11.5.07

18. Para Penganut Agama Yahudi

18. Para Penganut Agama Yahudi


Sekarang kita tiba pada para penganut agama Yahudi. Menurut Yohanes 5, Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang telah sakit selama 38 tahun. Hal ini terjadi pada hari Sabat, sebab itu orang-orang Yahudi merasa tersinggung (Yoh. 5:1-16). Mereka hanya mempedulikan hari Sabat, tetapi tidak mempedulikan perhentian yang sejati orang lain. Orang lumpuh tadi sudah 38 tahun tidak mempunyai perhentian, bahkan pada hari Sabat pun. Baru setelah Tuhan Yesus menyembuhkannya, ia mengalami perhentian yang sejati. Orang-orang Yahudi menyalahkan Tuhan Yesus. Lalu Ia berkata kepada mereka, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa di dalamnya kamu temukan hidup yang kekal . . . namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu" (ayat 39-40). Dengan perkataan lain, Tuhan memberi tahu mereka bahwa mereka menyelidiki Alkitab karena mereka mengira di dalamnya ada hayat yang kekal, namun mereka tidak mau datang kepada Tuhan untuk mendapat hayat sejati itu.
Prinsipnya sama dengan yang terjadi pada orang-orang hari ini. Banyak orang Kristen menyelidiki Alkitab dengan anggapan di dalamnya ada hayat yang kekal, namun mereka tidak mau datang mengontak Tuhan yang hidup itu. Mungkin saja kita membaca banyak ayat dan pasal dalam Alkitab tanpa mengontak Tuhan. Jangan kita sekali-kali memisahkan pembacaan Alkitab kita dengan berkontak dengan Tuhan. Dua hal ini haruslah satu. Setiap kali kita membaca Alkitab, kita harus berkata, "Tuhan Yesus, biarlah aku mengontak Engkau dalam firman kudus ini. Tuhan Engkau adalah firman hidup. Tanpa Engkau sebagai firman hidup, aku tak dapat menerima hayat dari kata-kata itu. Tuhan, aku harus mengontak Engkau. Meskipun Engkau sangat misterius, aku memuji Engkau, karena Engkau telah memberiku firman yang dapat dijamah. Firman ini solid, kukuh, dan konkret. Aku berterima kasih atas firman yang dapat kudoa-bacakan itu. Tetapi, Tuhan, yang kubutuhkan bukanlah tulisan-tulisan hitam di atas putih, melainkan diri-Mu sendiri, Sang Roh hayat." Inilah cara menggunakan Alkitab yang benar.
Sekali-kali jangan merdeka terhadap Tuhan sewaktu mengontak Alkitab. Anda tidak perlu membaca buku novel yang amoral untuk mengalami maut. Jika Anda membaca Alkitab tanpa di dalam roh, Anda juga akan mengalami maut. Jadi, bahkan membaca Alkitab pun bisa berada pada garis pengetahuan yang menuju kepada maut. (PH. Kej)

No comments: