28.9.07

Apakah Perbedaan antara Kolam dalam pasal 5 dengan Danau dalam pasal 6?

Yohanes 6:1
Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias.



Danau dalam bahasa aslinya adalah laut. Kasus ini berlawanan dengan kasus dalam ps. 5. Dalam kasus di depan, orangnya berada di pinggir kolam; dalam pasal ini orang-orang berada di tepi laut.
Latar belakang kasus yang di depan adalah kota kudus dengan kolam kudus untuk penyembuhan orang; latar belakang kasus ini adalah padang gurun dengan laut yang memberi nafkah kepada orang.
Dalam kasus sebelumnya, orangnya lemah, perlu hayat yang menghidupkan; dalam kasus ini, orangnya lapar, perlu rawatan hayat.
Dalam perlambangan, daratan melambangkan bumi ciptaan Allah yang diatasnya manusia menempuh hidup; laut melambangkan dunia yang dirusak oleh Iblis yang di dalamnya manusia yang jatuh menempuh hidup.
Di dalam dunia ini, manusia lapar dan tidak ada kepuasan, penuh dengan masalah dan tidak ada kedamaian. Inilah yang dilukiskan oleh ay. 18.

Apakah yang dilakukan Orang Yahudi pada hari Paskah?

Yohanes 6:4
Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.


Pada hari raya Paskah, oarng-orang menyembah anak domba penebus, memercikkan darahnya dan memakan dagingnya; ini melambangkan Kristus adalah Paskah kita (1Kor. 5:7), menjadi Domba Allah Penebus (1:29, 36), tersembelih bagi kita, supaya kita bisa memakan daging-Nya, meminum darah-Nya, menerima Dia sebagai suplai hayat yang oleh-Nya kita hidup.

Apakah Arti dari Roti Jelai dan Ikan?

Yohaes 6:9
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"


Roti berasal dari hayat nabati, melambangkan aspek regenerasi hayat Kristus; ikan berasal dari hayat hewan, melambangkan aspek penebusan hayat Kristus. Sebagai hayat regenerasi, Kristus tumbuh di daratan, bumi ciptaa Allah; sebagai hayat penebus, Kristus hidup di laut, dunia yang dirusak Iblis.
Untuk melahirkan kita kembali, Dia tumbuh di bumi ciptaan Allah bagi perkembangbiakan; untuk menebus kita, Dia hiudp di dunia yang setani dan penuh dosa. Namun Dia tidak berdosa, juga tidak terpengaruh oleh dunia, seperti ikan yang hiudp di air laut yang asin, tetapi tidak menjadi asin.
Di tanah Yehuda, jelai matang lebih dulu merupakan tuaian yang paling dini, karena itu jelai melambangkan Kristus yang bangkit (Im. 23:10). Jadi, roti jelai menyatakan Kristus di dalam kebangkitan menjadi makanan kita.
Roti jelai dan ikan adalah benda-benda yang kecil, melambangkan betapa Kristus "menjadi kecil" sehingga bisa menjadi suplai hayat kita.
Orang-orang yang menuntut mujizat mengira Kristus adalah Nabi yang di janjikan Allah, dan ingin memaksa-Nya menjadi Raja (ay. 14-15).
Namun, Dia tidak mau menjadikan diri-Nya tokoh agama; sebaliknya Ia rela menjadi roti dan ikan yang kecil supaya orang dapat memakan-Nya.

Menempuh Hidup banyak mengalami Kesulitan, Apakah yang harus kita lakukan?

Yohanes 6:18 - 20
sedang laut bergelora karena angin kencang. Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Aku ini, jangan takut!"


Laut bergelora melambangkan gangguan kesuliatan hidup manusia.
Yesus Berjalan diatas air melambangkan bahwa Tuhan bisa menaklukkan segala kesulitan kehidupan manusia. Dia bisa berjalan di atas ombak kesuliatan kehidupan manusia, dan semua kesulitan ada di bawah kaki-Nya.
Kita harus menerima Tuhan ke dalam "perahu" kita (kehidupan pernikahan kita, keluarga kita, pekerjaan kita, dan lain-lainnya), agar dalam penempuhan hidup manusia ini kita menikmati kedamaian bersama Dia.

Tahukah? Perbedaan Konsepsi antara mManusia dengan Tuhan adalah Penghalang Pekerjaan Allah

Yohanes 6:28-29
Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."


Konsepsi manusia yang jatuh terhadap Allah ialah selalu ingin melakukan sesuatu bagi Allah, bekerja bagi Allah. Ini adalah prinsip pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat dalam kitab Kejadian pasal 2.
Konsepsi Tuhan terhadap Allah ialah manusia harus percaya ke dalam Dia, yaitu menerima Dia sebagai hayat dan suplai hayat. Inilah prinsip pohon hayat yang mendatangkan hayat, seperti yang tercantum dalam kitab Kejaian pasal 2. Ini berlawanan dengan prinsip pohon pengetahuan yang mendatangkan kematian.

Tahukah Makna Roti berubah menjadi Daging?

Yohanes 6:51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."



roti hidup dalam bahasa aslinya adalah Roti hidup. Roti hayat (ay. 35) mengacu kepada sifat roti itu, yang adalah hayat; roti hidup mengacu kepada keadaan roti itu, yang adalah hidup.
Sampai butir ini, roti telah menjadi daging. Roti milik hayat nabati, hanya untuk perawatan; daging milik hayat hewani, bukan hanya untuk perawatan, tetapi juga untuk penebusan. Sebelum manusia jatuh, Tuhan adalah pohon hayat (Kej. 2:9), hanya untuk merawat manusia. Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan menjadi Anak Domba (1:29), bukan hanya untuk merawat manusia, tetapi juga untuk menebus manusia (Kel. 12:4, 7-8).

Tuhan telah memberikan tubuh-Nya, yaitu daging-Nya, mati bagi kita, agar kita mendapatkan hayat.

Apakah Makna Makan Daging dan Minum Darah Tuhan?

Yohanes 6:54
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.


Daging dan darah di sini disinggung secara terpisah. Daging dan darah yang terpisah menyatakan kematian. Di sini Tuhan dengan jelas menyatakan kematian-Nya, yang juga adalah pembunuhan atas diri-Nya.
Dia telah memberikan tubuh-Nya bagi kita dan mencucurkan darah-Nya, agar kita mendapatkan hayat yang kekal.
Makan daging-Nya ialah berdasarkan iman menerima segala yang telah Ia genapkan dengan penyerahan tubuh-Nya bagi kita. Minum darah-Nya ialah berdasarkan iman menerima segala yang telah Ia genapkan dengan pencucuran darah-Nya bagi kita. Makan daging-Nya dan minum darah-Nya, berarti menerima Dia sebagai hayat dan supalai hayat di dalam penebusan-Nya, melalui percaya kepada apa yang Ia kerjakan bagi kita di atas salib.
Jika kita membandingkan ayat ini dengan ay. 47, kita akan nampak bahwa makan daging Tuhan dan minum darah Tuhan berarti percaya kepada-Nya, karena percaya kepada atau percaya ke dalam berarti menerima (1:12).

Tahukah Rahasia Hidup Berkemenangan? Jawabanya Adalah Makan, tapi makan apa?

Yohanes 6:57
Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.


Makan ialah menerima makanan ke dalam kita, dan secara organik tercerna ke dalam tubuh kita.
Jadi, makan Tuhan Yesus berarti menerima Dia ke dalam kita, tercerna secara hayat oleh manusia baru yang dilahirkan kembali.
Kemudian kita hidup berdasarkan Tuhan yang kita terima. Demikianlah Sang Bangkit ini hidup di dalam kita (14:19-20).

Makan Daging Tuhan, Bagaimana Mungkin? Jadi Apa yang diberikanNya untuk dimakan?

Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.


Sampai butir ini Roh pemberi-hayat dibawa masuk. Sangatlah jelas dikatakan dalam 1Kor. 15:45 bahwa setelah kebangkitan dan melalui kebangkitan, Tuhan Yesus yang menjadi daging (1:14) telah menjadi Roh pemberi-hayat.
Karena Dia adalah Roh pemberi-hayat, maka Dia bisa menjadi hayat dan suplai hayat kita. Ketika kita menerima Dia sebagai Juruselamat yang mati tersalib dan bangkit, Roh pemberi-hayat segera masuk ke dalam kita, memberikan hayat yang kekal kepada kita. Yang kita terima adalah Tuhan Yesus, tetapi yang kita dapatkan adalah Roh pemberi-hayat.
Menurut konteksnya, daging di sini mengacu kepada daging tubuh jasmani.
Tuhan berkata, "Roti yang Kuberikan ialah daging-Ku" (ay. 51). Orang-orang Yahudi tidak memahami perkataan Tuhan dengan benar, mengira bahwa Tuhan akan memberikan daging tubuh jasmani-Nya kepada mereka (ay. 52).
Bagi mereka, perkataan ini sungguh keras (ay. 60). Karena itu dalam ayat ini Tuhan menambahkan penjelasan bahwa Dia tidak bermaksud memberikan daging tubuh jasmani-Nya untuk mereka makan; daging ini, yaitu daging jasmani manusia, tidaklah berguna. Akhirnya, yang akan Dia berikan ialah ialah Roh pemberi-hayat, yaitu diri-Nya snediri dalam kebangkitan.

Makan Daging Tuhan, Bagaimana Mungkin? Jadi Apa yang diberikanNya untuk dimakan?

Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.


Sampai butir ini Roh pemberi-hayat dibawa masuk. Sangatlah jelas dikatakan dalam 1Kor. 15:45 bahwa setelah kebangkitan dan melalui kebangkitan, Tuhan Yesus yang menjadi daging (1:14) telah menjadi Roh pemberi-hayat. Karena Dia adalah Roh pemberi-hayat, maka Dia bisa menjadi hayat dan suplai hayat kita. Ketika kita menerima Dia sebagai Juruselamat yang mati tersalib dan bangkit, Roh pemberi-hayat segera masuk ke dalam kita, memberikan hayat yang kekal kepada kita. Yang kita terima adalah Tuhan Yesus, tetapi yang kita dapatkan adalah Roh pemberi-hayat.
Menurut konteksnya, daging di sini mengacu kepada daging tubuh jasmani. Tuhan berkata, “Roti yang Kuberikan ialah daging-Ku” (ay. 51). Orang-orang Yahudi tidak memahami perkataan Tuhan dengan benar, mengira bahwa Tuhan akan memberikan daging tubuh jasmani-Nya kepada mereka (ay. 52). Bagi mereka, perkataan ini sungguh keras (ay. 60). Karena itu dalam ayat ini Tuhan menambahkan penjelasan bahwa Dia tidak bermaksud memberikan daging tubuh jasmani-Nya untuk mereka makan; daging ini, yaitu daging jasmani manusia, tidaklah berguna. Akhirnya, yang akan Dia berikan ialah ialah Roh pemberi-hayat, yaitu diri-Nya snediri dalam kebangkitan.

Bagaimana Cara Mendapatkan Roh Hayat sebagai Makanan?

Yohanes 6:63
Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.


Istilah perkataan di sini dan dalam ay. 68 dalam bahasa Yunaninya adalah rhema, artinya perkataan yang diucapkan seketika dan sekarang. Ini berebda dengan logos (perkataan yang selalu ada) seperti Firman dalam 1:1. Di sini, perkataan disinggung setelah Roh itu. Roh itu hidup, juga riil, tetapi sangat misterius, tak terjamah, sulit dipahami orang; tetapi perkataan itu konkret. Terlebih dulu Tuhan menunjukkan, bahwa Dia perlu menjadi Roh agar bisa menjadi hayat kepada manusia. Kemudian Dia berkata, bahwa perkataan-perkataan yang Dia katakan adalah roh dan hayat. Ini menunjukkan bahwa perkataan-perkataan-Nya adalah perwujudan Roh hayat. Kini, di dalam kebangkitan Dia adalah Roh pemberi-hayat, dan Roh ini diwujudkan di dalam perkataan-Nya. Begitu kita menggunkan roh kita untuk menerima perkatan-Nya, kita mendapatkan Roh hayat itu.

Apakah Arti dari hari Raya Paskah dan Hari Raya Pondok Daun?

Yohanes 7:2
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.


Kasus dalam ps. 6 terjadi pada hari raya Paskah, kasus dalam pasal ini terjadi pada hari raya Pondok Daun. Hari raya Paskah adalah hari raya tahunan yang pertama bagi orang Yahudi. Hari raya Pondok Daun adalah hari raya tahunan yang terakhir (Im. 23:5, 34).
Hari raya Paskah adalah hari raya pertama dalam satu tahun, menyiratkan permulaan hidup manusia (cf. Kel. 12:2-3, 6), menyinggung tentang manusia mencari kepuasan, tetapi berakhir pada kelaparan. Hari raya Pondok Daun adalah hari raya yang terakhir dalam satu tahun, menyiratkan kelengkapan dan kesuksesan hidup manusia (cf. Kel. 23:16), semuanya ini akan berakhir, dan kesudahannya adalah kehausan.
Dalam suasana Paskah, Tuhan mengatakan bahwa diri-Nya adalah roti hayat untuk mengenyangkan orang. Dalam suasana Pondok Daun, Tuhan berjanji akan mengalirkan air hidup untuk meleraikan dahaga orang.
Setelah tanaman dituai seluruhnya orang-orang Yahudi merayakan hari raya Pondok Daun, menyembah Allah dan menikmati hasil tuaian mereka (Ul. 16:13-15). Karena itu, hari raya ini melambangkan kelengkapan, keberhasilan dan kesuksesan, juga kesenangan dan kenikmatan hidup menusia dalam pekerjaan, pendidikan, dan perkara lainnya dalam hidup manusia (termasuk agama).
Allah menetapkan hari raya Pondok Daun agar orang-orang Israel ingat bahwa ketika nenek moyang mereka mengembara di padang gurun, mereka tinggal di kemah-kemah (Im. 23:39-43), mendambakan masuk ke dalam perhentian tanah permai.
Karena itu, hari raya ini juga memperingatkan bahwa hari ini manusia juga sedang mengembara di padang gurun, perlu masuk ke dalam perhentian Yerusalem Baru, yaitu masuk ke dalam kemah yang kekal (Why. 21:2-3).
Abraham, Ishak, dan Yakub juga pernah tinggal di kemah; mereka mengharapkan kemah yang kekal (Ibr. 11:9-10), yang di tengah-tengahnya ada sungai air hayat yang mengalir keluar dari takhta Allah dan Anak Domba, untuk meleraikan dahaga manusia (Why. 21:1,17)).
Pada hari terakhir dari hari raya sedemikian dan di dalam latar belakang sedemikian, Kristus menyerukan janji akan aliran air hayat, yang akan memuaskan harapan manusia sampai kekal (ay. 37-39).

Tahukah, Allah Tak Terbatas Rela Menjadi Manusia yang Terbatas?

Yohanes 7:15
Maka heranlah orang-orang Yahudi dan berkata: "Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!"




Meskipun Tuhan adalah Allah yang kekal tak terbatas, Dia telah menjadi manusia yang hidup di bumi, bahkan terbatasi oleh waktu.

Meskipun Tuhan adalah Allah Mahakuasa, Dia telah menjadi manusia yang dianiaya, terbatasi dalam aktivitas-Nya.
Meskipun Tuhan adalah Allah yang Mahatahu, Dia telah menjadi mansuia yang rendah, dipandang sebagai manusia yang tidak berpendidikan

Tahukah, bhwa semua Kenikmatan Hasil dari Kesuksesan akan berakhir?

Hanya Hayat yang akan teryus mengalir sampai kekal
Yohanes 7:37
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Yohanes 7:38
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."


Hari terakhir di sini melambangkan bahwa semua kenikmatan yang dihasilkan oleh kesuksesan hidup manusia akan mencapai kesudahannya. Hayat jasmani dari setiap makhluk pasti ada "hari akhirnya."

Aliran-aliran air hidup mengacu kepada banyak aspek aliran hayat (cf. Rm. 15:30; 1Tes. 1:6; 2Tes 2:13; Gal. 5:22-23), hayat ini bersumber pada sungai air hayat yang unik itu (Why. 22:1), yaitu Roh hayat Allah (Rm. 8:2).

Roh Allah sudah ada sejak semula, Roh apa yang di maksud belum datang?

Yohanes 7:39
Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.


Sejak semula Roh Allah sudah ada (kej. 1:1-2), tetapi pada saat Tuhan mengucapkan perkataan ini, Roh itu, yaitu Roh Kristus (Rm. 8:9), Roh Yesus Kristus (Flp. 1:19), belum ada, karena Tuhan belum dimuliakan. Yesus mendapatkan mulia ketika Dia bangkit (Luk. 24:26). Ketika Dia bangkit, Roh Allah menjadilah Roh Yesus Kristus yang telah berinkarnasi, mati tersalib, dan bangkit. Pada malam hari kebangkitan-Nya, Kristus telah menghembuskan Roh ini ke dalam murid-murid-Nya (20:22). Kini Roh itu adalah “Penghibur yang lain”, yaitu Roh realitas yang dijanjikan Kristus sebelum kematian-Nya (14:16-17). Ketika Roh ini hanya sebagai Roh Allah, Dia hanya memiliki unsur ilahi; setelah Dia menjadi Roh Yesus Kristus, melalui Kristus menjadi daging, mati di atas salib, dan bangkit, Roh ini memiliki baik unsur ilahi maupun unsur insani, pula memiliki semua esens dan realitas Kristus menjadi daging, mati di atas salib, dan bangkit. Jadi, Roh itu kini adalah Roh Yesus Kristus yang almuhit, menjadi air hidup untuk kita terima (ay. 38-39).

Bagaimana Seharusnya kita mengenal Kristus?

Yohanes 7:41
Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!



Tuhan lahir di Betlehem (Luk. 2:4-7), tetapi dibesarkan di Nazaret dari Galilea. Saat itu, Nazaret adalah tempat yang dipandang rendah. Dia adalah keturunan Daud, namun Dia datang menjadi orang Nazaret (Mat. 2:23).
Dia tumbuh "sebagai tunas dari tanah Kering", "tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada", "rupa pun tidak sehingga kita mengindahkannya", dan "Ia dihina dan dihindari orang" (Yes. 53:2-3).
Karena itu, kita tidak seharusnya mengenal Kristus menurut daging (2Kor. 5:16), tetapi harus mengenal-Nya menurut Roh.

Injil Yohanes Mencatat Sembilan Kasus yang Membuktikan Tuhan adalah Hayat dan Suplai Hayat, Kasus dalam Pasal 8 Mewahyukan Apa?

Yohanes 8:3
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Dalam Injil ini tercatat sembilan kasus yang membuktikan bahwa Tuhan adalah hayat dan suplai hayat. Enam kasus pertama tercatat dalam ps. 3-7, membentuk satu kelompok tanda yang menyatakan bahwa, pada aspek positifnya, Tuhan adalah hayat dan suplai hayat kita, agar kita dilahirkan kembali, dipuaskan, disembuhkan, dihidupkan, dirawat, dan dileraikan rasa hausnya. Tiga kasus terakhir tercatat dalam ps. 8-11, membentuk satu kelompok tanda yang menyatakan bahwa, di aspek negatif, Tuhan adalah hayat kita, untuk menyelamatkan kita terlepas dari dosa, kebutaan, dan kematian, tiga kematian unsur utama perkara negatif.
Kasus dalam pasal ini mewayukan kepada kita segala perkara yang berkaitan dengan dosa : (1) sumber dosa – Iblis; (2) tiga butir utama dosa – perzinaan dan percabulan, membunuh orang, berdusta (ay. 3), 41, 44); (3) perbudakan atau perhambaan dosa; (4) akhir atau akibat dosa – kematian; (5) Persona yang tanpa dosa – Tuhan; (6) Persona yang bersyarat menghakimi dosa – Tuhan; (7) Persona yang bersyarat mengampuni dosa – Tuhan; (8) Persona yang sanggup melepaskan manusia dari dosa – Tuhan. Tuhan adalah Allah yang kekal ada, adalah "Aku adalah" yang agung, telah menjadi Anak Manusia dan ditinggikan di atas salib untuk memikul dosa kita, sebab itu Dia bersyarat mengampuni dosa kita. Selain itu, Tuhan, sebagai Allah Sang kekal, bisa masuk ke dalam kita menjadi hayat dan terang untuk menyelamatkan kita dari perbudakan dan kegelapan dosa.
Kasus dalam pasal ini juga memperlihatkan bahwa agama (diwakili oleh Bait Suci – ay. 2, 20) hukum Taurat (ay. 5, 17) tidak bisa menolong manusia terlepas dari dosa dan kematian; tetapi Tuhan Yesus, Sang "Aku adalah" ini, telah menjadi Anak Manusia, ditinggikan di atas salib bagi manusia yang diracuni ular, mampu melakukan perkara yang tidak bisa dilakukan baik oleh agama maupun oleh hukum Taurat. Pasal ini memperlihatkan kepada kita bahwa Kristus, "Aku adalah; Yang agung ini, bukan hanya bertentangan dengan dosa dan kematian, tetapi juga bertentangan dengan agama dan hukum Taurat.

3.8.07

Sebenarnya Injil Yohanes Cerita Apa?

Yohanes 1:1
Padamulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah


Pada mulanya berarti di dalam kekekalan yang lampau. Sebagai pendahuluan Injil ini, pasal ini dimulai dari Allah yang ada pada kekekalan yang lampau, yang mempunyai keilahian tetapi tanpa keinsanian (ay. 1); kemudian melalui penciptaan-Nya atas segala ssuatu (ay. 3), inkarnasi-Nya (ay. 14), menjadi Anak Domba yang menghapus dosa dunia (ay. 29), dan bahkan menjadi Roh itu yang menyebabkan kaum beriman diubah menjadi batu-batu hidup untuk pembangunan-Nya (ay. 32-42), terus sampai kekekalan yang akan datang, yang di dalamnya Anak Manusia yang mempunyai sifat ilahi dan insani menjadi pusat komunikasi antara langit dan bumi dan kesatuan antara Allah dengan manusia dalam kekekalan.
Selanjutnya, ps. 2 memperlihatkan prinsip Allah Tritunggal sebagai hayat adalah mengubah maut menjadi hayat (2:1-11), dan sasaran hayat adalah membangun rumah Allah – bait (2:13-22).
Dari ps. 3 - 11 terdapat sembilan kasus yang menggambarkan bagaimana Allah menjadi hayat guna memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari berbagai macam orang.
Hasilnya, pada permulaan ps. 12 muncullah sebuah miniatur gereja (12:1-11). Dari 12:12 sampai akhir ps. 17, dijelaskan bagaimana gereja ini dihasilkan melalui perkembangbiakan dan pertambahan Manusia-Allah yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit.
Pasal 18-20 memperlihatkan perampungan perkembangbiakan dan pertambahan ini, sehingga Dia memiliki banyak saudara (20:17), dan memungkinkan Dia masuk ke dalam mereka (20:22), menjadi hayat dan segala sesuatu mereka, agar mereka tersusun menjadi Tubuh-Nya, menjadi pertambahan dan ekspresi-Nya.
Terakhir, ps. 21 memperlihatkan bahwa Dia akan menyertai mereka secara tak terlihat hingga kedatangan-Nya kembali (21:22).

Mengapa Dalam Kitab Yohanes Tidak Terdapat Catatan Tentang Silsilah Tuhan?

Yohanes 1: 2
"Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah"


Pada mulanya, ini adalah pada kekekalan yang lampau, Firman itu bersama-sama dengan Allah. Ini bertentangan dengan anggapan beberapa orang yang mengatakan, bahwa Kristus tidak bersama-sama dengan Allah dan bukan Allah di dalam kekekalan yang lampau, baru pada suatu waktu tertentu, Kristus menjadi Allah dan bersama-sama dengan Allah.
Keilahian Kristus adalah kekal dan mutlak. Dari kekekalan yang lampau sampai kekekalan yang akan datang, Ia senantiasa bersama-sama dengan Allah dan Ia adalah Allah. Itulah sebabnya dalam kitab Injil ini tidak tercantum silsilah Kristus (Ibr. 7:3), seperti yang terdapat dalam Mat. 1 dan Luk. 3.

Didalam Dia Ada Hayat. Apa Maksud Hayat Dalam Ayat ini?

Yohanes 1:4
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.



Hidup dalam bahasa aslinya adalah hayat. Ayat 3 mengacu kepada penciptaan dalam Kejadian. 1, maka hayat (hidup) dalam ay. 4 seharusnya mengacu kepada hayat yang ditunjukkan oleh pohon hayat (kehidupan) dalam Kejadian. 2. Ini dipertegas dengan fakta bahwa di dalam Wahyu. 22 Yohanes menyinggung pohon hayat. Karena hayat ada di dalam Dia, maka Dialah hayat (11:25, 14:6), dan Ia datang supaya manusia bisa mempunyai hayat (10:10b).
Pendahuluan Injil ini meliputi keseluruhan pasal ini, dimulia dengan hayat (ay. 4), diakhiri dengan pembangunan (ay. 42, 52) – rumah Allah (lihat cat. 421, 512, dan 513). Karena itu, ini adalah pendahuluan untuk hayat dan pembangunan.

Terang untuk ciptaan lama adalah terang alamiah (Kejadian. 1:3-5, 14-18). Terang untuk ciptaan baru adalah terang hayat yang disinggung di sini.

Tahukah Bahwa Firman Menjadi Manusia Adalah Supaya Manusia Menjadi Satu dan Menikmati Allah?

Yohanes 1 : 14
Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


Manusia dalam bahasa aslinya adalah daging. Roma 8:3 menunjukkan bahwa daging ini adalah daging dosa, tetapi hanya mempunyai rupa daging, tidak mempunyai dosa daging. Yang menjadi daging ini adalah Firman, dan Firman ini adalah Allah, yaitu Allah Tritunggal yang utuh (ay.1 ). Firman menjadi daging berarti Allah Tritunggal menjadi manusia yang bertubuh daging, di dalam rupa manusia yang berdosa, agar Allah bisa masuk ke dalam manusia yang berdosa; menjadi satu dengan manusia yang berdosa; tetapi Ia hanya mempunyai rupa manusia yang berdosa, tidak mempunyai dosa dari manusia yang berdosa. Demikianlah Ia menjadi seorang Manusia-Allah yang tanpa dosa, Allah yang utuh juga manusia yang sempurna, mempunyai dua sifat, yaitu sifat ilahi dan sifat insani. Meskipun kedua sifat ini berbaur untuk menghasilkan Manusia-Allah, karakteristik masing-masing sifat tetap jelas ada, tidak bercampur menjadi bentuk sifat ketiga. Sebaliknya, sifat ilahi berada di dalam sifat insani, dan terekspresi melalui sifat insani, penuh kasih karunia dan realitas. Kasih karunia adalah Allah dinikmati oleh manusia; realitas adalah Allah didapatkan oleh manusia. Dengan demikian Allah yang tidak kelihatan diekspresikan sehingga manusia bisa mendapatkan dan menikmati Dia sebagai hayat mereka, demi merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya.
Fakta bahwa Allah menjadi daging ini berlawanan dengan ajaran Gnostik pada masa itu. Ajaran Gnostik mengatakan bahwa daging adalah substansi yang jahat, bagaimana mungkin Allah yang kudus bisa bersatu dengan daging yang jahat? Berdasarkan ajaran Gnostik, golongan Dosetisme menyangkal bahwa Kristus telah datang dalam daging (1Yoh. 4:2). Yohanes menulis Injil ini untuk meruntuhkan ajaran Dosetisme yang sesat, juga untuk membuktikan dengan kuat bahwa Kristus, Manusia-Allah, benar-benar adalah Allah yang menjadi daging (hanya memiliki rupanya, tidak memiliki dosanya). Melalui daging ini, di satu pihak, Iblis dimusnahkan (Ibr. 2:14) dan dosa mannusia dihapuskan (Ibr. 9:26), di pihak lain, Allah bersatu dengan manusia dan diekspresikan melalaui manusia untuk menggenapkan kehendak-Nya yang mulia, yang Ia rencanakan di dalam kekekalan yang lampau untuk kekekalan yang akan datang.
Pokok kedalaman pikiran Injil Yohanesa adalah Kristus, Allah yang berinkarnasi, datang sebagai perwujudan Allah, seperti Kemah Suci (Tabernakel) (ay. 14) dan bait (2:21), supaya manusia bisa berkontak dengan-Nya dan masuk ke dalam-Nya guna menikmati kelimpahan yang ada di dalam Allah. Baik Kemah Suci maupun Bait Suci mempunyai pelataran luar, tempat Kudus dan tempat Mahakudus. Karena itu, Yohanes pertama-tama menunjukkan bahwa Kristus adalah Anak Domba (yang menghapus dosa – 1:29), yang dipersembahkan di atas mezbah (melambangkan salib), di pelataran luar Kemah Suci; juga seperti ular tenbaga (yang menyebabkan manusia mendapatkan hayat) yang ditinggikan di atas tiang (melambangkan salib – 3:14). Ini menunjukkan bagaimana Kristus di dalam penebusan-Nya diterima oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya, agar mereka terlepas dari dosa dan mendapatkan hayat, serta masuk ke dalam Dia sebagai perwujudan Allah yang dilambangkan oleh Kemah Suci, guna menikmati segala kekayaan yang ada di dalam Allah. Pembasuhan kaki dalam ps. 13 bisa dianggap sebagai pembasuhan pada bejana pembasuhan di pelataran luar Kemah Suci, yang membersihkan orang-orang yang mendekati Allah dari pencemaran dunia, supaya persekutuan mereka dengan Allah dan persekutuan antara mereka masing-masing dapat dipertahankan. Dalam ps. 14, Kristus membawa orang-orang yang menerima-Nya masuk ke dalam tempat Kudus untuk mengalami Dia sebagai roti hayat (6:35) yang dilambangkan oelh roti sajian, dan sebagai terang hayat (8:12, 9:5) yang dilambangkan oleh kaki dian. Terakhir, dalam ps. 17, melalui doa yang paling tinggi dan misterius yang dilambangkan oleh pembakaran ukupan pada mezbah pembakaran ukupan emas, mereka yang menikmati Kristus sebagai hayat dan terang dibawa-Nya masuk ke dalam tempat Mahakudus, bersama-sama dengan Dia masuk ke dalam kenikmatan yang paling dalam dari Allah, menikmati kemuliaan yang Allah berikan kepada-Nya (17:22-24).

Tahukah apakah Artinya Anugerah (Kasih Karunia)?

Yohanes 1 : 14
Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.



Kasih karunia adalah Allah di dalam Putra menjadi kenikmatan kita; kebenaran (realitas) adalah Allah di dalam Putra menjadi nyata bagi kita.
Kata Yunani untuk realitas sama dengan kata kebenaran dalam 5:33, 8:32, 17:17, 19 dan beberapa tempat lainnya.

Tahukah Perbedaan Mendasar Antara Hukum Taurat dengan Kasih Karunia?

Yohanes 1:17
Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus.


Hukum taurat menuntut manusia menurut apa adanya Allah, kasih karunia menyuplai manusia dengan apa adanya Allah guna memenuhi tuntutan-tuntutan Allah.
Hukum Taurat, paling banyak hanyalah sebuah kesaksian mengenai apa adanya Allah (Kel. 25:21), sedang kebenaran (realitas) adalah penyataan akan apa adanya Allah.
Tak seorang pun bisa berbagian akan Allah melalui hukum Taurat, tetapi kasih karunia memungkinkan manusia menikmati Allah. Realitas adalah Allah menjadi nyata bagi manusia, dan kasih karunia adalah Allah dinikmati oleh manusia.

Apakah Anda Mencari Penolong?

Yohanes 1:29
Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, “ Lihat Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.


Berdasarkan Kitab Suci, para agamawan sedang mencari seorang pemimpin besar (1:19-25) seperti Mesias, Elia, atau Nabi (Dan. 9:26; Mal. 4:5; Ul. 18:15, 18). Tetapi Yesus diperkenalkan kepada mereka sebagai anak domba kecil dan merpati kecil (1:29-33). Anak domba untuk menghapus dosa manusia, merpati untuk membawa Allah sebagai hayat kepada manusia. Anak domba adalah untuk penebusan, menebus kembali manusia yang telah jatuh bagi Allah; merpati adalah untuk pembagian hayat dan pengurapan, mengurapi manusia dengan apa adanya Allah, membawa Allah masuk ke dalam manusia dan membawa manusia masuk ke dalam Allah, dan membuat kaum beriman bersatu di dalam Allah. Orang yang mau mengambil bagian di dalam Allah, tidak bisa kekurangan baik anak domba maupun merpati.

Kita Perlu Apa agar Langit Terbuka dan Menerima Terang Surgawi?

Yohanes 1:51
Lalu kata Yesus kepadanya, " Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia



Ini adalah penggenapan dari mimpi Yakub (Kej. 28:11-22). Kristus sebagai Anak Manusia, dengan keinsanian-Nya, adalah tangga yang didirikan di bumi yang menjulang ke langit, membuat langit terbuka bagi bumi dan menyatukan bumi dengan langit untuk rumah Allah – Betel.
Yakub menuang minyak ( lambang dari Roh Kudus, ekspresi akhir dari Allah Tritunggal yang mencapai manusia) di atas batu (lambang dari manusia yang telah di ubah), agar ia menjadi rumah Allah.
Dalam pasal ini, untuk rumah Allah ada Roh itu (ay. 32) dan batu (ay. 42) dengan Kristus di dalam keinsanian-Nya. Di mana ada hal-hal ini, di sana ada langit terbuka.

Pasal ini, sebagai pendahuluan kitab ini, memperkenalkan Kristus adalah Anak Allah (1:34, 49), juga Anak Manusia. Natanael mengenali-Nya sebagai Anak Allah dan menyebut-Nya demikian (1:49), tetapi Kristus berkata kepada Natanael bahwa Ia adalah Anak Manusia. Anak Allah adalah Allah, memiliki sifat Allah. Anak Manusia adalah manusia, memiliki sifat manusia. Untuk menyatakan Allah (1:18) dan membawa Allah kepada manusia, Ia adalah Anak Tunggal Allah. Untuk pembangunan tempat kediaman Allah di antara manusia di bumi, Ia adalah Anak Manusia. Pembangunan Allah memerlukan keinsanian-Nya. Di dalam kekekalan yang lampau Kristus hanyalah Allah, hanya Anak Allah, hanya memiliki keilahian; tetapi di dalam kekekalan yang akan datang Kristus adalah Allah juga manusia, adalah Anak Allah juga Anak Manusia, selamanya akan memiliki sifat ilahi dan insani.

Tahukah Bahwa Tuhan Yesus Adalah Allah Juga Manusa?

Yohanes 1:51
Lalu kata Yesus kepadanya, " Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia


Pasal ini, sebagai pendahuluan kitab ini, memperkenalkan Kristus adalah Anak Allah (1:34, 49), juga Anak Manusia. Natanael mengenali-Nya sebagai Anak Allah dan menyebut-Nya demikian (1:49), tetapi Kristus berkata kepada Natanael bahwa Ia adalah Anak Manusia.
Anak Allah adalah Allah, memiliki sifat Allah. Anak Manusia adalah manusia, memiliki sifat manusia. Untuk menyatakan Allah (1:18) dan membawa Allah kepada manusia, Ia adalah Anak Tunggal Allah. Untuk pembangunan tempat kediaman Allah di antara manusia di bumi, Ia adalah Anak Manusia.
Pembangunan Allah memerlukan keinsanian-Nya. Di dalam kekekalan yang lampau Kristus hanyalah Allah, hanya Anak Allah, hanya memiliki keilahian; tetapi di dalam kekekalan yang akan datang Kristus adalah Allah juga manusia, adalah Anak Allah juga Anak Manusia, selamanya akan memiliki sifat ilahi dan insani.

Tahukah Bahwa Semua Tanda Ajaib yang Dilakukan Tuhan Dalam Kitab ini Adalah Untuk Mengubah Kematian Menjadi Hayat?

Yohanes 2: 11
Hal itu dilakukan Yesus di kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya, dan murid-muridNya percaya kepadaNya


Perkara apa pun yang disebut pertama kali dalam Alkitab, selalu menjadi prinsip perkara itu. Karena itu, tanda ajaib pertama ini menjadi prisip dari semua tanda ajaib berikutnya, yaitu mengubah kematian menjadi hayat.
Di dalam Alkitab, secara kiasan, pohon hayat adalah sumber hayat, dan pohon pengetahuan adalah sumber kematian, seperti yang diwahyukan dalam Kej. 2:9, 17. Makna semua kasus yang dicatat dalam Injil ini selalu sesuai dengan prinsip pohon hayat yang mendatangkan hayat, dan pohon pengetahuan yang mendatangkan kematian.
Dalam kitab ini semua mujizat yang diperbuat Tuhan disebut tanda-tanda (2:23, 3:2, 4:54, 6:2, 14, 26, 30, 7:31, 9:16, 10:41, 11:47, 12:18, 37, 20:30). Semuanya adalah mujizat, tetapi digunakan sebagai tanda-tanda untuk menyatakan perkara hayat

Mengapa Dalam Yohanes 2:23, Tuhan tidak Mempercayakan DiriNya kepada Mereka?

Yohanes 3:1
Tetapi ada seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi



Tetapi ada seorang ... Ini menunjukkan bahwa kasus Nikodemus berbeda dengan kasus dalam ayat-ayat sebelumnya (2:23-25). Di depan, orang-orang percaya ke dalam Tuhan karena melihat mujizat yang Tuhan lakukan.
Tuhan tidak dapat mempercayakan diri-Nya kepada orang-orang seperti itu. Tetapi kasus dalam pasal ini adalah mengenai hayat di dalam kelahiran kembali.
Ini mewahyukan bahwa kitab ini bukan untuk mujizat, melainkan hanya untuk hayat. Itulah sebabnya di dalam kitab ini bahkan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Tuhan disebut tanda-tanda, yang menyatakan bahwa Tuhan datang untuk hayat sehingga Allah dikembangbiakan (12:24), bukan untuk mujizat sehingga manusia mendapat keuntungan.

Manusia Berusaha Memperbaiki Diri Dengan Banyak Ajaran Tetapi bagaimana Cara Tuhan ?

Yohanes 3:2
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata, "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."


Nikodemus menganggap Kristus adalah guru yang datang dari Allah. Ini menunjukkan bahwa ia berpendapat dirinya memerlukan pengajaran yang lebih baik agar bisa memperbaiki diri.
Tetapi jawaban Tuhan pada ayat berikutnya menyingkapkan kepadanya bahwa keperluannya adalah dilahirkan kembali. Dilahirkan kembali berarti dilahirkan kembali oleh hayat Allah, yang berbeda dengan hayat manusia yang diperoleh melalui kelahiran alamiahnya.
Karena itu, keperluannya yang sesungguhnya bukan pengajaran yang lebih baik untuk memperbaiki diri, melainkan hayat Allah untuk menyusun ulang dirinya. Ia sedang mencari pengajaran, yang adalah milik pohon pengetahuan; tetapi jawaban Tuhan memalingkan dia kepada keperluan akan hayat, yang adalah milik pohon hayat (cf. Kej. 2:9, 17).

Apakah Pintu Masuk Kerajaan Allah?

Yohanes 3:3
Yesus menjawab, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapatmelihat Kerajaan Allah."


Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah. Ini adalah suatu wilayah ilahi; orang yang memiliki hayat Allah baru bisa masuk ke dalamnya.
Hanya hayat Allah yang bisa memahami perkara-perkara Allah. Karena itu, orang yang mau melihat atau masuk ke dalam Kerajaan Allah, harus dilahirkan kembali oleh hayat Allah.

Apakah Pengertian Dari Kelahiran Kembali?

Yohanes 3:5
Jawab Yesus," Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Perkataan dari air dan Roh seharusnya sangat jelas bagi Nikodemus, sehingga tidak memerlukan penjelasan apa pun. Dalam Mat. 3:11, Yohanes Pembaptis mengucapkan perkataan yang sama kepada orang-orang Farisi. Karena itu, orang Farisi seharusnya mengerti dengan jelas perkataan ini.
Nikodemus adalah seorang Farisi; ketika ia berbicara dengan Tuhan, Tuhan mengucapkan perkataan yang sudah dikenalnya ini.
"Air" adalah konsepsi utama ministri Yohanes Pembaptis, yaitu untuk menyelesaikan manusia ciptaan lama; "Roh" adalah konsepsi utama ministri Yesus, yaitu untuk penunasan manusia di dalam ciptaan baru.
Dua konspesi utama ini bersama-sama membentuk pengertian tentang kelahiran kembali. Kelahiran kembali adalah penyelesaian manusia ciptaan lama dengan semua perbuatannya, dan penunasan manusia di dalam ciptaan baru dengan hayat Allah.

Bagian Apakah Yang Dilahirkan Kembali dari Manusia dan Apa yang Didapat Melalui Kelahiran Kembali?

Yohanes 3:6
yang lahir dari daging adalah daging; dan yang lahir dari Roh adalah roh.



Roh yang pertama di sini adalah Roh ilahi, yaitu Roh Kudus Allah; roh yang kedua adalah roh manusia, yaitu roh manusia yang telah dilahirkan kembali.
Kelahiran kembali dirampungkan oleh Roh Kudus Allah di dalam roh manusia dengan hayat Allah, hayat kekal yang bukan ciptaan.
Karena itu, dilahirkan kembali berarti manusia, di luar hayat alamiahnya, mendapatkan hayat kekal Allah sebagai sumber baru dan unsur baru dari manusia baru

Tahukah Makna Dari Ular Yang Ditinggikan? Yang Dipakai Logo untuk Apotik.

Yohanes 3:14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,


Pasal ini menyinggung tentang kelahiran kembali. Kelahiran kembali, di satu pihak membawa hayat ilahi dengan sifat ilahi masuk ke dalam manusia, di pihak lain membereskan sifat jahat Iblis di dalam daging manusia.
Dalam Kej. 3, Iblis menjelma menjadi ular dan menyuntikkan sifatnya ke dalam daging manusia. Ketika orang-orang Israel berdosa melawan Allah, mereka digigit ular. Allah menyuruh Musa mengangkat ular tembaga untuk menerima penghakiman Allah bagi mereka, supaya siapa saja yang memandang kepada ular tembaga itu, ia akan hidup (Bil. 21:4-9). Ini adalah suatu lambang.
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus menerapkan lambang itu ke atas diri-Nya, menunjukkan bahwa Ia menjadi daging, adalah "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa" (Rm. 8:3), yaitu serupa dengan bentuk ular tembaga, mempunyai bentuk ular tetapi tanpa racun ular. Kristus "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, " tetapi Ia tidak sedikitpun berbagian dan berhubungan dengan dosa dari daging (2Kor. 5:21; Ibr. 4:15).
Ketika Ia di dalam daging dinaikkan di atas salib, maka Iblis, si ular tua itu, telah ditanggulangi melalui kematian-Nya (12:31-33; Ibr. 2:14). Ini berarti sifat ular dalma manusia yang jatuh telah ditanggulangi. Ketika seseorang dilahirkan kembali dengan hayat ilahi di dalam Kristus, sifat setaninya telah disingkirkan. Karena itu, di dalam bagian Firman ini, ketika Tuhan menyinggung tentang dilahirkan kembali kepada Nikodemus, Ia secara khusus menyinggung perkara ini.
Nikodemus mungkin mengira dirinya adalah orang yang bermoral dan baik. Tetapi perkataan Tuhan dalam ayat ini menyiratkan bahwa tak peduli bagaimana baiknya Nikodemus secara luaran, di dalam dirinya tetap ada sifat ular Iblis.
Sebagai keturunan Adam, dia telah diracuni oleh ular tua itu dan sifat ular ada di dalam dia. Dia bukan hanya memerlukan Tuhan sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosanya (1:29), juga memerlukan Tuhan menjadi "bentuk ular," untuk menanggulangi sifat ularnya di atas salib, dan agar dia mendapatkan hayat yang kekal. Menurut prinsip yang ditetapkan dalam ps. 2, ini adalah mengubah kematian menjadi hayat.

Alasan Apakah Sehingga Begitu Besarnya Kasih Allah akan Manusia yang Begitu Jahat?

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.


Dunia disini mengacu kepada manusia yang berdosa dan jatuh yang menyusun dunia. Mereka tidak hanya mempunyai dosa, juga mempunyai unsur racun dari Iblis, si ular tua itu; karena itu mereka menjadi sejenis dengan ular. Mereka memerlukan Kristus mati bagi mereka dalam bentuk ular, dihakimi oleh Allah sebagai pengganti mereka (ay. 14); jika tidak, mereka akan binasa (ay. 16).
Meskipun manusia telah sedemikian jatuh, tetapi karena mereka adalah bejana-bejana yang diciptakan Allah menurut gambar-Nya untuk diisi diri-Nya sendiri (Kej. 1:26; Rm. 9:21a, 23), Allah tetap mengasihi mereka dengan kasih ilahi-Nya, yang adalah diri-Nya sendiri (1Yoh. 4:8, 16), bahkan memberikan Anak Tunggal-Nya (yaitu ekspresi-Nya) kepada mereka, agar mereka bisa mendapatkan hayat kekal-Nya, menjadi putra-putra-Nya, menjadi ekspresi korporat-Nya, untuk merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya yang kekal.
Karena itu, Allah terlebih dulu melahirkan mereka kembali dengan Roh-Nya (ay. 3-6) agar mereka mempunyai hayat kekal-Nya (ay. 15-16, 36a). Kemudian Ia mengisi mereka dengan Roh-Nya yang tidak terbatas (ay. 34) agar mereka menjadi mempelai perempuan Kristus yang melampaui segala sesuatu dan yang almuhit (ay. 31-35), menjadi perkembangbiakan-Nya dan kepenuhan-Nya (ay. 28-30).

Apakah Ada Perbedaan Makna Dalam Kata Percaya? Percaya Yang Bagaimana Yang Dapat Menyelamatkan?

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.



Percaya dalam ayat ini bahasa aslinya adalah percaya ke dalam. Percaya ke dalam Tuhan tidak sama dengan percaya kepada-Nya (6:30). Percaya kepada-Nya berarti percaya bahwa Dia itu benar, nyata; percaya ke dalam Tuhan berarti menerima Tuhan, bersatu dengan Dia.
Yang di depan adalah mengakui fakta secara obyektif; yang terakhir adalah menerima hayat secara subyektif

Siapakah Yang harus Makin Besar Kristuskah atau Kita atau Mempelai Perempuan Kristus?

Yohanes 3:30
ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.


Makin besar di sini ditujukan kepada mempelai perempuan dalam ay. 29, dan mempelai perempuan ini adalah susunan yang hidup dari semua orang yang telah dilahirkan kembali.
Ini berarti dilahirkan kembali yang disinggung dalam pasal ini bukan hanya membawa hayat Allah ke dalam kaum beriman, dan menyingkirkan sifat setani di dalam daging mereka, tetapi juga membuat mereka menjadi perkembangbiakan Kristus, menjadi mempelai perempuan yang korporat.
Dua butir terakhir ini, menyingkirkan sifat ular di dalam kaum beriman dan menjadikan kaum beriman mempelai perempuan Kristus, sepenuhnya berkembang di dalam kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes. Kitab Wahyu terutama mewahyukan bagaimana Iblis, si ular tua itu, sepenuhnya disingkirkan (Why. 20:2, 10), dan bagaimana mempelai perempuan Kristus, Yerusalem Baru, sepenuhnya dihasilkan (Why. 21:2, 10-27).

Tahukah Mengapa Orang Yahudi Tidak Bergaul dengan Orang Samaria?

Yohanes 4:9
Kata perempuan Samaria itu kepadaNya,"Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?"
(Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria)


Samaria adalah satu daerah utama di bagian utara negara Israel, juga adalah lokasi ibukotanya (1Raj. 16:24, 29).
Sekitar tahun 700 SM, orang-orang Asyur menaklukkan tempat ini, lalu membawa orang-orang dari Babel dan negara-negara kafir untuk mendiaminya (2Raj. 17:6, 24). Sejak saat itu, penduduk di sanan (orang-orang Samaria) menjadilah masyarakat berdarah campuran antara orang-orang kafir dan orang-orang Yahudi.
Sejarah memberi tahu kita bahwa mereka memiliki kelima kitab Musa dan menyembah Allah menurut bagian kitab Perjanjian Lama itu. Tetapi orang-orang Yahudi tidak mengakui mereka sebagai salah satu bagian dari orang-orang Yahudi.

Apakah Yang Dimaksud Air Ini Oleh Tuhan Yesus Dalam Yohanes 4:13?

Yohanes 4:13
Jawab Yesus kepadanya, "Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi,


Melambangkan kenikmatan benda-benda material dan penghiburan pelesiran duniawi. Semuanya itu tidak bisa meleraikan dahaga batiniah manusia.
Tak peduli seseorang telah berapa banyak minum "air" material dan duniawi, ia akan haus lagi. Semakin banyak minum "air" ini, rasa hausnya semakin bertambah.
Perempuan ini telah mencoba suaminya yang pertama, telah minum "air" itu, tetapi tidak puas. Kemudian dia mencoba lagi suami yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima, tetapi tidak ada satu pun yang bisa memuaskannya, karena itu ia mencoba lagi yang keenam.
Dia tak henti-hentinya berganti suami, ini membuktikan tak peduli berapa banyak "air ini" yang telah dia minum, ia tetap merasa haus. "Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi." Perkataan Tuhan ini sungguh benar!

Apakah Sebenarnya Maksud Menyembah dalam roh ? Apakah Bahasa Roh?

Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran."


roh ini mengacu kepada roh insani kita. Dalam perlambangan, menyembah Allah harus:
(1) di tempat yang Allah pilih sebagai tempat kediaman-Nya (Ul. 12:5, 11, 13-14, 18); (2) membawa kurban persembahan (Im. 1-6).
Tempat yang Allah pilih sebagai tempat kediaman-Nya melambangkan roh manusia, yaitu tempat kediaman Allah hari ini (Ef. 2:22). Kurban persembahan melambangkan Kristus, Dia adalah penggenapan dan realitas dari segala macam kurban yang dibawa oleh umat untuk beribadah kepada Allah.
Karena itu, Tuhan mengajar perempuan itu agar menyembah Allah Sang Roh di dalam roh dan kebenaran, artinya, dia tidak seharusnya mengontak Allah di tempat yang tertentu, melainkan di dalam rohnya; dan juga tidak dengan kurban-kurban, melainkan melalui Kristus. Karena kini Kristus Sang realitas itu, yang ternyata sebagai kebenaran di dalam kebajikan manusia, telah datang (ay. 25-26), semua bayangan dan lambang telah berlalu.

Apakah yang Dimaksud dengan Kebenaran?

Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran."


Menurut konteksnya pasal ini dan keseluruhan wahyu dari Injil Yohanes, kebenaran di sini mengacu kepada realitas ilahi menjadi kebenaran, ketulusan manusia (berlawanan dengan kemunafikan penyembah Samaria yang amoral – ay. 16-18) untuk penyembahan yang sejati kepada Allah.
Realitas ilahi adalah Kristus (Dialah realitas – 14:6) sebagai realitas dari segala kurban persembahan untuk menyembah Allah dalam Perjanjian Lama (1:29, 3:14); dan sebagai sumber air hidup – Roh pemberi- hayat (ay. 7-15), untuk dinikmati dan diminum orang-orang yang percaya agar menjadi realitas di dalam mereka, akhirnya menjadi kebenaran dan ketulusan mereka, yang dengannya mereka menyembah Allah sesuai dengan penyembahan yang diinginkan Allah. (Lihat cat. 66 dalam 1Yoh. 1; Rom. 3:7; dan cat. 81 dalam Rm. 15.

Tahukah Bahwa Begitu Kita Dipuaskan Oleh Tuhan Maka Tuhan Juga Mendapat Kepuasan?

Yohanes 4:28
Perempuan itu meninggalkan tempayannya disitu lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang disitu,


Setiap orang yang minum air hidup dan mendapatkan kepuasan akan meninggalkan barang yang dulunya meduduki dirinya, untuk pergi bersaksi bagi air hidup ini. Menurut prinsip yang telah ditetapkan dalam ps. 2, ini juga adalah mengubah kematian menjadi hayat.
Orang dosa dipuaskan karena menerima air hidup dari Juruselamat; Juruselamat dipuaskan karena melakukan kehendak Allah dengan memuaskan orang dosa. Melakukan kehendak Allah agar orang dosa memperoleh kepuasan adalah makanan Juruselamat (ay. 34).

Tahukah Dipandangan Tuhan Mereka Yang Didalam Agama Sangat Kasihan?

Yohanes 5:2
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya



Agama yang menghendaki manusia memelihara hukum Taurat adalah kandang domba (10:1). Pintu gerbang domba melambangkan pintu kandang agama ini.
Betesda berari rumah belas kasihan, menyatakan bahwa orang-orang yang memelihara hukum Taurat tersebut perlu belas kasihan Allah, karena mereka tidak mampu, lemah, dan malang, seperti yang dilukiskan dalam Rm. 7:7-24.
Serambi melambangkan pelindung agama pemelihara hukum Taurat, seperti kandang domba. Angka lima berarti tanggung jawab.Ini menyatakan di bawah perlindungan pemeliharaan hukum Taurat, yaitu di dalam kandangn agama, ada banyak orang buta, tidak dapat melihat; ada banyak orang timpang, tidak dapat berjalan; dan banyak orang yang lumpuh, kekurangan suplai hayat.

Maukah Engkau Sembuh?”

Yohanes 5 : 6
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, "Maukah Engkau Sembuh?"

Tanda ajaib ini menunjukkan bahwa ketika pelaksanaan pemeliharaan hukum taurat agama Yahudi tidak mampu lagi dipelihara karena kelemahan manusia (Rm. 8:3), Anak Allah datang dan menghidupkan kembali orang yang mati (ay. 25).

Hukum Taurat tidak bisa memberi hayat (Gal. 3:21), tetapi Anak Allah justru memberi hayat kepada orang yang mati (ay. 21). "Karena waktu kita masih lemah" (Rm. 5:6), Dia datang menghidupkan kita

Mau Selamat. Mengapa Tak Berseru Kepada Tuhan Yesus. Sang Penolong

Yohanes 5:7
Jawab orang sakit itu kepadaNya, “Tuan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu ketika airnya mulai terguncang, dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”



Meskipun agama yang menghendaki orang memelihara hukum Taurat mempunyai cara penyembuhan, tetapi itu tidak berfaedah bagi orang yang lemah dan tak berdaya, karena ia tidak bertenaga untuk memenuhi permintaan hukum Taurat. Pemeliharaan hukum Taurat dalam agama bersandar pada usaha, pekerjaan, dan tirakat manusia. Namun karena manusia lemah, maka pemeliharaan hukum Taurat agama menjadi tidak berguna. Kota kudus, Bait kudus, hari raya, hari Sabat, malaikat, Musa, dan Kitab Suci adalah barang-barang baik dari agama ini, tetapi semuanya itu tidak bisa membantu orang yang lemah dan tak berdaya itu. Dalam pandangan Tuhan, ia tetap adalah orang yang mati (ay. 25), bukan hanya memerlukan penyembuhan, tetapi juga perlu dihidupkan. Tuhan menghidupkan orang tanpa permintaan apa pun. Begitu orang yang lemah ini mendengar suara Tuhan, ia pun dihidupkan (ay. 25).

Dalam Kristus Ada Perhentian. Mengapa Masih Bergumul?

Yohanes 5:10
Karena itu, para pemuka Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, " Hari ini hari Sabat dan engkau tidak boleh mengangkat tikarmu."



Hayat menghidupkan orang, ini melanggar peraturan religi. Religi dilanggar oleh hayat, dan sejak itu mulailah menjadi musuh hayat (ay. 16, 18).
Sabat adalah untuk manusia (Mrk. 2:27) dan seharusnya menjadi perhentian bagi manusia. Hukum Taurat agama tidak memberikan perhentian kepada orang yang telah sakit selama tiga puluh delapan tahun, tetapi hayat yang menghidupkan memberikan perhentian kepada orang ini. Namun para agamawan hanya memperhatikan liturgi memelihara Sabat, tidak memperhatikan perhentian orang yang sakit.

Manakah Yang Anda Ingin? Bangkit Untuk Hidup Kekal atau Untuk Dihukum?

Yohanes 5: 29

dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.


Bangkit untuk hidup adalah kebangkitan kaum beriman yang beroleh selamat sebelum Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:4, 6; 1Kor. 15:23, 52; 1Tes. 4:16). Kaum beriman yang telah mati akan bangkit pada waktu kedatangan kembali Tuhan Yesus untuk menikmati hayat yang kekal. Inilah sebabnya kebangkitan ini disebut bangkit untuk hidup yang kekal.

Bangkit untuk di hukum adalah kebangkitan untuk dihukum dari orang-orang yang tidak percaya setelah Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:5, 12). Semua orang yang tidak percaya yang telah mati akan bangkit setelah seribu tahun itu, dan akan dihakimi di hadapan takhta putih besar (Why. 20:11-15). Inilah sebabnya kebangkitan ini disebut bangkit untuk dihukum.
Pasal ini (ay. 24-26) membicarakan roh yang dihidupkan; ay. 28-29, membicarakan kebangkitan seluruh diri, termasuk tubuh.

27.7.07

Seorang Hamba

SEORANG HAMBA

O Allah, Bapa-ku, aku tidak memiliki hak. Engkau memiliki kekuasaan yang penuh atas aku, tidak peduli aku hidup atau mati, tidak peduli aku sehat atau tidak, tidak peduli aku kaya atau tidak. Di mana aku hidup, apa yang aku lakukan, dan dengan siapa aku menikah, semua terserah pada-Mu. Aku tidak memiliki hak, dan aku senang seperti ini. Aku adalah milik-Mu. Aku adalah kepunyaan-Mu. Aku telah memberikan diriku pada-Mu. Aku tidak memiliki hak untuk berpikir, untuk mencintai, untuk merasa, atau untuk memilih. Aku tidak memiliki hak untuk melakukan ini atau itu. Aku esa dengan-Mu. Aku taat pada-Mu, Bapa, dan aku memperhidupkan Engkau."
Hamba Allah ingin sekali dijamah oleh setiap orang, satu demi satu. Kita tidak perlu khawatir; Dia tidak akan kehabisan kekuatan-Nya, kebajikan-Nya. Dia adalah Allah; Dia tidak terbatas; Dia tidak terauskan. Oh, marilah kita menjamah
Dia! Betapa mengagumkan bahwa Allah kita menjadi bisa dijamah.
Ketika kesempatan datang, ketika tanggung jawab dipercayakan atas Anda, Anda harus berbicara. Anda tidak ada pilihan; Anda adalah seorang hamba. Anda tidak bisa melakukannya karena Anda ingin, dan Anda tidak bisa menolaknya karena Anda tidak mau. Anda tidak ada pilihan. Anda adalah seorang hamba,
Ayat 5 berkata, "Hendaklah pikiran ini ada di dalam kamu, seperti dahulu ada di dalam Kristus Yesus." (Tl.) "Pikiran ini" adalah yang kita perlukan—pikiran Dia yang mengosongkan diri-Nya, pikiran Dia yang merendahkan diri-Nya, pikiran Dia yang belajar taat akan hal-hal yang Dia derita (Ibr. 5:8), pikiran Dia yang taat sampai mati. Jika kita memiliki semua pikiran ini, tidak ada masalah di antara kita—tidak ada ambisi, tidak akan persaingan, tidak ada perselisihan, tidak ada kompetisi, dan tidak ada pertikaian. Kita semua akan menjadi reproduksi dari Hamba Allah.
Seorang yang menjadi hamba adalah seorang yang meninggalkan segalanya. Jika Anda menyelidiki dengan saudara dan saudari kita, jika Anda menjamah roh mereka dan perasaan batin mereka, Anda akan merasakan bahwa mereka tidak menyesal. Mereka tidak menengok ke belakang untuk menjadi tiang garam. Mereka maju ke depan untuk menjadi tiang di dalam Bait Allah

Empat Syarat Memberkati

4 syarat
bernubuat dg memberkati

Mengenal Allah
Mengenal Orang
Berkelimpahan
Mempunyai roh yang kuat dan aktif

The Dispensing, Transformation, and Building

The Dispensing, Transformation, and Building of the Processed Divine trinity in the Believers

Chinese New Year’s Conference,
February 1994

The highest purpose of God concerning man is to build Himself into His chosen people and be built together with His redeemed people of the new creation that they may become his duplication

Through regeneration, renewing, and transformation God dispenses Himself into the believers as the life element to conform them into His glorious image for His expression

The believer should take God as their life and thereby live and move with Him in their spirit mingled with Him, allowing Him to build them up as the Body of Christ to be the universal new man with Christ

The new Jerusalem as the ultimate consummation of the universal new man is the glorious union of the processed Triune God and the transformed and glorified tripartite man in eternity

Tuhan Masa Depan

Kita tidak seharusnya terganggu oleh kekawatiran

Masa depan tidak berada ditangan kita,
melainkan ditangan Tuhan.
Sebenarnya

Kita tidak seharusnya mempunyai masa depan.
Tuhan sendirilah satu-satunya masa depan

Tuhan Tidak Pernah Menyerah

Tuhan tidak pernah menyerah atas kita. Dia telah memelihara kita sampai hari ini, dan Dia akan terus memelihara kita.
Sangatlah mendorong untuk melihat begitu banyak orang setiap tahun.
Ini adalah kesaksian pemeliharaan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah menyerah atas kita.
Kita berhutang segala sesuatu kepada Tuhan. Kita berhutang hidup kita kepada Tuhan dan kepada gereja.
Saya tidak tahu di mana aku akan berada tanpa saudara-saudari. Aku berdiri di sini karena banyak orang telah berdoa untuk aku.

Tuhan Yesus sebagai Dokter

Kita memiliki seorang Dokter yang ilahi dan mistikal yang datang kepada kita dengan rahmat dan kasih karunia.

Tuhan Yesus memiliki tas dokter yang penuh dengan rahmat dan kasih karunia, penuh dengan "dadih dan madu," kasih karunia yang paling kaya dan kasih yang paling manis (Yes. 7:14-15).

Dia adalah seorang Tabib dengan rahmat dan kasih karunia untuk menyembuhkan dan memulihkan orang sakit.

Tetapi kita tidak bisa disembuhkan jika kita berkata bahwa kita sehat.

I want nothing for myself

I want nothing for myself;
I want everything for the Lord
- Watchman Nee

Question asked of Watchman Nee in China 1947,
"If a servant of the Lord from another Christian group gives us more or higher spiritual light, do we receive it?"
Watchman Nee thought for a while and then said:
"God did not give us all the light.
If somebody gives us more light,
we should be very glad to receive it!"

Jika Allah Memimpin

"if God leads you to take the way that you know, it will not benefit you as much as if He would lead you to take the way you do not know.

This forces you to have hundreds and thousands of conversations with Him, resulting in an everlasting memorial between you and Him"

- Watchman Nee

" Jika Allah memimpin engkau untuk mengambil jalan yang engkau ketahui, itu tidak akan bermanfaat bagi engkau sebanyak jika Dia memimpin engkau untuk mengambil jalan yang tidak engkau ketahui.

Ini akan memaksa engkau untuk memiliki ratusan dan ribuan percakapan denganNya, yang menghasilkan kenangan yang kekal antara engkau dan Dia"

- Watchman Nee

20.7.07

Apa Maksud Sepuluh Gadis? Dan Apa Artinya Gadis yang Mengambil Pelita?

Matius 25:1
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki


Sepuluh adalah bagian besar dari dua belas (Kej. 42:3-4; 1Raj. 11:30-31; Mat. 20:24). Karena itu, sepuluh gadis mewakili sebagian besar kaum beriman yang sudah mati sebelum kedatangan Tuhan. Dua orang laki-laki atau dua orang perempuan dalam 24:40-41 mewakili sisa kaum beriman yang masih hidup sampai kedatangan Tuhan.
Gadis-gadis melambangkan kaum beriman dalam aspek hayat (2Kor. 11:2). Kaum beriman, yang adalah umat kerajaan, seperti perawan yang suci. Sebagai gadis-gadis, mereka mengemban kesaksian Tuhan (pelita) dalam zaman yang gelap dan keluar dari dunia untuk menyongsong Tuhan. Untuk ini mereka tidak hanya memerlukan Roh Kudus menghuni mereka, tetapi juga memenuhi mereka. Pelita melambangkan roh kaum beriman (Ams. 20:27), yang menampung Roh Allah sebagai minyak (Rm. 8:16). Kaum beriman memancarkan terang Roh Allah dari dalam roh mereka. Jadi, mereka menjadi terang dunia dan bersinar seperti sebuah pelita dalam kegelapan zaman ini (5:14-16; Flp. 2:15-16), mengemban kesaksian Tuhan untuk memuliakan Allah.

Apa yang diMaksud dengan Buli-Buli dan Pelita?

Matius 25:4
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.


Manusia adalah buli-buli, bejana, yang dibuat untuk Allah (Rm. 9:21, 23-24), dan kepribadian manusia ada di dalam jiwanya. Karena itu, bejana di sini melambangkan jiwa kaum beriman.
Kelima gadis yang bijaksana itu bukan hanya memiliki minyak dalam pelita mereka, tetapi juga membawa minyak dalam bejana mereka. Mereka memiliki minyak dalam pelita mereka, hal ini melambangkan bahwa mereka memiliki Roh Allah berhuni di dalam roh mereka (Rm. 8:9, 16), dan mereka membawa minyak dalam bejana mereka, melambangkan bahwa mereka memiliki Roh Allah yang memenuhi dan menjenuhi jiwa mereka

Tahukah Saudara Kalau Saat Kita Masih Hidup Tidak DiPenuhi Dengan Minyak, Maka Setelah Bangkit Kita Akan DiTanggulangi?

Matius 25:7-8
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam

Bangun melambangkan kebangkitan dari antara orang mati (1Tes. 4:14). Ini adalah kebangkitan yang dinubuatkan dalam 1Tes. 4:16 dan 1Kor. 15:52.
Membereskan pelita mereka menyatakan menanggulangi kesaksian hidup diri mereka sendiri. Ini menunjukkan jika kehidupan kita untuk kesaksian Tuhan belum sempurna sebelum kita meninggal, setelah kebangkitan kita masih akan ditanggulangi.

Perkataan ini menyiratkan bahwa bahkan setelah mereka dibangkitkan, kaum beriman yang bodoh masih perlu dipenuhi Roh Kudus.
Hampir padam membuktikan bahwa pelita gadis yang bodoh dinyalakan, diisi minyak, tetapi tidak memadai. Gadis yang bodoh mewakili kaum beriman yang dilahirkan kembali dengan Roh Allah dan dihuni oleh Roh Allah, tetapi tidak dipenuhi dengan Dia secara memadai sampai seluruh diri mereka dijenuhi oleh-Nya.

Bagaimna Kita Dapat Memiliki Banyak Minyak?

Matius 25:9
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Tidak seorang pun bisa mendapat kepenuhan Roh Kudus bagi orang lain. Membeli menunjukkan harus membayar harga. untuk dipenuhi oleh Roh Kudus harus membayar harga, seperti meninggalkan dunia, menanggulangi diri, mengasihi Tuhan lebih daripada segalanya, dan menganggap segala sesuatu rugi karena Kristus. Jika kita tidak membayar harga ini hari ini, kita akan terpaksa membayarnya setelah kita dibangkitkan.

Apa Yang Dimaksud Tidak Mengenal Disini? Padahal Gadis Bodoh Ini Memiliki Pelita, Yang Berarti Dia Telah Menjadi Anak Allah?

Matius 25:12
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu



Tidak mengenal di sini mengandung arti tidak tahu, tidak melayakkan, seperti dalam Luk. 13:25. Gadis yang bodoh menyalakan pelita mereka, pergi menjumpai Tuhan, mati dan dibangkitkan, juga di angkat, tetapi terlambat dalam membayar harga untuk pengisian Roh Kudus.
Karena itu, Tuhan tidak mengenal mereka, tidak tahu mereka, dan tidak melayakkan mereka mengambil bagian dalam perjamuan kawin-Nya. Mereka kehilangan pahala zaman ini, tetapi tidak kehilangan keselamatan kekal mereka.

Apa Hubungan Antara Minyak Pada Perumpamaan Sepuluh Gadis Dan Telenta dalam Perumpamaan Hamba?

Matius 25:15
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat


Satu talenta, satuan terbesar dari ukuran berat, sebanding dengan 6.000 dinar (lihat cat. 71 dalam Yoh. 6). Dalam perumpamaan gadis, minyak melambangkan Roh Allah (ay. 3-4), sedangkan dalam perumpamaan ini, talenta melambangkan karunia rohani (Rm. 12:6; 1Kor. 12:4; 1Ptr. 4:10; 2Tim 1:6).
Untuk hayat, kita memerlukan minyak (Roh Allah), yaitu pemenuhan-Nya, supaya kita dapat menempuh hidup seperti gadis bagi kesaksian Tuhan; untuk pelayanan, untuk pekerjaan, kita memerlukan talenta (karunia rohani) supaya kita diperlengkapi sebagai hamba yang baik untuk merampungkan apa yang hendak Tuhan rampungkan.
Pemenuhan Roh dalam hayat memungkinkan kita menggunakan karunia rohani dalam pelayanan (pekerjaan), dan karunia rohani dalam pelayanan sesuai dengan pemenuhan Roh dalam hayat, agar kita dapat menjadi anggota Tubuh Kristus yang sempurna.

Tahukah? Jika Kita Sibuk Dengan Urusan Dunia Kita Sedang Mengubur Karunia Yang Tuhan Berikan?

Matius 25:18
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya


Penekanan utama dalam perumpamaan ini adalah pada hamba yang bertalenta satu, yang menerima karunia paling kecil. Mudah sekali orang yang berkarunia paling sedikit menyalahgunakan atau mengabaikan karunia mereka.
Tanah melambangkan dunia; jadi menggali lobang di dalam tanah melambangkan terlibat di dalam dunia. Hubungan apa pun, keterlibatan apa pun dengan dunia, bahkan percakapan yang sedikit berbau dunia, akan mengubur karunia yang telah kita terima dari Tuhan.
Menyembunyikan uang tuannya melambangkan membiarkan karunia Tuhan tidak berguna, membuat karunia Tuhan menjadi sia-sia di bawah selubung alasan duniawi tertentu. Mencari alasan apa pun untuk tidak menggunakan karunia Tuhan berarti menyembunyikan karunia itu. Inilah bahaya yang selalu mengintai orang-orang yang bertalenta satu, orang-orang yang menganggap karunia mereka paling kecil.

Tuhan Mengadakan Perhitungan. Apakah Maksudnya?

Matius 25:19
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.


Lama sesudah itu menunjukkan seluruh zaman gereja.
Pulang menunjukkan turunnya Tuhan ke angkasa (1Tes. 4:16) dalam kedatangan-Nya. Setelah mengubur talenta di tanah, hamba yang jahat mengira segalanya akan beres. Dia tidak tahu bahwa tuannya akan datang untuk mengadakan perhitungan dengan dia.

Mengadakan perhitungan menyatakan penghakiman Tuhan di takhta penghaliman-Nya (2Kor. 5:10; Rm. 14:10) di angkasa (dalam parousia-Nya). Di takhta itu akan dihakimi kehidupan, sikap, dan pekerjaan kaum beriman, untuk diberi pahala atau ganjaran (1Kor. 4:5; Mat. 16:27; Why. 22:12; 1Kor. 3:13-15). Lihat cat. 352 dalam Ibr. 10.

Apakah Pahala Bagi Setiap Hamba Tergantung Telenta Yang Di Berikan? Ataukah Tergantung Kepada Kesetiaan Kita Dalam Menggunakan Talenta?

Matius 25:23
Lalu kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam hal yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.


Ini adalah pahala yang sama seperti yang diberikan oleh Tuhan kepada orang yang memiliki lima talenta. Meskipun karunia yang diberikan kepada orang yang memiliki dua talenta itu lebih sedikit daripada yang diberikan kepada orang yang memiliki lima talenta, pujian dan pahala Tuhan terhadap kedua kasus itu sama saja.
Ini menunjukkan bahwa pujian dan pahala Tuhan tidak berhubungan dengan ukuran dan jumlah pekerjaan kita, melainkan berhubungan dengan kesetiaan kita dalam menggunakan karunia-Nya semaksimal mungkin. Pujian dan pahala yang sama akan diberikan juga kepada orang yanag memiliki satu talenta jika dia setia.

Setelah Kaum Beriman (Sebagai Gadis dan Sebagai Hamba Dihakimi) . Apakah Maksudnya Mengumpulkan Bangsa-Bangsa.Yg Dilambangkan Domba dan Kambing?

Matius 25 :32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari yang lain, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,


Semua bangsa mengacu kepada semua bangsa lain yang masih hidup pada saat Kristus kembali ke bumi, setelah Dia membinasakan bangsa bukan Yahudi yang mengikuti Antikristus di Harmagedon (Why. 16:14, 19:11-15, 19-21).
Bangsa bukan Yahudi yang masih tinggal ini akan dikumpulkan dan dihakimi di takhta kemuliaan Kristus. Ini akan menjadi penghakiman Kristus atas orang-orang hidup sebelum Kerajaan Seribu Tahun (Kis. 10:42; 2Tim. 4:1).
Hal ini berbeda dengan penghakiman-Nya atas orang-orang mati pada takhta putih besar setelah Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:11-15) dan akan dilaksanakan di bumi setelah penghakiman-Nya atas kaum beriman pada takhta penghakiman-Nya di angkasa (ay. 19-30).

Pahala Apakah yang Akan Dinikmati Oleh kaum Beriman, Orang Yahudi Yang Bertobat dan Bangsa-Bangsa Yang Takut Akan Allah?

Matius 25:34
lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang disebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.


Terimalah dalam bahasa aslinya adalah warisilah. Setelah penghakiman pada takhta kemuliaan Kristus, "domba" akan dipindahkan ke Kerajaan Seribu tahun, menjadi rakyat yang hidup di bawah pemerintahan rajani Kristus dan kaum beriman pemenang (Why. 2:26-27, 12:5, 20:4-6) dan di bawah pelayanan imamat orang Yahudi yang beroleh selamat (Za. 8:20-23).
Dengan demikianlah "domba" akan mewarisi kerajaan (yang akan datang). Dalam Kerajaan Seribu Tahun akan ada tiga bagian :
(1) bumi, tempat yang mendapatkan berkat penciptaan Allah, seperti yang disebutkan dalam Kej. 1:28-30;
(2) bangsa Israel di Kanaan, dari Sungai Nil sampai Sungai Efrat, dari sana orang-orang Yahudi yang beroleh selamat akan memerintah seluruh bumi (Yes. 60:10-12; Za. 14:16-18); dan
(3) bagian surgawi dan rohani (1Kor. 15:50-52), manifestasi Kerajaan Surga, tempat kaum beriman pemenang akan menikmati pahala kerajaan (5:20, 7:21). Kerajaan yang akan diwarisi "domba" adalah bagian yang pertama.
Berkat bagian pertama dalam Kerajaan Seribu Tahun, berkat penciptaan Allah, disiapkan bagi "domba" sejak dunia dijadikan, sedangkan berkat dalam bagian ketiga, berkat kerajaan yang surgawi dan rohani, ditetapkan untuk kaum beriman sebelum dunia dijadikan (Ef. 1:3-4).

Paskah Adalah Lambang Kristus. Mengapa Demikian?

Matius 26 :2
" Kamu tahu bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."


Paskah adalah lambang Kristus (1Kor. 5:7). Kristus menjadi Anak Domba Allah agar Allah dapat melewati kita, orang dosa, seperti yang digambarkan dalam lambang hari Paskah dalam Kel. 12. Untuk penggenapan lambang ini, Kristus sebagai domba Paskah harus dibunuh pada hari Paskah.
Dalam lambang, selama empat hari menjelang Paskah, anak domba Paskah harus diuji kesempurnaannya (Kel. 12:3-6). Sebelum penyaliban-Nya, Kristus datang ke Yerusalem untuk kali terakhir, enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), dan diperiksa oleh para pemimpin Yahudi selama beberapa hari (21:23-22:46). Tidak ada cacat pada-Nya, dan Dia terbukti sempurna dan memenuhi syarat untuk menjadi Anak Domba Paskah bagi kita. Lihat cat. 371 dalam Mrk. 12.
Akhirnya, di bawah kedaulatan Allah, mereka membunuh Tuhan Yesus pada hari raya itu (27:15) untuk penggenapan lambang.

Apakah Mengasihi Tuhan Dengan Mengorbankan Masa Depan Emas, Harta, Kedudukan Bagi Tuhan Adalah Pemborosan?

Matius 26:8
Melihat itu murid-murid gusar dan berkata, "Untuk apa pemborosan ini?

Murid-murid menganggap persembahan kasih Maria kepada Tuhan sebagai suatu pemborosan.

Selama dua puluh abad ini, ribuan jiwa yang berharga, harta benda yang mustika, kedudukan yang tinggi, dan masa depan emas, telah "diboroskan" pada Tuhan Yesus.
Bagi mereka yang mengasihi Dia sedemikian, Dia begitu menarik. Apa yang sudah mereka tuangkan atas diri-Nya bukanlah suatu pemborosan, melainkan suatu kesaksian yang harum dari kemanisan-Nya.
Kita harus mengasihi Tuhan dan memegang kesempatan untuk mengasihi Dia.

Orang Yahudi Merayakan Paskah Satu Tahun Sekali. Bagaimanakah Seharusnya Kita Sebagai Orang Perjanjian Baru?

Matius 26:26 Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata , “Ambilah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”


Tuhan dan murid-murid pertama-tama makan perjamuan Paskah (ay. 20-25; Luk. 22:14-18).

Kemudian Tuhan mendirikan perjamuan-Nya dengan roti dan cawan (ay. 26-28; Luk. 22:19-20; 1Kor. 11:23-26) untuk menggantikan Paskah karena Dia akan menggenapi lambang itu dan menjadi Paskah yang sejati bagi kita (1Kor. 5:7).

Kini, kita merayakan hari raya Roti Tidak Beragi yang sejati (ay. 17; 1Kor. 5:8).

Apakah Makna Dari Roti Yang Kita Makan Dalam Perjamuan Kudus?

Matius 26:26
Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata , "Ambilah, makanlah, inilah tubuh-Ku."



Roti dalam perjamuan Tuhan adalah lambang yang menandakan tubuh Tuhan, yang dipecahkan bagi kita di kayu salib untuk melepaskan hayat-Nya supaya kita dapat mengambil bagian di dalamnya.
Dengan mengambil bagian dalam hayat ini kita menjadi Tubuh Kristus yang mistis (1Kor. 12:27), yang juga dilambangkan dengan roti dari perjamuan Tuhan (1Kor. 10:17).
Karena itu, dengan mengambil bagian dalam roti ini, kita memiliki persekutuan dengan Tubuh Kristus (1Kor. 10:16).

