10.12.08

NOAH --- WALKING WITH GOD

Noah followed Enoch’s footsteps and also walked with God (Gen. 6:9). Actually, he walked with God for a period even longer than three hundred years. As Noah walked with God, God showed him a vision of what He wanted to do in that age. Noah received the vision of the ark used to save eight members of the fallen race.
Like Noah, we should not act according to our concept. Whatever we do and work should be according to the vision we received in walking with the Lord.
In our daily walk with the Lord we will come to see His desire, His mind, and His will. Then we will work and serve according to God’s desire, not according to our own thoughts.
Noah enjoyed God by walking with Him.

DARAH KRISTUS BERBICARA LEBIH KUAT DARIPADA DARAH HABEL

Dalam kitab Ibrani darah Kristus sangat menonjol dan penting. Ini adalah darah perjanjian yang kekal (Ibr. 13:20), yang dengannya perjanjian yang baru dan lebih baik ini didirikan (Ibr. 10:29). Melalui darah ini, Kristus masuk sekali untuk selamanya ke dalam tempat Mahakudus dan mendapatkan suatu penebusan yang kekal bagi kita (Ibr. 9:12). Dengan darah ini juga Kristus membasuh surga dan hal-hal yang ada di surga (Ibr. 9:22-24). Darah ini menguduskan kita (Ibr. 13:12; Ibr. 10:29), menyucikan hati nurani kita, agar kita melayani Allah yang hidup (Ibr. 9:14), dan yang berbicara bagi kita lebih kuat daripada darah Habel (ay. 24).
Karena darah inilah kita memiliki keberanian untuk memasuki tempat Mahakudus (Ibr. 10:19). Kita tidak seharusnya mengganggap darah ini biasa saja, seperti darah binatang; jika kita menganggapnya demikian, kita akan menderita penghukuman Allah (Ibr. 10:29).

Darah Kristus bukan hanya menebus, menguduskan, menyucikan, tetapi juga berbicara. Darah ini adalah darah yang berbicara, membicarakan sesuatu lebih baik daripada darah Habel. Darah Habel berbicara kepada Allah untuk pendakwa dan pembalasan (Ibr. 4:10-15), sedangkan darah Kristus berbicara kepada Allah untuk pengampunan, pembenaran, pendamaian, dan penebusan. Lebih dari itu, darah adi ini berbicara kepada Allah bagi kepentingan kita, mengatakan bahwa oleh darah ini perjanjian yang baru, yang kekal, telah didirikan, dan bahwa di dalam perjanjian yang baru ini Allah harus memberikan diri-Nya sendiri dan semua berkat-Nya kepada kaum beriman dalam Kristus yang menerima perjanjian ini berdasarkan iman.

9.12.08

ENOCH WALKED WITH GOD

If we read Genesis 5:21-24 carefully, we will see that Enoch began his walk with God at the age of sixty-five and continued walking with Him for three hundred years.
He walked with God day after day for a period of three hundred years. Finally, God seemed to say, ‘‘Enoch, you have walked with Me long enough. Let Me take you to Myself.’’
Many Christians are fond of talking about the rapture and the coming of the Lord. Do you realize that rapture requires that you love the Lord and live in His presence?
We need to love the Lord. ‘‘Lord Jesus, I love You. I want to live in Your presence. I want to walk with You because I love You.’’
This loving attitude is the preparation, condition, and basis of being raptured. On what ground was Enoch raptured? He was raptured on the basis of his walk with God for a period of three hundred years. Enoch offered us an excellent example.

KRISRUS ADALAH SALOMO DAN ISHAK YANG SEJATI

Salomo adalah lambang Kristus sebagai anak Daud, Yang mewarisi takhta dan kerajaan Daud (2Sam 7:12-13; Luk. 1:32-33).

Sebagai lambang Kristus, Salomo terutama melakukan dua perkara : dia membangun Bait Allah dalam kerajaan (1 Raj. 6:2) dan mengucapkan perkataan hikmat (1Raj. 10:23-24; Mat. 12:42).

Sebagai penggenap dari lambang tersebut, Kristus kini sedang membangun Bait Allah yang sejati, gereja, dalam Kerajaan Allah dan telah mengucapkan perkataan hikmat.

Ishak adalah lambang Kristus sebagai anak Abraham, Yang mewarisi janji dan berkat yang Allah berikan kepada Abraham (Kej. 22:17-18; Gal. 3:16, 14).
Sebagai lambang Kristus, Ishak terutama melakukan dua perkara : dia taat sampai mati kepada ayahnya dan dibangkitkan dari kematian (Kej. 22:9-10; Ibr. 11:19), dan mengambil Ribka, seorang perempuan kafir, sebagai istrinya (Kej. 24:61-67).
Dalam menggenapi lambang ini, Kristus diletakkan dalam kematian, dan dipersembahkan kepada Allah serta dibangkitkan dari kematian, Dia pun mengambil gereja sebagai mempelai perempuan-Nya dari bangsa kafir.

7.12.08

SETH AND ENOSH - CALLING UPON THE NAME OF THE LORD

Perhaps the names of Seth and Enosh are unfamiliar to you. Seth and Enosh were the third and fourth generations
of mankind, although the Bible considers them as one. After Abel was slain, the line of life seemed to be terminated.
Nevertheless, Seth and Enosh were raised up to continue it.
These two generations had one outstanding characteristic - they began to call upon the name of the Lord (Gen. 4:26).
They not only prayed, but called on the name of the Lord. If you read the original text of the Hebrew and Greek, you will see that the word call means to cry out, not only to pray. Although all Christians pray, few pray in a calling way. Most pray very quietly, even in silence. However, the third and fourth generations of mankind learned that in order to contact God they needed to cry out to Him and call on Him.
Do not argue that God is not deaf, that He is able to hear us. Even the Lord Jesus Himself prayed with a strong cry in the garden (Heb. 5:7).
During the time of Seth and Enosh, men learned how to pray to God in the way of calling on Him. If you try it, you will discover that it makes a difference.
The Apostle Paul said that the Lord is rich unto all who call upon Him (Rom. 10:12). If you want to enjoy the riches of the Lord, you need to call upon His name.

KRISTUS ADALAH ADAM YANG AKHIR

Kristus bukan hanya Adam yang akhir (1 Kor. 15:45) tetapi juga manusia yang kedua (ay. 45). Adam yang pertama (ay. 45) adalah permulaan dari umat manusia; Adam yang akhir adalah akhir umat manusia.
Sebagai manusia yang pertama, Adam adalah kepala ciptaan lama, mewakili ciptaan lama dalam penciptaan. Sebagai manusia kedua, Kristus adalah Kepala ciptaan baru, mewakili ciptaan baru dalam kebangkitan.
Dalam seluruh alam semesta hanya ada dua manusia : manusia pertama, Adam, meliputi semua keturunannya; manusia kedua, Kristus, meliputi semua orang beriman-Nya.
Kita kaum beriman termasuk di dalam manusia yang pertama karena kelahiran, dan menjadi bagian dari manusia kedua melalui kelahiran kembali.
Iman kita telah memindahkan kita dari manusia pertama ke dalam manusia kedua. Dikatakan dari segi kita berbagian dengan manusia yang pertama, asal usul kita adalah tanah dan sifat hakiki kita adalah debu tanah.
Dikatakan dari segi kita berbagian dengan manusia yang kedua, asal usul kita adalah Allah dan sifat hakiki kita adalah surgawi.

5.12.08

ABEL --- CONTACTING GOD IN GOD'S WAY

What is the origin of man’s own way of contacting God?
The source is man’s troublesome mind, which can produce nothing except knowledge. Hence, men contact God in the way of knowledge, not in the way of life.
Abel, however, contacted God in His way. His elder brother, Cain, contacted God in his own way.
God’s way is life; Cain’s way is knowledge. We all need to be careful. Although you may say that you are for God,
perhaps you are for God in your own way. You approach God in your self-invented way, and that way is entirely a
matter of knowledge. Do not follow that way.
We should observe the example of Abel and contact God by laying aside our thought, opinion, and concept.
‘‘Lord, I contact You in Your way. I don’t contact You by my thought, concept, or knowledge.
Lord, You are my way.’’ If we do this, we will enjoy God as the tree of life.
Abel did partake of God as the tree of life. He truly ate of the fruit of this tree.

4.12.08

Permaisuri

Permaisuri, dalam Mazmur 45:10 Melambangkan gereja, khususnya para pemenang, sebagai istri unik Kristus.
Dalam Wahyu 19:7 dan 9a, istri Anak Domba adalah mempelai perempuan korporat yang tersusun dari kaum beriman pemenang yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba. Demikian juga, dalam mazmur ini permaisuri tidak melambangkan individu; sebaliknya, ia melambangkan kesatuan korporat yang menyusun semua rekan-rekannya: putri-putri raja sebagai perempuan terhormat dan anak-anak dara sebagai teman-temannya (ay. 15).
Maka, dalam mazmur ini raja Salomo dengan banyak istri dan gundiknya, yang adalah putri-putri, anak perempuan raja-raja kafir (1Raj. 11:1, 1Raj. 11:3), dipakai dalam pengertian positif untuk melambangkan Kristus sebagai Raja dengan istri korporat-Nya, gereja (Yoh. 3:29; Ef. 5:24-25,31-32), yang tersusun dari kaum beriman dari segala suku, bahasa, kaum, dan bangsa (Why. 5:9).
Dalam ay. 9 gereja dilambangkan oleh istana gading, bangunan, dan dalam ayat ini gereja digambarkan sebagai permaisuri, istri. Di seluruh Kitab Suci dua lambang ini-bangunan dan mempelai perempuan-dipakai untuk melambangkan gereja (cf. Kej. 2:22 ).
Di satu pihak, gereja adalah bangunan, rumah Allah (1Tit. 3:15), dan di pihak lain gereja adalah mempelai perempuan, istri Kristus (2 Kor. 11:2).

Permaisuri berpakaian emas melambangkan penampilan gereja dalam sifat ilahi. "Emas" yang menutupi gereja adalah Kristus, Sang ilahi, sebagai kebenaran kaum beriman untuk pembenarannya (Luk. 15:22; 1Kor. 1:30). Ini adalah lapisan pertama penutup gereja.

The stream of living water

According to the revelation in the Bible, we see two streams proceeding out of the throne of God. One is the stream of living water, and the other is a stream of fire.
The stream of living water is revealed in Ezekiel 47 and Revelation 22. In Ezekiel living water issues out of the house of God; in Revelation 22 living water flows out of the throne of God. In Daniel 7:9-10 we see another stream, a stream of fire, flowing out of the throne of God.
The living water is for reviving and watering, but the stream of fire is for judging. It courses in judgment throughout the universe. The river of water proceeds out of the throne of God and will flow all positive things into the New Jerusalem.
The stream of fire issues out of the throne of God and will sweep all negative things into the lake of fire. In the beginning of the Bible we have the start of two lines, the line of life and the line of knowledge. At the end of the Bible we have two results, two consummations----the city of living water and the lake of burning fire.

2.12.08

Yesus Seorang Manusia- Allah

Sebagai seorang manusia-Allah dengan esens insani dan esens ilahi, kehidupan Yesus adalah luhur sampai puncaknya. Kehidupan-Nya mencapai standar yang tertinggi, standar yang Allah tetapkan bagi manusia ketika Dia pertama menciptakan manusia. Yesus mencapai standar ini karena Dia adalah seorang manusia-Allah, seorang yang memiliki status ganda sebagai Allah dan manusia.
Di dalam Yesus, atribut-atribut ilahi berbaur dengan kebajikan-kebajikan insani. Perbauran ini memampukan Dia menempuh hidup menurut standar moralitas yang tertinggi. Ini adalah kehidupan bermoral yang tertinggi yang melayakkan Dia untuk menjadi Penyelamat kita. Dia mampu menyelamatkan kita tidak hanya sekedar karena Dia adalah Allah. Dia mampu menyelamatkan kita karena Dia adalah seorang manusia-Allah. Kita tidak hanya diselamatkan oleh Allah; kita juga diselamatkan oleh seorang manusia, seorang manusia-Alah yang menempuh hidup menurut standar moralitas yang tertinggi.
Standar kehidupan yang tertinggi ini dinamis dan penuh kuasa. Ini adalah satu kehidupan yang dinamis, penuh kekuatan dan tenaga.

The Genealogy in Matthew and Luke

The genealogy in Matthew begins with Abraham, but the genealogy in Luke goes back to Adam.
Matthew does not cover Adam and his descendants, but Luke does.
What is the meaning of this difference? Luke is a book of God's salvation, whereas Matthew is a book of the kingdom.
God's salvation is for the created and fallen race represented by Adam, but the kingdom of the heavens is only for God's chosen people, the called race represented by Abraham.
Therefore, Matthew starts from Abraham, but Luke traces the genealogy back to Adam.

1.12.08

We Need to Deal with Our Hearts

Then according to Luke 8:4-15, we need to deal with our hearts.
In dealing with our hearts, we should keep our hearts away from worldly traffic. This means that our hearts should not be occupied with the business of making a
living. Instead, we should live a simple life. However, many are slaves to earning a living. The more they increase their living expenses, the more they need to labor.
The more they uplift their standard of living, the more they need to work. Some even work two jobs in order to maintain a high standard of living. We, on the contrary, should simplify our living. If we simplify our life, our hearts will be kept away from worldly traffic.
We also need to deal with all the rocks, the obstacles hidden within us. These hidden things may include hidden sins or hidden desires. As an example of a hidden desire, we may mention the desire common among young people
to have a good car. The desire for a certain kind of new car may become a "rock" in our hearts, a rock that makes it difficult for Christ to grow within us.
In addition to dealing with worldly traffic and the hidden rocks, we also need to deal with the "thorns" of anxieties, the deceitfulness of riches, and the pleasures of
life. Some, after graduating from college, worry about getting married or about saving money to buy a house.
Parents may worry about taking care of their children. These anxieties are related to the cares of this life. If our hearts are filled with anxieties, how can Christ grow in us?
In order for Him to grow within us, our hearts need to be free from anxiety, the deceitfulness of riches, and the pleasures of life.
The sequence in 7:36--8:15 shows that after we have been forgiven, we live a life of peace. As we follow the Lord and minister to Him, we need to grow in life. For the growth in life we need to have a good heart for the Lord to grow within us. A good heart is a heart that is kept away from the worldly traffic, that has all rocks cleared away, and that does not have the thorns of anxiety, the deceitfulness of riches, and the pleasures of life.

4 Kinds of Hearts

In Luke 8:11-15 we see four kinds of hearts into which the seed is sown. The first kind of heart is likened to the soil "beside the road" (v. 5). Concerning this, the Lord says in verse 12, "Those beside the road are those who heard; then the devil comes and takes away the word from their heart, so that they may not believe and be saved." The earth beside the road is the earth on the wayside. This earth has been hardened by a great deal of traffic. As a result, wheat cannot grow in that kind of soil.
A heart that is like the wayside, like the soil beside the road, is a heart in which there is too much traffic of worldly business. If our heart is occupied with making a living, there will be too much traffic in our heart. The result will be that our heart will not be the proper soil for the growing of Christ, for it will be a heart hardened by worldly traffic.
A second kind of heart is likened to rocky ground (8:6,13). This kind of ground has soil on the surface, but underneath it is full of rocks. It is not possible for Christ to
grow in this kind of heart. A person with such a heart may receive Christ and be saved; however, it will be difficult for him to grow in life. Because of the rocks, it is difficult for Christ to grow in the heart signified by the rocky ground.
Matthew 13:5 describes this kind of heart as rocky places, which do not have much earth. This signifies the heart that is shallow in receiving the Lord's word. Such a heart is shallow because deep within are "rocks"--hidden sins, personal desires, self-seeking, and self-pity--which frustrate the seed from gaining root in the depths of the heart.
Luke 8:7 says. "And other seed fell in the midst of the thorns, and the thorns sprouted up with it and choked it." Concerning this, verse 14 explains: "And that which fell into the thorns, these are those who heard, and they are choked by the on going anxieties and riches and pleasures of life, and do not bring any fruit to maturity." Here we see clearly that the "thorns" signify anxieties riches (in particular, the deceitfulness of riches--Matt. 13:22), and the pleasures of life. These things choke the word and prevent it from growing in the heart and becoming fruitful.
The fourth kind of heart is that signified by the good earth: "And other seed fell into the good earth, and having sprouted up, it produced fruit a hundredfold" (v. 8). In verse 15 the Lord explains, "But that in the good earth, these are those who in a noble and good heart hear the word. and hold it fast, and bear fruit with endurance." This good earth signifies the good heart, a heart that is not hardened by worldly traffic, that does not have hidden sins. and that is without the anxiety of the age, the deceitfulness of riches, and the pleasures of life. Such a heart gives all the ground to receiving the word so that the word may grow, bear fruit, and produce even a hundredfold.
A heart without worldly traffic, rocks, and thorns is a purified heart. This kind of heart is good for growing Christ. After we have been forgiven and have begun to live a life in peace, we should follow the Lord and minister to Him.

29.11.08

The Incarnation of the Forgiving God

In Luke 7 : 48 the Man-Savior said to the woman, "Your sins have been forgiven." Both this case and the case of the widow's son in Nain (7:11-17) are found only in this Gospel.
This shows the Savior's tender care for the dead and sinful, and it conveys the principle of morality as the unique characteristic of this Gospel.
Verse 49 says, "And those who were reclining at the table with Him began to say among themselves, Who is this who even forgives sins?" Simon did not realize that
this Man-Savior was the very God, the One who has authority to forgive man's sin. The Man-Savior was the incarnation of the forgiving God.

Blind, Lame, Deaf, Poor

In spiritual significance, the blind receiving sight is also first. In the Lord's salvation He first opens our eyes (Acts 26:18). Then we can receive Him and walk to follow Him.
The lame signifies those who cannot walk in God's way. After being saved, the lame can walk by new life (John 5:8-9).
The deaf signifies those who cannot hear God. After being saved, they can hear the Lord's voice (John 10:27). The dead signifies those who are dead in sins (Eph. 2:1,
5), unable to contact God. After being regenerated, they can fellowship with God with their regenerated spirit.
The poor signifies everyone without Christ, without God, who have no hope in the world (Eph. 2:12). Upon receiving the gospel, they are made rich in Christ (2 Cor. 8:9; Eph. 3:8).

22.11.08

MISKIN

Dalam Lukas 6: 20 Tuhan Yesus berkata, "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang punya Kerajaan Allah." Istilah "miskin" dalam ayat ini memiliki dua makna. Pertama, kata ini bermakna miskin dalam hal materi; kedua, bermakna miskin dalam hal rohani. Karena itu, istilah "miskin" di sini berarti miskin dalam hal bumiah, hal materi, juga miskin dalam hal surgawi, hal rohani.
Sering kali sulit bagi orang-orang yang kaya dalam hal bumiah, materi untuk menjadi miskin dalam hal surgawi, rohani. Jika orang yang dipilih dan dipanggil oleh Allah itu kaya dalam hal materi, maka mungkin orang itu akan sangat sulit menjadi miskin dalam hal rohani. Bahkan Allah mungkin perlu mengambil kekayaan materi orang itu agar dia dapat menjadi miskin dalam hal rohani.
Jika kita ingin menjadi orang yang diberkati, kita perlu menjadi miskin. Terutama kita perlu menjadi miskin dalam hal rohani, dalam hal surgawi. Mengenai hal rohani, kita harus merasa bahwa kita tidak memiliki apa-apa, kita miskin.
Matius 5:3 membicarakan perihal menjadi miskin dalam roh. Miskin dalam roh itu bukan hanya menjadi rendah hati, tetapi juga dikosongkan dalam roh kita, di dalam lubuk batin kita, tidak mempertahankan hal-hal yang usang. Miskin dalam roh juga berarti dikosongkan dari hal-hal yang usang untuk menerima hal-hal yang baru.
Roh insani kita, bagian yang terdalam dari diri kita, adalah organ kita untuk mengontak Allah dan memahami hal-hal rohani. Kita perlu menjadi miskin, dikosongkan dari hal-hal yang usang dalam diri kita, supaya kita dapat memahami dan memiliki Kerajaan Allah. Setiap waktu kita perlu menjadi miskin dalam roh, memiliki perasaan yang dalam bahwa kita miskin dalam hal-hal rohani, dalam hal-hal mengenai Allah. Jika kita miskin sedemikian dan merendahkan diri, maka Kerajaan Allah segera menjadi berkat kita.

21.11.08

Kasihilah Musuhmu

"Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat." Dalam ayat ini kita nampak rahasia menempuh kehidupan yang digambarkan di sini. Rahasianya adalah hayat Allah. Jika kita ingin menggenapkan semua prinsip ini, kita harus memiliki hayat Allah. Kita harus dilahirkan dari Yang Mahatinggi, dari Allah, dan dengan demikian kita menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi.
Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita dapat mengasihi musuh-musuh kita. Allah mengasihi kita bahkan sewaktu kita masih menjadi musuh-musuh-Nya (Rm. 5:8). Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa Allah mengasihi kita sewaktu kita menjadi musuh-musuh-Nya. Sekarang kasih-Nya telah disalurkan kepada kita. Karena itu, kasih yang dengannya kita mengasihi orang lain adalah kasih Allah Bapa kita.

Anak-Anak Allah yang Maha Tinggi

Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah itu kasih (1 Yoh. 4:8). Sebagaimana Roh adalah sifat Persona Allah, dan terang adalah sifat ekspresi Allah, maka kasih adalah sifat diri Allah. Jadi, jika kita dilahirkan dari Allah, kita tentu telah dilahirkan dari sifat hakiki Allah -- kasih yang ilahi. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita memiliki hayat dan sifat-Nya. Sekarang kita dapat dengan spontan mengasihi musuh-musuh kita bahkan seperti Allah Bapa kita mengasihi mereka. Inilah alasan Tuhan menyuruh kita mengasihi musuh-musuh kita supaya kita dapat menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi, yaitu Dia yang baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

17.11.08

Who is this

“Who is this who speaks blasphemies? “
Scribes and Pharisees say “Who is this who speaks blasphemies? “ Who can forgive sins but God alone?" (Luk. 5: 21).

The Man-Savior was the very God incarnated, not regarding equality with God a
thing to be grasped.
He was outwardly in the likeness and fashion of man, but inwardly He was God (Phil. 2:6-7). He was the Man-Savior and the God-Savior as well.

Who is the real Isaac?

Abraham's offering of his beloved and only son, Isaac, on the altar is a vivid picture of God the Father's offering of His beloved and only Son, Jesus Christ, on the cross.
In this picture Isaac typifies Christ in a detailed way. Isaac, as Abraham's only son (vv. 2, 12, 16), typifies Christ as God's only begotten Son (John 3:16).
Isaac was Abraham's beloved son (v. 2), and Christ was the Father's beloved Son, in whom He delighted (Matt. 3:17). Isaac took his father's will (v. 6), and Christ also chose the will of His Father (Matt. 26:39).
Isaac was obedient unto death (vv. 9-10); likewise, Christ was obedient unto death (Phil. 2:8). Isaac carried the wood for the burnt offering and walked to the top of Mount Moriah (v. 6); in the same way, Christ bore His cross and walked to Golgotha (John 19:17).
Isaac was offered to God as a burnt offering on Mount Moriah; Christ also was offered to God on the same mountain (see note 11 in Mark 10) to fulfill the type of the burnt offering.
Isaac was "killed" on the altar and was returned to Abraham on the third day, that is, in resurrection (vv. 4, 10-13; Heb. 11:19); similarly, Christ was crucified on the cross and was resur­rected on the third day (1 Cor. 15:4).
Isaac was multiplied in resurrection (v. 17), and Christ also was multiplied in His resurrection (John 12:24; 1 Pet. 1:3). Isaac was the seed of Abraham for the blessing of all the nations (v. 18); likewise, Christ is the unique seed of Abraham in whom the bless­ing of Abraham has come to the nations (Gal. 3:8, 14, 16).

14.11.08

Statement of Faith

Holding the Bible as the complete and only divine revelation, we strongly believe that God is eternally one and also eternally the Father, the Son, and the Spirit, the three being distinct but not separate.
We hold that Christ is both the complete God and the perfect man. Without abandoning His divinity, He was conceived in the womb of a human virgin, lived a genuine human life on earth, and died a vicarious and all-inclusive death on the cross. After three days He resurrected bodily and has ascended to the heavens. He is now in glory, fully God but still fully man. We look to His imminent return with the kingdom of God, by which He will reign over the earth in the millennium and in eternity.
We confess that the third of the Trinity, the Spirit, is equally God. All that the Father has and is, is expressed by the Son; and all that the Son has and is, is realized as the Spirit.
We further believe that mankind is in need of God's salvation. Though we were absolutely unable to fulfill the heavy demands of God's righteousness, holiness, and glory, Christ fulfilled all the requirements through His death on the cross. Because of Christ's death, God has forgiven us of our sins, reconciled us to Himself, and justified us by making Christ our righteousness.
Based on Christ's redemption, God regenerates the redeemed with His Spirit to consummate His salvation, that they may become His children. Now possessing God's life and nature, the believers enjoy a daily salvation in His Body in this age and the eternal salvation in the coming age and in eternity.
In eternity we will dwell with God in the New Jerusalem, the consummation of God's salvation of His elect.



Kekuasaan dan Ketaatan

KEKUASAAN DAN KETAATAN
Pada tahun 1949, hamba Allah saudara Watchman Nee menyampaikan serangkaian berita mengenai kekuasaan dan ketaatan dalam suatu Sidang Pelatihan Para Sekerja di Kuling, Foochow. Semua orang yang hadir dalam sidang-sidang itu merasa tertaklukan dalam terang Allah. Mereka memiliki perasaan yang dalam bahwa pekerjaan orang yang durhaka itu benar-benar sudah memenuhi seluruh bumi, sedangkan perasaan orang-orang yang diselamatkan oleh Tuhan terlalu tumpul. Pada akhir zaman ini, jika anak-anak Allah tidak mengemban kesaksian bagi Tuhan dalam ketaatan, bagaimana Kerajaan Allah dapat didatangkan?

Allah Abraham, Allah lshak dan Allah Yakub" (Keluaran 3:6).

Untuk memilih sekelompok orang masuk ke dalam namaNya, Allah khusus bekerja di dalam diri Abraham, Ishak dan Yakub, supaya mereka mempunyai pengalaman yang khusus. Pengalaman yang Allah berikan kepada Abra­ham, ialah membuatnya mengenal Allah adalah Bapa, se­gala-galanya berasal dari Allah. Pengalaman yang Allah be­rikan kepada Ishak, ialah supaya ia mengenal kenikmatan Anak, segala miliknya adalah pemberian Bapa. Pengalaman yang Allah berikan kepada Yakub, adalah melalui pengendali­an Roh Kudus, membereskan kehidupan (hayat) alamiah­nya dan menyusun Kristus di dalamnya.
Abraham, Ishak dan Yakub adalah permulaan umat Allah. Semua pengalaman mereka, adalah pengalaman yang harus juga dimiliki oleh umat Allah. Kami menyusun buku ini dengan harapan, semoga melalui firman Allah, kita nampak apakah sebenarnya makna rohani dari pengalaman Abraham, Ishak dan Yakub terhadap kita. Semoga Tuhan memberkati buku ini dan pembacanya, memimpin kita mengenal Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, su­paya kita bisa menjadi bejana kesaksian Allah.

Kudus dan Tidak Bercela

KUDUS DAN TIDAK BERCELA
Isi buku ini adalah serangkaian berita yang disampai­kan oleh saudara Watchman Nee kepada gereja di Shanghai dan para sekerja yang mengikuti pelatihannya dari musim gugur 1939 sampai musim gugur 1942. Judulnya diambil dari Efesus 5:27 (" . . . supaya jemaat kudus dan tidak bercela").
Dalam berita-berita ini terang yang cerah dicurahkan mengenai empat perempuan yang penting dalam Alkitab: Hawa dalam Kejadian 2, istri dalam Efesus 5, perempuan dalam Wahyu 12, dan mempelai perempuan dalam Wahyu 21 dan 22. Catatan mengenai keempat perempuan itu mem­berikan pandangan yang menyeluruh mengenai gereja yang mulia dalam rencana kekal Allah, gereja yang memuaskan hasrat hati-Nya. Rentang waktu dari gambar yang disaji­kan begitu luas, dari kekekalan lampau sampai kekekalan yang akan datang. Sebab itu, kita perlu membacanya di­sertai doa untuk memahaminya dengan tuntas dan men­cernanya di dalam roh.
Kiranya Tuhan, Kepala dari Tubuh yang mulia, mem­berikan roh hikmat dan wahyu kepada kita untuk menge­nal visi realitas gereja.

11.11.08

Buku Bagus

Watchman Nee
Pelihat Wahyu Ilahi Pada Zaman Ini
Karya Watchman Nee sudah dikenal sebagai sumber wahyu rohani dan suplai rohani bagi orang Kristen, dan namanya sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang percaya di seluruh dunia.
Dalam buku ini, seorang rekan sekerjanya yang paling dekat, Witness Lee, menulis tentang kehidupan dan pekerjaanya dengan pandangan , pengamatan dan rincian yang sangat berharga.
Beberapa rekan sekerjanya yang dekat dengannya juga memberi kesaksian mengenai dirinya.
Banyak bahan yang diungkapkan dalam buku ini tersimpan cukup lama, dan kini disampaikan kepada khalayak untuk pertama kalinya

Buku Bagus



Saudara saudari, bagi seorang Kristen yang normal, kedua hal ini — membaca Alkitab dan berdoa, merupakan dua aspek kehidupannya; tidak boleh kekurangan salah satu. Kita dapat melihat, bahwa dalam penentuan Allah, hampir setiap hal dalam alam semesta memiliki dua aspek.
Kehidupan sehari-hari orang Kristen di hadapan Tuhan juga memiliki dua aspek, di satu aspek membaca Alkitab, dan di aspek lain berdoa. Ketika kita berjalan, kita harus menggunakan kedua kaki kita berbarengan untuk menjaga keseimbangan. Kita seharusnya tidak berjalan 20 langkah dengan kaki kanan dan hanya 2 langkah dengan kaki kiri kita. Demikian juga perihal hidup kristiani di hadapan Allah, kita juga perlu membaca Alkitab dan berdoa secara berbarengan, untuk menjaga keseimbangan.

8.5.08

Yesus Adalah Roti Hayat untuk di Makan

Mencari Emas Logam Mulia


Sampai hari ini, saya telah bertemu dengan banyak saudara yang sebagai penjual emas, tetapi kali ini saya mendengar cerita dari seorang saudara yang berusaha menggali, memproses untuk mendapatkan emas.
Saudara, untuk mendapatkan emas, seseorang harus menggalinya didalam tanah, kemudian menggunakan H2g untuk mengikat emas yang ada didalam lumpur. Tetapi hari ini orang menggunakan Cianida untuk mengikat emas. Kemampuan H2g untuk mengikat emas hanyalah 40% tetapi Cianida mampu menyerap emas lebih banyak lagi sampai 90%. Jadi banyak orang yang mencari emas menggunakan H2g, tetapi orang yang telah mengenal Cianida menggunakan Cianida ini untuk mendapatkan emas.
Saudara, apa yang dilakukan oleh orang yang mengenal kegunaan Cianida? Mereka bukan hanya menggali sendiri untuk mendapatkan 90% tetapi juga dengan harga murah mereka membeli lumpur bekas olahan orang untuk mendapatkan 50% emas yang tidak dapat diikat dengan H2g.
Saudara, saya bukan mengajari anda untuk menjadi penambang emas. Tetapi saya mendapatkan kesan yang dalam dari cerita ini, karena kita telah mengenal emas yang sejati yaitu Allah. Lalu bagaimana kita mendapatkan emas ini dengan lebih banyak lagi? Jalannya adalah dengan kita menjadi seperti fungsi Cianida.
Saudara tahu tidak, Apakah Cianida itu? Dia tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau, tetapi setetes saja dari Cianida yang masuk kedalam anda akan membunuh anda. Ini adalah racun yang mematikan.
Saudara, bagaimana mendapatkan Emas ilahi? Adalah dengan jalan diri kita menjadi racun yang mematikan bagi dunia. Apakah anda menjadi faktor pembunuh segala hal yang duniawi didalam anda, segalah hal najis, segala hal daging, kesenangan dunia. Kalau semua hal-hal dunia justru berkembang melalui anda maka anda tidaklah akan mendapatkan emas. Tetapi jika semua hal yang berasal dari dunia menyentuh anda menjadi mati, menjadi tidak berguna dan tak berdaya maka anda adalah racun bagi dunia.
Kalau demikian maka emas akan dapat anda dapatkan lebih banyak. Semakin kuat pekerjaan salib pada diri anda akan semakin terlepas segala hal dunia. Semakin panas api membakar maka akan semakin murni anda. Saudara semoga ini menjamah, bahkan membawa kita semua mengalami. Tuhan memberkati orang yang terbuka padaNya

21.4.08

Allah Menggenapkan KehendakNya dan memenuhi Keperluan Manusia

Suatu waktu Yakub, ketika diperjalanan menuju Padan – Aram, dalam keadaan menderita karena perjalanan yang jauh, lari karena ketakutan akan dibunuh, tidak ada makanan dan minuman, tidak ada tempat berteduh, yang ada hanya batu yang dijadikan bantal. waktu yang sangat sulit dan berat dialami Yakub, jauh berbeda sewaktu masih tinggal dengan orang tuanya, ada perteduhan yang hangat, ada perlindungan yang aman, juga ada makanan yang enak terlebih ada ibu yang mengasihi. Kini diperjalanan semuanya tidak ada, siang hari menakutkan terlebih lagi dimalam hari dan suatu malam yakub bermimipi suatu mimpi yang “Alangkah dahsyatnya”.
Mimpi ini membuat Yakub bersumpah, bersumpah kepada Allah yang mengaku “Allah Abraham, neneknya, dan Allah Ishak “ bahwa jika Allah akan menyertai dan akan melindunginya dijalan yang ditempuhnya, memberikan kepadanya roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga ia selamat kerumah ayahnya, maka TUHAN akan menjadi Allahnya”.
Pada Abraham Allah yang bersumpah dan berjanji kepada Abraham tetapi kini Yakub yang bersumpah. Oh ini luar biasa, sumpah Yakub sesungguhnya adalah suatu perjanjian antara Allah dan dirinya.
Pada pihak Allah, Allah harus memenuhi keinginan Yakub dan pada pihak Yakub, Yakub harus memenuhi keinginan Allah. Allah harus menyertai dan akan melindunginya dijalan yang ditempuhnya, memberikan kepadanya roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, sehingga ia selamat kerumah ayahnya. Pada diri Yakub , Yakub harus membangun rumah Allah.
Jadi dari perjanjian antara Yakub dan Allah, menampakan kepada kita bahwa Allah akan memelihara kita kalau kita untuk kepentinganNya
Karena itu, kita harus hidup bagi Allah, maka Allah akan memberkati kita, berkat Allah yang pertama adalah Berkat Hayat ini adalah untuk kehendakNya, kemudian yang kedua adalah berkat Perteduhan yang berarti, ada damai sejahtera, ketentraman, sukacita dan kedamaian ini bersifat batini dan yang ketiga adalah penggembalaan yang berarti ada penjagaan, penyertaan dan kecukupan. Semoga kalian menikmati Allah sebagai pemberi berkat kehidupan dan penggembalaanNya.

Dinosaurus dan Binatang Purba

Kita sering melihat baik didalam tayangan film atau buku-buku, bahkan buku ilmu pengetahuan memberitahukan bahwa ada fosil binatang purba yang umurnya ribuan tahun bahkan jutaan tahun, seperti dinosaurus dan lain sebagainya. apakah benar bahwa ada binatang demikian dan Tuhan memang menciptakannya?
Didalam kitab Kejadian khususnya didalam pasal pertama ayat yang kesatu disana dikatakan “ Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” kemudian diayat yang kedua disebutkan bahwa “ bumi tidak berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudra raya”.
Jadi diantara ayat kesatu dengan kedua ada suatu perubahan. didalam kitab Ayub pasal 38 ayat 4-7 disana menunjukan pada waktu Allah menciptakan bumi adalah teratur sehingga para malaikat bersorak-sorai, tetapi dalam pasal 1 ayat dua kitab Kejadian, terjadi perubahan ini disebabkan karena Allah menghakimi langit dan bumi beserta isinya dikarenakan ada pemberontakan yang dilakukan penghulu malaikat yang menjadi iblis seperti yang tertulis dalam Yes 14 ayat 12-15 dan Yeh 28 ayat 12-19.
Jadi sesungguhnya dalam ayat pertama dalam Alkitab, telah ditunjukan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan lengkap. Nah pada penciptaan ini tidak diketahui kapan dan ini memungkinkan bahwa dinosaurus dan binatang purba lainnya bisa berumur jutaan tahun, karena memang ini adalah binatang purba yang diciptakan Allah sebelum penciptaan pemulihan dimulai pada ayat 3.
Manusia membuat teori yang mengatakan bahwa binatang purba ini mati karena hujan belerang dan sebagainya, tetapi Firman Tuhan menunjukan Tuhan menghakimi. Bagaimana pelaksanaan penghakimannya tidak jelas. tetapi Allah menghakiminya dengan membongkar bangkirkannya.
Kemudian mulai ayat ketiga Tuhan mengadakan pemulihan penciptaan, dan dalam penciptaan pemulihan ini, Tuhan menuliskannya dalam firmanNya. Tuhan mengadakan pemulihan penciptaan dalam waktu enam hari dan pada hari yang ketujuh Tuhan beristirahat, karena Tuhan sudah puas. Tuhan puas karena Ia mendapatkan Manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupanya, supaya manusia ini berkuasa, bahkan berkuasa atas malaikat-malaikat yang baik maupun yang jahat. inilah yang membuat Tuhan beristirahat.

Laporan Orang Buta tentang Seekor Gajah

Beberapa orang buta diajak untuk pergi kesuatu kebun binatang dengan tujuan mendengar beberapa suara binatang, tetapi pada tempat tertentu ada seekor gajah, dan pawang gajah mempersilahkan setiap orang untuk mengenal gajah bukan hanya dengan suaranya tetapi menjamahnya secara langsung. dan beberapa orang buta ini juga beroleh kesempatan, setiap orang menjamah gajah itu.
kemudian setelah pulang kekampung asalnya, betapa senangnya beberapa orang buta itu, mereka masing-masing menceritakan pengalamannya pergi kekebun binatang.
Sampai akhirnya, orang-orang dikampung itu menjadi geger, mereka menjadi terpecah belah bahkan terjadi pertengkaran karena cerita dari orang-orang buta tentang gajah. bahkan dalam keluargapun terjadi perbedaan pendapat, sehingga mendatangkan ketidak harmonisan, bukan hanya di kampung itu bahkan dalam keluarga terjadi kekacauan. yang lebih lagi adalah ada orang yang pernah melihat gajah secara keseluruhan malahan disalah pahami, dianggap pandangan yang berbeda.
Saudara, demikian juga hari ini, banyak orang kristen terpecah, terjadi kekacauan bahkan pertengkaran, adalah dikarenakan semua orang yang berbicara mengenai Alkitab tidak pernah melihat secara keseluruhan. mereka memang pernah menerima pengenalan akan alkitab namun hanya sebagin, dan yang lain sebagian, tidak mau menerima keseluruhan sehingga hari ini terjadi banyak kekacauan dan perpecahan. diantara kepercayaan akan Tuhan yang paling banyak terjadi sekte adalah kristen. ini sungguh memalukan dan mendukakan Tuhan.
saudara, kita perlu belajar kepada orang yang mengenal secara keseluruhan Firman, yang orangnya juga berdiri diatas pengenalan yang telah didapat orang lain dalam sepanjang zaman, maka kita akan menjadi orang yang berjalan dalam rencana Tuhan.
Hari ini menempuh hidup gereja, apakah anda pada gereja yang seturut Firman Tuhan secara keseluruhan? atau hanya aliran tertentu? saudara, kalau hari ini salah, maka zaman kekekalan kita tidak dapat memperbaiki. semoga kita hari ini menjadi orang yang mau belajar, mau menuntut kebenaranyang murni.

Dokter Gigi dan Gigi Palsu

Gereja adalah tubuh organik Kristus, Gereja bukanlah organisasi yang tanpa memiliki Hayat. kepada gereja tidak dapat dimasukan sesuatu yang lain, yang berasal dari yang bukan Kristus. segala sesuatu meskipun itu baik, asal bukan dari Kristus adalah benda asing, yang mengganggu bahkan merugikan dan akhirnya menjadi duri dalam daging, setiap bergerak akan terasa sakit.
Markus 12:30 “ Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” seorang saudari menuliskan suatu catatan bahwa dia sangat bersyukur karena Tuhan memberi perintah yang demikan. saudara, saya sendiri membaca catatan ini sulit untuk mengerti, tetapi akhirnya saya dapat mengerti setelah melewati beberapa kejadian dan mengalaminya. demikian ceritanya, ada satu kelompok koor di kampus saya dan dalam lagu yang dinyanyikannya itu ada sebaris kalimat yang mengatakan kampusku yang ku cinta. kemudian ada beberapa partai politik yang mengkampanyekan untuk mencintai partai itu, juga ada kelompok umat yang memproklamirkan cinta agamanya,bahkan mati bagi agamanya kemudian ditambahi dengan mencintai pemimpinnya yang sudah mati ribuan tahun lalu.
darti kejadian ini saya baru sadar catatan yang ditulis untuk ayat diatas. bahwa tak ada seorangpun yang benar-benar dapat mencintai, organisasi, mencintai sesuatu yang mati. hanya yang hidup, hanya yang penuh kasih, hanya yang mesra dan manis.
Tuhan Yesus adalah yang telah mengasihi, yang manis mesra dan yang hidup.
Gereja juga demikian dia adalah hidup, berhayat dan dapat dicintai. tak dapat sesuatu yang tidak berasal dari Kristus dapat ditambahkan kedalamnya.
ada sekelompok orang kristen yang menambahkan ajaran, menambahkan aturan, memasukan orang yang terhormat dalam kelompo itu. ini menunjukan bahwa kelompok itu bukan gereja.
Gereja bukanlah seperti dokter gigi yang memasukan gigi palsu kedalam tubuh kita, lalu bisa menjadi asli. meskipun dapat menggantikan, meskipun sama bentuk tetapi itu adalah palsu. Segala sesuatu yang bukan berasal dari Kristus adalah palsu.
Semoga kita dimurnikan, bukan karena perlu banyak orang, lalu siapa saja boleh masuk.

17.4.08

Keseimbangan Antara Harta dengan Bejana

Bagian ini seharusnya jelas bagi kita karena telah nampak didepan bahwa Bejana dan Harta sama Pentingnya. Harta tanpa Bejana, Kehendak Allah tidak tercapai, Bejana tanpa Harta kosong dan sia-sia. Namun saya sangat terbeban dengan bagian ini, karena ini adalah Tujuan Allah.
Allah menginginkan bahwa melalui manusia Allah dinyatakan, dan melalui manusia juga Allah diwakili (Kej. 1:26).
Beberapa Contoh


Sadhu Sundar Singh adalah seorang penginjil kenamaan dari India. Ia pernah tinggal di Keswick (Inggris) selama setengah tahun. Ketika saya berkunjung ke kota itu, ada orang memberi tahu saya bahwa keluarga yang memberi tumpangan kepadanya merasa sangat dipersulit olehnya. Ketika itu cuaca sangat dingin, mereka telah menyediakan ranjang untuknya, tetapi setiap malam ia tidur di lantai. Ia benar-benar orang India tulen.
Saudara, khasus ini menunjukan tidak ada keseimbangan.

Pada suatu hari, ia bertunangan dengan seorang saudari dan esok harinya kebetulan adalah Hari Tuhan. Waktu itu saya berjumpa dengan dia, dan dia memberi tahu saya suatu perkara yang menggelikan. Katanya, རྔSetelah saya berkhotbah pada hari Minggu itu, saya merasa sangat gembira, sebab saya heran bahwa kemarinnya saya baru saja bertunangan, tetapi pada hari berikutnya saya masih dapat berkhotbah! རྔApakah Anda kira setelah bertunangan tidak dapat berkhotbah?རྒ tanya saya. Saudara ini mengira, kalau kemarin bertunangan, pasti hari ini tidak dapat berkhotbah.
Saudara ini juga contoh yang tidak seimbang

Ada seorang pendeta tua yang sangat memuji kelakuan seorang pendeta muda di Shantung, katanya, ia sangat baik, sebab setelah ia menikah, pada hari itu juga ia pergi memberitakan Injil, dan selama dua bulan tidak berjumpa dengan istrinya. Kalau kita membaca Perjanjian Lama, kita malah nampak bahwa orang yang baru menikah, dalam jangka waktu satu tahun tidak boleh ikut berperang. Alkitab sangat mementingkan hari itu. Itu sama sekali bukan soal hawa nafsu.
Saudara ini juga sama tidak seimbang. Lihatlah pendeta tua itu ia malah memuji. Menunjukan ia tidak seimbang juga.
Saudara Keseimbangan adalah hidup yang normal. Maka kalau kita mengenal ini kehidupan kita sangatlah indah. Didalam penuh damai dengan orang luar juga jadi kesaksian.

Bagaimana Proses Harta di Dalam Dapat Ternyatakan

Pertama adalah menerima pemberian makan. Satu Petrus 2:2 berkata, "Sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni ...." Saya teringat akan pengalaman saya. Ketika saya diselamatkan, saya mulai mencintai Alkitab dan menikmati pembacaan firman Allah. Setiap kali saya membacanya, saya diterangi dan merasakan kemanisannya yang tiada bandingan.
Kedua adalah menerima pengudusan. Tuhan Menguduskan kaum beriman secara watak agar mereka dapat berbagian dalam sifat kudus Allah dan menjadi satu dengan Allah dalam atribut ilahi-Nya (Rm.15:16). Pengudusan yang sedemikian menggunakan elemen hayat Allah sebagai bahannya dan dilaksanakan melalui pekerjaan pengudusan di dalam kaum beriman oleh Roh hayat (Rm. 8:2).
Ini benar-benar pengalaman saya dalam perihal pengudusan watak. Setelah diselamatkan, karena saya mengasihi Tuhan dan sedang bertumbuh dalam hayat, maka sifat kudus Allah terus-menerus melaksanakan pekerjaan pengudusan di dalam saya. Ketika saya pergi ke pusat pertokoan, saya melihat sesuatu, namun saya tidak dapat m emakainya; kemudian saya melihat barang lain, tetapi saya tidak dapat memakainya juga.
Ketiga adalah mengalami pembaharuan pikiran. Roma 12:2a berkata, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu (pikiranmu — T1.)." Kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia ini. Ini berarti bahwa kita tidak seharusnya mengikuti perkembangan mode. Sebaliknya, kita harus diubah oleh pembaruan pikiran.
Efesus 4:23 berkata, "Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu (roh pikiran — Tl.)." Ayat sebelumnya mengatakan menanggalkan manusia lama (ay. 22), ayat sesudahnya mengatakan mengenakan manusia baru (ay. 24), dan ayat yang di tengah mengatakan dibarui di dalam roh pikiran kita. Roh pikiran kita adalah roh yang telah dilahirkan kembali yang berbaur dengan Roh Allah yang menyebar ke dalam pikiran kita untuk mengendalikannya. Dengan demikian, pikiran kita dibarui.
Keempat adalah Pengubahan. Kaum Beriman Diubah Menjadi Serupa dengan Gambar Tuhan melalui Berpaling kepada Tuhan dan Memandang Dia dengan Muka yang Tidak Berselubung. Jika kita damba untuk memilliki pengubahan yang demikian, pertama-tama kita harus menyingkirkan berbagai jenis selubung yang berasal dari konsep-konsep kita yang usang melalui berpaling kepada Tuhan (2 Kor. 3:16) dan memandang Dia dengan muka yang tidak berselubung serta mencerminkan kemuliaan-Nya (ay. 18).
Kelima adalah Pembangunan. Pengubahan kaum beriman di dalam hayat ilahi membuat mereka diikat dan dijalin bersama dengan kaum beriman lainnya sebagai sesama anggota Kristus karena pertumbuhan mereka dalam hayat ilahi. Pengikatan dan penjalinan bersama ini menjadi pembangunan manusia-manusia Allah dengan manusia-manusia Allah lain di dalam hayat ilahi.
Keenam adalah Penyerupaan. Penyerupaan adalah diserupakan dengan gambar Putra sulung Allah:
Putra sulung Allah adalah Kristus sebagai Manusia Allah. Diserupakan dengan gambar Putra sulung Allah adalah kaum beriman bertumbuh sepenuhnya dalam hayat sebagai para manusia Allah:
melalui Diserupakan dengan kematian Kristus dalam segala sesuatu melalui kuat kuasa kebangkitan-Nya — Flp. 3 :10. Dan Memperhidupka Kristus untuk memperbesar Dia melalui suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus (yang adalah Manusia Allah itu) — Flp. 1:19-21a.
Sehingga kita Menjadi cetak ulang dari Manusia Allah itu, Kristus, agar kaum beriman dapat menjadi sama persis seperti Dia, Putra sulung Allah -1 Yoh. 3:2.
Ketujuh adalah Pemuliaan. Pemuliaan dalam Roma 8 ayat 30 adalah penyebaran kemuliaan Kristus dari kaum beriman melalui pertumbuhan mereka hingga matang dalam hayat Kristus. Pemuliaan juga merupakan masuknya kaum beriman ke dalam kemuliaan Allah — Ibr. 2:10; 1 Ptr. 5:10; 1 Tes. 2:12. Dan perampungan keselamatan Allah ini adalah Yerusalem baru.

Manakah yang Lebih Penting? Harta atau bejana

Ada bejana tanpa isi, bejana tak ada guna. Ada harta tak ada tempat, harta tak ternyata. Jadi manakah yang lebih penting? Harta atau Bejana. Kedua-duanya sama penting ketika Harta sudah didalam bejana.
Saya sampaikan ini, karena banyak orang salah mengerti tentang seorang yang rohani. Mereka menganggap seorang rohani adalah seorang yang hidup di surga dan suci sehingga tidak ada orang lain lagi. Atau menganggap bahwa orang lain tidak serohani dirinya sehingga ia terus berusaha memisahkan diri dari orang yang disekitarnya. Atau bahkan tidak memperhatikan orang yang didekatnya karena ia hidup bagi Tuhan. Ini salah.
Satu ayat yang seri ng salah penerapan adalah Luk 14:26 yang mengatakan "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Banyak orang atas nama pelayanan , orang meninggalkan keluarhganya, tidak memperdulikan keluarganya, ini bukan berasal dari mengasihi Tuhan melainkan dari kekejamannya sendiri. Kejadian ini sangat umum tetapi tidak diperkenan oleh Allah.
Lihatlah pada diri Tuhan Yesus, Dia sangat seimbang, sangat normal. Ingatlah ketika terakhir kali dia hidup di bumi diatas salib dia mengatakan beberapa perkataan dan salah satunya adalah inilah ibumu, dan inilah anakmu. Dia berkata demikian kepada Yohanes yang menunjukan betapa Tuhan memperhatikan orang yang dekat dengan Dia.
Jadi apa maksudnya perkataan dalam Lukas diatas? Maksudnya adalah membeci keinginan mereka termasuk membeci keinginan diri sendiri, tetapi tidak membenci personanya.
Karena itu tujuan Allah menciptakan manusia seperti dalam kejadian 1: 26, adalah manusia menyatakan, menampilkan Allah dan berkuasa bagi Allah. Ini berarti melalui bejana ini Allah dinyatakan, diwujudkan, ditampilakan dan melalui bejana ini Allah diwakili.
Saudara, karena itu kita perlu dengan baik-baik memelihara roh, jiwa dan tubuh ini. Dan Tuhanpun melakukan ini bagi kita 1Th 5:23 mengatakan “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Bagaimana Memelihara Harta

