3.8.07

Tahukah Makna Dari Ular Yang Ditinggikan? Yang Dipakai Logo untuk Apotik.

Yohanes 3:14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,


Pasal ini menyinggung tentang kelahiran kembali. Kelahiran kembali, di satu pihak membawa hayat ilahi dengan sifat ilahi masuk ke dalam manusia, di pihak lain membereskan sifat jahat Iblis di dalam daging manusia.
Dalam Kej. 3, Iblis menjelma menjadi ular dan menyuntikkan sifatnya ke dalam daging manusia. Ketika orang-orang Israel berdosa melawan Allah, mereka digigit ular. Allah menyuruh Musa mengangkat ular tembaga untuk menerima penghakiman Allah bagi mereka, supaya siapa saja yang memandang kepada ular tembaga itu, ia akan hidup (Bil. 21:4-9). Ini adalah suatu lambang.
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus menerapkan lambang itu ke atas diri-Nya, menunjukkan bahwa Ia menjadi daging, adalah "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa" (Rm. 8:3), yaitu serupa dengan bentuk ular tembaga, mempunyai bentuk ular tetapi tanpa racun ular. Kristus "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, " tetapi Ia tidak sedikitpun berbagian dan berhubungan dengan dosa dari daging (2Kor. 5:21; Ibr. 4:15).
Ketika Ia di dalam daging dinaikkan di atas salib, maka Iblis, si ular tua itu, telah ditanggulangi melalui kematian-Nya (12:31-33; Ibr. 2:14). Ini berarti sifat ular dalma manusia yang jatuh telah ditanggulangi. Ketika seseorang dilahirkan kembali dengan hayat ilahi di dalam Kristus, sifat setaninya telah disingkirkan. Karena itu, di dalam bagian Firman ini, ketika Tuhan menyinggung tentang dilahirkan kembali kepada Nikodemus, Ia secara khusus menyinggung perkara ini.
Nikodemus mungkin mengira dirinya adalah orang yang bermoral dan baik. Tetapi perkataan Tuhan dalam ayat ini menyiratkan bahwa tak peduli bagaimana baiknya Nikodemus secara luaran, di dalam dirinya tetap ada sifat ular Iblis.
Sebagai keturunan Adam, dia telah diracuni oleh ular tua itu dan sifat ular ada di dalam dia. Dia bukan hanya memerlukan Tuhan sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosanya (1:29), juga memerlukan Tuhan menjadi "bentuk ular," untuk menanggulangi sifat ularnya di atas salib, dan agar dia mendapatkan hayat yang kekal. Menurut prinsip yang ditetapkan dalam ps. 2, ini adalah mengubah kematian menjadi hayat.

2 comments:

Unknown said...

Amin

Denis Desmanto said...

https://ladderofjacob.com/2014/10/06/holysnake/