3.8.07

Sebenarnya Injil Yohanes Cerita Apa?

Yohanes 1:1
Padamulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah


Pada mulanya berarti di dalam kekekalan yang lampau. Sebagai pendahuluan Injil ini, pasal ini dimulai dari Allah yang ada pada kekekalan yang lampau, yang mempunyai keilahian tetapi tanpa keinsanian (ay. 1); kemudian melalui penciptaan-Nya atas segala ssuatu (ay. 3), inkarnasi-Nya (ay. 14), menjadi Anak Domba yang menghapus dosa dunia (ay. 29), dan bahkan menjadi Roh itu yang menyebabkan kaum beriman diubah menjadi batu-batu hidup untuk pembangunan-Nya (ay. 32-42), terus sampai kekekalan yang akan datang, yang di dalamnya Anak Manusia yang mempunyai sifat ilahi dan insani menjadi pusat komunikasi antara langit dan bumi dan kesatuan antara Allah dengan manusia dalam kekekalan.
Selanjutnya, ps. 2 memperlihatkan prinsip Allah Tritunggal sebagai hayat adalah mengubah maut menjadi hayat (2:1-11), dan sasaran hayat adalah membangun rumah Allah – bait (2:13-22).
Dari ps. 3 - 11 terdapat sembilan kasus yang menggambarkan bagaimana Allah menjadi hayat guna memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari berbagai macam orang.
Hasilnya, pada permulaan ps. 12 muncullah sebuah miniatur gereja (12:1-11). Dari 12:12 sampai akhir ps. 17, dijelaskan bagaimana gereja ini dihasilkan melalui perkembangbiakan dan pertambahan Manusia-Allah yang telah berinkarnasi, mati, dan bangkit.
Pasal 18-20 memperlihatkan perampungan perkembangbiakan dan pertambahan ini, sehingga Dia memiliki banyak saudara (20:17), dan memungkinkan Dia masuk ke dalam mereka (20:22), menjadi hayat dan segala sesuatu mereka, agar mereka tersusun menjadi Tubuh-Nya, menjadi pertambahan dan ekspresi-Nya.
Terakhir, ps. 21 memperlihatkan bahwa Dia akan menyertai mereka secara tak terlihat hingga kedatangan-Nya kembali (21:22).

Mengapa Dalam Kitab Yohanes Tidak Terdapat Catatan Tentang Silsilah Tuhan?

Yohanes 1: 2
"Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah"


Pada mulanya, ini adalah pada kekekalan yang lampau, Firman itu bersama-sama dengan Allah. Ini bertentangan dengan anggapan beberapa orang yang mengatakan, bahwa Kristus tidak bersama-sama dengan Allah dan bukan Allah di dalam kekekalan yang lampau, baru pada suatu waktu tertentu, Kristus menjadi Allah dan bersama-sama dengan Allah.
Keilahian Kristus adalah kekal dan mutlak. Dari kekekalan yang lampau sampai kekekalan yang akan datang, Ia senantiasa bersama-sama dengan Allah dan Ia adalah Allah. Itulah sebabnya dalam kitab Injil ini tidak tercantum silsilah Kristus (Ibr. 7:3), seperti yang terdapat dalam Mat. 1 dan Luk. 3.

Didalam Dia Ada Hayat. Apa Maksud Hayat Dalam Ayat ini?

Yohanes 1:4
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.



Hidup dalam bahasa aslinya adalah hayat. Ayat 3 mengacu kepada penciptaan dalam Kejadian. 1, maka hayat (hidup) dalam ay. 4 seharusnya mengacu kepada hayat yang ditunjukkan oleh pohon hayat (kehidupan) dalam Kejadian. 2. Ini dipertegas dengan fakta bahwa di dalam Wahyu. 22 Yohanes menyinggung pohon hayat. Karena hayat ada di dalam Dia, maka Dialah hayat (11:25, 14:6), dan Ia datang supaya manusia bisa mempunyai hayat (10:10b).
Pendahuluan Injil ini meliputi keseluruhan pasal ini, dimulia dengan hayat (ay. 4), diakhiri dengan pembangunan (ay. 42, 52) – rumah Allah (lihat cat. 421, 512, dan 513). Karena itu, ini adalah pendahuluan untuk hayat dan pembangunan.

Terang untuk ciptaan lama adalah terang alamiah (Kejadian. 1:3-5, 14-18). Terang untuk ciptaan baru adalah terang hayat yang disinggung di sini.

Tahukah Bahwa Firman Menjadi Manusia Adalah Supaya Manusia Menjadi Satu dan Menikmati Allah?

Yohanes 1 : 14
Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.


Manusia dalam bahasa aslinya adalah daging. Roma 8:3 menunjukkan bahwa daging ini adalah daging dosa, tetapi hanya mempunyai rupa daging, tidak mempunyai dosa daging. Yang menjadi daging ini adalah Firman, dan Firman ini adalah Allah, yaitu Allah Tritunggal yang utuh (ay.1 ). Firman menjadi daging berarti Allah Tritunggal menjadi manusia yang bertubuh daging, di dalam rupa manusia yang berdosa, agar Allah bisa masuk ke dalam manusia yang berdosa; menjadi satu dengan manusia yang berdosa; tetapi Ia hanya mempunyai rupa manusia yang berdosa, tidak mempunyai dosa dari manusia yang berdosa. Demikianlah Ia menjadi seorang Manusia-Allah yang tanpa dosa, Allah yang utuh juga manusia yang sempurna, mempunyai dua sifat, yaitu sifat ilahi dan sifat insani. Meskipun kedua sifat ini berbaur untuk menghasilkan Manusia-Allah, karakteristik masing-masing sifat tetap jelas ada, tidak bercampur menjadi bentuk sifat ketiga. Sebaliknya, sifat ilahi berada di dalam sifat insani, dan terekspresi melalui sifat insani, penuh kasih karunia dan realitas. Kasih karunia adalah Allah dinikmati oleh manusia; realitas adalah Allah didapatkan oleh manusia. Dengan demikian Allah yang tidak kelihatan diekspresikan sehingga manusia bisa mendapatkan dan menikmati Dia sebagai hayat mereka, demi merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya.
Fakta bahwa Allah menjadi daging ini berlawanan dengan ajaran Gnostik pada masa itu. Ajaran Gnostik mengatakan bahwa daging adalah substansi yang jahat, bagaimana mungkin Allah yang kudus bisa bersatu dengan daging yang jahat? Berdasarkan ajaran Gnostik, golongan Dosetisme menyangkal bahwa Kristus telah datang dalam daging (1Yoh. 4:2). Yohanes menulis Injil ini untuk meruntuhkan ajaran Dosetisme yang sesat, juga untuk membuktikan dengan kuat bahwa Kristus, Manusia-Allah, benar-benar adalah Allah yang menjadi daging (hanya memiliki rupanya, tidak memiliki dosanya). Melalui daging ini, di satu pihak, Iblis dimusnahkan (Ibr. 2:14) dan dosa mannusia dihapuskan (Ibr. 9:26), di pihak lain, Allah bersatu dengan manusia dan diekspresikan melalaui manusia untuk menggenapkan kehendak-Nya yang mulia, yang Ia rencanakan di dalam kekekalan yang lampau untuk kekekalan yang akan datang.
Pokok kedalaman pikiran Injil Yohanesa adalah Kristus, Allah yang berinkarnasi, datang sebagai perwujudan Allah, seperti Kemah Suci (Tabernakel) (ay. 14) dan bait (2:21), supaya manusia bisa berkontak dengan-Nya dan masuk ke dalam-Nya guna menikmati kelimpahan yang ada di dalam Allah. Baik Kemah Suci maupun Bait Suci mempunyai pelataran luar, tempat Kudus dan tempat Mahakudus. Karena itu, Yohanes pertama-tama menunjukkan bahwa Kristus adalah Anak Domba (yang menghapus dosa – 1:29), yang dipersembahkan di atas mezbah (melambangkan salib), di pelataran luar Kemah Suci; juga seperti ular tenbaga (yang menyebabkan manusia mendapatkan hayat) yang ditinggikan di atas tiang (melambangkan salib – 3:14). Ini menunjukkan bagaimana Kristus di dalam penebusan-Nya diterima oleh orang-orang yang percaya kepada-Nya, agar mereka terlepas dari dosa dan mendapatkan hayat, serta masuk ke dalam Dia sebagai perwujudan Allah yang dilambangkan oleh Kemah Suci, guna menikmati segala kekayaan yang ada di dalam Allah. Pembasuhan kaki dalam ps. 13 bisa dianggap sebagai pembasuhan pada bejana pembasuhan di pelataran luar Kemah Suci, yang membersihkan orang-orang yang mendekati Allah dari pencemaran dunia, supaya persekutuan mereka dengan Allah dan persekutuan antara mereka masing-masing dapat dipertahankan. Dalam ps. 14, Kristus membawa orang-orang yang menerima-Nya masuk ke dalam tempat Kudus untuk mengalami Dia sebagai roti hayat (6:35) yang dilambangkan oelh roti sajian, dan sebagai terang hayat (8:12, 9:5) yang dilambangkan oleh kaki dian. Terakhir, dalam ps. 17, melalui doa yang paling tinggi dan misterius yang dilambangkan oleh pembakaran ukupan pada mezbah pembakaran ukupan emas, mereka yang menikmati Kristus sebagai hayat dan terang dibawa-Nya masuk ke dalam tempat Mahakudus, bersama-sama dengan Dia masuk ke dalam kenikmatan yang paling dalam dari Allah, menikmati kemuliaan yang Allah berikan kepada-Nya (17:22-24).

Tahukah apakah Artinya Anugerah (Kasih Karunia)?

Yohanes 1 : 14
Firman itu telah menjadi manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang di berikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.



Kasih karunia adalah Allah di dalam Putra menjadi kenikmatan kita; kebenaran (realitas) adalah Allah di dalam Putra menjadi nyata bagi kita.
Kata Yunani untuk realitas sama dengan kata kebenaran dalam 5:33, 8:32, 17:17, 19 dan beberapa tempat lainnya.

Tahukah Perbedaan Mendasar Antara Hukum Taurat dengan Kasih Karunia?

Yohanes 1:17
Sebab hukum Taurat diberikan melalui Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang melalui Yesus Kristus.


Hukum taurat menuntut manusia menurut apa adanya Allah, kasih karunia menyuplai manusia dengan apa adanya Allah guna memenuhi tuntutan-tuntutan Allah.
Hukum Taurat, paling banyak hanyalah sebuah kesaksian mengenai apa adanya Allah (Kel. 25:21), sedang kebenaran (realitas) adalah penyataan akan apa adanya Allah.
Tak seorang pun bisa berbagian akan Allah melalui hukum Taurat, tetapi kasih karunia memungkinkan manusia menikmati Allah. Realitas adalah Allah menjadi nyata bagi manusia, dan kasih karunia adalah Allah dinikmati oleh manusia.

Apakah Anda Mencari Penolong?

Yohanes 1:29
Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, “ Lihat Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.


Berdasarkan Kitab Suci, para agamawan sedang mencari seorang pemimpin besar (1:19-25) seperti Mesias, Elia, atau Nabi (Dan. 9:26; Mal. 4:5; Ul. 18:15, 18). Tetapi Yesus diperkenalkan kepada mereka sebagai anak domba kecil dan merpati kecil (1:29-33). Anak domba untuk menghapus dosa manusia, merpati untuk membawa Allah sebagai hayat kepada manusia. Anak domba adalah untuk penebusan, menebus kembali manusia yang telah jatuh bagi Allah; merpati adalah untuk pembagian hayat dan pengurapan, mengurapi manusia dengan apa adanya Allah, membawa Allah masuk ke dalam manusia dan membawa manusia masuk ke dalam Allah, dan membuat kaum beriman bersatu di dalam Allah. Orang yang mau mengambil bagian di dalam Allah, tidak bisa kekurangan baik anak domba maupun merpati.

Kita Perlu Apa agar Langit Terbuka dan Menerima Terang Surgawi?

Yohanes 1:51
Lalu kata Yesus kepadanya, " Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia



Ini adalah penggenapan dari mimpi Yakub (Kej. 28:11-22). Kristus sebagai Anak Manusia, dengan keinsanian-Nya, adalah tangga yang didirikan di bumi yang menjulang ke langit, membuat langit terbuka bagi bumi dan menyatukan bumi dengan langit untuk rumah Allah – Betel.
Yakub menuang minyak ( lambang dari Roh Kudus, ekspresi akhir dari Allah Tritunggal yang mencapai manusia) di atas batu (lambang dari manusia yang telah di ubah), agar ia menjadi rumah Allah.
Dalam pasal ini, untuk rumah Allah ada Roh itu (ay. 32) dan batu (ay. 42) dengan Kristus di dalam keinsanian-Nya. Di mana ada hal-hal ini, di sana ada langit terbuka.

Pasal ini, sebagai pendahuluan kitab ini, memperkenalkan Kristus adalah Anak Allah (1:34, 49), juga Anak Manusia. Natanael mengenali-Nya sebagai Anak Allah dan menyebut-Nya demikian (1:49), tetapi Kristus berkata kepada Natanael bahwa Ia adalah Anak Manusia. Anak Allah adalah Allah, memiliki sifat Allah. Anak Manusia adalah manusia, memiliki sifat manusia. Untuk menyatakan Allah (1:18) dan membawa Allah kepada manusia, Ia adalah Anak Tunggal Allah. Untuk pembangunan tempat kediaman Allah di antara manusia di bumi, Ia adalah Anak Manusia. Pembangunan Allah memerlukan keinsanian-Nya. Di dalam kekekalan yang lampau Kristus hanyalah Allah, hanya Anak Allah, hanya memiliki keilahian; tetapi di dalam kekekalan yang akan datang Kristus adalah Allah juga manusia, adalah Anak Allah juga Anak Manusia, selamanya akan memiliki sifat ilahi dan insani.

Tahukah Bahwa Tuhan Yesus Adalah Allah Juga Manusa?

Yohanes 1:51
Lalu kata Yesus kepadanya, " Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah naik turun kepada Anak Manusia


Pasal ini, sebagai pendahuluan kitab ini, memperkenalkan Kristus adalah Anak Allah (1:34, 49), juga Anak Manusia. Natanael mengenali-Nya sebagai Anak Allah dan menyebut-Nya demikian (1:49), tetapi Kristus berkata kepada Natanael bahwa Ia adalah Anak Manusia.
Anak Allah adalah Allah, memiliki sifat Allah. Anak Manusia adalah manusia, memiliki sifat manusia. Untuk menyatakan Allah (1:18) dan membawa Allah kepada manusia, Ia adalah Anak Tunggal Allah. Untuk pembangunan tempat kediaman Allah di antara manusia di bumi, Ia adalah Anak Manusia.
Pembangunan Allah memerlukan keinsanian-Nya. Di dalam kekekalan yang lampau Kristus hanyalah Allah, hanya Anak Allah, hanya memiliki keilahian; tetapi di dalam kekekalan yang akan datang Kristus adalah Allah juga manusia, adalah Anak Allah juga Anak Manusia, selamanya akan memiliki sifat ilahi dan insani.

Tahukah Bahwa Semua Tanda Ajaib yang Dilakukan Tuhan Dalam Kitab ini Adalah Untuk Mengubah Kematian Menjadi Hayat?

Yohanes 2: 11
Hal itu dilakukan Yesus di kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tandaNya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaanNya, dan murid-muridNya percaya kepadaNya


Perkara apa pun yang disebut pertama kali dalam Alkitab, selalu menjadi prinsip perkara itu. Karena itu, tanda ajaib pertama ini menjadi prisip dari semua tanda ajaib berikutnya, yaitu mengubah kematian menjadi hayat.
Di dalam Alkitab, secara kiasan, pohon hayat adalah sumber hayat, dan pohon pengetahuan adalah sumber kematian, seperti yang diwahyukan dalam Kej. 2:9, 17. Makna semua kasus yang dicatat dalam Injil ini selalu sesuai dengan prinsip pohon hayat yang mendatangkan hayat, dan pohon pengetahuan yang mendatangkan kematian.
Dalam kitab ini semua mujizat yang diperbuat Tuhan disebut tanda-tanda (2:23, 3:2, 4:54, 6:2, 14, 26, 30, 7:31, 9:16, 10:41, 11:47, 12:18, 37, 20:30). Semuanya adalah mujizat, tetapi digunakan sebagai tanda-tanda untuk menyatakan perkara hayat

Mengapa Dalam Yohanes 2:23, Tuhan tidak Mempercayakan DiriNya kepada Mereka?

Yohanes 3:1
Tetapi ada seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi



Tetapi ada seorang ... Ini menunjukkan bahwa kasus Nikodemus berbeda dengan kasus dalam ayat-ayat sebelumnya (2:23-25). Di depan, orang-orang percaya ke dalam Tuhan karena melihat mujizat yang Tuhan lakukan.
Tuhan tidak dapat mempercayakan diri-Nya kepada orang-orang seperti itu. Tetapi kasus dalam pasal ini adalah mengenai hayat di dalam kelahiran kembali.
Ini mewahyukan bahwa kitab ini bukan untuk mujizat, melainkan hanya untuk hayat. Itulah sebabnya di dalam kitab ini bahkan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Tuhan disebut tanda-tanda, yang menyatakan bahwa Tuhan datang untuk hayat sehingga Allah dikembangbiakan (12:24), bukan untuk mujizat sehingga manusia mendapat keuntungan.

Manusia Berusaha Memperbaiki Diri Dengan Banyak Ajaran Tetapi bagaimana Cara Tuhan ?

Yohanes 3:2
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata, "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."


Nikodemus menganggap Kristus adalah guru yang datang dari Allah. Ini menunjukkan bahwa ia berpendapat dirinya memerlukan pengajaran yang lebih baik agar bisa memperbaiki diri.
Tetapi jawaban Tuhan pada ayat berikutnya menyingkapkan kepadanya bahwa keperluannya adalah dilahirkan kembali. Dilahirkan kembali berarti dilahirkan kembali oleh hayat Allah, yang berbeda dengan hayat manusia yang diperoleh melalui kelahiran alamiahnya.
Karena itu, keperluannya yang sesungguhnya bukan pengajaran yang lebih baik untuk memperbaiki diri, melainkan hayat Allah untuk menyusun ulang dirinya. Ia sedang mencari pengajaran, yang adalah milik pohon pengetahuan; tetapi jawaban Tuhan memalingkan dia kepada keperluan akan hayat, yang adalah milik pohon hayat (cf. Kej. 2:9, 17).

Apakah Pintu Masuk Kerajaan Allah?

Yohanes 3:3
Yesus menjawab, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapatmelihat Kerajaan Allah."


Kerajaan Allah adalah pemerintahan Allah. Ini adalah suatu wilayah ilahi; orang yang memiliki hayat Allah baru bisa masuk ke dalamnya.
Hanya hayat Allah yang bisa memahami perkara-perkara Allah. Karena itu, orang yang mau melihat atau masuk ke dalam Kerajaan Allah, harus dilahirkan kembali oleh hayat Allah.

Apakah Pengertian Dari Kelahiran Kembali?

Yohanes 3:5
Jawab Yesus," Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."


Perkataan dari air dan Roh seharusnya sangat jelas bagi Nikodemus, sehingga tidak memerlukan penjelasan apa pun. Dalam Mat. 3:11, Yohanes Pembaptis mengucapkan perkataan yang sama kepada orang-orang Farisi. Karena itu, orang Farisi seharusnya mengerti dengan jelas perkataan ini.
Nikodemus adalah seorang Farisi; ketika ia berbicara dengan Tuhan, Tuhan mengucapkan perkataan yang sudah dikenalnya ini.
"Air" adalah konsepsi utama ministri Yohanes Pembaptis, yaitu untuk menyelesaikan manusia ciptaan lama; "Roh" adalah konsepsi utama ministri Yesus, yaitu untuk penunasan manusia di dalam ciptaan baru.
Dua konspesi utama ini bersama-sama membentuk pengertian tentang kelahiran kembali. Kelahiran kembali adalah penyelesaian manusia ciptaan lama dengan semua perbuatannya, dan penunasan manusia di dalam ciptaan baru dengan hayat Allah.

Bagian Apakah Yang Dilahirkan Kembali dari Manusia dan Apa yang Didapat Melalui Kelahiran Kembali?

Yohanes 3:6
yang lahir dari daging adalah daging; dan yang lahir dari Roh adalah roh.



Roh yang pertama di sini adalah Roh ilahi, yaitu Roh Kudus Allah; roh yang kedua adalah roh manusia, yaitu roh manusia yang telah dilahirkan kembali.
Kelahiran kembali dirampungkan oleh Roh Kudus Allah di dalam roh manusia dengan hayat Allah, hayat kekal yang bukan ciptaan.
Karena itu, dilahirkan kembali berarti manusia, di luar hayat alamiahnya, mendapatkan hayat kekal Allah sebagai sumber baru dan unsur baru dari manusia baru

Tahukah Makna Dari Ular Yang Ditinggikan? Yang Dipakai Logo untuk Apotik.

Yohanes 3:14
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,


Pasal ini menyinggung tentang kelahiran kembali. Kelahiran kembali, di satu pihak membawa hayat ilahi dengan sifat ilahi masuk ke dalam manusia, di pihak lain membereskan sifat jahat Iblis di dalam daging manusia.
Dalam Kej. 3, Iblis menjelma menjadi ular dan menyuntikkan sifatnya ke dalam daging manusia. Ketika orang-orang Israel berdosa melawan Allah, mereka digigit ular. Allah menyuruh Musa mengangkat ular tembaga untuk menerima penghakiman Allah bagi mereka, supaya siapa saja yang memandang kepada ular tembaga itu, ia akan hidup (Bil. 21:4-9). Ini adalah suatu lambang.
Dalam ayat ini, Tuhan Yesus menerapkan lambang itu ke atas diri-Nya, menunjukkan bahwa Ia menjadi daging, adalah "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa" (Rm. 8:3), yaitu serupa dengan bentuk ular tembaga, mempunyai bentuk ular tetapi tanpa racun ular. Kristus "serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, " tetapi Ia tidak sedikitpun berbagian dan berhubungan dengan dosa dari daging (2Kor. 5:21; Ibr. 4:15).
Ketika Ia di dalam daging dinaikkan di atas salib, maka Iblis, si ular tua itu, telah ditanggulangi melalui kematian-Nya (12:31-33; Ibr. 2:14). Ini berarti sifat ular dalma manusia yang jatuh telah ditanggulangi. Ketika seseorang dilahirkan kembali dengan hayat ilahi di dalam Kristus, sifat setaninya telah disingkirkan. Karena itu, di dalam bagian Firman ini, ketika Tuhan menyinggung tentang dilahirkan kembali kepada Nikodemus, Ia secara khusus menyinggung perkara ini.
Nikodemus mungkin mengira dirinya adalah orang yang bermoral dan baik. Tetapi perkataan Tuhan dalam ayat ini menyiratkan bahwa tak peduli bagaimana baiknya Nikodemus secara luaran, di dalam dirinya tetap ada sifat ular Iblis.
Sebagai keturunan Adam, dia telah diracuni oleh ular tua itu dan sifat ular ada di dalam dia. Dia bukan hanya memerlukan Tuhan sebagai Anak Domba Allah untuk menghapus dosanya (1:29), juga memerlukan Tuhan menjadi "bentuk ular," untuk menanggulangi sifat ularnya di atas salib, dan agar dia mendapatkan hayat yang kekal. Menurut prinsip yang ditetapkan dalam ps. 2, ini adalah mengubah kematian menjadi hayat.

Alasan Apakah Sehingga Begitu Besarnya Kasih Allah akan Manusia yang Begitu Jahat?

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.


Dunia disini mengacu kepada manusia yang berdosa dan jatuh yang menyusun dunia. Mereka tidak hanya mempunyai dosa, juga mempunyai unsur racun dari Iblis, si ular tua itu; karena itu mereka menjadi sejenis dengan ular. Mereka memerlukan Kristus mati bagi mereka dalam bentuk ular, dihakimi oleh Allah sebagai pengganti mereka (ay. 14); jika tidak, mereka akan binasa (ay. 16).
Meskipun manusia telah sedemikian jatuh, tetapi karena mereka adalah bejana-bejana yang diciptakan Allah menurut gambar-Nya untuk diisi diri-Nya sendiri (Kej. 1:26; Rm. 9:21a, 23), Allah tetap mengasihi mereka dengan kasih ilahi-Nya, yang adalah diri-Nya sendiri (1Yoh. 4:8, 16), bahkan memberikan Anak Tunggal-Nya (yaitu ekspresi-Nya) kepada mereka, agar mereka bisa mendapatkan hayat kekal-Nya, menjadi putra-putra-Nya, menjadi ekspresi korporat-Nya, untuk merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya yang kekal.
Karena itu, Allah terlebih dulu melahirkan mereka kembali dengan Roh-Nya (ay. 3-6) agar mereka mempunyai hayat kekal-Nya (ay. 15-16, 36a). Kemudian Ia mengisi mereka dengan Roh-Nya yang tidak terbatas (ay. 34) agar mereka menjadi mempelai perempuan Kristus yang melampaui segala sesuatu dan yang almuhit (ay. 31-35), menjadi perkembangbiakan-Nya dan kepenuhan-Nya (ay. 28-30).

Apakah Ada Perbedaan Makna Dalam Kata Percaya? Percaya Yang Bagaimana Yang Dapat Menyelamatkan?

Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.



Percaya dalam ayat ini bahasa aslinya adalah percaya ke dalam. Percaya ke dalam Tuhan tidak sama dengan percaya kepada-Nya (6:30). Percaya kepada-Nya berarti percaya bahwa Dia itu benar, nyata; percaya ke dalam Tuhan berarti menerima Tuhan, bersatu dengan Dia.
Yang di depan adalah mengakui fakta secara obyektif; yang terakhir adalah menerima hayat secara subyektif

Siapakah Yang harus Makin Besar Kristuskah atau Kita atau Mempelai Perempuan Kristus?

Yohanes 3:30
ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.


Makin besar di sini ditujukan kepada mempelai perempuan dalam ay. 29, dan mempelai perempuan ini adalah susunan yang hidup dari semua orang yang telah dilahirkan kembali.
Ini berarti dilahirkan kembali yang disinggung dalam pasal ini bukan hanya membawa hayat Allah ke dalam kaum beriman, dan menyingkirkan sifat setani di dalam daging mereka, tetapi juga membuat mereka menjadi perkembangbiakan Kristus, menjadi mempelai perempuan yang korporat.
Dua butir terakhir ini, menyingkirkan sifat ular di dalam kaum beriman dan menjadikan kaum beriman mempelai perempuan Kristus, sepenuhnya berkembang di dalam kitab Wahyu yang ditulis oleh Yohanes. Kitab Wahyu terutama mewahyukan bagaimana Iblis, si ular tua itu, sepenuhnya disingkirkan (Why. 20:2, 10), dan bagaimana mempelai perempuan Kristus, Yerusalem Baru, sepenuhnya dihasilkan (Why. 21:2, 10-27).

Tahukah Mengapa Orang Yahudi Tidak Bergaul dengan Orang Samaria?

Yohanes 4:9
Kata perempuan Samaria itu kepadaNya,"Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?"
(Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria)


Samaria adalah satu daerah utama di bagian utara negara Israel, juga adalah lokasi ibukotanya (1Raj. 16:24, 29).
Sekitar tahun 700 SM, orang-orang Asyur menaklukkan tempat ini, lalu membawa orang-orang dari Babel dan negara-negara kafir untuk mendiaminya (2Raj. 17:6, 24). Sejak saat itu, penduduk di sanan (orang-orang Samaria) menjadilah masyarakat berdarah campuran antara orang-orang kafir dan orang-orang Yahudi.
Sejarah memberi tahu kita bahwa mereka memiliki kelima kitab Musa dan menyembah Allah menurut bagian kitab Perjanjian Lama itu. Tetapi orang-orang Yahudi tidak mengakui mereka sebagai salah satu bagian dari orang-orang Yahudi.

Apakah Yang Dimaksud Air Ini Oleh Tuhan Yesus Dalam Yohanes 4:13?

Yohanes 4:13
Jawab Yesus kepadanya, "Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi,


Melambangkan kenikmatan benda-benda material dan penghiburan pelesiran duniawi. Semuanya itu tidak bisa meleraikan dahaga batiniah manusia.
Tak peduli seseorang telah berapa banyak minum "air" material dan duniawi, ia akan haus lagi. Semakin banyak minum "air" ini, rasa hausnya semakin bertambah.
Perempuan ini telah mencoba suaminya yang pertama, telah minum "air" itu, tetapi tidak puas. Kemudian dia mencoba lagi suami yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima, tetapi tidak ada satu pun yang bisa memuaskannya, karena itu ia mencoba lagi yang keenam.
Dia tak henti-hentinya berganti suami, ini membuktikan tak peduli berapa banyak "air ini" yang telah dia minum, ia tetap merasa haus. "Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi." Perkataan Tuhan ini sungguh benar!

Apakah Sebenarnya Maksud Menyembah dalam roh ? Apakah Bahasa Roh?

Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran."


roh ini mengacu kepada roh insani kita. Dalam perlambangan, menyembah Allah harus:
(1) di tempat yang Allah pilih sebagai tempat kediaman-Nya (Ul. 12:5, 11, 13-14, 18); (2) membawa kurban persembahan (Im. 1-6).
Tempat yang Allah pilih sebagai tempat kediaman-Nya melambangkan roh manusia, yaitu tempat kediaman Allah hari ini (Ef. 2:22). Kurban persembahan melambangkan Kristus, Dia adalah penggenapan dan realitas dari segala macam kurban yang dibawa oleh umat untuk beribadah kepada Allah.
Karena itu, Tuhan mengajar perempuan itu agar menyembah Allah Sang Roh di dalam roh dan kebenaran, artinya, dia tidak seharusnya mengontak Allah di tempat yang tertentu, melainkan di dalam rohnya; dan juga tidak dengan kurban-kurban, melainkan melalui Kristus. Karena kini Kristus Sang realitas itu, yang ternyata sebagai kebenaran di dalam kebajikan manusia, telah datang (ay. 25-26), semua bayangan dan lambang telah berlalu.

Apakah yang Dimaksud dengan Kebenaran?

Yohanes 4:24
Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran."


Menurut konteksnya pasal ini dan keseluruhan wahyu dari Injil Yohanes, kebenaran di sini mengacu kepada realitas ilahi menjadi kebenaran, ketulusan manusia (berlawanan dengan kemunafikan penyembah Samaria yang amoral – ay. 16-18) untuk penyembahan yang sejati kepada Allah.
Realitas ilahi adalah Kristus (Dialah realitas – 14:6) sebagai realitas dari segala kurban persembahan untuk menyembah Allah dalam Perjanjian Lama (1:29, 3:14); dan sebagai sumber air hidup – Roh pemberi- hayat (ay. 7-15), untuk dinikmati dan diminum orang-orang yang percaya agar menjadi realitas di dalam mereka, akhirnya menjadi kebenaran dan ketulusan mereka, yang dengannya mereka menyembah Allah sesuai dengan penyembahan yang diinginkan Allah. (Lihat cat. 66 dalam 1Yoh. 1; Rom. 3:7; dan cat. 81 dalam Rm. 15.

Tahukah Bahwa Begitu Kita Dipuaskan Oleh Tuhan Maka Tuhan Juga Mendapat Kepuasan?

Yohanes 4:28
Perempuan itu meninggalkan tempayannya disitu lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang disitu,


Setiap orang yang minum air hidup dan mendapatkan kepuasan akan meninggalkan barang yang dulunya meduduki dirinya, untuk pergi bersaksi bagi air hidup ini. Menurut prinsip yang telah ditetapkan dalam ps. 2, ini juga adalah mengubah kematian menjadi hayat.
Orang dosa dipuaskan karena menerima air hidup dari Juruselamat; Juruselamat dipuaskan karena melakukan kehendak Allah dengan memuaskan orang dosa. Melakukan kehendak Allah agar orang dosa memperoleh kepuasan adalah makanan Juruselamat (ay. 34).

Tahukah Dipandangan Tuhan Mereka Yang Didalam Agama Sangat Kasihan?

Yohanes 5:2
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya



Agama yang menghendaki manusia memelihara hukum Taurat adalah kandang domba (10:1). Pintu gerbang domba melambangkan pintu kandang agama ini.
Betesda berari rumah belas kasihan, menyatakan bahwa orang-orang yang memelihara hukum Taurat tersebut perlu belas kasihan Allah, karena mereka tidak mampu, lemah, dan malang, seperti yang dilukiskan dalam Rm. 7:7-24.
Serambi melambangkan pelindung agama pemelihara hukum Taurat, seperti kandang domba. Angka lima berarti tanggung jawab.Ini menyatakan di bawah perlindungan pemeliharaan hukum Taurat, yaitu di dalam kandangn agama, ada banyak orang buta, tidak dapat melihat; ada banyak orang timpang, tidak dapat berjalan; dan banyak orang yang lumpuh, kekurangan suplai hayat.

Maukah Engkau Sembuh?”

Yohanes 5 : 6
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, "Maukah Engkau Sembuh?"

Tanda ajaib ini menunjukkan bahwa ketika pelaksanaan pemeliharaan hukum taurat agama Yahudi tidak mampu lagi dipelihara karena kelemahan manusia (Rm. 8:3), Anak Allah datang dan menghidupkan kembali orang yang mati (ay. 25).

Hukum Taurat tidak bisa memberi hayat (Gal. 3:21), tetapi Anak Allah justru memberi hayat kepada orang yang mati (ay. 21). "Karena waktu kita masih lemah" (Rm. 5:6), Dia datang menghidupkan kita

Mau Selamat. Mengapa Tak Berseru Kepada Tuhan Yesus. Sang Penolong

Yohanes 5:7
Jawab orang sakit itu kepadaNya, “Tuan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu ketika airnya mulai terguncang, dan sementara aku menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.”



Meskipun agama yang menghendaki orang memelihara hukum Taurat mempunyai cara penyembuhan, tetapi itu tidak berfaedah bagi orang yang lemah dan tak berdaya, karena ia tidak bertenaga untuk memenuhi permintaan hukum Taurat. Pemeliharaan hukum Taurat dalam agama bersandar pada usaha, pekerjaan, dan tirakat manusia. Namun karena manusia lemah, maka pemeliharaan hukum Taurat agama menjadi tidak berguna. Kota kudus, Bait kudus, hari raya, hari Sabat, malaikat, Musa, dan Kitab Suci adalah barang-barang baik dari agama ini, tetapi semuanya itu tidak bisa membantu orang yang lemah dan tak berdaya itu. Dalam pandangan Tuhan, ia tetap adalah orang yang mati (ay. 25), bukan hanya memerlukan penyembuhan, tetapi juga perlu dihidupkan. Tuhan menghidupkan orang tanpa permintaan apa pun. Begitu orang yang lemah ini mendengar suara Tuhan, ia pun dihidupkan (ay. 25).

Dalam Kristus Ada Perhentian. Mengapa Masih Bergumul?

Yohanes 5:10
Karena itu, para pemuka Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, " Hari ini hari Sabat dan engkau tidak boleh mengangkat tikarmu."



Hayat menghidupkan orang, ini melanggar peraturan religi. Religi dilanggar oleh hayat, dan sejak itu mulailah menjadi musuh hayat (ay. 16, 18).
Sabat adalah untuk manusia (Mrk. 2:27) dan seharusnya menjadi perhentian bagi manusia. Hukum Taurat agama tidak memberikan perhentian kepada orang yang telah sakit selama tiga puluh delapan tahun, tetapi hayat yang menghidupkan memberikan perhentian kepada orang ini. Namun para agamawan hanya memperhatikan liturgi memelihara Sabat, tidak memperhatikan perhentian orang yang sakit.

Manakah Yang Anda Ingin? Bangkit Untuk Hidup Kekal atau Untuk Dihukum?

Yohanes 5: 29

dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.


Bangkit untuk hidup adalah kebangkitan kaum beriman yang beroleh selamat sebelum Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:4, 6; 1Kor. 15:23, 52; 1Tes. 4:16). Kaum beriman yang telah mati akan bangkit pada waktu kedatangan kembali Tuhan Yesus untuk menikmati hayat yang kekal. Inilah sebabnya kebangkitan ini disebut bangkit untuk hidup yang kekal.

Bangkit untuk di hukum adalah kebangkitan untuk dihukum dari orang-orang yang tidak percaya setelah Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:5, 12). Semua orang yang tidak percaya yang telah mati akan bangkit setelah seribu tahun itu, dan akan dihakimi di hadapan takhta putih besar (Why. 20:11-15). Inilah sebabnya kebangkitan ini disebut bangkit untuk dihukum.
Pasal ini (ay. 24-26) membicarakan roh yang dihidupkan; ay. 28-29, membicarakan kebangkitan seluruh diri, termasuk tubuh.