Lukas 23:46-47Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”Ayat Bacaan: Luk. 23:46-47; Yoh. 1:29; 1:1, 14; 3:14-15; 12:24; Rm. 6:6; Ibr. 2:14Kematian Manusia Penyelamat di atas salib adalah kematian yang ajaib, yang meliputi segala-galanya (almuhit). Ketika manusia Penyelamat mati di atas salib, Dia mati dengan tujuh status.
Pertama, Dia mati sebagai Anak Domba Allah untuk membereskan sifat dan perbuatan dosa. Sifat maupun perbuatan dosa dibereskan oleh Anak Domba Allah, yang berada di bawah penghakiman Allah di atas salib (Yoh. 1:29).
Kedua, Kristus mati sebagai manusia dalam daging. Dia memiliki rupa, bentuk, dari manusia yang telah jatuh, maka kematian-Nya membereskan daging yang telah jatuh (Yoh. 1:1,14). Ketiga, Tuhan mati sebagai seorang manusia dalam ciptaan lama, membereskan manusia lama kita (Rm. 6:6).
Keempat Manusia Penyelamat Mati adalah sebagai ular tembaga yang ditinggikan (Yoh. 3:14,15). Oleh kematian-Nya di kayu salib, Kristus menghancurkan Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibr. 2:14).
Kelima, Kristus mati sebagai yang Sulung dari semua ciptaan (Kol. 1:15). Melalui kematian-Nya di atas salib, seluruh ciptaan lama telah dibereskan.
Keenam, Kristus mati sebagai Pembuat damai sejahtera. Melalui kematian-Nya, Kristus telah membatalkan semua ketentuan di antara manusia (Ef. 2:14,15).
Terakhir, Tuhan mati di atas salib sebagai sebutir biji gandum, untuk membebaskan hayat ilahi dari dalam-Nya (Yoh. 12:24).
Meskipun kuasa maut hebat, tetapi sumbernya (dosa dan Iblis) sudah dibereskan melalui kematian Kristus. Ini bukanlah perkataan kita; ini adalah kebenaran yang diwahyukan oleh Alkitab. Kita perlu mengumumkan fakta bahwa menurut firman Allah, Manusia-Penyelamat mati dengan tujuh status ini.Kematian Kristus yang almuhit ini digenapkan satu kali untuk selamanya. Dia tidak perlu mati lagi. Kematian Tuhan yang ajaib dan meliputi segala-galanya ini kekal. Jika kita nampak hal ini, kita akan memuji Tuhan bahwa sifat dosa, perbuatan dosa, daging, manusia lama, Iblis, dunia, ciptaan lama, dan semua ketentuan telah ditanggulangi, dan kekayaan ilahi telah dibebaskan dan disalurkan kepada kita. Melalui kematian Tuhan yang ajaib ini, maka sekarang kita adalah umat Yobel, umat yang diberkati.