"Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat." Dalam ayat ini kita nampak rahasia menempuh kehidupan yang digambarkan di sini. Rahasianya adalah hayat Allah. Jika kita ingin menggenapkan semua prinsip ini, kita harus memiliki hayat Allah. Kita harus dilahirkan dari Yang Mahatinggi, dari Allah, dan dengan demikian kita menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi.
Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita dapat mengasihi musuh-musuh kita. Allah mengasihi kita bahkan sewaktu kita masih menjadi musuh-musuh-Nya (Rm. 5:8). Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa Allah mengasihi kita sewaktu kita menjadi musuh-musuh-Nya. Sekarang kasih-Nya telah disalurkan kepada kita. Karena itu, kasih yang dengannya kita mengasihi orang lain adalah kasih Allah Bapa kita.
Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita dapat mengasihi musuh-musuh kita. Allah mengasihi kita bahkan sewaktu kita masih menjadi musuh-musuh-Nya (Rm. 5:8). Kita perlu terkesan dengan fakta bahwa Allah mengasihi kita sewaktu kita menjadi musuh-musuh-Nya. Sekarang kasih-Nya telah disalurkan kepada kita. Karena itu, kasih yang dengannya kita mengasihi orang lain adalah kasih Allah Bapa kita.
No comments:
Post a Comment