KUDUS DAN TIDAK BERCELA
Isi buku ini adalah serangkaian berita yang disampaikan oleh saudara Watchman Nee kepada gereja di Shanghai dan para sekerja yang mengikuti pelatihannya dari musim gugur 1939 sampai musim gugur 1942. Judulnya diambil dari Efesus 5:27 (" . . . supaya jemaat kudus dan tidak bercela").
Dalam berita-berita ini terang yang cerah dicurahkan mengenai empat perempuan yang penting dalam Alkitab: Hawa dalam Kejadian 2, istri dalam Efesus 5, perempuan dalam Wahyu 12, dan mempelai perempuan dalam Wahyu 21 dan 22. Catatan mengenai keempat perempuan itu memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai gereja yang mulia dalam rencana kekal Allah, gereja yang memuaskan hasrat hati-Nya. Rentang waktu dari gambar yang disajikan begitu luas, dari kekekalan lampau sampai kekekalan yang akan datang. Sebab itu, kita perlu membacanya disertai doa untuk memahaminya dengan tuntas dan mencernanya di dalam roh.
Kiranya Tuhan, Kepala dari Tubuh yang mulia, memberikan roh hikmat dan wahyu kepada kita untuk mengenal visi realitas gereja.
Isi buku ini adalah serangkaian berita yang disampaikan oleh saudara Watchman Nee kepada gereja di Shanghai dan para sekerja yang mengikuti pelatihannya dari musim gugur 1939 sampai musim gugur 1942. Judulnya diambil dari Efesus 5:27 (" . . . supaya jemaat kudus dan tidak bercela").
Dalam berita-berita ini terang yang cerah dicurahkan mengenai empat perempuan yang penting dalam Alkitab: Hawa dalam Kejadian 2, istri dalam Efesus 5, perempuan dalam Wahyu 12, dan mempelai perempuan dalam Wahyu 21 dan 22. Catatan mengenai keempat perempuan itu memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai gereja yang mulia dalam rencana kekal Allah, gereja yang memuaskan hasrat hati-Nya. Rentang waktu dari gambar yang disajikan begitu luas, dari kekekalan lampau sampai kekekalan yang akan datang. Sebab itu, kita perlu membacanya disertai doa untuk memahaminya dengan tuntas dan mencernanya di dalam roh.
Kiranya Tuhan, Kepala dari Tubuh yang mulia, memberikan roh hikmat dan wahyu kepada kita untuk mengenal visi realitas gereja.
No comments:
Post a Comment