11.5.07

Dua Aliran Yang Keluar Dari Tahta

Dua Aliran Yang Keluar Dari Tahta Allah.
Pembacaan Alkitab Yehezkiel 47 ; Wahyu 22. Daniel 7: 9-10



Menurut wahyu dalam Alkitab, kita melihat dua aliran yang mengalir keluar dari takhta Allah. Yang satu aliran air hayat, dan yang lain aliran api.
Aliran air hayat diwahyukan dalam Yehezkiel 47 dan Wahyu 22. Dalam Yehezkiel, air hayat mengalir dari rumah Allah; sedang dalam Wahyu 22, air hayat mengalir dari takhta Allah. Dalam Daniel 7:9-10 kita melihat aliran lain, suatu aliran api, mengalir dari takhta Allah.
Air hayat untuk menghidupkan dan mendiris, sedangkan aliran api untuk menghukum, mengalirkan hukuman ke seluruh semesta. Air sungai itu mengalir keluar dari takhta Allah, akan mengalirkan segala hal yang positif ke Yerusalem Baru.
Aliran api keluar dari takhta Allah dan akan menyapu bersih segala hal negatif ke dalam lautan api.
Dalam awal Alkitab terdapat permulaan dua garis, garis hayat dan garis pengetahuan. Pada akhir Alkitab ada dua hasil, dua penyelesaian — kota air hayat dan lautan api yang menyala-nyala.
Di manakah Anda? Akan ke manakah Anda? Anda pada garis yang mana? Tentu garis hayat adalah garis yang benar dan garis pengetahuan adalah garis yang salah. Sebagai umat tebusan tentu saja kita berada pada garis yang benar yaitu garis hayat.
Namun mungkin saja hidup dan pekerjaan kita, yaitu cara kita hidup dan bekerja bagi Allah, berada pada garis yang salah. Meskipun manusia kita berada pada garis hayat, tetapi hidup dan pekerjaan kita mungkin berada pada garis pengetahuan.
Alkitab sejak mula telah memperingatkan manusia untuk menjauhi garis pengetahuan dan tetap berada atau kembali kepada garis hayat. Sekali kita diselamatkan, kita beroleh selamat selama-lamanya dan keselamatan kita teguh hingga kekal.
Namun, Alkitab memperingatkan kita mengenai hidup kita sehari-hari dan pekerjaan kita bagi Tuhan. Dalam Galatia Paulus memperingatkan kita untuk hidup oleh Roh (5:16) dan menabur dalam Roh (6:7-8). Bila tidak demikian, segala hal yang kita lakukan akan terbakar habis oleh api.
Dalam 1 Korintus 3 Paulus mengingatkan kita, pembangun-pembangun gereja, harus berhati-hati supaya membangun dengan bahan-bahan yang tepat. Jika kita membangun gereja dengan emas, perak, dan batu-batu permata, pekerjaan ini akan terus berlangsung sampai Yerusalem Baru, sebab Yerusalem Baru adalah kota yang dibangun dengan emas, mutiara, dan batubatu permata.
Sebaliknya, Paulus juga memperingatkan kita bahwa kayu, rumput, dan jerami hanya patut dibakar (1 Kor. 3:12-15). Semua yang dibangun dengan bahan-bahan itu akan disapu oleh aliran api ke dalam lautan api.
Jadi, kita patut waspada terhadap diri kita, hidup kita, dan pekerjaan kita. Kita sendiri harus berada pada garis yang benar, hidup kita sehari-hari dan pekerjaan kita juga harus berada pada garis yang benar.
Kemudian kita dan pekerjaan kita akan masuk ke dalam Yerusalem Baru. Kita harus sangat jelas mengenai kedua garis ini. (PH B.15)

No comments: