Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Baptisan membawa orang-orang yang bertobat keluar dari keadaan lama mereka dan masuk ke dalam keadaan yang baru, dengan mengakhiri hayat usang mereka dan menunaskan mereka dengan hayat baru dari Kristus, supaya mereka bisa menjadi umat kerajaan.
Ministri rekomendasi Yohanes Pembaptis dimulai dengan baptisan pendahuluan, baptisan air. Kini, setelah Raja surgawi merampungkan ministri-Nya di bumi, telah melewati proses kematian dan kebangkitan, dan telah menjadi Roh pemberi-hayat, Dia menyuruh murid-murid-Nya membaptis orang-orang yang sudah menjadi murid ke dalam Allah Tritunggal.
Pembaptisan ini memiliki dua aspek : aspek yang kasat mata dengan air, dan aspek yang tidak kasat mata dengan Roh Kudus (Kis. 2:38, 41, 10:44-48). Aspek yang kasat mata adalah ekspresi, kesaksian dari aspek yang tidak kasat mata, sedangkan aspek yang tidak kasat mata adalah realitas dari aspek yang kasat mata. Tanpa baptisan Roh yang tidak kasat mata, baptisan air yang kasat mata adalah sia-sia; tanpa baptisan air yang kasat mata, baptisan Roh itu bersifat abstrak dan tidak praktis. Kedua aspek ini diperlukan.
Tidak lama setelah Tuhan menyuruh murid-murid-Nya membaptis, Dia membaptis mereka dan seluruh gereja dalam Roh Kudus (1Kor. 12:13), bagian orang Yahudi pada hari Pentakosta (Kis. 1:5, 2:4), dan bagian orang kafir di rumah Kornelius (Kis. 11:15-17). Kemudian, berdasarkan hal itu, murid-murid membaptiskan orang yang baru percaya (Kis. 2:38) bukan hanya dalam air, tetapi juga ke dalam kematian Kristus (Rm. 6:3-4), ke dalam Kristus sendiri (Gal. 3:27), ke dalam Allah Tritunggal (ay. 19), dan ke dalam Tubuh Kristus (1Kor. 12:13).
Air yang melambangkan kematian Kristus dengan penguburan-Nya, dapat dianggap sebagai kubur, yang di dalamnya riwayat lama orang yang dibaptis diakhiri. Karena kematian Kristus tercakup di dalam Kristus, dan karena Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal (Kol. 2:9), dan Allah Tritunggal akhirnya bersatu dengan Tubuh Kristus, membaptis orang yang baru percaya ke dalam kematian Kristus, ke dalam diri Kristus, ke dalam Allah Tritunggal, dan ke dalam Tubuh Kristus, tidak lain melakukan satu hal ini : di pihak negatif, mengakhiri hayat usang mereka, dan di pihak positif, yang menunaskan mereka dengan hayat baru, hayat kekal Allah Tritunggal, untuk Tubuh Kristus.
Jadi, baptisam yang ditetapkan Tuhan di sini membaptis orang keluar dari hayat mereka masuk ke dalam hayat Tubuh bagi Kerajaan Surga.
No comments:
Post a Comment