharusnya melakukan hal ini. Mereka harus menaruh anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang baru.

Kantong yang baru. Istilah baru di sini, dalam bahasa Yunani berarti baru dalam sifat, kualitas, atau bentuk; tidak terbiasa, belum pernah dipakai; jadi berarti segar.
Kantong kulit yang baru melambangkan hidup gereja dalam gereja lokal sebagai wadah bagi anggur baru, yaitu Kristus sendiri sebagai hayat yang menggairahkan. Umat kerajaan dibangun ke dalam gereja (16:18), dan gereja terekspresi melalui gereja-gereja lokal tempat hidup umat kerajaan (18:15-20). Mereka adalah orang-orang yang dilahirkan kembali yang menyusun Tubuh Kristus dan menjadi gereja (Rm. 12:5; Ef. 1:22-23).
Tubuh Kristus sebagai kepenuhan-Nya juga disebut Kristus (1Kor. 12:12), mengacu kepada Kristus yang korporat. Kristus yang individual adalah anggur yang baru, hayat yang menggairahkan di batin, dan Kristus yang korporat adalah kantong kulit yang baru, wadah luaran yang menampung anggur baru.
Bagi umat kerajaan ini bukan soal berpuasa atau praktek agama yang lain, melainkan soal hidup gereja dengan Kristus sebagai isinya. Kristus datang bukan untuk mendirikan agama bumiah yang berisi upacara-upacara, melainkan untuk mendirikan suatu kerajaan hayat yang surgawi.
Dia sedang mendirikan kerajaan semacam itu bukan dengan praktek agama yang mati, melainkan dengan diri-Nya sendiri, persona yang hidup, sebagai Juruselamat, Tabib, Mempelai Laki-laki, kain yang belum susut, dan anggur yang baru, bagi para pengikut-Nya untuk kenikmatan penuh mereka, agar mereka bisa menjadi kantong kulit yang baru untuk menampung diri-Nya dan bisa menjadi bahan penyusun kerajaan-Nya.

Apa Maksud Sebelum Kamu Selesai Mengunjungi Kota-kota Israel, Anak Manusia Sudah Datang?

Matius 10:23 Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.


Perkataan ini belum digenapi pada saat kedua belas rasul memberitakan sebelum penyaliban Kristus.
Hal ini baru akan digenapi pada masa kesusahan besar (24:21). Nubuat dalam ay. 17-23 sangat mirip dengan yang terdapat dalam 24:9-13.
Di sini Raja surgawi mengutus rasul-rasul untuk memberitakan Injil kerajaan kepada orang Yahudi.
Setelah bangkit, Dia mengutus rasul-rasul-Nya untuk memberitakan Injil kepada orang bukan Yahudi.
Setelah jumlah orang bukan Yahudi yang beroleh selamat digenapi, Dia akan mengutus rasul-rasul-Nya untuk memberitakan Injil kerajaan kepada orang-orang Yahudi lagi. Pada saat itu, perkataan ini akan digenapi, dan Dia akan datang.

Apa Yang Di Maksud Mempertahankan Nyawa?

Matius 10:39 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.


Mempertahankan dalam bahasa aslinya adalah mendapatkan.
Mendapatkan hayat jiwa berarti mengizinkan jiwa memiliki kenikmatannya dan menghindari penderitaan.
Kehilangan hayat jiwa adalah membuat jiwa kehilangan kenikmatannya dan dengan demikian jiwa menderita.
Jika para pengikut Raja surgawi mengizinkan jiwa mereka memiliki kenikmatan pada zaman ini, jiwa mereka akan menderita kehilangan kenimatannya pada zaman kerajaan yang akan datang. Jika mereka mengizinkan jiwa mereka menderita kehilangan kenikmatannya pada zaman ini karena Raja, jiwa mereka akan mendapat kenimatan pada zaman kerajaan yang akan datang, yaitu mengambil bagian atas sukacita Raja dalam memerintah atas bumi (25:21, 23).

8.6.07

Bagaimana Manusia Yang Berdosa, Sempurna Seperti Bapa yang Sempurna?

Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.




Bagi umat kerajaan, menjadi sempurna seperti Bapa surgawi mereka yang adalah sempurna, berarti mereka sempurna dalam kasih-Nya. Mereka adalah anak-anak Bapa, memiliki hayat dan sifat ilahi Bapa. Karena itu, mereka dapat sempurna sama seperti Bapa mereka.
Permintaan hukum yang baru dari kerajaan jauh lebih tinggi daripada tuntutan hukum zaman lama. Permintaan yang lebih tinggi ini hanya dapat dipenuhi oleh hayat ilahi Bapa, bukan oleh hayat alamiah.
Kerajaan Surga adalah permintaan yang tertinggi, dan hayat ilahi Bapa adalah suplai tertinggi untuk memenuhi permintaan itu.
Pertama, Injil Matius menyajikan Kerajaan Surga sebagai permintaan yang tertinggi, dan terakhir, Injil Yohanes menyajikan hayat ilahi dari Bapa surgawi sebagai suplai yang tertinggi, yang dengannya kita dapat menempuh hidup yang tertinggi dari Kerajaan Surga.
Permintaan dari hukum baru kerajaan dalam ps. 5-7 sebenarnya merupakan ekspresi dari hayat baru, hayat ilahi, yang ada di dalam umat kerajaan yang dilahirkan kembali. Permintaan ini membuka batin orang yang dilahirkan kembali, menunjukkan kepada mereka bahwa mereka mampu mencapai tingkat yang sedemikian tinggi dan memiliki kehidupan yang sedemikian tinggi.

Ada Tiga Macam Penghakiman dalam Ayat ini, Apa saja itu?

Matius 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.




Dalam ayat ini, ada tiga macam penghakiman. Yang pertama adalah penghakiman di pintu gerbang kota, yaitu pengadilan distrik. Kedua, penghakiman oleh Mahkamah Agama (Sanhedrin), yaitu penghakiman yang lebih tinggi. Ketiga, penghakiman Allah melalui Gehena yang apinya menyala-nyala, yaitu penghakiman yang paling tinggi.
Ketiga macam penghakiman ini disebutkan oleh Raja baru, yang menggunakan gambaran dari latar belakang Yahudi mengingat semua pendengar-Nya adalah orang Yahudi. Namun, sehubungan dengan umat kerajaan, kaum beriman Perjanjian Baru, semua penghakiman ini mengacu kepada penghakiman Kristus, seperti yang diwahyukan dalam ( 2Kor. 5:10; Rm. 14:10, 12; 1Kor. 4:4-5, 3:13-15; Mat. 16:27; Why. 22:12; dan Ibr. 10:27, 30).
Ini dengan jelas menunjukkan bahwa meskipun kaum beriman Perjanjian Baru sudah diampuni oleh Allah untuk selamanya, jika mereka berdosa terhadap hukum baru kerajaan seperti yang disebutkan di sini, mereka masih harus mengalami penghakiman Tuhan, bukan untuk kebinasaan, melainkan untuk pendisiplinan. Namun, bila kita berdosa terhadap hukum baru kerajaan, kita akan diampuni dan dibersihkan oleh darah Tuhan Yesus kalau kita bertobat dan mengaku dosa-dosa kita (1Yoh. 1:7, 9).

Seberapa Tinggi Standar Yang Tuhan Tuntut Untuk Masuk Dalam Kerajaan Surga? Bagaimana Dapat Aku Melakukannya?

Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga




Kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ..., Bahasa aslinya adalah, kebenaranmu tidak melebihi kebenaran ... Kebenaran di sini tidak hanya mengacu kepada kebenaran obyektif, yaitu Kristus yang kita terima ketika kita percaya kepada-Nya dan dengan demikian dibenarkan di hadapan Allah (1Kor. 1:30; Rm. 3:26), tetapi juga mengacu kepada kebenaran yang subyektif, yaitu Krustus yang berhuni yang diperhidupkan dari diri kita sebagai kebenaran kita, agar kita dapat hidup dalam realitas kerajaan hari ini dan memasuki manifestasinya pada masa yang akan datang.
Kebenaran yang subyektif ini kita peroleh bukan hanya dengan menggenapi hukum yang lama, tetapi juga dengan melengkapi hukum lama melalui menggenapi hukum baru Kerajaan Surga yang diberikan oleh Raja baru di sini dalam bagian firman ini. Kebenaran umat kerajaan ini, yang sesuai dengan hukum baru kerajaan, melampaui kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang sesuai dengan hukum lama.
Hayat alamiah kita tidak mungkin bisa mendapatkan kebenaran yang unggul ini. Kebenaran ini hanya dapat dihasilkan dari hayat yang lebih tinggi, hayat kebangkitan Kristus. Kebenaran ini, yang digambarkan seperti pakaian pesta pernikahan (22:11-12), melayakkan kita untuk berbagian dalam pernikahan Anak Domba (Why. 19:7-8) dan mewarisi Kerajaan Surga dalam manifestasinya, yaitu untuk memasuki Kerajaan Surga pada masa yang akan datang.
Kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah kebenaran harfiah yang mereka praktekkan dengan hayat mereka sendiri berdasarkan hukum lama yang harfiah; kebenaran yang unggul dari umat kerajaan adalah kebenaran hayat yang mereka perhidupkan dengan mengambil Kristus sebagai hayat mereka berdasarkan hukum baru hayat. Baik dalam sifat maupun dalam standar, kebenaran hayat jauh lebih unggul daripada kebenaran tanpa hayat yang dipraktekkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

Sampai Kapan Hukum Taurat akan Berlaku?

Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi



Setelah Kerajaan Seribu Tahun, langit lama dan bumi lama akan berlalu, yaitu ketika langit baru dan bumi baru datang (Why. 21:1; Ibr. 1:11-12, 2Ptr. 3:10-13).
Apa yang tercakup dalam hukum Taurat hanya mencapai langit baru dan bumi baru (Yes. 65:17, 66:22).
Itulah sebabnya dalam ay. 17 disebutkan hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, tetapi dalam ay. 18 hanya disebutkan hukum Taurat, bukan kitab nabi-nabi.

Tuhan Datang untuk Menggenapi Hukum Taurat Apa Maksudnya?

Matius 5:17 "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.



Di sini, Kristus menggenapi hukum Taurat, berarti 1) pada aspek positifnya, Dia menuruti hukum Taurat; 2) pada aspek negatifnya, melalui kematian penggantian-Nya di salib, Dia menggenapi tuntutan hukum Taurat; dan 3) dalam bagian ini Dia melengkapi hukum yang lama dengan hukum-Nya yang baru, seperti yang berkali-kali dikatakan-Nya, "Tetapi Aku berkata kepadamu" (ay. 22, 28, 32, 34, 39, 44). Karena Kristus menuruti hukum Taurat, Dia memenuhi syarat untuk menggenapi tuntutan hukum Taurat melalui kematian penggantian-Nya di salib, Dia mendatangkan hayat kebangkitan untuk melengkapi hukum Taurat, sepenuhnya menggenapi hukum Taurat.
Hukum lama, hukum yang lebih rendah dengan permintaan yang harus dituruti dan tuntutan yang menghukum manusia, sudah berlalu. Umat kerajaan, sebagai anak-anak Bapa, kini hanya perlu menuruti hukum baru, hukum yang lebih tinggi, dengan hayat kebangkitan, yaitu hayat kekal Bapa. Hukum lama diberikan melalui Musa, sedangkan hukum baru diumumkan oleh Kristus sendiri.
Hukum beraspek dua : perintah hukum dan prinsip hukum. Perintah hukum telah digenapi dan dilengkapi karena kedatangan Tuhan, sedangkan prinsip hukum telah digantikan oleh prinsip kepercayaan menurut ekonomi Perjanjian Baru Allah.

Alkitab Menyuruh Kita Bersukacita Senantiasa, tetapi Alkitab juga Berkata Berbahagialah Orang yang Berdukacita. Berdukacita Terhadap Apakah yang Dimak

Matius 5:4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
I Tesalonika 5:16 Bersukacitalah senantiasa



Seluruh suasana dunia bersifat negatif terhadap ekonomi Allah. Iblis, dosa, diri, kegelapan, dan keduniawian mendominasi semoa orang di bumi. Kemuliaan Allah dipermalukan, Kristus ditolak, Roh Kudus dikecewakan, gereja menjadi terlantar, diri menjadi bobrok, dan seluruh dunia jahat. Allah menghendaki kita berduka atas suasana seperti itu.
Jika kita berduka menurut Allah dan ekonomi-Nya, kita akan dihibur dengan jalan diberi upah Kerajaan Surga. Kita akan nampak pemerintahan surgawi Allah atas seluruh suasana negatif.

Apakah yang dimaksud Kerajaan Surga? Berbedakah dengan Kerajaan Allah?

Matius 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.



Kerajaan Surga adalah sitilah yang dipakai dengan khusus oleh Matius, menunjukkan bahwa Kerajaan Surga berbeda dengan Kerajaan Allah (lihat bagan pada halaman 28-29, Alkitab dengan Catatan kaki Versi Pemulihan).
Kerajaan Allah disebutkan dalam tiga kitab Injil lainnya. Kerajaan Allah adalah pemerintahan umum Allah dari zaman azali sampai zaman abadi, emliputi kekekalan tanpa awal sebelum dunia dijadikan, nenek moyang yang terpilih (termasuk Adam semasih di taman Eden), bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, gereja dalam Perjanjian Baru, Kerajaan Seribu tahun yang akan datang (termasuk bagian surgawinya, manifestasi Kerajaan Surga, dan bagian buminya, Kerajaan Mesias), dan langit Baru dalam kekekalan tanpa akhir.
Kerajaan Surga adalah bagian khusus dalam kerajaan Allah, bagian yang hanya terdiri dari gereja hari ini dan bagian surgawi dari Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang. Maka, dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam ketiga Injil yang lain, Kerajaan Surga sebagai bagian dari Kerajaan Allah, juga disebut "Kerajaan Allah".
Dalam Perjanjian Lama, Kerajaan Allah umumnya sudah ada bersama bangsa Israel (21:43); Kerajaan Surga, secara khusus, masih belum datang dan hanya sudah dekat ketika Yohanes Pembaptis datang (3:1-2; 11:11-12).
Menurut Matius, ada tiga aspek mengenai Kerajaan Surga : realitasnya, penampilannya, dan manifestasinya. Realitas Kerajaan Surga ialah isi batiniah Kerajaan Surga dalam sifat surgawinya dan sifat rohaninya, seperti yang diwahyukan oleh Raja baru di atas gunung dalam ps. 5-7. Penampilan Kerajaan Surga adalah keadaan luar Kerajaan Surga dalam nama, seperti yang diwahyukan oleh Raja baru di tepi laut dalam ps. 13. Manifestasi Kerajaan Surga ialah kedatangan riil Kerajaan Surga dalam kuasa, seperti yang diungkapkan oleh Raja di Bukit Zaitun dalam ps. 24-25.
Realitas dan penampilan Kerajaan Surga ada pada gereja hari ini. Realitas Kerajaan Surga adalah hidup gereja yang normal (Rm. 14:17), yang berada dalam penampilan Kerajaan Surga, yang dikenal sebagai kekristenan. Manifestasi Kerajaan Surga adalah bagian surgawi dari kerajaan seribu tahun yang akan datang, yang mengacu kepada Kerajaan Bapa dalam 13:43; bagian bumi dari Kerajaan Seribu Tahun adalah Kerajaan Mesias, yang mengacu kepada Kerajaan Anak Manusia dalam 13:41, dan yang merupakan kemah Daud yang dipugar, kerajaan Daud (Kis. 15:16). Dalam bagian surgawi Kerajaan Seribu Tahun, yaitu Kerajaan Surga yang ternyata dalam kuasa, kaum beriman pemenang akan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun (Why. 20:4, 6); dalam bagian bumi dari Kerajaan Seribu Tahun, yaitu Kerajaan Mesias di bumi, sisa orang Isarel yang beroleh selamat akan menjadi imam dan akan mengajar bangsa-bangsa untuk menyembah Allah (Za. 8:20-23).
Jika kita miskin dalam roh, Kerajaan Surga adalah milik kita; sekarang kita berada dalam realitasnya dalam zaman gereja, dan kita akan berbagian dalam manifestasinya dalam zaman kerajaan.

Apakah yang dimaksud Kerajaan Surga? Berbedakah dengan Kerajaan Allah?

Matius 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.



Kerajaan Surga adalah sitilah yang dipakai dengan khusus oleh Matius, menunjukkan bahwa Kerajaan Surga berbeda dengan Kerajaan Allah (lihat bagan pada halaman 28-29, Alkitab dengan Catatan kaki Versi Pemulihan).
Kerajaan Allah disebutkan dalam tiga kitab Injil lainnya. Kerajaan Allah adalah pemerintahan umum Allah dari zaman azali sampai zaman abadi, emliputi kekekalan tanpa awal sebelum dunia dijadikan, nenek moyang yang terpilih (termasuk Adam semasih di taman Eden), bangsa Israel dalam Perjanjian Lama, gereja dalam Perjanjian Baru, Kerajaan Seribu tahun yang akan datang (termasuk bagian surgawinya, manifestasi Kerajaan Surga, dan bagian buminya, Kerajaan Mesias), dan langit Baru dalam kekekalan tanpa akhir.
Kerajaan Surga adalah bagian khusus dalam kerajaan Allah, bagian yang hanya terdiri dari gereja hari ini dan bagian surgawi dari Kerajaan Seribu Tahun yang akan datang. Maka, dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam ketiga Injil yang lain, Kerajaan Surga sebagai bagian dari Kerajaan Allah, juga disebut "Kerajaan Allah".
Dalam Perjanjian Lama, Kerajaan Allah umumnya sudah ada bersama bangsa Israel (21:43); Kerajaan Surga, secara khusus, masih belum datang dan hanya sudah dekat ketika Yohanes Pembaptis datang (3:1-2; 11:11-12).
Menurut Matius, ada tiga aspek mengenai Kerajaan Surga : realitasnya, penampilannya, dan manifestasinya. Realitas Kerajaan Surga ialah isi batiniah Kerajaan Surga dalam sifat surgawinya dan sifat rohaninya, seperti yang diwahyukan oleh Raja baru di atas gunung dalam ps. 5-7. Penampilan Kerajaan Surga adalah keadaan luar Kerajaan Surga dalam nama, seperti yang diwahyukan oleh Raja baru di tepi laut dalam ps. 13. Manifestasi Kerajaan Surga ialah kedatangan riil Kerajaan Surga dalam kuasa, seperti yang diungkapkan oleh Raja di Bukit Zaitun dalam ps. 24-25.
Realitas dan penampilan Kerajaan Surga ada pada gereja hari ini. Realitas Kerajaan Surga adalah hidup gereja yang normal (Rm. 14:17), yang berada dalam penampilan Kerajaan Surga, yang dikenal sebagai kekristenan. Manifestasi Kerajaan Surga adalah bagian surgawi dari kerajaan seribu tahun yang akan datang, yang mengacu kepada Kerajaan Bapa dalam 13:43; bagian bumi dari Kerajaan Seribu Tahun adalah Kerajaan Mesias, yang mengacu kepada Kerajaan Anak Manusia dalam 13:41, dan yang merupakan kemah Daud yang dipugar, kerajaan Daud (Kis. 15:16). Dalam bagian surgawi Kerajaan Seribu Tahun, yaitu Kerajaan Surga yang ternyata dalam kuasa, kaum beriman pemenang akan memerintah bersama Kristus selama seribu tahun (Why. 20:4, 6); dalam bagian bumi dari Kerajaan Seribu Tahun, yaitu Kerajaan Mesias di bumi, sisa orang Isarel yang beroleh selamat akan menjadi imam dan akan mengajar bangsa-bangsa untuk menyembah Allah (Za. 8:20-23).
Jika kita miskin dalam roh, Kerajaan Surga adalah milik kita; sekarang kita berada dalam realitasnya dalam zaman gereja, dan kita akan berbagian dalam manifestasinya dalam zaman kerajaan.

Apakah Syarat Untuk Memiliki Kerajaan Surga?

Matius 5:3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.



Miskin dalam roh bukan hanya rendah hati melainkan juga dikosongkan dalam roh, dalam kedalaman diri kita, tidak berpegang pada hal-hal lama dari zaman yang lama, tetapi dibongkar untuk menerima hal-hal baru, hal-hal Kerajaan Surga.
Di hadapan Allah dalam bahasa aslinya adalah dalam roh. Roh di sini tidak mengacu kepada Roh Allah, melainkan roh insani kita, bagian terdalam dari diri kita, organ yang dengannya kita mengontak Allah dan memahami hal-hal rohani. Kita perlu menjadi miskin, dikosongkan, dibongkar, dalam bagian diri kita ini, agar kita bisa memahami dan mendapatkan Kerajaan Surga. Ini menyiratkan bahwa Kerajaan Surga bersifat rohani, bukan bersifat material.

Setiap Kerajaan Memiliki Undang-Undang. Apakah Undang-Undang Dasar Kerajaan Surga?

Matius 5:1-2 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya:




Raja baru memanggil pengikut-pengikut-Nya di tepi laut, tetapi untuk menyampaikan konstitusi Kerajaan Surga, Dia naik ke atas gunung. Ini menunjukkan bahwa demi realisasi Kerajaan Surga, kita perlu pergi ke tempat yang lebih tinggi bersama-Nya.
Dapat juga diterjemahkan diberkati dan berbahagialah. Pasim. Perkataan yang diucapkan raja baru sebagai konstitusi Kerajaan Surga, merupakan wahyu tentang kehidupan rohani dan prinsip-prinsip surgawi dari Kerajaan Surga, yang terdiri dari tujuh bagian :
Bagian pertama (5:3-12) menggambarkan sifat dasar umat Kerajaan Surga yang berada di bawah sembilan berkat. Mereka adalah orang-orang yang miskin dalam roh, yang berduka atas keadaan saat ini, yang lemah lembut dalam menanggung tentangan, yang lapar dan haus akan kebenaran, yang bermuarh hati kepada orang lain, yang murni hatinya, yang membawa damai, yang menderita aniaya karena kebenaran, dan yang dicela serta difitnah dengan jahat karena Tuhan.
Bagain kedua dari perkataan Raja baru yang disampaikan di atas gunung (ay. 13-16), membahas pengaruh umat Kerajaan Surga terhadap dunia. Mereka adalah garam bagi dunia yang bobrok dan terang bagi dunia yang gelap.
Ketiga dari perkataan Raja di atas gunung (ay. 17- 48) membahas hukum umat Kerajaan Surga.
Bagian keempat dari dekrit Raja di atas gunug (ay. 1-18) berkenaan dengan perbuatan benar umat kerajaan.
Bagian kelima dari dekrit Raja (ay. 19-34) membahas harta umat kerajaan.
Bagian keenam dari dekrit Raja baru di atas gunung (ay. 1-12) menyinggung prinsip-prinsip umat kerjaan dalam menghadapi orang lain.
Umat kerajaan yang hidup di dalam roh yang rendah hati di bawah pemerintahan surgawi kerajaan, selalu menghakimi diri sendiri, bukan menghakim orang lain.
Bagian ketujuh dan terkahir dari dekrit Raja (ay. 13-29) menyinggung dasar kehidupan dan pekerjaan umat kerajaan.

Apa Perbedaan Antara Injil Kasih Karunia? Kepada Siapa Injil ini harus di beritakan?

Matius 4:23 Yesus pun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Matius 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.



Atau, kabar baik, berita sukacita. Dalam kitab ini, Injil disebut "Injil kerajaan". Injil kerajaan bukan hanya mencakup pengampunan dosa (cf. Luk. 24:47) dan penyaluran hayat (cf. Yoh 20:31), tetapi juga mencakup Kerajaan Surga (24:14) dengan kuasa zaman yang akan datang (Ibr. 6:5), kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit (Yes. 35:5-6; Mat. 10:1). Pengampunan dosa dan penyaluran hayat adalah untuk kerajaan.
Injil kerajaan, yang meliputi Injil kasih karunia (Kis. 20:24), tidak hanya membawa manusia ke dalam keselamatan Allah, tetapi juga membawa mereka ke dalam Kerajaan Surga (Why. 1:9). Injil kasih karunia menekankan pengampunan dosa, penebusan Allah, dan hidup kekal, sedangkan Injil kerajaan menekankan pemerintahan surgawi Allah dan wewenang Tuhan. Injil kerajaan menekankan pemerintahan surgawi Allah dan wewenang Tuhan. Injil kerajaan menekankan pemerintahan surgawi Allah dan wewenang Tuhan. Injil kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh bumi sebagai satu kesaksian kepada semua bangsa sebelum akhir zaman ini. Karena itu, pemberitaan itu, yang dilambangkan oleh kuda putih dari meterai pertama dalam Why. 6:1-2, akan menjadi satu tanda kesudahan zaman ini.
Injil kerajaan adalah kesaksian bagi semua bangsa (bukan Yahudi). Kesaksian ini harus disebarkan ke seluruh bumi sebelum akhir zaman ini, yaitu sebelum kesusahan besar.

Mengapa Iblis Mengatakan Semua itu Akan Kuberikan Kepada Tuhan. Apakah Iblis Pemilik Semua itu?

Matius 4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."



Lukas 4:6 mengatakan bahwa kerajaan dunia dan kemuliaannya diserahkan kepada Iblis; sebab itu, Iblis dapat memberikannya kepada siapa saja yang dikehendakinya. Sebelum kejatuhannya, Iblis adalah penghulu malaikat yang ditunjuk oleh Allah sebagai penguasa dunia (Yeh. 28:13-14). Karena itu, dia disebut "penguasa dunia ini" (Yoh. 12:31), yang menguasai semua kerajaan dunia ini dan kemuliaannya. Karena ingin disembah, dia memamerkan semua ini untuk mencobai Raja yang baru diurapi. Raja yang surgawi mengalahkan pencobaan ini, tetapi Antikristus tidak (Why. 13:2, 4).

Mengapa Tuhan Yesus Mempertahankan KedudukanNya sebagai Manusia untuk Mengalahkan Pencobaan Si Penggoda?

Matius 4:3-4 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."




Raja yang baru diurapi berpuasa dalam keinsanian-Nya, berdiri pada kedudukan sebagai manusia. Di pihak lain, Dia juga adalah Anak Allah, seperti yang telah dinyatakan oleh Allah Bapa pada saat Dia dibaptis (3:17). Untuk merampungkan ministri-Nya bagi Kerajaan Surga, Dia harus mengalahkan musuh Allah, Iblis, Satan. Hal ini harus dilakukan-Nya sebagai manusia. Karena itu, Dia berdiri sebagai manusia untuk mengahadapi musuh Allah. Mengetahui hal ini, Iblis mencobai Dia agar Dia meninggalkan kedudukan-Nya sebagai manusia dan mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah. Empat puluh hari sebelumnya, Allah Bapa telah menyatakan dari surga bahwa Dia adalah Anak yang dikasihi Bapa. Pencoba yang licik itu mengambil pernyataan Allah Bapa sabagai dasar untuk mencobai Dia. Jika Dia mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah di hadapan musuh, Dia akan kehilangan kedudukan untuk mengalahkan musuh (lihat cat. 42).
Si pencoba mencobai Raja yang baru untuk mempertahankan kedudukan-Nya sebagai Anak Allah. Tetapi Dia menjawab dengan perkataan Alkitab, "Manusia ...," yang menunjukkan bahwa Dia berdiri pada kedudukan manusia untuk menanggulangi musuh. Setan menyebut Yesus sebagai Anak Allah (8:29), tetapi roh jahat tidak mengakui bahwa Yesus datang dalam tubuh daging (1Yoh 4:3), karena dengan mengakui Yesus sebagai manusia, mereka menyatakan bahwa mereka sudah kalah. Meskipun setan mengakui Yesus sebagai Anak Allah, ia tidak akan membiarkan manusia mempercayai Dia sebagai Anak Allah, karena dengan berbuat demikian, manusia akan beroleh selamat (Yoh. 20:31).