Matius 9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa
Dalam menanggulangi orang Farisi yang membenarkan diri sendiri dan berbeda pendapat (yang berasal dari agama yang usang), Juruselamat yang rajani menunjukkan bahwa Dia adalah Tabib yang datang untuk menyembuhkan orang sakit (ay. 12).
Dalam menghadapi murid-murid Yohanes yang berbeda pendapat dan berpuasa (yang berasal dari agama yang baru), Dia mewahyukan diri-Nya sebagai Mempelai Laki-laki yang datang untuk mendapatkan mempelai perempuan.
Yohanes Pembaptis telah memberi tahu murid-muridnya bahwa Kristus adalah Mempelai Laki-laki yang datang untuk mendapatkan mempelai perempuan (Yoh. 3:25-29). Kini, Kristus, Juruselamat rajani, mengingatkan sebagian dari mereka akan hal ini.
Baik tabib maupun mempelai laki-laki, adalah orang yang menyenangkan. Juruselamat rajani mula-mula menyembuhkan para pengikut-Nya, kemudian membuat mereka menjadi sahabat-sahabat Mempelai Laki-laki; akhirnya, Dia akan membuat mereka menjadi mempelai perempuan-Nya.
Mereka seharusnya bersandar kepada-Nya bukan hanya sebagai Tabib mereka supaya hayat mereka bisa disembuhkan, tetapi juga sebagai Mempelai Laki-laki mereka, agar mereka bisa memiliki kenikmatan hidup dalam penyertaan-Nya. Mereka bersama Dia pada pernikahan yang menggembirakan, bukan tanpa Dia pada pemakaman yang menyedihkan.
Lalu bagaimana mereka dapat berpuasa dan bukan berpesta di hadapan-Nya? Pertanyaan yang menyatakan perbedaan pendapat dari murid-murid Yohanes menunjukkan bahwa beberapa dari mereka telah jatuh ke dalam agama yang baru dan telah menolak Juruselamat rajani.
Pertanyaan murid-murid Yohanes nampaknya berhubungan dengan doktrin. Namun, Tuhan tidak menjawab dengan doktrin, melainkan dengan satu persona, persona yang paling menyenangkan, Mempelai Laki-laki.
Orang-orang yang agamawi selalu memperhatikan doktrin mereka, bertanya "mengapa" secara doktrinal. tetapi Kristus hanya memperhatikan diri-Nya.
Kehidupan dan tindak tanduk para pengikut-Nya seharusnya diatur dan diarahkan hanya oleh diri-Nya dan hadir-Nya, bukan dengan doktrin apa pun.
No comments:
Post a Comment