Yohanes 8:3
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Dalam Injil ini tercatat sembilan kasus yang membuktikan bahwa Tuhan adalah hayat dan suplai hayat. Enam kasus pertama tercatat dalam ps. 3-7, membentuk satu kelompok tanda yang menyatakan bahwa, pada aspek positifnya, Tuhan adalah hayat dan suplai hayat kita, agar kita dilahirkan kembali, dipuaskan, disembuhkan, dihidupkan, dirawat, dan dileraikan rasa hausnya. Tiga kasus terakhir tercatat dalam ps. 8-11, membentuk satu kelompok tanda yang menyatakan bahwa, di aspek negatif, Tuhan adalah hayat kita, untuk menyelamatkan kita terlepas dari dosa, kebutaan, dan kematian, tiga kematian unsur utama perkara negatif.
Kasus dalam pasal ini mewayukan kepada kita segala perkara yang berkaitan dengan dosa : (1) sumber dosa – Iblis; (2) tiga butir utama dosa – perzinaan dan percabulan, membunuh orang, berdusta (ay. 3), 41, 44); (3) perbudakan atau perhambaan dosa; (4) akhir atau akibat dosa – kematian; (5) Persona yang tanpa dosa – Tuhan; (6) Persona yang bersyarat menghakimi dosa – Tuhan; (7) Persona yang bersyarat mengampuni dosa – Tuhan; (8) Persona yang sanggup melepaskan manusia dari dosa – Tuhan. Tuhan adalah Allah yang kekal ada, adalah "Aku adalah" yang agung, telah menjadi Anak Manusia dan ditinggikan di atas salib untuk memikul dosa kita, sebab itu Dia bersyarat mengampuni dosa kita. Selain itu, Tuhan, sebagai Allah Sang kekal, bisa masuk ke dalam kita menjadi hayat dan terang untuk menyelamatkan kita dari perbudakan dan kegelapan dosa.
Kasus dalam pasal ini juga memperlihatkan bahwa agama (diwakili oleh Bait Suci – ay. 2, 20) hukum Taurat (ay. 5, 17) tidak bisa menolong manusia terlepas dari dosa dan kematian; tetapi Tuhan Yesus, Sang "Aku adalah" ini, telah menjadi Anak Manusia, ditinggikan di atas salib bagi manusia yang diracuni ular, mampu melakukan perkara yang tidak bisa dilakukan baik oleh agama maupun oleh hukum Taurat. Pasal ini memperlihatkan kepada kita bahwa Kristus, "Aku adalah; Yang agung ini, bukan hanya bertentangan dengan dosa dan kematian, tetapi juga bertentangan dengan agama dan hukum Taurat.