17.4.08

Keseimbangan Antara Harta dengan Bejana

Bagian ini seharusnya jelas bagi kita karena telah nampak didepan bahwa Bejana dan Harta sama Pentingnya. Harta tanpa Bejana, Kehendak Allah tidak tercapai, Bejana tanpa Harta kosong dan sia-sia. Namun saya sangat terbeban dengan bagian ini, karena ini adalah Tujuan Allah.
Allah menginginkan bahwa melalui manusia Allah dinyatakan, dan melalui manusia juga Allah diwakili (Kej. 1:26).
Beberapa Contoh


Sadhu Sundar Singh adalah seorang penginjil kenamaan dari India. Ia pernah tinggal di Keswick (Inggris) selama setengah tahun. Ketika saya berkunjung ke kota itu, ada orang memberi tahu saya bahwa keluarga yang memberi tumpangan kepadanya merasa sangat dipersulit olehnya. Ketika itu cuaca sangat dingin, mereka telah menyediakan ranjang untuknya, tetapi setiap malam ia tidur di lantai. Ia benar-benar orang India tulen.
Saudara, khasus ini menunjukan tidak ada keseimbangan.

Pada suatu hari, ia bertunangan dengan seorang saudari dan esok harinya kebetulan adalah Hari Tuhan. Waktu itu saya berjumpa dengan dia, dan dia memberi tahu saya suatu perkara yang menggelikan. Katanya, རྔSetelah saya berkhotbah pada hari Minggu itu, saya merasa sangat gembira, sebab saya heran bahwa kemarinnya saya baru saja bertunangan, tetapi pada hari berikutnya saya masih dapat berkhotbah! རྔApakah Anda kira setelah bertunangan tidak dapat berkhotbah?རྒ tanya saya. Saudara ini mengira, kalau kemarin bertunangan, pasti hari ini tidak dapat berkhotbah.
Saudara ini juga contoh yang tidak seimbang

Ada seorang pendeta tua yang sangat memuji kelakuan seorang pendeta muda di Shantung, katanya, ia sangat baik, sebab setelah ia menikah, pada hari itu juga ia pergi memberitakan Injil, dan selama dua bulan tidak berjumpa dengan istrinya. Kalau kita membaca Perjanjian Lama, kita malah nampak bahwa orang yang baru menikah, dalam jangka waktu satu tahun tidak boleh ikut berperang. Alkitab sangat mementingkan hari itu. Itu sama sekali bukan soal hawa nafsu.
Saudara ini juga sama tidak seimbang. Lihatlah pendeta tua itu ia malah memuji. Menunjukan ia tidak seimbang juga.
Saudara Keseimbangan adalah hidup yang normal. Maka kalau kita mengenal ini kehidupan kita sangatlah indah. Didalam penuh damai dengan orang luar juga jadi kesaksian.

No comments: