5. Esau
Jika kita membaca sejarah Esau, kita tahu bahwa ditinjau dari norma-norma kehidupan, ia tidak melakukan apa-apa. Yakublah yang malahan lebih buruk. Tetapi sebagai seorang pemburu, Esau berburu untuk kepuasannya sendiri (Kej. 25:27, 29).
Esau berburu tidak bersandar kepada Allah, akhirnya untuk memuaskan seleranya, ia menjual hak kesulungannya (Kej. 2:30-34). Semua orang yang merdeka terhadap Allah sudah menjual hak kesulungannya, yaitu kenikmatan akan Allah. Karena Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya agar menjadi ekspresi-Nya, berarti manusia sejak lahir telah berhak mengekspresikan Allah.
Jadi setiap orang sejak lahir mempunyai hak untuk mengekspresikan Allah. Tetapi setiap orang telah menjual hak kesulungannya karena merdeka dari Allah.
Apakah maksudnya bertobat dan percaya Tuhan Yesus? Bertobat berarti memalingkan angan-angan kita, pikiran kita. Dahulu membelakangi Allah, tetapi setelah mendengar Injil, kita berbalik menghadap Allah.
Percaya Tuhan Yesus artinya kembali kepada hak sulung manusia kita, kembali kepada kenikmatan akan Allah dan mengekspresikan Allah. Inilah arti bertobat dan percaya Tuhan Yesus. Esau tidak demikian, sebaliknya bergerak pada arah yang berlawanan. (PH. Kej)
No comments:
Post a Comment