Apakah Makna Dari Cawan Yang Kita Ambil Dalam Perjamuan Kudus?

Matius 26:27
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.


Darah Tuhan menebus kita dari keadaan kita yang jatuh kembali kepada Allah dan kepada berkat penuh Allah.
Mengenai meja Tuhan (1Kor. 10:21), roti melambangkan andil kita dalam hayat, dan cawan melambangkan kenikmatan kita atas berkat Allah. Karena itu, cawan itu disebut "cawan berkat" (1Kor. 10:16). Di dalamnya ada segala berkat Allah dan bahkan diri Allah sebagai bagian kita (Mzm. 16:5).
Dalam Adam, bagian kita adalah cawan murka Allah (Why. 14:10). Kristus meminum cawan itu bagi kita (Yoh. 18:11), dan darah-Nya menyusun suatu cawan keselamatan bagi kita (Mzm. 23:5).
Dengan mengambil bagian dalam cawan ini, kita memiliki persekutuan dengan darah Kristus (1Kor. 10:16).

Mengapa Setiap Kali Ditanya Apakah Engkau Anak Allah. Tuhan Selalu Menjawab Anak Manusia?

Matius 26:64
Jawab Yesus," Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di awan-awan di langit."


Imam besar bertanya kepada Tuhan, apakah Dia adalah Anak Allah, tetapi Dia menjawab dengan "Anak Manusia".
Ketika Dia dicobai, Dia menjawab Iblis dengan cara yang sama (4:4 dan cat. 2). Tuhan adalah Anak Manusia di atas bumi sebelum penyaliban-Nya, telah menjadi Anak Manusia di surga, di sebelah kanan Allah sejak kebangkitan-Nya (Kis. 7:56), dan tetap sebagai Anak Manusia pada saat kedatangan-Nya kembali di awan-awan.
Untuk merampungkan tujuan Allah dan untuk mendirikan Kerajaan Surga, Tuhan harus menjadi seorang manusia. Tanpa manusia, tujuan Allah tidak dapat dilaksanakan di bumi, Kerajaan Surga juga tidak bisa didirikan di bumi.

Tahukah Apa Yang Terjadi Terhadap Pilatus Setelah Menyalibkan Tuhan Yesus?

Matius 27:2
Mereka membelenggu Dia, lalu membawaNya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur negeri itu.

Pilatus, wakil dari Kaisar Tiberius, adalah hakim Romawi di Yudea (Palestina) dari tahun 26-35.

Tidak lama setelah dia menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan secara tidak adil, kekuasaannya berakhir dengan mendadak. Dia dibuang dan kemudian bunuh diri.
Dalam persengkokolan jahat, kaum agamawan Yahudi meyakinkan kaum politisi kafir untuk bekerja sama dengan mereka guna membunuh Tuhan Yesus.

Mengapa Tuhan Yesus Mati Dengan Cara Disalib? Padahal Orang Yahudi Menghukum Orang Dengan Cara Merajam?

Matius 27:26
lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus dicambuknya lalu diserahkannya untuk disalibkan.


Ini sepenuhnya menyingkapkan kegelapan dan ketidakadilan politik! Ketidakadilan ini menggenapi Yes. 53:5, 8.
Hukuman mati orang Yahudi dilaksanakan dengan merajam (Im. 20:2, 27, 24:14; Ul. 13:10, 17:5). Penyaliban adalah praktek kafir (Ezr. 6:11) yang diambil oleh orang Romawi untuk menghukum mati budak dan pelaku kejahatan yang berat saja.
Penyaliban Tuhan Yesus bukan hanya menggenapi nubuat Perjanjian Lama (Ul. 21:23; Gak. 3:13; Bil. 21:8-9), tetapi juga menggenapi firman Tuhan tentang cara meninggal-Nya (Yoh. 3:14, 8:28, 12:32). Ini tidak dapat digenapi dengan dirajam. Lihat cat. 321 dalam Yoh. 18.

Tahukah Berapa Lama Tuhan Disalibkan? Dan Selama Disalib Tuhan Dihakimi Oleh Manusia dan Allah.

Matius 27 :45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.



Tuhan tersalib dari jam 09:00 (Mrk. 15:25), sampai jam 15:00. Dia menderita selama 6 jam di kayu salib.
Dalam tiga jam yang pertama, Dia dianiaya oleh manusia karena melakukan kehendak Allah; dalam tiga jam yang terakhir, Dia dihakimi oleh Allah untuk merampungkan penebusan bagi kita. Pada saat itulah Allah menganggap Dia sebagai Pengganti kita, yang menderita karena dosa kita (Yes. 53:10).
Kegelapan meliputi seluruh daerah itu (ay. 45) karena sifat dosa dan perbuatan dosa kita, serta segala hal negatif, dibereskan di sana; dan karena dosa kita, Allah meninggalkan Dia (ay. 46).

Apakah Makna Baptisan?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Baptisan membawa orang-orang yang bertobat keluar dari keadaan lama mereka dan masuk ke dalam keadaan yang baru, dengan mengakhiri hayat usang mereka dan menunaskan mereka dengan hayat baru dari Kristus, supaya mereka bisa menjadi umat kerajaan.
Ministri rekomendasi Yohanes Pembaptis dimulai dengan baptisan pendahuluan, baptisan air. Kini, setelah Raja surgawi merampungkan ministri-Nya di bumi, telah melewati proses kematian dan kebangkitan, dan telah menjadi Roh pemberi-hayat, Dia menyuruh murid-murid-Nya membaptis orang-orang yang sudah menjadi murid ke dalam Allah Tritunggal.
Pembaptisan ini memiliki dua aspek : aspek yang kasat mata dengan air, dan aspek yang tidak kasat mata dengan Roh Kudus (Kis. 2:38, 41, 10:44-48). Aspek yang kasat mata adalah ekspresi, kesaksian dari aspek yang tidak kasat mata, sedangkan aspek yang tidak kasat mata adalah realitas dari aspek yang kasat mata. Tanpa baptisan Roh yang tidak kasat mata, baptisan air yang kasat mata adalah sia-sia; tanpa baptisan air yang kasat mata, baptisan Roh itu bersifat abstrak dan tidak praktis. Kedua aspek ini diperlukan.
Tidak lama setelah Tuhan menyuruh murid-murid-Nya membaptis, Dia membaptis mereka dan seluruh gereja dalam Roh Kudus (1Kor. 12:13), bagian orang Yahudi pada hari Pentakosta (Kis. 1:5, 2:4), dan bagian orang kafir di rumah Kornelius (Kis. 11:15-17). Kemudian, berdasarkan hal itu, murid-murid membaptiskan orang yang baru percaya (Kis. 2:38) bukan hanya dalam air, tetapi juga ke dalam kematian Kristus (Rm. 6:3-4), ke dalam Kristus sendiri (Gal. 3:27), ke dalam Allah Tritunggal (ay. 19), dan ke dalam Tubuh Kristus (1Kor. 12:13).
Air yang melambangkan kematian Kristus dengan penguburan-Nya, dapat dianggap sebagai kubur, yang di dalamnya riwayat lama orang yang dibaptis diakhiri. Karena kematian Kristus tercakup di dalam Kristus, dan karena Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal (Kol. 2:9), dan Allah Tritunggal akhirnya bersatu dengan Tubuh Kristus, membaptis orang yang baru percaya ke dalam kematian Kristus, ke dalam diri Kristus, ke dalam Allah Tritunggal, dan ke dalam Tubuh Kristus, tidak lain melakukan satu hal ini : di pihak negatif, mengakhiri hayat usang mereka, dan di pihak positif, yang menunaskan mereka dengan hayat baru, hayat kekal Allah Tritunggal, untuk Tubuh Kristus.
Jadi, baptisam yang ditetapkan Tuhan di sini membaptis orang keluar dari hayat mereka masuk ke dalam hayat Tubuh bagi Kerajaan Surga.

Apakah Artinya Dibaptis Kedalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,




Bahasa Aslinya kata dalam adalah ke dalam. Menunjukkan suatu kesatuan, seperti dalam Rm. 6:3 dan Gal. 3:27. Kata Yunani yang sama digunakan dalam Kis. 8:16, 19:5; dan 1Kor. 1:13, 15.
Membaptis orang ke dalam nama Allah Tritunggal adalah membawa mereka ke dalam kesatuan yang rohani dan mistis dengan Dia.

Di sini, nama Trinitas Ilahi adalah tunggal. Nama ini adalah sebutan total Sang Ilahi itu, sama dengan persona-Nya. Membaptis seseorang ke dalam nama Allah Tritunggal adalah mencelupkannya ke dalam segala apa adanya Allah Tritunggal.

Mau Mengerti tentang Wahyu Allah Tritunggal Dalam Kitab Matius?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,


Injil Matius dan Injil Yohanes adalah dua kitab yang di dalamya Trinitas Ilhai diwahyukan lebih sempurna daripada dalam semua kitab lain dari Kitab Suci, agar umat Allah dapat mengambil bagian dalam Dia dan menikmati Dia. Untuk pengalaman kita atas hayat, Yohanes menyingkapkan rahasia ke-Allahan dalam Bapa, Anak, dan Roh, khususnya dalam ps. 14-16; sedangkan untuk mendirikan kerajaan, Matius mengungkapkan realitas Trinitas Ilahi dengan memberi satu nama untuk ketiganya.
Dalam pasal pembuka dari Injil matius, Roh Kudus (1:18), Kristus (Anak – 1:18), dan Allah (Bapa – 1:23) hadir di tempat untuk menghasilkan manusia Yesus (1:21), yang sebagai Yehova Juruselamat dan Allah beserta kita, Dia adalah perwujudan Allah Tritunggal. Dalam ps. 3, Matius menyajikan suatu pemandangan yang di dalamnya Anak berdiri dalam air baptisan, di bawah langit yang terbuka, Roh seperti burung merpati turun ke atas Anak, dan Bapa berkata-kata dari langit kepada Anak (3:16-17). Dalam ps. 12, Anak, dalam persona manusia, mengusir setan dengan Roh untuk mendatangkan Kerajaan Allah Bapa (12:28). Dalam ps. 16, Bapa mewahyukan Anak kepada murid-murid untuk membangun gereja, yaitu nadi kerajaan (16:16-19). Dalam ps. 17, Anak masuk ke dalam transfigurasi (17:2) dan dipertegas dengan perkataan pujian Bapa (17:5), mendatangkan suatu pameran miniatur manifestasi kerajaan (16:28). Akhirnya, dalam pasal penutup, setelah Kristus sebagai Adam terakhir melewati proses penyaliban, masuk ke dalam kawasan kebangkitan, dan menjadi Roh pemberi-hayat, Dia kembali kepada murid-murid-Nya dalam suasana dan realitas kebangkitan-Nya untuk menyuruh mereka membuat orang kafir menjadi umat kerajaan dengan membaptis mereka ke dalam nama, persona, realitas Trinitas Ilahi.
Kemudian, dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat kiriman, diungkapkan bahwa membaptis orang ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh adalah membaptis mereka ke dalam nama Kristus (Kis. 8:16, 19:5), dan bahwa membaptis mereka ke dalam nama Kristus adalah membaptis mereka ke dalam Kristus, persona itu (Gal. 3:27; Rm. 6:3), karena Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal, dan Dia, setelah menjadi Roh pemberi-hayat (1Kor. 15:45), tersedia setiap saat dan di setiap tempat, agar orang-orang bisa dibaptis ke dalam-Nya. Menurut Matius, dibaptis ke dalam realitas Bapa, Anak, dan Roh adalah untuk mendirikan Kerajaan Surga. Berbeda dengan masyarakat dunia, Kerajaan Surga tidak dapat dibentuk dengan manusia yang terdiri dari darah dan daging (1Kor. 15:50); Kerajaan Surga dapat dibentuk hanya dengan orang-orang yang masuk ke dalam kesatuan dengan Allah Tritunggal dan yang didirikan dan dibangun dengan Allah Tritunggal yang telah digarapkan ke dalam mereka.

Kenapa Dalam Kitab Matius dan Kitab Yohanes Kenaikan Tuhan Yesus Tidak Disebutkan?

Matius 28 :20b ... Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."


Raja surgawi adalah Imanuel, Allah menyertai kita (1:23). Di sini, Dia berjanji bahwa dalam kebangkitan Dia akan menyertai kita senantiasa dengan segala kuasa, sampai kepada akhir zaman, yaitu sampai akhir zaman ini. Karena itu, dimana saja kita berkumpul ke dalam nama-Nya, Dia ada di tengah-tengah kita (18:20).
Di antara keempat kitab Injil, kenaikan Tuhan hanya dicatat dalam Markus (Mrk. 16:19) dan Lukas (Luk. 24:51).
Yohanes bersaksi bahwa Tuhan, sebagai Anak Allah, bahkan Allah sendiri, adalah hayat bagi kaum beriman-Nya. Sebagai yang demikian, Dia tidak pernah dan tidak akan meninggalkan mereka. Matius membuktikan bahwa Dia, sebagai Imanuel, adalah Raja surgawi yang senantiasa bersama umat-Nya sampai Dia kembali.
Jadi, dalam Yohanes dan Matius, kenaikan Tuhan tidak disebutkan.

14.7.07

Tahukah anda selama Kunjungan TerakhirNya di Yerusalem. Tuhan Tidak Tidur di Yerusalem Tetapi di Betania, Kenapa?

Matius 21:17
Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.


Dalam kunjungan terakhir Tuhan ke Yerusalem, Ia menunaikan ministri-Nya hanya pada siang hari; setiap malam Dia pergi bermalam di betania, di lereng timur Bukit Zaitun (Mrk. 11:19; Luk. 21:37), lokasi rumah Maria, Marta, dan Lazarus, dan rumah Simon (Yoh. 11:1; Mat. 26:6).
Di Yerusalem Dia ditolak oleh para pemimpin agama Yahudi, tetapi di Betania Dia disambut oleh orang-orang yang mengasihi-Nya.

Karena Lapar Tuhan Mengutuk Pohon Ara yang Tidak Berbuah. Apakah Maksud dari ayat ini?

Matius 21:18-19 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu


Kata lapar dalam ayat 18 menyatakan bahwa Tuhan lapar akan buah dari orang Israel, agar Allah dapat dipuaskan.
Pohon ara di sini adalah lambang bangsa Israel (Yer. 24:2, 5, 8). Pohon ini penuh dengan daun tetapi tidak ada buahnya; ini melambangkan bahwa pada saat itu bangsa Israel penuh dengan penampilan lahir tetapi tidak memiliki apa-apa untuk memuaskan Allah.

Kata tidak akan berbuah lagi melambangkan kutuk atas bangsa Israel. Dari saat itu, bangsa Israel benar-benar kering.

Orang-Orang Yahudi sebenarnya adalah anak sulung, tetapi kemudian kesulungan beralih kepada Gereja sebab apa hal ini terjadi?

Matius 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah


Dalam Luk. 15:1-2, 11-32, Tuhan mengibaratkan para pemimpin Israel sebagai anak sulung, dan para pemungut cukai dan orang dosa sebagai anak kedua; tetapi di sini Tuhan mengibaratkan mereka dengan berkebalikan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi adalah anak sulung Allah (Kel. 4:22) dan memiliki hak kesulungan. Namun, karena ketidakpercayaan mereka, hak kesulungan itu dialihkan kepada gereja, yang telah menjadi anak sulung Allah (Ibr. 12:23).

Siapakah yang dimaksud dengan Batu yang di buang oleh tukan-tukang bangunan?

Matius 21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita



Batu ini adalah Kristus, untuk pembangunan Allah (Yes. 28:16; Za. 3:9; 1Ptr. 2:4); para tukang bangunan adalah pemimpin orang Yahudi, yang tentu sudah menggarap bangunan Allah.
Kristus bukan hanya batu dasar (Yes. 28:16) dan batu utama (Za. 4:7), tetapi juga batu penjuru

Apakah Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga Berbeda?

Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.


Kerajaan Allah sudah ada di antara orang Israel, tetapi Kerajaan Surga hanya sudah dekat (3:2, 4:17). Ini membuktikan bahwa Kerajaan Surga berbeda dengan Kerajaan Allah (Lihat dalam Matius Pasal 5 ayat 3).

Yesus Adalah Batu Penguji. Bagaimanakah seharusnya sikap kita padaNya?

Matius 21:44 [Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.]"


Ini adalah bangsa-bangsa, orang kafir yang tidak percaya, yang akan dipukul dan dihancurkan oleh Kristus pada saat kedatangan-Nya kembali (Dan. 2:34-35). Bagi kaum beriman, Kristus adalah batu dasar, Yang mereka percayai dan sandari (Yes. 28:16); bagi orang Yahudi yang tidak percaya, Dia adalah batu sandungan (Yes. 8:14; Rm. 9:33); dan bagi bangsa-bangsa Dia akan menjadi batu yang menghancurkan.

Apa Perbedaan Perumpamaan kebun Anggur dan Perumpamaan Perjamuan Kawin?

Matius 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya


Perumpamaan kebun anggur dalam ps. 21 mengacu kepada Perjanjian Lama, yang di dalamnya terdapat Kerajaan Allah (21:43), sedangkan perumpamaan perjamuan kawin dalam pasal ini mengacu kepada Perjanjian Baru yang di dalamnya terdapat Kerajaan Surga.
Dalam perumpamaan sebelumnya (21:33-46) Tuhan menggambarkan bagaimana orang Yahudi yang sebelumnya ada di dalam Kerajaan Allah, akan dihukum, dan bagaimana Kerajaan Allah, akan diambil dari mereka dan diberikan kepada umat kerajaan. Dia memerlukan perumpamaan lain untuk menggambarkan bagaimana umat kerajaan, yang ada di dalam Kerajaan Surga, akan ditanggulangi dengan ketat. Kedua perumpamaan itu menunjukkan bahwa kerajaan adalah perkara yang serius.
Raja itu adalah Allah, dan anaknya adalah Kristus.

Dalam perumpamaan sebelumnya, Perjanjian Lama digambarkan seperti kebun anggur dengan fokusnya terutama pada perkara berjerih lelah di bawah hukum Taurat; dalam perumpamaan ini, Perjanjian Baru digambarkan seperti perjamuan kawin, dengan fokusnya terutama pada perkara kenikmatan di bawah kasih karunia.

Apakah Pakaian Pesta dan Mengapa Hal ini Begitu Penting Sehingga Tamu yang Tidak Mengenakannya Dicampakkan?

Matius 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta


Pakaian pesta ini dilambangkan dengan pakaian bersulam dalam Mzm. 45:15 dan dilambangkan dengan kain lenan halus dalam Why. 19:8 (lihat cat. 2 di sana).
Inilah kebenaran yang unggul dari kaum beriman pemenang dalam 5:20 (lihat cat. 1 di sana). Orang yang tidak berpakaian pesta itu sudah beroleh selamat, karena dia sudah datang ke pesta pernikahan. Dia telah menerima Kristus sebagai kebenarannya sehingga dia dapat dibenarkan di depan Allah (1Kor. 1:30; Rm. 3:26), tetapi dia belum memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran subyektifnya (Flp. 3:9) yang membuat dia dapat mengambil bagian dalam kenikmatan atas Kerajaan Surga.
Dia telah dipanggil kepada keselamatan, tetapi dia belum dipilih untuk menikmati Kerajaan Surga, yang hanya diberikan kepada kaum beriman pemenang saja.

Apakah Yang DiMaksud Dicampakkan Ke Dalam Kegelapan? Apakah Berarti Di Masukkan Kedalam Neraka?

Matius 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi


Dicampakkan ke dalam kegelapan di luar, kegelapan yang paling gelap, bukan berarti binasa, melainkan ditanggulangi berdasarkan zaman, tidak diijinkan mengambil bagian dalam kenikmatan atas kerajaan selama zaman seribu tahun, karena tidak menempuh hidup yang menang berdasarkan Kristus.
Dalam zaman seribu tahun, kaum beriman pemenang akan beserta Kristus dalam kemuliaan kerajaan yang cerah (Kol. 3:4), sedangkan kaum beriman yang kalah akan menderita pendisiplinan dalam kegelapan yang di luar (lihat Pasal 8 Ayat 12)

Pertanyaan Diatas Segala Pertanyaan Yang Harus Di Jawab Setiap Orang?

Matius 22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud.


Seperti yang dilukiskan dalam 21:23-22:46, selama kunjungan terakhir-Nya ke Yerusalem, pusat Yudaisme, Kristus dikepung oleh imam-imam kepala, tua-tua, orang-orang Farisi, para pendukung Herodes, dan orang-orang Saduki, juga oleh ahli Taurat, yang berkomplot untuk menjerat-Nya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan dan menjebak.
Pertama, imam-imam kepala yang mewakili wewenang agama Yahudi, dan tua-tua, yang mewakili wewenang orang Yahudi mengajukan pertanyaan kepada-Nya tentang kuasa-Nya (21:23). Pertanyaan mereka sesuai dengan konsepsi agamawi mereka. Kedua, orang-orang Farisi, kaum fundamentalis, dan para pendukung Herodes, yang bergarah dalam politik, mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan politik. Ketiga, orang-orang Saduki, kaum modernis, mengajukan pertanyaan kepada-Nya mengenai kepercayaan dasar. Keempat, seorang ahli Taurat yang menganggap dirinya benar, mengajukan pertanyaan kepada-Nya tentang hukum Taurat.
Setelah menjawab semua pertanyaan mereka dengan bijaksana, Dia mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang Kristus. Ini adalah pertanyaan dari segala pertanyaan.
Pertanyaan mereka berhubungan dengan agama, politik, kepercayaan, dan hukum Taurat. Pertanyaan-Nya adalah mengenai Kristus, pusat segala sesuatu. Mereka mengetahui agama, politik, kepercayaan, dan hukum Taurat, tetapi mereka tidak memperhatikan Kristus.
Karena itu, Dia bertanya kepada mereka, "Bagaimana pendapatmu tentang Kristus?" Pertanyaan dari segala pertanyaan ini harus dijawab oleh setiap orang.

Pertanyaan Diatas Segala Pertanyaan

Matius 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"



Kristus adalah Allah; dalam keilahian-Nya Dia adalah Tuhan Daud. Dia juga seorang manusia; dalam keinsanian-Nya Dia adalah Anak Daud.
Orang-orang Farisi hanya memiliki setengah pengetahuan Alkitab mengenai persona Kristus, yaitu Dia sebagai Anak Daud berdasarkan keinsanian-Nya. Mereka tidak memiliki setangah yang lain; yaitu Dia sebagai Anak Allah berdasarkan keilahian-Nya.

Apa Yang DiMaksud Dengan Parousia? Dan Bagaimanakah Urutan Kejadian Akhir Zaman?

Matius 24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Pertanyaan murid-murid menyangkut tiga perkara :
(1) waktu "hal-hal ini" akan terjadi, buan hanya mencakup penghancuran Bait Suci (ay. 2), tetapi juga hal-hal yang disebutkan dalam 23:32-39;
(2) tanda kedatangan Kristus; dan
(3) tanda kesudahan zaman. Perkataan Tuhan dari 24:4 – 25:46 menjawab pertanyaan murid-murid mengenai ketiga hal ini.

Kata Yunaninya, parousia, yang berarti penyertaan. Kedatangan Kristus akan menjadi penyertaan-Nya dengan umat-Nya.
Penyertaan/parousia ini akan dimulai dengan terangkatnya anak laki-laki (Why. 12:5) dan pengangkatan buah sulung (Why. 14:1-4) dan akan berakhir dengan penyataan diri-Nya di bumi bersama orang-orang kudus.
Selama masa parousia-Nya akan ada kesusahan besar (ay. 21; Why. 9:1-21, 11:14, 16:1-21), yang akan dimulai dengan malapetaka adikodrati (Why. 6:12-17, 8:7-12), turunnya Kristus ke angkasa (Why. 14:14), pengangkatan sebagian besar kaum beriman ke angkasa (1Tes. 4:15-17), takhta penghakiman Kristus (2Kor. 5:10), dan pernikahan Anak Domba (Why. 19:7-9). (Lihat bagan "Tujuh Puluh Minggu dan kedatangan Kristus, dengan Pengangkatan Orang Kudus" di bagian akhir Perjanjian Baru Versi Pemulihan).

Apakah Tanda kedatangan Tuhan dan Tanda Kesudahan Dunia?

Matius 24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!


Jawaban Tuhan memiliki tiga bagian : bagian pertama (ay. 4-31) mengenai orang-orang Yahudi, yang adalah orang-orang pilihan; kedua (ay. 32-25:30) mengenai gereja; dan ketiga (25:31-46) mengenai bangsa-bangsa lain.
Bagian pertama, tentang orang-orang Yahudi, harus ditafsirkan secara harfiah, sedangkan bagian kedua, tentang gereja, harus ditafsirkan secara rohani, karena disampaikan dalam perumpamaan untuk alasan yang diberikan dalam 13:11-13. Misalnya, musim dingin dalam ay. 20 adalah benar-benar musim dingin, tetapi musim panas dalam ay. 32 adalah lambang yang melambangkan masa pemulihan. Bagian ketiga, mengenai bangsa-bangsa, juga ditafsirkan secara harfiah.

Beberapa aspek dari nubuat dalam ay. 4-14 sudah digenapi, dan sebagian lagi dalam proses penggenapan. Pada saat kesusahan besar, yang akan menjadi kesudahan (akhir) zaman ini, nubuat ini akan digenapi sepenuhnya.

Apakah Perbedaan Antara Injil Kasih Karunia dan Injil Kerajaan?

Matius 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.


Injil kerajaan, yang meliputi Injil kasih karunia (Kis. 20:24), tidak hanya membawa manusia ke dalam keselamatan Allah, tetapi juga membawa mereka ke dalam Kerajaan Surga (Why. 1:9).
Injil kasih karunia menekankan pengampunan dosa, penebusan Allah, dan hidup kekal, sedangkan Injil kerajaan menekankan pemerintahan surgawi Allah dan wewenang Tuhan.
Injil kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh bumi sebagai satu kesaksian kepada semua bangsa sebelum akhir zaman ini. Karena itu, pemberitaan itu, yang dilambangkan oleh kuda putih dari meterai pertama dalam Why. 6:1-2, akan menjadi satu tanda kesudahan zaman ini.
Injil kerajaan adalah kesaksian bagi semua bangsa (bukan Yahudi). Kesaksian ini harus disebarkan ke seluruh bumi sebelum akhir zaman ini, yaitu sebelum kesusahan besar