Karena hukum Taurat, kesaksian Allah, ditaruh di dalam tabut (ay. 16, 21; Ul.10:1-5), tabut ini disebut Tabut Kesaksian (Kel. 25: 22; 26:33-34); dan karena tabut itu berada di dalam Kemah, maka Kemah itu disebut Kemah Kesaksian (Kel. 38:21;Bil.1:50, 53).
Sebagai perwujudan kesaksian Allah, tabut melambangkan Kristus sebagai perwujudan Allah (Kol. 2:9). Tabut sebagai lambang Kristus menunjukkan bahwa umat tebusan Allah dapat mengontak Allah dan menikmati Allah dalam Kristus dan melalui Kristus (Yoh.14:6; Ibr. 10:19-20).
Pusat dan isi Kemah, tabut juga melambangkan Kristus sebagai pusat dan isi gereja sebagai Kemah Allah, rumah Allah (Ef. 2:21-22; 1Tim. 3:15). Fakta bahwa tabut adalah butir yang disebut pertama dalam visi tentang Kemah dan perabotnya menunjukkan bahwa tabut menduduki tempat yang utama (cf. Kol. 1:18).
Ini juga menunjukkan bahwa gereja, Tubuh Kristus, yang dilambangkan oleh Kemah, berasal dari Kristus, yang dilambangkan oleh tabut.
Sebagai perwujudan kesaksian Allah, tabut melambangkan Kristus sebagai perwujudan Allah (Kol. 2:9). Tabut sebagai lambang Kristus menunjukkan bahwa umat tebusan Allah dapat mengontak Allah dan menikmati Allah dalam Kristus dan melalui Kristus (Yoh.14:6; Ibr. 10:19-20).
Pusat dan isi Kemah, tabut juga melambangkan Kristus sebagai pusat dan isi gereja sebagai Kemah Allah, rumah Allah (Ef. 2:21-22; 1Tim. 3:15). Fakta bahwa tabut adalah butir yang disebut pertama dalam visi tentang Kemah dan perabotnya menunjukkan bahwa tabut menduduki tempat yang utama (cf. Kol. 1:18).
Ini juga menunjukkan bahwa gereja, Tubuh Kristus, yang dilambangkan oleh Kemah, berasal dari Kristus, yang dilambangkan oleh tabut.