Harta ini, bukanlah emas batangan, atau uang atau apapun yang sifatnya sementara. Tetapi harta ini adalah Allah Tritunggal yaitu Yesus Kristus sebagai Roh itu yang ada dalam bejana.
Sama seperti tubuh ini perlu dipelihara dengan diberi makan, yang sehat, bergizi, istirahat, dan beraktivitas yang normal, maka tubuh ini akan sehat, demikian juga dengan Harta ini.
Harta ini adalah seorang pribadi yang hidup, bahkan seorang yang berkuasa dan penuh dengan kekuatan. Mari kita melihat pengalaman Paulus tergadap Harta ini didalam kehidupannya. Saya sampaikan ini, karena dalam penghidupan kita juga banyak hal yang menyulitkan, namun dalam kehidupan Paulus nyata betapa luar biasanya kekuatan Harta ini.
2 Korintus 4: 7-10 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
Juga didalam 2 Korintus 6 :4-10 yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela, ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Rindukah kita mengalami? Harta ini bukan hanya dikususkan untuk Paulus atau Para Rasul tetapi Harta ini telah ada di dalam kita. Bagaimana caranya “supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kita.”.
Saudara Yohanes 6 ayat 57 mengatakan “ Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. “ jadi jalan satu satunya untukdapat hidup oleh Dia adalah memakan Dia atau dengan kata lain supaya Dia yang penuh Kuasa itu nyata/diperhidupkan adalah melalui makan Dia.
Bagaimana makan Dia? Dia dimana sekarang?
Tuhan Berkata dalam Joh 6:55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Tetapi selanjutnya dalam ayat 63 Ia berkata: Joh 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. Pada mulanya Dia bicara mengenai Daging dan Darah tetapi dalam ayat ini Dia beralih kepada Roh dan perkataannya yaitu firmanNya adalah Roh dan Hayat. Ini menunjukan makan Dia adalah makan FirmanNya dengan roh kita bukan dengan mulut atau dengan pikiran.
Inilah Jalan Memelihara Harta dalam Bejana!

Bagaimana Harta Masuk Bejana

Johanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Johanes 7:39
Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Johanes 3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.


Saudara, seperti makanan adalah keperluan tubuh, masuk melalui mulut kedalam perut, demikian juga Allah didalam Yesus Kristus sebagai Roh itu masuk kedalam manusia. Proses masuknya Allah tritunggal kedalam kita terdiri dari dua pihak. Pada diri Allah, Allah harus melalui proses, Dia harus datang menjadi manusia, menebus manusia yang berdosa untuk melayakan manusia (bejana ini) diisi Allah, kemudian Ia bangkit untuk menjadi Roh itu sehingga dapat masuk kedalam manusia.
Pada pihak manusia, manusia perlu percaya kepada diriNya, PekerjaanNya, dan menerimaNya masuk kedalam rohnya. Dengan jalan demikian Allah masuk kedalam manusia dan menjadikan manusia anak-anak Allah.
Allah yang tinggal didalam bejana ini adalah harta yang mustika, yang tidak ternilai, yang bukan duniawi.
Jadi memiliki Harta ini bukan dengan mewarisi dari orang tua, bukan tahu, bukan belajar, bukan ikut-ikutan.
Saudara ini adalah keperluan yang utama. Keperluan ini dipuaskan maka kita tidak akan haus lagi. Seperti orang bilang “Hidup Kaya, Mati Masuk Surga”. Memang tidak sepenuhnya tidaklah demikian, tetapi setiap bagian dari diri kita baik, Tubuh, Jiwa, dan roh dipuaskan keperluannya, maka hidup akan penuh dengan damai sejahtera dan penuh sukacita. Makan enak aku tak lupa diri, makan apa adanya aku tidak menggerutu. Bukankah ini kebahagiaan?
Saya sudah bertemu dengan banyak orang, ada yang kaya, juga yang miskin. Baik yang kaya maupun yang miskin memiliki kesusahannya, tetapi ada orang kaya yang damai sejahtera dan miskinpun penuh sukacita.
Asal ada Harta ini dalam bejana. Firman Tuhan menjamin seperti pengalaman Paulus dalam 2 Korintus 4: 7-9 Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Boleh ada penindasan, namun tidak terjepit, ada tantangan tidak putus asa bukankah ini ajaib.

Harta dan Bejana

HARTA DAN BEJANA


2Korinntus 4:7
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.


Harta ini – Kristus yang berhuni di dalam kita, bejana-bejana tanah liat adalah sumber suplai ilahi bagi kehidupan kristiani. Bersandarkan kekuatan unggul dari harta inilah para rasul sebagai minister-minister perjanjian yang baru mampu menempuh kehidupan tersalib, supaya hayat kebangkitan Kristus yang mereka suplaikan dapat terwujud. Demikianlah mereka menyatakan kebenaran (ay. 2) sehingga Injil dapat terpancar.

Allah menciptakan manusia sebagai bejana untuk menampung diri-Nya, dan dari banyak bejana, Dia memilih kita untuk menampung Dia, Allah yang terhormat dan berharga, supaya kita bisa menjadi bejana yang terhormat dan berharga. Akhirnya, Dia mengekspresikan kemuliaan-Nya pada diri kita, bejana-bejana ini, supaya kita bisa menjadi bejana-Nya yang mulia (ay. 23). Semua ini berasal dari belas kasihan-Nya dan tergantung pada belas kasihan-Nya; ini tidak dapat diperoleh melalui usaha kita! Karena itu, kita harus menyembah-Nya, dan menyembah-Nya karena belas kasihan-Nya!

Jadi Allah sebagai harta perlu kita sebagai bejana, agar Allah yang tidak terlihat dapat dinyatakan.
Dan kita sebagai bejana perlu isi yaitu Allah. Tanpa Allah sebagai isi maka sia-sialah makna hidup kita, terlebih tidak dapat mewujudkan keinginan Allah.

Bagaimana Memelihara Bejana - Jiwa

Bagaimana Memelihara Bejana
2. Jiwa

1 Korintus 3:3
Karena kamu masih manusia duniawi (jiwani). Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi (jiwani) dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?

Kebutuhan aspek kedua adalah kebutuhan jiwa.
Kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia, inilah sesungguhnya kebutuhan manusia, karena hanya manusia yang memiliki jiwa. Jiwa ini teridiri dari tiga bagian yaitu pikiran, emosi, dan tekad. Jadi memelihara jiwa adalah keperluan dari setiap manusia, tetapi bukan memelihara hayat jiwa bahkan sebaliknya hayat jiwa perlu di salibkan.
Kita sering mendengar orang yang sakit jiwa. Atau kita mendengar si Anu sedang stress. Apakah ini? Ini adalah sesuatu yang berhubungan dengan jiwa. Orang yang gila biasanya tiba-tiba ketawa, tiba-tiba menangis, ini menunjukan jiwanya tidak stabil. Atau pikirannya kacau, tiba-tiba cerita ini, kemudian cerita itu, tak ada sangkut paut. Ini adalah kacau. Itu adalah sakit jiwa.
Saudara, untuk apakah jiwa?
Luk 1:46 mengatakan : "Jiwaku memuliakan Tuhan, jadi jiwa adalah untuk memuliakan Tuhan.
Saudara melalui pikiran yang jernih, Allah dapat dimuliakan, melalui emosi yang tepat Allah bisa dinyatakan dan melalui tekad yang lembut tapi taat kehendak Allah bisa dijalankan. Saudara betapa pentingnya jiwa kita. Namun bagian ini adalah medan peperangan. Allah ingin mendapatkan jiwa kita demikian juga satan ingin mendapatkannya untuk menyatakan dirinya dan keinginannya.
Bagaimana memeliharanya supaya menikmati kedamaian jiwa?
Seperti makanan untuk tubuh masuk kedalam perut melalui mulut, demikian juga masuk kedalam pikiran segala informasi melaui penglihatan dan pendengaran, dicerna didalam pikiran dan mempengaruhi emosi dan tekad.
Sama seperti makanan, ada yang sehat juga ada yang tidak sehat, ada yang enak tapi tak sehat, ada yang pahit tapi menyehatkan, demikian juga makanan bagi jiwa.
Apakah makanan yang sehat bagi jiwa? Sudah tentu adalah berita bagus. Dan berita bagus itu adalah Injil, yaitu kabar sukacita.
Nikmatilah Firman Injil, maka sepanjang hari anda akan sukacita, pikiran jadi tentram dan hidup jadi semangat. Jangan menikmati berita dari dunia yang isinya kekacauan, membuat pikiran jadi runnyam, hidup jadi kawatir dan semangat jadi hilang.
Pikiran perlu diisi dengan pengetahuan, bukan berita atau gosip, Emosi perlu dipelihara untuk stabil dan tekad perlu terus dikuatkan namun Flekibel. Semua keperluan itu hanya ada dalam Firman Injil.
Saya selalu usaha untuk menikmati Firman Injil ini, sebelum hari datang, supaya setiap hari saya dapat menikmati semangat dalam kehidupan.

