28.9.07

Apakah Arti dari hari Raya Paskah dan Hari Raya Pondok Daun?

Yohanes 7:2
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.


Kasus dalam ps. 6 terjadi pada hari raya Paskah, kasus dalam pasal ini terjadi pada hari raya Pondok Daun. Hari raya Paskah adalah hari raya tahunan yang pertama bagi orang Yahudi. Hari raya Pondok Daun adalah hari raya tahunan yang terakhir (Im. 23:5, 34).
Hari raya Paskah adalah hari raya pertama dalam satu tahun, menyiratkan permulaan hidup manusia (cf. Kel. 12:2-3, 6), menyinggung tentang manusia mencari kepuasan, tetapi berakhir pada kelaparan. Hari raya Pondok Daun adalah hari raya yang terakhir dalam satu tahun, menyiratkan kelengkapan dan kesuksesan hidup manusia (cf. Kel. 23:16), semuanya ini akan berakhir, dan kesudahannya adalah kehausan.
Dalam suasana Paskah, Tuhan mengatakan bahwa diri-Nya adalah roti hayat untuk mengenyangkan orang. Dalam suasana Pondok Daun, Tuhan berjanji akan mengalirkan air hidup untuk meleraikan dahaga orang.
Setelah tanaman dituai seluruhnya orang-orang Yahudi merayakan hari raya Pondok Daun, menyembah Allah dan menikmati hasil tuaian mereka (Ul. 16:13-15). Karena itu, hari raya ini melambangkan kelengkapan, keberhasilan dan kesuksesan, juga kesenangan dan kenikmatan hidup menusia dalam pekerjaan, pendidikan, dan perkara lainnya dalam hidup manusia (termasuk agama).
Allah menetapkan hari raya Pondok Daun agar orang-orang Israel ingat bahwa ketika nenek moyang mereka mengembara di padang gurun, mereka tinggal di kemah-kemah (Im. 23:39-43), mendambakan masuk ke dalam perhentian tanah permai.
Karena itu, hari raya ini juga memperingatkan bahwa hari ini manusia juga sedang mengembara di padang gurun, perlu masuk ke dalam perhentian Yerusalem Baru, yaitu masuk ke dalam kemah yang kekal (Why. 21:2-3).
Abraham, Ishak, dan Yakub juga pernah tinggal di kemah; mereka mengharapkan kemah yang kekal (Ibr. 11:9-10), yang di tengah-tengahnya ada sungai air hayat yang mengalir keluar dari takhta Allah dan Anak Domba, untuk meleraikan dahaga manusia (Why. 21:1,17)).
Pada hari terakhir dari hari raya sedemikian dan di dalam latar belakang sedemikian, Kristus menyerukan janji akan aliran air hayat, yang akan memuaskan harapan manusia sampai kekal (ay. 37-39).

No comments: