Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga
Kamu tidak melakukan kehendak Allah melebihi ..., Bahasa aslinya adalah, kebenaranmu tidak melebihi kebenaran ... Kebenaran di sini tidak hanya mengacu kepada kebenaran obyektif, yaitu Kristus yang kita terima ketika kita percaya kepada-Nya dan dengan demikian dibenarkan di hadapan Allah (1Kor. 1:30; Rm. 3:26), tetapi juga mengacu kepada kebenaran yang subyektif, yaitu Krustus yang berhuni yang diperhidupkan dari diri kita sebagai kebenaran kita, agar kita dapat hidup dalam realitas kerajaan hari ini dan memasuki manifestasinya pada masa yang akan datang.
Kebenaran yang subyektif ini kita peroleh bukan hanya dengan menggenapi hukum yang lama, tetapi juga dengan melengkapi hukum lama melalui menggenapi hukum baru Kerajaan Surga yang diberikan oleh Raja baru di sini dalam bagian firman ini. Kebenaran umat kerajaan ini, yang sesuai dengan hukum baru kerajaan, melampaui kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang sesuai dengan hukum lama.
Hayat alamiah kita tidak mungkin bisa mendapatkan kebenaran yang unggul ini. Kebenaran ini hanya dapat dihasilkan dari hayat yang lebih tinggi, hayat kebangkitan Kristus. Kebenaran ini, yang digambarkan seperti pakaian pesta pernikahan (22:11-12), melayakkan kita untuk berbagian dalam pernikahan Anak Domba (Why. 19:7-8) dan mewarisi Kerajaan Surga dalam manifestasinya, yaitu untuk memasuki Kerajaan Surga pada masa yang akan datang.
Kebenaran ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah kebenaran harfiah yang mereka praktekkan dengan hayat mereka sendiri berdasarkan hukum lama yang harfiah; kebenaran yang unggul dari umat kerajaan adalah kebenaran hayat yang mereka perhidupkan dengan mengambil Kristus sebagai hayat mereka berdasarkan hukum baru hayat. Baik dalam sifat maupun dalam standar, kebenaran hayat jauh lebih unggul daripada kebenaran tanpa hayat yang dipraktekkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.
No comments:
Post a Comment