Bagaimana Memelihara Bejana - Tubuh

Bagaimana Memelihara Bejana
1. Tubuh

Manusia terdiri dari: roh, jiwa, dan tubuh. Roh sebagai bagian kita yang paling dalam, adalah organ batin, yang memiliki kesadaran akan Allah, supaya kita bisa berkontak dengan Allah (Yoh. 4:24; Rm. 1:9). Jiwa adalah diri kita (cf. Mat. 16:26; Luk. 9:25), terdapat di antara roh dan tubuh kita, yang memiliki kesadaran akan diri, agar kita bisa memiliki kepribadian. Tubuh sebagai bagian luar kita adalah organ lahiriah, yang memiliki kesadaran akan dunia, agar kita bisa berkontak dengan dunia materi. Tubuh menampung jiwa, dan jiwa adalah bejana yang menampung roh.

Dalam bagian ini saya akan mempersaksikan apa yang saya dapatkan sehingga saya memiliki suatu kehidupan yang berubah.
Bagian Pertama di bejana ini adalah roh manusia. Ini sebenarnya adalah bagian yang terpenting, tetapi bagian lain akan menjadi penting setelah keperluan dari bagian ini terpenuhi.
Saya akan memulai dengan kebutuhan yang paling luar, yang sebenarnya paling ringan, bahkan saya anggap paling rendah karena keperluan ini sama seperti keperluan binatang. Keperluan ini adalah keperluan akan TUBUH.
Keperluan Tubuh dalam pelajaran sekolah disebutkan ada dua yaitu : kebutuhan Primer dan Sekunder
Saudara hampir setiap orang memperhatikan keperluan ini, baik bagi dirinya maupun bagi orang yang dikasihinya, hampir semua pendidikan, ajaran, dorongan, adalah untuk memenuhi keperluan yang ini. Bahkan orang berani mengorbankan nyawa untuk keperluan ini.
Lalu bagaimana kita seharusnya?
Kita sebagai orang Kristen harus mengenal bahwa Allahlah sumber kehidupan juga adalah penunjang kehidupan, kalau kita menyadari hal ini kita akan menjadi orang yang dapat memelihara bejana. Hidup dalam damai sejahtera, dan sukacita.
Makan semua perlu makan, baik pangan,sandang, dan perumahan semua perlu, bahkan binatangpun perlu. Tetapi untuk keperluan ini, bagi kita atau bagi orang yang kita kasihi, kita seharusnya tidak diperbudak, melainkan kita mengaturnya dengan tepat.
Apakah anda karena untuk memenuhi keperluan susu anak anda, lalu berani mengorbankan nyawa, mengorbankan harga diri. Tentu tidak tetapi kita perlu mengaturnya. Apakah karena anda punya uang banyak sehingga dapat memenuhi keperluan susu bayi anda lebih banyak dari kebutuhannya? Tentu tidak semuanya tepat takaran.
Saudara supaya tidak berdebat, saya kembali kepada Tuhan, Bahwa Dia yang memberi dengan takaran yang tepat, takaran yang diguncang sehingga tumpah keluar.
Apakah dengan ini kita tidak bekerja? Salah, karena orang yang tidak bekerja tidak boleh makan. Karena itu saudara, dalam memenuhi keperluan ini kita harus mengenal Allah. Allah adalah sumber kehidupan juga penunjang kehidupan. Berjalanlah dengan normal, makanlah dengan normal bekerjalah dengan normal, biarlah semuanya normal dan seimbang. Lepas dari ini anda akan miring dan anda akan jatuh, banyak cari uang, mungkin dapat banyak tapi juga akan banyak keluar uang, ya karena sakit, karena refresing, karena makanan.
Jadi bagaimana kita makan, minum, pakaian, perumahan bahkan kebutuhan sekunder lainnya, biarlah dengan normal, maka anda akan menikmati damai sejahtera, dan sukacita. Itulah yan aku alami

Manusia adalah Bejana

Manusia adalah Bejana

Roma 9:23
justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda (bejana-bejana) belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
1Thesalonika 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Allah menciptakan manusia sebagai bejana untuk menampung diri-Nya, dan dari banyak bejana, Dia memilih kita untuk menampung Dia, Allah yang terhormat dan berharga, supaya kita bisa menjadi bejana yang terhormat dan berharga. Akhirnya, Dia mengekspresikan kemuliaan-Nya pada diri kita, bejana-bejana ini, supaya kita bisa menjadi bejana-Nya yang mulia (ay. 23). Semua ini berasal dari belas kasihan-Nya dan tergantung pada belas kasihan-Nya; ini tidak dapat diperoleh melalui usaha kita!
Perkataan dalam 1 Tesalonika 5: 23, dengan kuat menunjukkan bahwa manusia terdiri dari tiga bagian : roh, jiwa, dan tubuh. Roh sebagai bagian kita yang paling dalam, adalah organ batin, yang memiliki kesadaran akan Allah, supaya kita bisa berkontak dengan Allah (Yoh. 4:24; Rm. 1:9). Jiwa adalah diri kita (cf. Mat. 16:26; Luk. 9:25), terdapat di antara roh dan tubuh kita, yang memiliki kesadaran akan diri, agar kita bisa memiliki kepribadian. Tubuh sebagai bagian luar kita adalah organ lahiriah, yang memiliki kesadaran akan dunia, agar kita bisa berkontak dengan dunia materi. Tubuh menampung jiwa, dan jiwa adalah bejana yang menampung roh.
Dalam roh, Allah sebagai Roh itu tinggal; dalam jiwa, diri kita tinggal; dan dalam tubuh, indera jasmani berada. Allah menguduskan kita, pertama-tama, mendapatkan roh kita melalui kelahiran kembali (Yoh. 3:5-6); kedua, meluaskan diri-Nya sebagai Roh pemberi-hayat dari roh kita ke dalam jiwa kita guna meresapi dan mengubah jiwa kita (Rm. 12:2; 2Kor. 3:18); dan terakhir, memberikan hayat kepada tubuh kita yang fana melalui jiwa kita (Rm. 8:11, 13), dan mentransfigurasi tubuh kita dengan kuasa hayat-Nya (Flp. 3:21). Lihat cat. 123 dan 124 dalam Ibr. 4.

Saudara, setiap orang tidak terkecuali bagaimana stautusnya selalu memperhatikan kebutuhannya, tetapi tidak semua orang tahu bahwa setiap pribadi pasti memiliki kebutuhan tiga aspek dari tiga bagian diri kita. Baik itu kebutuhan tubuh (fisik) kebutuhan jiwa dan kebutuhan roh. Namun saudara disini saya akan memberitahukan bahwa sebagian besar orang hanya berusaha memenuhi kebutuhan fisik saja. Semoga saudara nampak keadaan ini, terutama bagi saudara yang mempunyai anak, sehingga saudara tidak hanya memperhatikan kebutuhan fisik saja bagi anak anda juga bagi diri anda tetapi kebutuhan yang lain.

Kata-kata Pembukaan

Kata - kata Pembukaan


Johanes 20:30 -31
Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Ayat diatas adalah satu ayat yang menjamah saya, yang membuat saya ingin menuliskannya, meskipun penulisannya tidak tersusun dengan tata bahasa yang baik namun keinginan mengalahkan hal itu. Dan semoga bukan pemikiran karena bahasa yang tidak beraturan yang pembaca dapatkan melainkan suatu bantuan yang akan mengubah kehidupan hari ini juga kehidupan kelak.
Saudara akan mendapatkan judul dengan tulisan yang halaman yang pendek saja dan Saya sengaja menuliskannya dalam judul yang pendek dan dibuat dalam halaman yang singkat, supaya pembaca tidak menjadi bosan dan dapat menyelesaikannya dalam waktu yang pendek namun mendapatkan bantuan.
Saya mencuplik dalam injil Yohanes pasal 20 ayat 30 diatas, Yohanes menulis masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya,ini menunjukan bahwa tanda (mukzijat) yang dibuat Yesus masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi Yohanes menuliskan dalam surat ini mempunyai tujuan yaitu seperti yang dikatakan dalam ayat 31 bagian akhir yang mengatakan supaya oleh imanmu memperoleh hidup (hayat) dalam namaNya.
Jadi tulisan Yohanes adalah untuk membuat kita melalui membaca firman, mendengar firman menerima iman dan memperoleh hayat.
Saya telah katakan bahwa saya terjamah dengan ayat ini dan melalui tulisan ini saya menyaksikan bahwa saya telah mengalami mukzijat yang terbesar. Dan mukzijat ini telah mengubah hidup saya, bahkan bukan hanya kehidupan saya hari ini saja tetapi juga jaminan kehidupan yang akan datang.
Semoga saudara dapat mengalami mukzijat yang luarbiasa dan mengalami kehidupan yang berubah. Tuhan Memberkati.