3.4.09

TIGA JAM KEDUA MANUSIA PENYELAMAT DIATAS SALIB

Lukas 23:44-45Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.Ayat Bacaan: Luk. 23:44-49; 2 Kor. 5:21; Yes. 53:10; Mat. 27:46Dalam Lukas 23:44-49 kita dapat melihat aspek kedua dari kematian Tuhan. Dalam aspek yang pertama, Dia menderita sebagai seorang martir dan dalam aspek yang kedua, Dia sebagai Penebus menderita penghakiman Allah bagi kita, orang-orang dosa. Lukas 23:44-45a mengatakan, “Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas dan kegelapan meliputi seluruh bumi sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar.” Siapakah yang membuat kegelapan meliputi seluruh bumi? Imam besar, Pilatus, prajurit-prajurit Romawi tentunya tidak dapat melakukan hal itu. Satu-satunya orang yang dapat membuat kegelapan datang pada siang hari adalah Allah.Kegelapan yang meliputi seluruh bumi pada waktu itu menandakan dosa. Ketika Tuhan Yesus disalibkan, pada tiga jam terakhir kegelapan meliputi seluruh bumi, hal itu menunjukkan bahwa Allah datang untuk menghakimi Kristus sebagai Pengganti dan Penebus bagi penggenapan penebusan kita. Alkitab mengatakan, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita… “ (2 Kor. 5:21a). Dia dijadikan dosa bagi kita, dihakimi dan diakhiri Allah, supaya kita bisa menjadi kebenaran Allah di dalam-Nya. Melalui kematian-Nya ini, Dia telah sepenuhnya mendamaikan kita kepada Allah.Kegelapan itu adalah satu petunjuk bahwa Allah yang benar telah datang menghakimi Tuhan Yesus sebagai Pengganti dan Penebus kita. Dia adalah Pengganti yang unik, yang universal bagi manusia. Dari jam sembilan sampai jam dua belas, Dia dianiaya oleh orang-orang Yahudi dan prajurit-prajurit Romawi sebagai seorang martir. Tetapi dari jam dua belas sampai jam tiga Dia bukan mati sebagai seorang martir, melainkan sebagai Pengganti bagi orang-orang dosa. Karena Allah mengakui Dia sebagai Penebus kita, maka Allah datang menghakimi Dia. Ini berarti selama tiga jam yang terakhir Tuhan di atas salib, Dia dihakimi oleh Allah bagi penggenapan penebusan kita. Selama waktu inilah Allah menganggap Dia sebagai Pengganti kita yang menderita karena dosa (Yes. 53:10). Kegelapan meliputi seluruh daerah itu karena sifat dosa dan perbuatan dosa kita dan semua hal negatif sedang ditanggulangi. Allah bahkan meninggalkan Dia (Mat. 27:46) karena dosa kita.

TIGA JAM PERTAMA MANUSIA PENYELAMAT DIATAS SALIB

Lukas 23:33Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.Ayat Bacaan: Luk. 23:26-39; Yes. 53:5, 8; Ezr. 6:11; Ul. 21:23; Yoh. 3:14Tuduhan-tuduhan yang diajukan pemimpin-pemimpin agama Yahudi terhadap Tuhan justru menyingkapkan kepalsuan dan penipuan mereka dalam agama mereka, dan penghakiman yang dibuat oleh pemerintahan Romawi menyingkapkan kegelapan dan kebusukan mereka dalam politik mereka. Penghakiman oleh para pemimpin Yahudi dan para penguasa Romawi adalah tahap terakhir dari pengujian terhadap Manusia-Penyelamat. Bagian pertama dari pengujian ini digenapkan di dalam Bait Allah, dan bagian yang terakhir digenapkan di hadapan Mahkamah Agama orang Yahudi dan di hadapan pemerintahan Romawi. Setelah semua tahap pengujian ini, Manusia-Penyelamat terbukti tanpa kesalahan apa pun. Karena itu, Dia terbukti sebagai satu-satunya Pengganti yang layak mati bagi orang-orang dosa.Atas desakan orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus akhirnya disalibkan. Dalam Lukas 23:26-43 kita melihat bahwa di atas salib Manusia-Penyelamat menderita penganiayaan dari manusia. Dia dihina dan dicemooh oleh para pemimpin Yahudi dan prajurit-prajurit Romawi. Ini adalah penggenapan nubuat Yesaya 53:5, 8 mengenai penderitaan Manusia-Penyelamat. Kemudian, Tuhan Yesus digiring ke tempat yang bernama tengkorak (Luk. 23:32-33). Dia digiring bersama dengan kedua penjahat. Kemudian Dia di salibkan di antara para penjahat itu. Mereka juga membuang undi untuk membagi pakaian-Nya (Luk. 23:34). Tuhan Yesus disalibkan pada jam sembilan pagi dan tetap di atas salib sampai jam tiga sore. Tiga jam pertama Dia di hakimi oleh manusia, dan tiga jam yang terakhir dihakimi oleh Allah. Orang banyak berdiri disitu dan melihat semua itu. Para pemimpin-pemimpin, para prajurit itu mengejek Dia, bahkan salah satu penjahat yang di salibkan pun juga menghujat Dia (Luk. 23:33-39).Penyaliban adalah praktek kafir (Ezr. 6:11) yang diambil oleh orang Romawi untuk menghukum mati budak-budak dan pelaku kejahatan yang berat. Menyalibkan Tuhan Yesus bukan hanya menggenapkan nubuat Perjanjian Lama (Ul. 21:23; Gal. 3:13; Bil. 21:8-9), tetapi juga menggenapkan firman Tuhan sendiri mengenai cara kematian-Nya (Yoh. 3:14; 8:28; 12:32) yang tidak dapat digenapkan oleh praktek hukuman mati menurut agama Yahudi.

KRISTUS MATI BAGI KITA DALAM 7 STATUS

Lukas 23:46-47Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya. Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”Ayat Bacaan: Luk. 23:46-47; Yoh. 1:29; 1:1, 14; 3:14-15; 12:24; Rm. 6:6; Ibr. 2:14Kematian Manusia Penyelamat di atas salib adalah kematian yang ajaib, yang meliputi segala-galanya (almuhit). Ketika manusia Penyelamat mati di atas salib, Dia mati dengan tujuh status.
Pertama, Dia mati sebagai Anak Domba Allah untuk membereskan sifat dan perbuatan dosa. Sifat maupun perbuatan dosa dibereskan oleh Anak Domba Allah, yang berada di bawah penghakiman Allah di atas salib (Yoh. 1:29).
Kedua, Kristus mati sebagai manusia dalam daging. Dia memiliki rupa, bentuk, dari manusia yang telah jatuh, maka kematian-Nya membereskan daging yang telah jatuh (Yoh. 1:1,14). Ketiga, Tuhan mati sebagai seorang manusia dalam ciptaan lama, membereskan manusia lama kita (Rm. 6:6).
Keempat Manusia Penyelamat Mati adalah sebagai ular tembaga yang ditinggikan (Yoh. 3:14,15). Oleh kematian-Nya di kayu salib, Kristus menghancurkan Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibr. 2:14).
Kelima, Kristus mati sebagai yang Sulung dari semua ciptaan (Kol. 1:15). Melalui kematian-Nya di atas salib, seluruh ciptaan lama telah dibereskan.
Keenam, Kristus mati sebagai Pembuat damai sejahtera. Melalui kematian-Nya, Kristus telah membatalkan semua ketentuan di antara manusia (Ef. 2:14,15).
Terakhir, Tuhan mati di atas salib sebagai sebutir biji gandum, untuk membebaskan hayat ilahi dari dalam-Nya (Yoh. 12:24).
Meskipun kuasa maut hebat, tetapi sumbernya (dosa dan Iblis) sudah dibereskan melalui kematian Kristus. Ini bukanlah perkataan kita; ini adalah kebenaran yang diwahyukan oleh Alkitab. Kita perlu mengumumkan fakta bahwa menurut firman Allah, Manusia-Penyelamat mati dengan tujuh status ini.Kematian Kristus yang almuhit ini digenapkan satu kali untuk selamanya. Dia tidak perlu mati lagi. Kematian Tuhan yang ajaib dan meliputi segala-galanya ini kekal. Jika kita nampak hal ini, kita akan memuji Tuhan bahwa sifat dosa, perbuatan dosa, daging, manusia lama, Iblis, dunia, ciptaan lama, dan semua ketentuan telah ditanggulangi, dan kekayaan ilahi telah dibebaskan dan disalurkan kepada kita. Melalui kematian Tuhan yang ajaib ini, maka sekarang kita adalah umat Yobel, umat yang diberkati.