15.6.07

Gereja Seperti Biji Sesawi. Banyak Orang Berpikir Jika Biji Sesawi Menjadi pohon Besar adalah Baik? Benarkah?

Matius 13:32 Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya."





Gereja, yang adalah perwujudan kerajaan, seharusnya seperti sayuran yang menghasilkan makanan. Namun, sifat dan fungsinya berubah, sehingga gereja menjadi "pohon", tempat naungan burung-burung (Ini berlawanan dengan hukum penciptaanAllah yang menetapkan setiap tanaman bertumbuh menurut jenisnya – Kej. 1:11-12).
Perubahan ini terjadi dalam awal abad keempat, ketika Konstantin Agung mencampurkan gereja dengan dunia. Dia membawa ribuan orang beriman palsu masuk ke dalam agama Kristen, sehingga membentuk kekristenan, bukan gereja lagi.
Karena itu, perumpamaan ketiga ini berhubungan dengan gereja ketiga dari ketujuh gereja dalam Why. 2 dan 3, yaitu gereja di Pergamus (Why. 2:12-17 – lihat cat. 121 di sana).
Sawi adalah tanaman semusim, sedangkan pohon adalah tanaman tahunan. Menurut sifatnya yang surgawi dan rohani, gereja sebenarnya seperti sawi, hanya sementara di bumi. Tetapi karena sifatnya berubah, gereja menjadi berakar dalam-dalam dan menetap seperti sebuah pohon di bumi, semarak dengan berbagai usahanya seperti cabang-cabang, yang di dalamnya banyak orang jahat dan barang jahat yang bercokol.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya organisasi penampilan luar Kerajaan Surga.
Karena burung dalam perumpamaan pertama melambangkan si jahat, Iblis (ay. 4, 19), burung-burung di langit dalam perumpamaan ini pasti mengacu kepada roh jahat Iblis dengan orang jahat dan barang jahat yang digerakkan oleh mereka.
Mereka bernaung di cabang pohon besar itu, yaitu di dalam usaha-usaha kekristenan.

No comments: