27.7.07

Seorang Hamba

SEORANG HAMBA

O Allah, Bapa-ku, aku tidak memiliki hak. Engkau memiliki kekuasaan yang penuh atas aku, tidak peduli aku hidup atau mati, tidak peduli aku sehat atau tidak, tidak peduli aku kaya atau tidak. Di mana aku hidup, apa yang aku lakukan, dan dengan siapa aku menikah, semua terserah pada-Mu. Aku tidak memiliki hak, dan aku senang seperti ini. Aku adalah milik-Mu. Aku adalah kepunyaan-Mu. Aku telah memberikan diriku pada-Mu. Aku tidak memiliki hak untuk berpikir, untuk mencintai, untuk merasa, atau untuk memilih. Aku tidak memiliki hak untuk melakukan ini atau itu. Aku esa dengan-Mu. Aku taat pada-Mu, Bapa, dan aku memperhidupkan Engkau."
Hamba Allah ingin sekali dijamah oleh setiap orang, satu demi satu. Kita tidak perlu khawatir; Dia tidak akan kehabisan kekuatan-Nya, kebajikan-Nya. Dia adalah Allah; Dia tidak terbatas; Dia tidak terauskan. Oh, marilah kita menjamah
Dia! Betapa mengagumkan bahwa Allah kita menjadi bisa dijamah.
Ketika kesempatan datang, ketika tanggung jawab dipercayakan atas Anda, Anda harus berbicara. Anda tidak ada pilihan; Anda adalah seorang hamba. Anda tidak bisa melakukannya karena Anda ingin, dan Anda tidak bisa menolaknya karena Anda tidak mau. Anda tidak ada pilihan. Anda adalah seorang hamba,
Ayat 5 berkata, "Hendaklah pikiran ini ada di dalam kamu, seperti dahulu ada di dalam Kristus Yesus." (Tl.) "Pikiran ini" adalah yang kita perlukan—pikiran Dia yang mengosongkan diri-Nya, pikiran Dia yang merendahkan diri-Nya, pikiran Dia yang belajar taat akan hal-hal yang Dia derita (Ibr. 5:8), pikiran Dia yang taat sampai mati. Jika kita memiliki semua pikiran ini, tidak ada masalah di antara kita—tidak ada ambisi, tidak akan persaingan, tidak ada perselisihan, tidak ada kompetisi, dan tidak ada pertikaian. Kita semua akan menjadi reproduksi dari Hamba Allah.
Seorang yang menjadi hamba adalah seorang yang meninggalkan segalanya. Jika Anda menyelidiki dengan saudara dan saudari kita, jika Anda menjamah roh mereka dan perasaan batin mereka, Anda akan merasakan bahwa mereka tidak menyesal. Mereka tidak menengok ke belakang untuk menjadi tiang garam. Mereka maju ke depan untuk menjadi tiang di dalam Bait Allah

Empat Syarat Memberkati

4 syarat
bernubuat dg memberkati

Mengenal Allah
Mengenal Orang
Berkelimpahan
Mempunyai roh yang kuat dan aktif

The Dispensing, Transformation, and Building

The Dispensing, Transformation, and Building of the Processed Divine trinity in the Believers

Chinese New Year’s Conference,
February 1994

The highest purpose of God concerning man is to build Himself into His chosen people and be built together with His redeemed people of the new creation that they may become his duplication

Through regeneration, renewing, and transformation God dispenses Himself into the believers as the life element to conform them into His glorious image for His expression

The believer should take God as their life and thereby live and move with Him in their spirit mingled with Him, allowing Him to build them up as the Body of Christ to be the universal new man with Christ

The new Jerusalem as the ultimate consummation of the universal new man is the glorious union of the processed Triune God and the transformed and glorified tripartite man in eternity

Tuhan Masa Depan

Kita tidak seharusnya terganggu oleh kekawatiran

Masa depan tidak berada ditangan kita,
melainkan ditangan Tuhan.
Sebenarnya

Kita tidak seharusnya mempunyai masa depan.
Tuhan sendirilah satu-satunya masa depan

Tuhan Tidak Pernah Menyerah

Tuhan tidak pernah menyerah atas kita. Dia telah memelihara kita sampai hari ini, dan Dia akan terus memelihara kita.
Sangatlah mendorong untuk melihat begitu banyak orang setiap tahun.
Ini adalah kesaksian pemeliharaan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah menyerah atas kita.
Kita berhutang segala sesuatu kepada Tuhan. Kita berhutang hidup kita kepada Tuhan dan kepada gereja.
Saya tidak tahu di mana aku akan berada tanpa saudara-saudari. Aku berdiri di sini karena banyak orang telah berdoa untuk aku.

Tuhan Yesus sebagai Dokter

Kita memiliki seorang Dokter yang ilahi dan mistikal yang datang kepada kita dengan rahmat dan kasih karunia.

Tuhan Yesus memiliki tas dokter yang penuh dengan rahmat dan kasih karunia, penuh dengan "dadih dan madu," kasih karunia yang paling kaya dan kasih yang paling manis (Yes. 7:14-15).

Dia adalah seorang Tabib dengan rahmat dan kasih karunia untuk menyembuhkan dan memulihkan orang sakit.

Tetapi kita tidak bisa disembuhkan jika kita berkata bahwa kita sehat.

I want nothing for myself

I want nothing for myself;
I want everything for the Lord
- Watchman Nee

Question asked of Watchman Nee in China 1947,
"If a servant of the Lord from another Christian group gives us more or higher spiritual light, do we receive it?"
Watchman Nee thought for a while and then said:
"God did not give us all the light.
If somebody gives us more light,
we should be very glad to receive it!"

Jika Allah Memimpin

"if God leads you to take the way that you know, it will not benefit you as much as if He would lead you to take the way you do not know.

This forces you to have hundreds and thousands of conversations with Him, resulting in an everlasting memorial between you and Him"

- Watchman Nee

" Jika Allah memimpin engkau untuk mengambil jalan yang engkau ketahui, itu tidak akan bermanfaat bagi engkau sebanyak jika Dia memimpin engkau untuk mengambil jalan yang tidak engkau ketahui.

Ini akan memaksa engkau untuk memiliki ratusan dan ribuan percakapan denganNya, yang menghasilkan kenangan yang kekal antara engkau dan Dia"

- Watchman Nee

20.7.07

Apa Maksud Sepuluh Gadis? Dan Apa Artinya Gadis yang Mengambil Pelita?

Matius 25:1
"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki


Sepuluh adalah bagian besar dari dua belas (Kej. 42:3-4; 1Raj. 11:30-31; Mat. 20:24). Karena itu, sepuluh gadis mewakili sebagian besar kaum beriman yang sudah mati sebelum kedatangan Tuhan. Dua orang laki-laki atau dua orang perempuan dalam 24:40-41 mewakili sisa kaum beriman yang masih hidup sampai kedatangan Tuhan.
Gadis-gadis melambangkan kaum beriman dalam aspek hayat (2Kor. 11:2). Kaum beriman, yang adalah umat kerajaan, seperti perawan yang suci. Sebagai gadis-gadis, mereka mengemban kesaksian Tuhan (pelita) dalam zaman yang gelap dan keluar dari dunia untuk menyongsong Tuhan. Untuk ini mereka tidak hanya memerlukan Roh Kudus menghuni mereka, tetapi juga memenuhi mereka. Pelita melambangkan roh kaum beriman (Ams. 20:27), yang menampung Roh Allah sebagai minyak (Rm. 8:16). Kaum beriman memancarkan terang Roh Allah dari dalam roh mereka. Jadi, mereka menjadi terang dunia dan bersinar seperti sebuah pelita dalam kegelapan zaman ini (5:14-16; Flp. 2:15-16), mengemban kesaksian Tuhan untuk memuliakan Allah.

Apa yang diMaksud dengan Buli-Buli dan Pelita?

Matius 25:4
sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.


Manusia adalah buli-buli, bejana, yang dibuat untuk Allah (Rm. 9:21, 23-24), dan kepribadian manusia ada di dalam jiwanya. Karena itu, bejana di sini melambangkan jiwa kaum beriman.
Kelima gadis yang bijaksana itu bukan hanya memiliki minyak dalam pelita mereka, tetapi juga membawa minyak dalam bejana mereka. Mereka memiliki minyak dalam pelita mereka, hal ini melambangkan bahwa mereka memiliki Roh Allah berhuni di dalam roh mereka (Rm. 8:9, 16), dan mereka membawa minyak dalam bejana mereka, melambangkan bahwa mereka memiliki Roh Allah yang memenuhi dan menjenuhi jiwa mereka

Tahukah Saudara Kalau Saat Kita Masih Hidup Tidak DiPenuhi Dengan Minyak, Maka Setelah Bangkit Kita Akan DiTanggulangi?

Matius 25:7-8
Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam

Bangun melambangkan kebangkitan dari antara orang mati (1Tes. 4:14). Ini adalah kebangkitan yang dinubuatkan dalam 1Tes. 4:16 dan 1Kor. 15:52.
Membereskan pelita mereka menyatakan menanggulangi kesaksian hidup diri mereka sendiri. Ini menunjukkan jika kehidupan kita untuk kesaksian Tuhan belum sempurna sebelum kita meninggal, setelah kebangkitan kita masih akan ditanggulangi.

Perkataan ini menyiratkan bahwa bahkan setelah mereka dibangkitkan, kaum beriman yang bodoh masih perlu dipenuhi Roh Kudus.
Hampir padam membuktikan bahwa pelita gadis yang bodoh dinyalakan, diisi minyak, tetapi tidak memadai. Gadis yang bodoh mewakili kaum beriman yang dilahirkan kembali dengan Roh Allah dan dihuni oleh Roh Allah, tetapi tidak dipenuhi dengan Dia secara memadai sampai seluruh diri mereka dijenuhi oleh-Nya.

Bagaimna Kita Dapat Memiliki Banyak Minyak?

Matius 25:9
Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.

Tidak seorang pun bisa mendapat kepenuhan Roh Kudus bagi orang lain. Membeli menunjukkan harus membayar harga. untuk dipenuhi oleh Roh Kudus harus membayar harga, seperti meninggalkan dunia, menanggulangi diri, mengasihi Tuhan lebih daripada segalanya, dan menganggap segala sesuatu rugi karena Kristus. Jika kita tidak membayar harga ini hari ini, kita akan terpaksa membayarnya setelah kita dibangkitkan.

Apa Yang Dimaksud Tidak Mengenal Disini? Padahal Gadis Bodoh Ini Memiliki Pelita, Yang Berarti Dia Telah Menjadi Anak Allah?

Matius 25:12
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu



Tidak mengenal di sini mengandung arti tidak tahu, tidak melayakkan, seperti dalam Luk. 13:25. Gadis yang bodoh menyalakan pelita mereka, pergi menjumpai Tuhan, mati dan dibangkitkan, juga di angkat, tetapi terlambat dalam membayar harga untuk pengisian Roh Kudus.
Karena itu, Tuhan tidak mengenal mereka, tidak tahu mereka, dan tidak melayakkan mereka mengambil bagian dalam perjamuan kawin-Nya. Mereka kehilangan pahala zaman ini, tetapi tidak kehilangan keselamatan kekal mereka.

Apa Hubungan Antara Minyak Pada Perumpamaan Sepuluh Gadis Dan Telenta dalam Perumpamaan Hamba?

Matius 25:15
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat


Satu talenta, satuan terbesar dari ukuran berat, sebanding dengan 6.000 dinar (lihat cat. 71 dalam Yoh. 6). Dalam perumpamaan gadis, minyak melambangkan Roh Allah (ay. 3-4), sedangkan dalam perumpamaan ini, talenta melambangkan karunia rohani (Rm. 12:6; 1Kor. 12:4; 1Ptr. 4:10; 2Tim 1:6).
Untuk hayat, kita memerlukan minyak (Roh Allah), yaitu pemenuhan-Nya, supaya kita dapat menempuh hidup seperti gadis bagi kesaksian Tuhan; untuk pelayanan, untuk pekerjaan, kita memerlukan talenta (karunia rohani) supaya kita diperlengkapi sebagai hamba yang baik untuk merampungkan apa yang hendak Tuhan rampungkan.
Pemenuhan Roh dalam hayat memungkinkan kita menggunakan karunia rohani dalam pelayanan (pekerjaan), dan karunia rohani dalam pelayanan sesuai dengan pemenuhan Roh dalam hayat, agar kita dapat menjadi anggota Tubuh Kristus yang sempurna.

Tahukah? Jika Kita Sibuk Dengan Urusan Dunia Kita Sedang Mengubur Karunia Yang Tuhan Berikan?

Matius 25:18
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya


Penekanan utama dalam perumpamaan ini adalah pada hamba yang bertalenta satu, yang menerima karunia paling kecil. Mudah sekali orang yang berkarunia paling sedikit menyalahgunakan atau mengabaikan karunia mereka.
Tanah melambangkan dunia; jadi menggali lobang di dalam tanah melambangkan terlibat di dalam dunia. Hubungan apa pun, keterlibatan apa pun dengan dunia, bahkan percakapan yang sedikit berbau dunia, akan mengubur karunia yang telah kita terima dari Tuhan.
Menyembunyikan uang tuannya melambangkan membiarkan karunia Tuhan tidak berguna, membuat karunia Tuhan menjadi sia-sia di bawah selubung alasan duniawi tertentu. Mencari alasan apa pun untuk tidak menggunakan karunia Tuhan berarti menyembunyikan karunia itu. Inilah bahaya yang selalu mengintai orang-orang yang bertalenta satu, orang-orang yang menganggap karunia mereka paling kecil.

Tuhan Mengadakan Perhitungan. Apakah Maksudnya?

Matius 25:19
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.


Lama sesudah itu menunjukkan seluruh zaman gereja.
Pulang menunjukkan turunnya Tuhan ke angkasa (1Tes. 4:16) dalam kedatangan-Nya. Setelah mengubur talenta di tanah, hamba yang jahat mengira segalanya akan beres. Dia tidak tahu bahwa tuannya akan datang untuk mengadakan perhitungan dengan dia.

Mengadakan perhitungan menyatakan penghakiman Tuhan di takhta penghaliman-Nya (2Kor. 5:10; Rm. 14:10) di angkasa (dalam parousia-Nya). Di takhta itu akan dihakimi kehidupan, sikap, dan pekerjaan kaum beriman, untuk diberi pahala atau ganjaran (1Kor. 4:5; Mat. 16:27; Why. 22:12; 1Kor. 3:13-15). Lihat cat. 352 dalam Ibr. 10.

Apakah Pahala Bagi Setiap Hamba Tergantung Telenta Yang Di Berikan? Ataukah Tergantung Kepada Kesetiaan Kita Dalam Menggunakan Talenta?

Matius 25:23
Lalu kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam hal yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.


Ini adalah pahala yang sama seperti yang diberikan oleh Tuhan kepada orang yang memiliki lima talenta. Meskipun karunia yang diberikan kepada orang yang memiliki dua talenta itu lebih sedikit daripada yang diberikan kepada orang yang memiliki lima talenta, pujian dan pahala Tuhan terhadap kedua kasus itu sama saja.
Ini menunjukkan bahwa pujian dan pahala Tuhan tidak berhubungan dengan ukuran dan jumlah pekerjaan kita, melainkan berhubungan dengan kesetiaan kita dalam menggunakan karunia-Nya semaksimal mungkin. Pujian dan pahala yang sama akan diberikan juga kepada orang yanag memiliki satu talenta jika dia setia.

Setelah Kaum Beriman (Sebagai Gadis dan Sebagai Hamba Dihakimi) . Apakah Maksudnya Mengumpulkan Bangsa-Bangsa.Yg Dilambangkan Domba dan Kambing?

Matius 25 :32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari yang lain, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,


Semua bangsa mengacu kepada semua bangsa lain yang masih hidup pada saat Kristus kembali ke bumi, setelah Dia membinasakan bangsa bukan Yahudi yang mengikuti Antikristus di Harmagedon (Why. 16:14, 19:11-15, 19-21).
Bangsa bukan Yahudi yang masih tinggal ini akan dikumpulkan dan dihakimi di takhta kemuliaan Kristus. Ini akan menjadi penghakiman Kristus atas orang-orang hidup sebelum Kerajaan Seribu Tahun (Kis. 10:42; 2Tim. 4:1).
Hal ini berbeda dengan penghakiman-Nya atas orang-orang mati pada takhta putih besar setelah Kerajaan Seribu Tahun (Why. 20:11-15) dan akan dilaksanakan di bumi setelah penghakiman-Nya atas kaum beriman pada takhta penghakiman-Nya di angkasa (ay. 19-30).

Pahala Apakah yang Akan Dinikmati Oleh kaum Beriman, Orang Yahudi Yang Bertobat dan Bangsa-Bangsa Yang Takut Akan Allah?

Matius 25:34
lalu Raja itu akan berkata kepada mereka yang disebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.


Terimalah dalam bahasa aslinya adalah warisilah. Setelah penghakiman pada takhta kemuliaan Kristus, "domba" akan dipindahkan ke Kerajaan Seribu tahun, menjadi rakyat yang hidup di bawah pemerintahan rajani Kristus dan kaum beriman pemenang (Why. 2:26-27, 12:5, 20:4-6) dan di bawah pelayanan imamat orang Yahudi yang beroleh selamat (Za. 8:20-23).
Dengan demikianlah "domba" akan mewarisi kerajaan (yang akan datang). Dalam Kerajaan Seribu Tahun akan ada tiga bagian :
(1) bumi, tempat yang mendapatkan berkat penciptaan Allah, seperti yang disebutkan dalam Kej. 1:28-30;
(2) bangsa Israel di Kanaan, dari Sungai Nil sampai Sungai Efrat, dari sana orang-orang Yahudi yang beroleh selamat akan memerintah seluruh bumi (Yes. 60:10-12; Za. 14:16-18); dan
(3) bagian surgawi dan rohani (1Kor. 15:50-52), manifestasi Kerajaan Surga, tempat kaum beriman pemenang akan menikmati pahala kerajaan (5:20, 7:21). Kerajaan yang akan diwarisi "domba" adalah bagian yang pertama.
Berkat bagian pertama dalam Kerajaan Seribu Tahun, berkat penciptaan Allah, disiapkan bagi "domba" sejak dunia dijadikan, sedangkan berkat dalam bagian ketiga, berkat kerajaan yang surgawi dan rohani, ditetapkan untuk kaum beriman sebelum dunia dijadikan (Ef. 1:3-4).

Paskah Adalah Lambang Kristus. Mengapa Demikian?

Matius 26 :2
" Kamu tahu bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."


Paskah adalah lambang Kristus (1Kor. 5:7). Kristus menjadi Anak Domba Allah agar Allah dapat melewati kita, orang dosa, seperti yang digambarkan dalam lambang hari Paskah dalam Kel. 12. Untuk penggenapan lambang ini, Kristus sebagai domba Paskah harus dibunuh pada hari Paskah.
Dalam lambang, selama empat hari menjelang Paskah, anak domba Paskah harus diuji kesempurnaannya (Kel. 12:3-6). Sebelum penyaliban-Nya, Kristus datang ke Yerusalem untuk kali terakhir, enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), dan diperiksa oleh para pemimpin Yahudi selama beberapa hari (21:23-22:46). Tidak ada cacat pada-Nya, dan Dia terbukti sempurna dan memenuhi syarat untuk menjadi Anak Domba Paskah bagi kita. Lihat cat. 371 dalam Mrk. 12.
Akhirnya, di bawah kedaulatan Allah, mereka membunuh Tuhan Yesus pada hari raya itu (27:15) untuk penggenapan lambang.

Apakah Mengasihi Tuhan Dengan Mengorbankan Masa Depan Emas, Harta, Kedudukan Bagi Tuhan Adalah Pemborosan?

Matius 26:8
Melihat itu murid-murid gusar dan berkata, "Untuk apa pemborosan ini?

Murid-murid menganggap persembahan kasih Maria kepada Tuhan sebagai suatu pemborosan.

Selama dua puluh abad ini, ribuan jiwa yang berharga, harta benda yang mustika, kedudukan yang tinggi, dan masa depan emas, telah "diboroskan" pada Tuhan Yesus.
Bagi mereka yang mengasihi Dia sedemikian, Dia begitu menarik. Apa yang sudah mereka tuangkan atas diri-Nya bukanlah suatu pemborosan, melainkan suatu kesaksian yang harum dari kemanisan-Nya.
Kita harus mengasihi Tuhan dan memegang kesempatan untuk mengasihi Dia.

Orang Yahudi Merayakan Paskah Satu Tahun Sekali. Bagaimanakah Seharusnya Kita Sebagai Orang Perjanjian Baru?

Matius 26:26 Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata , “Ambilah, makanlah, inilah tubuh-Ku.”


Tuhan dan murid-murid pertama-tama makan perjamuan Paskah (ay. 20-25; Luk. 22:14-18).

Kemudian Tuhan mendirikan perjamuan-Nya dengan roti dan cawan (ay. 26-28; Luk. 22:19-20; 1Kor. 11:23-26) untuk menggantikan Paskah karena Dia akan menggenapi lambang itu dan menjadi Paskah yang sejati bagi kita (1Kor. 5:7).

Kini, kita merayakan hari raya Roti Tidak Beragi yang sejati (ay. 17; 1Kor. 5:8).

Apakah Makna Dari Roti Yang Kita Makan Dalam Perjamuan Kudus?

Matius 26:26
Ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti mengucap syukur, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata , "Ambilah, makanlah, inilah tubuh-Ku."



Roti dalam perjamuan Tuhan adalah lambang yang menandakan tubuh Tuhan, yang dipecahkan bagi kita di kayu salib untuk melepaskan hayat-Nya supaya kita dapat mengambil bagian di dalamnya.
Dengan mengambil bagian dalam hayat ini kita menjadi Tubuh Kristus yang mistis (1Kor. 12:27), yang juga dilambangkan dengan roti dari perjamuan Tuhan (1Kor. 10:17).
Karena itu, dengan mengambil bagian dalam roti ini, kita memiliki persekutuan dengan Tubuh Kristus (1Kor. 10:16).

Apakah Makna Dari Cawan Yang Kita Ambil Dalam Perjamuan Kudus?

Matius 26:27
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata, "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.


Darah Tuhan menebus kita dari keadaan kita yang jatuh kembali kepada Allah dan kepada berkat penuh Allah.
Mengenai meja Tuhan (1Kor. 10:21), roti melambangkan andil kita dalam hayat, dan cawan melambangkan kenikmatan kita atas berkat Allah. Karena itu, cawan itu disebut "cawan berkat" (1Kor. 10:16). Di dalamnya ada segala berkat Allah dan bahkan diri Allah sebagai bagian kita (Mzm. 16:5).
Dalam Adam, bagian kita adalah cawan murka Allah (Why. 14:10). Kristus meminum cawan itu bagi kita (Yoh. 18:11), dan darah-Nya menyusun suatu cawan keselamatan bagi kita (Mzm. 23:5).
Dengan mengambil bagian dalam cawan ini, kita memiliki persekutuan dengan darah Kristus (1Kor. 10:16).

Mengapa Setiap Kali Ditanya Apakah Engkau Anak Allah. Tuhan Selalu Menjawab Anak Manusia?

Matius 26:64
Jawab Yesus," Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di awan-awan di langit."


Imam besar bertanya kepada Tuhan, apakah Dia adalah Anak Allah, tetapi Dia menjawab dengan "Anak Manusia".
Ketika Dia dicobai, Dia menjawab Iblis dengan cara yang sama (4:4 dan cat. 2). Tuhan adalah Anak Manusia di atas bumi sebelum penyaliban-Nya, telah menjadi Anak Manusia di surga, di sebelah kanan Allah sejak kebangkitan-Nya (Kis. 7:56), dan tetap sebagai Anak Manusia pada saat kedatangan-Nya kembali di awan-awan.
Untuk merampungkan tujuan Allah dan untuk mendirikan Kerajaan Surga, Tuhan harus menjadi seorang manusia. Tanpa manusia, tujuan Allah tidak dapat dilaksanakan di bumi, Kerajaan Surga juga tidak bisa didirikan di bumi.

Tahukah Apa Yang Terjadi Terhadap Pilatus Setelah Menyalibkan Tuhan Yesus?

Matius 27:2
Mereka membelenggu Dia, lalu membawaNya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus, gubernur negeri itu.

Pilatus, wakil dari Kaisar Tiberius, adalah hakim Romawi di Yudea (Palestina) dari tahun 26-35.

Tidak lama setelah dia menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan secara tidak adil, kekuasaannya berakhir dengan mendadak. Dia dibuang dan kemudian bunuh diri.
Dalam persengkokolan jahat, kaum agamawan Yahudi meyakinkan kaum politisi kafir untuk bekerja sama dengan mereka guna membunuh Tuhan Yesus.

Mengapa Tuhan Yesus Mati Dengan Cara Disalib? Padahal Orang Yahudi Menghukum Orang Dengan Cara Merajam?

Matius 27:26
lalu ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus dicambuknya lalu diserahkannya untuk disalibkan.


Ini sepenuhnya menyingkapkan kegelapan dan ketidakadilan politik! Ketidakadilan ini menggenapi Yes. 53:5, 8.
Hukuman mati orang Yahudi dilaksanakan dengan merajam (Im. 20:2, 27, 24:14; Ul. 13:10, 17:5). Penyaliban adalah praktek kafir (Ezr. 6:11) yang diambil oleh orang Romawi untuk menghukum mati budak dan pelaku kejahatan yang berat saja.
Penyaliban Tuhan Yesus bukan hanya menggenapi nubuat Perjanjian Lama (Ul. 21:23; Gak. 3:13; Bil. 21:8-9), tetapi juga menggenapi firman Tuhan tentang cara meninggal-Nya (Yoh. 3:14, 8:28, 12:32). Ini tidak dapat digenapi dengan dirajam. Lihat cat. 321 dalam Yoh. 18.

Tahukah Berapa Lama Tuhan Disalibkan? Dan Selama Disalib Tuhan Dihakimi Oleh Manusia dan Allah.

Matius 27 :45 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.



Tuhan tersalib dari jam 09:00 (Mrk. 15:25), sampai jam 15:00. Dia menderita selama 6 jam di kayu salib.
Dalam tiga jam yang pertama, Dia dianiaya oleh manusia karena melakukan kehendak Allah; dalam tiga jam yang terakhir, Dia dihakimi oleh Allah untuk merampungkan penebusan bagi kita. Pada saat itulah Allah menganggap Dia sebagai Pengganti kita, yang menderita karena dosa kita (Yes. 53:10).
Kegelapan meliputi seluruh daerah itu (ay. 45) karena sifat dosa dan perbuatan dosa kita, serta segala hal negatif, dibereskan di sana; dan karena dosa kita, Allah meninggalkan Dia (ay. 46).

Apakah Makna Baptisan?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Baptisan membawa orang-orang yang bertobat keluar dari keadaan lama mereka dan masuk ke dalam keadaan yang baru, dengan mengakhiri hayat usang mereka dan menunaskan mereka dengan hayat baru dari Kristus, supaya mereka bisa menjadi umat kerajaan.
Ministri rekomendasi Yohanes Pembaptis dimulai dengan baptisan pendahuluan, baptisan air. Kini, setelah Raja surgawi merampungkan ministri-Nya di bumi, telah melewati proses kematian dan kebangkitan, dan telah menjadi Roh pemberi-hayat, Dia menyuruh murid-murid-Nya membaptis orang-orang yang sudah menjadi murid ke dalam Allah Tritunggal.
Pembaptisan ini memiliki dua aspek : aspek yang kasat mata dengan air, dan aspek yang tidak kasat mata dengan Roh Kudus (Kis. 2:38, 41, 10:44-48). Aspek yang kasat mata adalah ekspresi, kesaksian dari aspek yang tidak kasat mata, sedangkan aspek yang tidak kasat mata adalah realitas dari aspek yang kasat mata. Tanpa baptisan Roh yang tidak kasat mata, baptisan air yang kasat mata adalah sia-sia; tanpa baptisan air yang kasat mata, baptisan Roh itu bersifat abstrak dan tidak praktis. Kedua aspek ini diperlukan.
Tidak lama setelah Tuhan menyuruh murid-murid-Nya membaptis, Dia membaptis mereka dan seluruh gereja dalam Roh Kudus (1Kor. 12:13), bagian orang Yahudi pada hari Pentakosta (Kis. 1:5, 2:4), dan bagian orang kafir di rumah Kornelius (Kis. 11:15-17). Kemudian, berdasarkan hal itu, murid-murid membaptiskan orang yang baru percaya (Kis. 2:38) bukan hanya dalam air, tetapi juga ke dalam kematian Kristus (Rm. 6:3-4), ke dalam Kristus sendiri (Gal. 3:27), ke dalam Allah Tritunggal (ay. 19), dan ke dalam Tubuh Kristus (1Kor. 12:13).
Air yang melambangkan kematian Kristus dengan penguburan-Nya, dapat dianggap sebagai kubur, yang di dalamnya riwayat lama orang yang dibaptis diakhiri. Karena kematian Kristus tercakup di dalam Kristus, dan karena Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal (Kol. 2:9), dan Allah Tritunggal akhirnya bersatu dengan Tubuh Kristus, membaptis orang yang baru percaya ke dalam kematian Kristus, ke dalam diri Kristus, ke dalam Allah Tritunggal, dan ke dalam Tubuh Kristus, tidak lain melakukan satu hal ini : di pihak negatif, mengakhiri hayat usang mereka, dan di pihak positif, yang menunaskan mereka dengan hayat baru, hayat kekal Allah Tritunggal, untuk Tubuh Kristus.
Jadi, baptisam yang ditetapkan Tuhan di sini membaptis orang keluar dari hayat mereka masuk ke dalam hayat Tubuh bagi Kerajaan Surga.

Apakah Artinya Dibaptis Kedalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,




Bahasa Aslinya kata dalam adalah ke dalam. Menunjukkan suatu kesatuan, seperti dalam Rm. 6:3 dan Gal. 3:27. Kata Yunani yang sama digunakan dalam Kis. 8:16, 19:5; dan 1Kor. 1:13, 15.
Membaptis orang ke dalam nama Allah Tritunggal adalah membawa mereka ke dalam kesatuan yang rohani dan mistis dengan Dia.

Di sini, nama Trinitas Ilahi adalah tunggal. Nama ini adalah sebutan total Sang Ilahi itu, sama dengan persona-Nya. Membaptis seseorang ke dalam nama Allah Tritunggal adalah mencelupkannya ke dalam segala apa adanya Allah Tritunggal.

Mau Mengerti tentang Wahyu Allah Tritunggal Dalam Kitab Matius?

Matius 28:19
Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,


Injil Matius dan Injil Yohanes adalah dua kitab yang di dalamya Trinitas Ilhai diwahyukan lebih sempurna daripada dalam semua kitab lain dari Kitab Suci, agar umat Allah dapat mengambil bagian dalam Dia dan menikmati Dia. Untuk pengalaman kita atas hayat, Yohanes menyingkapkan rahasia ke-Allahan dalam Bapa, Anak, dan Roh, khususnya dalam ps. 14-16; sedangkan untuk mendirikan kerajaan, Matius mengungkapkan realitas Trinitas Ilahi dengan memberi satu nama untuk ketiganya.
Dalam pasal pembuka dari Injil matius, Roh Kudus (1:18), Kristus (Anak – 1:18), dan Allah (Bapa – 1:23) hadir di tempat untuk menghasilkan manusia Yesus (1:21), yang sebagai Yehova Juruselamat dan Allah beserta kita, Dia adalah perwujudan Allah Tritunggal. Dalam ps. 3, Matius menyajikan suatu pemandangan yang di dalamnya Anak berdiri dalam air baptisan, di bawah langit yang terbuka, Roh seperti burung merpati turun ke atas Anak, dan Bapa berkata-kata dari langit kepada Anak (3:16-17). Dalam ps. 12, Anak, dalam persona manusia, mengusir setan dengan Roh untuk mendatangkan Kerajaan Allah Bapa (12:28). Dalam ps. 16, Bapa mewahyukan Anak kepada murid-murid untuk membangun gereja, yaitu nadi kerajaan (16:16-19). Dalam ps. 17, Anak masuk ke dalam transfigurasi (17:2) dan dipertegas dengan perkataan pujian Bapa (17:5), mendatangkan suatu pameran miniatur manifestasi kerajaan (16:28). Akhirnya, dalam pasal penutup, setelah Kristus sebagai Adam terakhir melewati proses penyaliban, masuk ke dalam kawasan kebangkitan, dan menjadi Roh pemberi-hayat, Dia kembali kepada murid-murid-Nya dalam suasana dan realitas kebangkitan-Nya untuk menyuruh mereka membuat orang kafir menjadi umat kerajaan dengan membaptis mereka ke dalam nama, persona, realitas Trinitas Ilahi.
Kemudian, dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat kiriman, diungkapkan bahwa membaptis orang ke dalam nama Bapa, Anak, dan Roh adalah membaptis mereka ke dalam nama Kristus (Kis. 8:16, 19:5), dan bahwa membaptis mereka ke dalam nama Kristus adalah membaptis mereka ke dalam Kristus, persona itu (Gal. 3:27; Rm. 6:3), karena Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal, dan Dia, setelah menjadi Roh pemberi-hayat (1Kor. 15:45), tersedia setiap saat dan di setiap tempat, agar orang-orang bisa dibaptis ke dalam-Nya. Menurut Matius, dibaptis ke dalam realitas Bapa, Anak, dan Roh adalah untuk mendirikan Kerajaan Surga. Berbeda dengan masyarakat dunia, Kerajaan Surga tidak dapat dibentuk dengan manusia yang terdiri dari darah dan daging (1Kor. 15:50); Kerajaan Surga dapat dibentuk hanya dengan orang-orang yang masuk ke dalam kesatuan dengan Allah Tritunggal dan yang didirikan dan dibangun dengan Allah Tritunggal yang telah digarapkan ke dalam mereka.

Kenapa Dalam Kitab Matius dan Kitab Yohanes Kenaikan Tuhan Yesus Tidak Disebutkan?

Matius 28 :20b ... Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."


Raja surgawi adalah Imanuel, Allah menyertai kita (1:23). Di sini, Dia berjanji bahwa dalam kebangkitan Dia akan menyertai kita senantiasa dengan segala kuasa, sampai kepada akhir zaman, yaitu sampai akhir zaman ini. Karena itu, dimana saja kita berkumpul ke dalam nama-Nya, Dia ada di tengah-tengah kita (18:20).
Di antara keempat kitab Injil, kenaikan Tuhan hanya dicatat dalam Markus (Mrk. 16:19) dan Lukas (Luk. 24:51).
Yohanes bersaksi bahwa Tuhan, sebagai Anak Allah, bahkan Allah sendiri, adalah hayat bagi kaum beriman-Nya. Sebagai yang demikian, Dia tidak pernah dan tidak akan meninggalkan mereka. Matius membuktikan bahwa Dia, sebagai Imanuel, adalah Raja surgawi yang senantiasa bersama umat-Nya sampai Dia kembali.
Jadi, dalam Yohanes dan Matius, kenaikan Tuhan tidak disebutkan.

14.7.07

Tahukah anda selama Kunjungan TerakhirNya di Yerusalem. Tuhan Tidak Tidur di Yerusalem Tetapi di Betania, Kenapa?

Matius 21:17
Lalu Ia meninggalkan mereka dan pergi ke luar kota ke Betania dan bermalam di situ.


Dalam kunjungan terakhir Tuhan ke Yerusalem, Ia menunaikan ministri-Nya hanya pada siang hari; setiap malam Dia pergi bermalam di betania, di lereng timur Bukit Zaitun (Mrk. 11:19; Luk. 21:37), lokasi rumah Maria, Marta, dan Lazarus, dan rumah Simon (Yoh. 11:1; Mat. 26:6).
Di Yerusalem Dia ditolak oleh para pemimpin agama Yahudi, tetapi di Betania Dia disambut oleh orang-orang yang mengasihi-Nya.

Karena Lapar Tuhan Mengutuk Pohon Ara yang Tidak Berbuah. Apakah Maksud dari ayat ini?

Matius 21:18-19 Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu


Kata lapar dalam ayat 18 menyatakan bahwa Tuhan lapar akan buah dari orang Israel, agar Allah dapat dipuaskan.
Pohon ara di sini adalah lambang bangsa Israel (Yer. 24:2, 5, 8). Pohon ini penuh dengan daun tetapi tidak ada buahnya; ini melambangkan bahwa pada saat itu bangsa Israel penuh dengan penampilan lahir tetapi tidak memiliki apa-apa untuk memuaskan Allah.

Kata tidak akan berbuah lagi melambangkan kutuk atas bangsa Israel. Dari saat itu, bangsa Israel benar-benar kering.

Orang-Orang Yahudi sebenarnya adalah anak sulung, tetapi kemudian kesulungan beralih kepada Gereja sebab apa hal ini terjadi?

Matius 21:31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah


Dalam Luk. 15:1-2, 11-32, Tuhan mengibaratkan para pemimpin Israel sebagai anak sulung, dan para pemungut cukai dan orang dosa sebagai anak kedua; tetapi di sini Tuhan mengibaratkan mereka dengan berkebalikan. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi adalah anak sulung Allah (Kel. 4:22) dan memiliki hak kesulungan. Namun, karena ketidakpercayaan mereka, hak kesulungan itu dialihkan kepada gereja, yang telah menjadi anak sulung Allah (Ibr. 12:23).

Siapakah yang dimaksud dengan Batu yang di buang oleh tukan-tukang bangunan?

Matius 21:42 Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita



Batu ini adalah Kristus, untuk pembangunan Allah (Yes. 28:16; Za. 3:9; 1Ptr. 2:4); para tukang bangunan adalah pemimpin orang Yahudi, yang tentu sudah menggarap bangunan Allah.
Kristus bukan hanya batu dasar (Yes. 28:16) dan batu utama (Za. 4:7), tetapi juga batu penjuru

Apakah Kerajaan Allah dan Kerajaan Sorga Berbeda?

Matius 21:43 Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.


Kerajaan Allah sudah ada di antara orang Israel, tetapi Kerajaan Surga hanya sudah dekat (3:2, 4:17). Ini membuktikan bahwa Kerajaan Surga berbeda dengan Kerajaan Allah (Lihat dalam Matius Pasal 5 ayat 3).

Yesus Adalah Batu Penguji. Bagaimanakah seharusnya sikap kita padaNya?

Matius 21:44 [Dan barangsiapa jatuh ke atas batu itu, ia akan hancur dan barangsiapa ditimpa batu itu, ia akan remuk.]"


Ini adalah bangsa-bangsa, orang kafir yang tidak percaya, yang akan dipukul dan dihancurkan oleh Kristus pada saat kedatangan-Nya kembali (Dan. 2:34-35). Bagi kaum beriman, Kristus adalah batu dasar, Yang mereka percayai dan sandari (Yes. 28:16); bagi orang Yahudi yang tidak percaya, Dia adalah batu sandungan (Yes. 8:14; Rm. 9:33); dan bagi bangsa-bangsa Dia akan menjadi batu yang menghancurkan.

Apa Perbedaan Perumpamaan kebun Anggur dan Perumpamaan Perjamuan Kawin?

Matius 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya


Perumpamaan kebun anggur dalam ps. 21 mengacu kepada Perjanjian Lama, yang di dalamnya terdapat Kerajaan Allah (21:43), sedangkan perumpamaan perjamuan kawin dalam pasal ini mengacu kepada Perjanjian Baru yang di dalamnya terdapat Kerajaan Surga.
Dalam perumpamaan sebelumnya (21:33-46) Tuhan menggambarkan bagaimana orang Yahudi yang sebelumnya ada di dalam Kerajaan Allah, akan dihukum, dan bagaimana Kerajaan Allah, akan diambil dari mereka dan diberikan kepada umat kerajaan. Dia memerlukan perumpamaan lain untuk menggambarkan bagaimana umat kerajaan, yang ada di dalam Kerajaan Surga, akan ditanggulangi dengan ketat. Kedua perumpamaan itu menunjukkan bahwa kerajaan adalah perkara yang serius.
Raja itu adalah Allah, dan anaknya adalah Kristus.

Dalam perumpamaan sebelumnya, Perjanjian Lama digambarkan seperti kebun anggur dengan fokusnya terutama pada perkara berjerih lelah di bawah hukum Taurat; dalam perumpamaan ini, Perjanjian Baru digambarkan seperti perjamuan kawin, dengan fokusnya terutama pada perkara kenikmatan di bawah kasih karunia.

Apakah Pakaian Pesta dan Mengapa Hal ini Begitu Penting Sehingga Tamu yang Tidak Mengenakannya Dicampakkan?

Matius 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta


Pakaian pesta ini dilambangkan dengan pakaian bersulam dalam Mzm. 45:15 dan dilambangkan dengan kain lenan halus dalam Why. 19:8 (lihat cat. 2 di sana).
Inilah kebenaran yang unggul dari kaum beriman pemenang dalam 5:20 (lihat cat. 1 di sana). Orang yang tidak berpakaian pesta itu sudah beroleh selamat, karena dia sudah datang ke pesta pernikahan. Dia telah menerima Kristus sebagai kebenarannya sehingga dia dapat dibenarkan di depan Allah (1Kor. 1:30; Rm. 3:26), tetapi dia belum memperhidupkan Kristus sebagai kebenaran subyektifnya (Flp. 3:9) yang membuat dia dapat mengambil bagian dalam kenikmatan atas Kerajaan Surga.
Dia telah dipanggil kepada keselamatan, tetapi dia belum dipilih untuk menikmati Kerajaan Surga, yang hanya diberikan kepada kaum beriman pemenang saja.

Apakah Yang DiMaksud Dicampakkan Ke Dalam Kegelapan? Apakah Berarti Di Masukkan Kedalam Neraka?

Matius 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi


Dicampakkan ke dalam kegelapan di luar, kegelapan yang paling gelap, bukan berarti binasa, melainkan ditanggulangi berdasarkan zaman, tidak diijinkan mengambil bagian dalam kenikmatan atas kerajaan selama zaman seribu tahun, karena tidak menempuh hidup yang menang berdasarkan Kristus.
Dalam zaman seribu tahun, kaum beriman pemenang akan beserta Kristus dalam kemuliaan kerajaan yang cerah (Kol. 3:4), sedangkan kaum beriman yang kalah akan menderita pendisiplinan dalam kegelapan yang di luar (lihat Pasal 8 Ayat 12)

Pertanyaan Diatas Segala Pertanyaan Yang Harus Di Jawab Setiap Orang?

Matius 22:42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud.


Seperti yang dilukiskan dalam 21:23-22:46, selama kunjungan terakhir-Nya ke Yerusalem, pusat Yudaisme, Kristus dikepung oleh imam-imam kepala, tua-tua, orang-orang Farisi, para pendukung Herodes, dan orang-orang Saduki, juga oleh ahli Taurat, yang berkomplot untuk menjerat-Nya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memusingkan dan menjebak.
Pertama, imam-imam kepala yang mewakili wewenang agama Yahudi, dan tua-tua, yang mewakili wewenang orang Yahudi mengajukan pertanyaan kepada-Nya tentang kuasa-Nya (21:23). Pertanyaan mereka sesuai dengan konsepsi agamawi mereka. Kedua, orang-orang Farisi, kaum fundamentalis, dan para pendukung Herodes, yang bergarah dalam politik, mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan politik. Ketiga, orang-orang Saduki, kaum modernis, mengajukan pertanyaan kepada-Nya mengenai kepercayaan dasar. Keempat, seorang ahli Taurat yang menganggap dirinya benar, mengajukan pertanyaan kepada-Nya tentang hukum Taurat.
Setelah menjawab semua pertanyaan mereka dengan bijaksana, Dia mengajukan pertanyaan kepada mereka tentang Kristus. Ini adalah pertanyaan dari segala pertanyaan.
Pertanyaan mereka berhubungan dengan agama, politik, kepercayaan, dan hukum Taurat. Pertanyaan-Nya adalah mengenai Kristus, pusat segala sesuatu. Mereka mengetahui agama, politik, kepercayaan, dan hukum Taurat, tetapi mereka tidak memperhatikan Kristus.
Karena itu, Dia bertanya kepada mereka, "Bagaimana pendapatmu tentang Kristus?" Pertanyaan dari segala pertanyaan ini harus dijawab oleh setiap orang.

Pertanyaan Diatas Segala Pertanyaan

Matius 22:45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"



Kristus adalah Allah; dalam keilahian-Nya Dia adalah Tuhan Daud. Dia juga seorang manusia; dalam keinsanian-Nya Dia adalah Anak Daud.
Orang-orang Farisi hanya memiliki setengah pengetahuan Alkitab mengenai persona Kristus, yaitu Dia sebagai Anak Daud berdasarkan keinsanian-Nya. Mereka tidak memiliki setangah yang lain; yaitu Dia sebagai Anak Allah berdasarkan keilahian-Nya.

Apa Yang DiMaksud Dengan Parousia? Dan Bagaimanakah Urutan Kejadian Akhir Zaman?

Matius 24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"



Pertanyaan murid-murid menyangkut tiga perkara :
(1) waktu "hal-hal ini" akan terjadi, buan hanya mencakup penghancuran Bait Suci (ay. 2), tetapi juga hal-hal yang disebutkan dalam 23:32-39;
(2) tanda kedatangan Kristus; dan
(3) tanda kesudahan zaman. Perkataan Tuhan dari 24:4 – 25:46 menjawab pertanyaan murid-murid mengenai ketiga hal ini.

Kata Yunaninya, parousia, yang berarti penyertaan. Kedatangan Kristus akan menjadi penyertaan-Nya dengan umat-Nya.
Penyertaan/parousia ini akan dimulai dengan terangkatnya anak laki-laki (Why. 12:5) dan pengangkatan buah sulung (Why. 14:1-4) dan akan berakhir dengan penyataan diri-Nya di bumi bersama orang-orang kudus.
Selama masa parousia-Nya akan ada kesusahan besar (ay. 21; Why. 9:1-21, 11:14, 16:1-21), yang akan dimulai dengan malapetaka adikodrati (Why. 6:12-17, 8:7-12), turunnya Kristus ke angkasa (Why. 14:14), pengangkatan sebagian besar kaum beriman ke angkasa (1Tes. 4:15-17), takhta penghakiman Kristus (2Kor. 5:10), dan pernikahan Anak Domba (Why. 19:7-9). (Lihat bagan "Tujuh Puluh Minggu dan kedatangan Kristus, dengan Pengangkatan Orang Kudus" di bagian akhir Perjanjian Baru Versi Pemulihan).

Apakah Tanda kedatangan Tuhan dan Tanda Kesudahan Dunia?

Matius 24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!


Jawaban Tuhan memiliki tiga bagian : bagian pertama (ay. 4-31) mengenai orang-orang Yahudi, yang adalah orang-orang pilihan; kedua (ay. 32-25:30) mengenai gereja; dan ketiga (25:31-46) mengenai bangsa-bangsa lain.
Bagian pertama, tentang orang-orang Yahudi, harus ditafsirkan secara harfiah, sedangkan bagian kedua, tentang gereja, harus ditafsirkan secara rohani, karena disampaikan dalam perumpamaan untuk alasan yang diberikan dalam 13:11-13. Misalnya, musim dingin dalam ay. 20 adalah benar-benar musim dingin, tetapi musim panas dalam ay. 32 adalah lambang yang melambangkan masa pemulihan. Bagian ketiga, mengenai bangsa-bangsa, juga ditafsirkan secara harfiah.

Beberapa aspek dari nubuat dalam ay. 4-14 sudah digenapi, dan sebagian lagi dalam proses penggenapan. Pada saat kesusahan besar, yang akan menjadi kesudahan (akhir) zaman ini, nubuat ini akan digenapi sepenuhnya.

Apakah Perbedaan Antara Injil Kasih Karunia dan Injil Kerajaan?

Matius 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.


Injil kerajaan, yang meliputi Injil kasih karunia (Kis. 20:24), tidak hanya membawa manusia ke dalam keselamatan Allah, tetapi juga membawa mereka ke dalam Kerajaan Surga (Why. 1:9).
Injil kasih karunia menekankan pengampunan dosa, penebusan Allah, dan hidup kekal, sedangkan Injil kerajaan menekankan pemerintahan surgawi Allah dan wewenang Tuhan.
Injil kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh bumi sebagai satu kesaksian kepada semua bangsa sebelum akhir zaman ini. Karena itu, pemberitaan itu, yang dilambangkan oleh kuda putih dari meterai pertama dalam Why. 6:1-2, akan menjadi satu tanda kesudahan zaman ini.
Injil kerajaan adalah kesaksian bagi semua bangsa (bukan Yahudi). Kesaksian ini harus disebarkan ke seluruh bumi sebelum akhir zaman ini, yaitu sebelum kesusahan besar

Kedatangan Kristus Yang Kedua memiliki Dua Aspek. Aspek Apakah itu?

Matius 24:27 Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.


Kedatangan Kristus yang kedua mempunyai dua aspek : satu adalah aspke rahasia, tersembunyi, berhubungan dengan kaum beriman-Nya yang berjaga-jaga; yang lain adalah aspek terbuka, berhubungan dengan orang Yahudi yang tidak percaya dan orang bukan Yahudi.
Kilat di sini melambangkan aspek terbuka, yang akan terjadi setelah kesusahan besar (ay. 29-30), sedangkan kedatangan pencuri dalam ay. 43 melambangkan aspek rahasia, yang akan terjadi sebelum kesusahan besar.
Kilat bisa dianggap tersembunyi di balik awan, menunggu kesempatan untuk memancarkan sinarnya. Demikian pula, Kristus akan diselubungi awan (Why. 10:1) di angkasa sejangka waktu dan kemudian tiba-tiba nampak seperti kilat yang memancarkan sinarnya ke bumi.
Karena itu, kedatangan Tuhan pada aspek seperti kilat akan menjadi tanda kesudahan parousia Tuhan (lihat cat. 33). Ini juga menyiratkan bahwa Tuhan seperti aliran listrik.

Apakah yang Disebut Bangkai dan Burung Nazar dalam Matius 24 : 28?

Matius 24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."


Berdasarkan konteksnya, ay. 15 dan 21 menyiratkan bahwa pada akhir zaman ini Antikristus akan menjadi penyebab kesusahan besar. Dialah yang perlu dihakimi dan dibinasakan.
Semua orang yang ada di dalam Adam sudah mati (1Kor. 15:22); jadi, Antikristus jahat yang dengan pasukan jahatnya akan berperang melawan Tuhan di Harmagedon (Why. 19:17-21) adalah mayat yang busuk di pandangan Tuhan, hanya cocok untuk dijadikan makanan burung nasar.
Selanjutnya, dalam Kitab Suci, Tuhan dan semua orang yang percaya kepada-Nya diibaratkan seperti burung elang (Kel. 19:4; Ul. 32:11; Yes. 40:31), dan pasukan penghancur yang cepat diibaratkan seperti elang yang terbang (Ul. 28:49; Hos. 8:1). Karena itu, burung nasar di sini, sebagai burung pemakan bangkai yang mirip elang, tentu mengacu kepada Kristus dan para pemenang-Nya, yang akan datang sebagai pasukan yang terbang dengan pesat untuk berperang melawan Antikristus bersama pasukannya dan membinaskan mereka di Harmagedon, dengan demikian melaksanakan penghakiman Allah atas mereka.
Ini tidak hanya menunjukkan bahwa pada penampakan-Nya, Kristus bersama orang kudus-Nya yang menang akan menampakkan dirii di tempat Antikristus dan pasukannya berada, tetapi juga menunjukkan bahwa Kristus bersama para pemenang-Nya akan menampakkan diri dengan cepat dari angkasa, seperti burung nasar. Ini berhubungan dengan cahaya kilat dalam ayat sebelumnya.

Matius 24 : 32 Adalah Sebuah Nubuat. Tahukah Bahwa nubuat ini telah diGenapi?

Matius 24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.


Pohon ara, yang melambangkan bangsa Isarel, dikutuk dalam 21:19 (lihat cat. di sana). Pohon ini melewati musim dingin yang panjang, dari abad pertama sampai tahun 1948, ketika Israel dipulihkan sebagai suatu bangsa dan negara. Pada saat itu ranting-rantingnya mulai melembut dan bertunas. Bagi kaum beriman, pohon ara ini adalah tanda kesudahan zaman ini.

Ranting-rantingnya melembut melambangkan pemulihan hayat.

Mulai bertunas melambangkan memiliki kegiatan-kegiatan luar.
Musim dingin melambangkan masa kering (21:19), masa kesusahan (ay. 7-21); musim panas melambangkan zaman kerajaan yang terpulih (Luk. 21:30-31), yang akan dimulai pada kedatangan Tuhan kali kedua.

Apakah Maksud Ayat Ini Adalah Masuk Neraka atau Apa? Padahal Orang Ini Adalah Hamba Tuhan.

Matius 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.


Mengacu kepada dikerat dari Kristus yang mulia, dari kemuliaan kerajaan-Nya, dan dari penyertaan-Nya, tidak dapat mengambil bagian dalam Kristus dan kemuliaan kerajaan-Nya dalam amnifestasi kerajaan yang akan dinikmati oleh hamba-hamba yang setia (ay. 45, 25:21, 23). Ini berhubungan dengan dibuang... ke dalam kegelapan yang paling gelap dalam kesimpulan perumpamaan talenta (25:14-30), yang melengkapi bagian ini, ay. 45-51.

Injil yang diberitakan Perjanjian Baru kepada kita adalah Injil Kerajaan (Mat. 3:1-2, 4:17, 23, 10:7, 24:14). Kita telah dilahirkan kembali ke dalam kerajaan (Yoh. 3:5) dan telah dipindahkan ke dalam kerajaan (Kol. 1:13). Sekarang kita berada di dalam kerajaan (Why. 1:9), yang hari ini adalah kehidupan gereja yang wajar (Rm. 14:17). Namun, tempat kita berada sekarang dan yang ada di dalam gereja hari ini adalah kerajaan dalam realitasnya, sedangkan yang akan datang dengan kembalinya Kristus kelak akan menjadi kerajaan dalam manifestasinya.
Kerajaan dalam realitasnya, atau realitas kerajaan, adalah suatu pelatihan dan suatu pendisiplinan bagi kita (Mat. 5:3, 10, 20, 7:21) di dalam gereja hari ini; sedangkan kerajaan dalam manifestasinya, atau manifestasi kerajaan, akan menjadi suatu pahala dan suatu kenikmatan bagi kita (Mat. 16:27, 25:21, 23) di dalam Kerajaan Seribu Tahun pada zaman yang akan datang. Jika kita menerima pelatihan Roh itu dan pendisiplinan Allah di dalam realitas kerajaan hari ini, kita pasti menerima pahala Tuhan dan masuk ke dalam kenikmatan perhentian Sabat yang akan datang (4:9) di dalam manisfestasi kerajaan dalam zaman yang akan datang; kalau tidak, kita akan kehilangan kerajaan yang akan datang, tidak akan mendapat pahala manifestasi kerajaan pada waktu Tuhan datang kembali, tidak mempunyai hak untuk masuk ke dalam kemuliaan kerajaan guna berbagian dalam pemerintahan Kristus di dalam Kerajaan Seribu Tahun, dan akan kehilangan hak kesulungan kita sehingga kita tidak dapat mewarisi bumi di dalam zaman yang akan datang, tidak dapat menjadi imam-imam rajani yang melayani Allah dan Kristus di dalam penyataan kemuliaan-Nya, dan lebih lagi tidak dapat menjadi raja bersama Kristus, berkuasa atas seluruh bangsa dengan otoritas ilahi-Nya (Why. 20:4, 6).
Kehilangan kerajaan yang akan datang, kehilangan hak kesulungan ini tidaklah berarti bahwa akan binasa, melainkan hanya akan kehilangan pahala, bukan kehilangan keselmatan. Lihat cat. 352 dalam ps. 10. Kita akan menderita kerugian, tetapi tetap akan diselamatkan, namun seperti dari dalam api (1Kor. 3:14-15). Ini adalah konsepsi yang mendasari kelima peringatan yang diberikan kitab Ibrani dan yang terlihat di mana-mana. Semua butir negatif dari peringatan-peringatan ini berhubungan dengan keilangan pahala dalam kerjaan yang akan datang; sedangkan semua butir positifnya berhubungan dengan pahala dan kenikmatan kerajaan.
Ketujuh surat rasul dalam Why. 2 dan 3 juga diakhiri dengan konsepsi yang sama – mendapatkan pahala kerajaan atau kehilangan kerajaan. Hanya dalam terang konsepsi inilah kita dapat dengan benar memahami dan dengan tepat menerapkan firman dalam Mat. 5:20,