22.4.07

Ibadah dimana?

Ibadah dimana?

Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
Ke sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu, anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.
Di sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu.
Jangan kamu melakukan apa pun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar
Ulangan 12:5-8
kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.
I Korintus 1:2
Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu
Titus 1: 5

Ibadah dimana?
Bukankah anda sering mendengar pertanyaan ini dari orang-orang kristen, tentulah dari mereka yang sangat aktif. Bagaimana jawaban anda? Lalu apa komentarnya?.
Sesungguhnya Alkitab sebagai otoritas tertinggi yang ada di tangan kita, telah sangat jelas dimana kita seharusnya beribadah. Karena hal ini sangat berhubungan dengan Tuhan sendiri, berhubungan dengan kepentinganNya di bumi. Dan dimana kita beribadah juga akan menunjukan siapa kita. Dipihak mana kita.
Mari kita lihat satu persatu.
"Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,"
Allah adalah Allah, Ia berfirman Aku adalah Aku, dan kalau Ia telah berfirman seperti dalam Ulangan 12 ini, apakah kita yang bodoh dan dosa ini mau beralasan. Tuhan telah memilih tempat, itulah hakNya, dan kita harus mengikutiNya. Kalu tidak sekalipun dengan sejuta alasan, bukan Dia yang salah, tapi kita yang salah.
Saat itu mungkin seorang dari umat Israel berkata, Yerusalem terlalu jauh, kita buat disini saja, korban juga bisa dipersembahkan disini, imam bisa diangkat disini. Inilah Yerobeam. Apa kata Tuhan terhadap orang seperti ini. I Raja-raja 13:34 Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.
Banyak orang kristen seperti Yerobeam, ditempat itu musiknya enak saya mau disana, atau yang lain berkata ditempat itu gembala sidangnya bau, saya tak mau disana. Seribu satu alasan.
Saudara, kalaupun disana tak ada musik, kalaupun disana bau, kalaupun... kalau itu yang dipilih Tuhan, maka anda harus kesana, berhimpun menikmati Tuhan, bukan menikmati musik, bukan menikmati aroma. Tetapi TUHAN.
"tempat itulah harus kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi."
Dimanakah tempat itu, saya mau pergi agar saya tidak menjadi seperti Yerobeam, agar saya diberkati, dimanakah tempat itu? Pertama tempat itu harus kamu cari, kemudian kesanalah engkau harus pergi.
Semoga Tuhan memberi rahmat, karena mencari tempat yang dipilih Tuhan harus membayar harga, karena tempat itu dipilih Tuhan, maka tempat itu adalah tempat yang terbaik.
"Jangan.... masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar"
sekali lagi" Jangan .... masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar". Hanya satu tempat yang benar itulah tempat pilihan Allah. Pandangan anda benar, itu menurut anda, bahkan menurut orang lain belum tentu benar, tetapi menurut Tuhan pasti tidak benar.
"jemaat Allah di Korintus,"
Lalu dimanakah tempat itu? Tunjukan padaku!. Dulu Tuhan memilih satu tempat Yerusalem bagi umatNya (Israel) kita tak ada bagian disini. Untuk apa Tuhan hanya memilih satu tempat. Ini adalah bagi umatNya sendiri juga bagi diriNya sendiri. Apa itu? Dengarkan. Tuhan adalah Allah yang memiliki satu tujuan, Ia ingin umatNya tidak tercerai berai, Ia ingin umatNya ada dalam keesaan. Ini adalah untuk kesaksian. Pada pihak orang Israel, maka tidak ada perpecahan, tidak ada kekacauan, semuanya damai. Karena itu hanya ada satu tempat Yerusalem.
Hari ini bagaimana, sayakan orang kristen? Hari inipun Tuhan memiliki tujuan yang sama, untuk menyatakan keesaan, keesaan umat Allah dan keesaan diriNya bahkan keesaan umat dan diriNya. Bukankah ini doa Tuhan dalam Yohanes 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Kasih tahu dimana tempat itu?
Baiklah saya cuplik catatan dari ayat diatas
Gereja dibentuk oleh Allah alam semesta, tetapi bereksistensi di banyak tempat di bumi, salah satu di antaranya adalah Korintus. Atas sifat, gereja adalah universal di dalam Allah; tetapi atas pelaksanaan, gereja adalah lokal di tempat tertentu. Jadi, gereja memiliki aspek universal dan aspek lokal. Tanpa aspek universal, gereja akan tidak ada isinya; tanpa aspek lokal, tidak akan ada perwujudan dan pelaksanaan gereja. Karena itu, Perjanjian Baru juga menekankan aspek lokal gereja (Kis. 8:1, 13:1; Why. 1:11, dan lainnya).
Jadi seharusnya gereja secara uniersal adalah satu, termasuk didalamnya para rasul, kita dan orang yang akan percaya dikemudian hari dan orang yang ada di kota lain. Tetapi diaspek lokal adalah kita dan saudara-saudari semua yang hari ini telah percaya dan tinggal dikota dimana kita tinggal.
Sekali lagi jadi pada aspek lokal dalam satu kota hanya ada satu gereja dalam pelaksanaan dan penghidupan.
Kalau begitu bagaimana ditempat saya ada begitu banyak yang disebut "gereja" saya harus kemana? Carilah dan pergilah.
"penatua-penatua di setiap kota"
Gereja yang tepat adalah satu kota satu gereja, tapi bukan hanya doktrin melainkan juga pelaksanaan dibawah kepenatuaan dikota itu, gereja yang memiliki visi keesaan, yang memiliki persekutuan dengan kesaksian di kota lain, yang tidak memisahkan diri dari kesaksian dikota lain, yang hanya menuruti Firman Tuhan dan tak menyangkal namaNya.
Saya pernah bersaksi, kalaupun, tak ada musik, tak ada tempat duduk,bau , bahkan dibenci oleh orang. Saya akan tetap pergi kesana. Karena itulah yang dipilih Tuhan, untuk merampungkan kehendakNya.
Semoga Tuhan merahmati,

Kejadian 49:2

Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu.
Kejadian 49:2

Ayat ini mewahyukan sesuatu yang sangat besar yaitu pengubahan sampai pada kematangan dalam hayat. Saya sangat suka ayat ini. Karena ayat ini saya memuji Tuhan bahwa Tuhan yang memilih, bekerja terus menerus sampai apa yang diinginkanNya tergenap. Ia tidak putus asa lalu membatalkan pilihanNya, sebaliknya dengan otoritas dan kedaulatanNya Ia mengatur segala situasi untuk mengubah dan mematangkan. Haleluyah.
Seringkali manusia putus asa dan kemudian mengganti pilihan, menganggap yang ini tak ada harapan, lalu menggantinya dengan yang baru, tetapi yang baru juga sama kejadiannya sehingga manusia sering putus asa. Kalau menurut pandangan alamiah saya, Yakub tak ada harapan, denikian keras kepala dan susah di ubah, mungkin akan lebih suka memilih Esau. Tetapi Allah sebaliknya, bagiNya tak ada yang mustahil. Si perebut, si pembohong akhirnya menjadi Israel, menjadi pangeran Allah.
Ayat ini membantu saya, bahkan terhadap diri saya sendiri saya sering merasa kecewa dan putus asa, ada sesuatu keinginan untuk melakukan yang baik, namun selalu gagal. Hari ini mempersembahkan diri dan bertekad, namun di sore hari gagal, hari ini penuh kenikmatan bahkan bersorak haleluyah, tetapi di malam hari mengecewakan Tuhan, sering terhadap diri sendiri kecewa dan putus asa. Terlebih lagi terhadap saudara-saudari, pagi cerah sore mendung bahkan malam hujan beserta topan. Hari ini semangat, besok berserupun tak mau. Terhadap ini sering saya kecewa.
Ketika saya melayani di suatu kota, saya merasa sangat sulit dalam pelayanan, sepertinya kemana-mana jalan buntu, bersekutu dengan rekan koordinasi buntu, dengan pewajib juga buntu dengan yang dilayani tak dapat jalan, saya merasa ada didalam sumur, sekeliling gelap. Namun ketika saya berbalik kepada Tuhan, melihat keatas saya nampak cahaya. Bagi Tuhan selalu ada jalan keluar dan membawa saya sedikit-demi sedikit terangkat dari sumur yang gelap dan akhirnya sekeliling adalah jalan. Haleluyah bagi Allah tak ada yang tak mungkin. Ia akan mengerjakan sampai rampung. Semoga kita tidak menjadi putus asa.
"ya anak-anak Yakub"
Ayat ini tertulis dalam bentuk puisi yang berpasangan, bagian yang pertama "Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, " dan bagian keduanya "dengarlah kepada Israel, ayahmu" ayah yang melahirkan adalah Yakub, si perampas, pembohong, orang yang alamiah dan tak ada harapan, pada kedudukan yang demikian Yakub sama sekali tak dapat memberkati, tak dapat berkata-kata. Inilah keadaan Yakub yang belum terubah.
Sama seperti kita, dalam alamiah kita tak ada harapan, membuat kita merasa putus asa, semua omongan kita hanya untuk merampas. Tak dapat memberkati.
"dengarlah kepada Israel"
Namun Yakub dalam pasal ini, bukanlah Yakub, melainkan Israel, bukan, ayah yang melahirkan yang berbicara melainkan Yakub yang telah ditanggulangi, diubah, bahkan telah menjadi matang menjadi pangeran Allah yang berbicara.
Dari dua bagian ini, kita dapat membandingkan keadaan Yakub ketika masih muda dan keadaannya ketika telah diubah dan dimatangkan. Suatu perbedaan yang luar biasa.
Saya melihat ini, seperti bangkit dari mati, saya melihat hidup saya penuh harapan, aku ini memang kasihan tetapi melalui ayat ini iman saya dikuatkan bahwa Allah yang memilih saya akan merampungkan keinginanNya. Semoga saudara-saudari juga dikuatkan. Keperluan kita adalah beriman padaNya, terbuka, melalui berseru dan menikmatiNya.

Tuhan Segera Datang.Bagaimanakah Seharusnya Sikap Kita?

Tuhan Segera Datang.
Bagaimanakah Seharusnya Sikap Kita?

Pembacaan Alkitab : 1 Tes. 5:8
Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar,
berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan
keselamatan

Baju zirah dan ketopong di sini mengacu kepada peperangan rohani. Baju zirah, yang menutupi dan melindungi hati dan roh kita, menurut kebenaran Allah (Ef. 6:14), berasal dari iman dan kasih; ketopong, yang menutupi dan melindungi mentalitas kita, pikiran kita, adalah pengharapan keselamatan (Ef. 6:17).
Iman, kasih, dan pengharapan adalah tiga unsur dasar penyusun hidup kristiani yang sejati, seperti yang digambarkan dalam 1:3. Iman berhubungan dengan tekad kita, bagian dari hati kita (Rm. 10:9), dan dengan hati nurani kita, bagian dari roh kita (1Tim. 1:19); kasih berhubungan dengan emosi kita, bagian lain dari hati kita (Mat. 22:37); dan pengharapan berhubungan dengan pengertian kita, fungsi pikiran kita.
Semuanya itu perlu dilindungi sehingga hidup kristiani yang sejati bisa terjaga. Hidup semacam ini adalah hidup yang berjaga-jaga dan waspada (ay. 6-7).
Pada awal surat ini, rasul memuji pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan pengharapan kaum beriman (1:3). Di sini pada penutup surat ini, dia menasihati mereka untuk mempertahankan dan melindungi kebajikan rohani itu dengan berperang bagi hal-hal itu.

Mengalami kesulitan? Penderitaan?Bagaimana mengatasinya?

Mengalami kesulitan? Penderitaan?
Bagaimana mengatasinya?

Pembacaan Alkitab : I Ptr. 5:7 Flp. 4:6
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan
permohonan dengan ucapan syukur.

Serahkanlah atau, melemparkan kepada, berserah kepada. Penunjuk waktu dari kata kerja ini menyatakan tindakan yang dilakukan satu kali untuk selamanya. Penderitaan-penderitaan yang menimpa kaum beriman dalam penganiayaan terhadap mereka menyebabkan mereka cemas dan khawatir.
Mereka tidak hanya perlu direndahkan dari kesombongan, kecongkakan mereka, tetapi juga menyerahkan hidup mereka dengan kecemasannya kepada Allah; karena terhadap mereka, Dia tidak hanya kuat dan adil, tetapi juga kasih dan setia. Allah yang mendisiplin dan menghakimi memiliki perhatian kasih terhadap kaum beriman, khususnya orang yang dianiaya. Dengan setia Dia memperhatikan mereka.
Mereka dapat menyerahkan kekhawatiran mereka kepada Dia, khususnya pada saat mereka mengalami penganiayaan.
Ketakutan, Kecemasan, Kekhawatiran datang dari Iblis, adalah rangkuman seluruh hidup manusia yang menggangu kehidupan kaum beriman yang memperhidupkan Kristus; kesabaran, berasal dari Allah, adalah rangkuman kehidupan yang memperhidupkan Kristus. Keduanya berlawanan.
Kita perlu menyatakan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Doa bersifat umum, beresenskan penyembahan dan persekutuan; permohonan bersifat khusus, ditujukan kepada keperluan tertentu.
Doa dan permohonan kita seharusnya disertai dengan ucapan syukur kita kepada Tuhan. Hasil dari bersekutu dengan Allah dalam doa adalah kita menikmati damai sejahtera Allah. Damai sejahtera Allah sebenarnya Allah sendiri sebagai damai sejahtera (ay. 9) diinfuskan ke dalam kita melalui persekutuan kita dengan- Nya lewat doa, sebagai penyelaras terhadap kesusahan dan penawar kekhawatiran (Yoh. 16:33).
Dan akhirnya Allah sumber damai sejahtera berpatroli di hadapan pikiran dan hati kita dalam Kristus, menjadikan kita tetap tenang dan teduh.

Apa Rencana Rahasia yang Tersembunyi Berabad-abad dalam Allah?

Apa Rencana Rahasia yang Tersembunyi
Berabad-abad dalam Allah?

Ef. 3:9
dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang
telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala
sesuatu,

Rahasia Allah adalah tujuan-Nya yang tersembunyi, yaitu menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya. Karena itu, ada ekonomi rahasia Allah. Rahasia ini selama berabad-abad tersembunyi di dalam Allah, tetapi sekarang setelah siterangi, kaum beriman Perjanjian Baru, dapat melihat rahasia ini.
Rencana, ekonomi. Dalam bahasa Yunaninya, oikonoimia, berarti hukum rumah tangga, tata laksana atau administrasi rumah tangga, dan dikembangkan sebagai pengaturan, rencana, ekonomi administratif (lihat cat. 43 dalam 1Tim. 1).
Berdasarkan keinginan-Nya, ekonomi yang Allah rencanakan dan tetapkan di dalam diri-Nya adalah mempersatukan segala sesuatu di dalam Kristus sebagai Kepala pada kegenapan waktu. Ini dicapai melalui penyaluran suplai hayat berlimpah dari Allah Tritunggal sebagai faktor kehidupan ke dalam semua anggota gereja, sehingga mereka dapat bangkit dari situasi yang mati dan dilekatkan kepada Tubuh.
Allah menjadikan Kristus Kepala atas segala sesuatu (ay. 22). Melalui semua pengaturan Allah dalam semua zaman, segala sesuatu akan disatukan di dalam Kristus sebagai Kepala dalam langit baru dan bumi baru. Itu akan menjadi administrasi dan ekonomi kekal Allah.
Maka, penyatuan segala sesuatu adalah hasil dari semua butir yang disinggung dalam ay. 3-9. Ayat 22 menyatakan lebih jauh bahwa penyatuan ini ditujukan kepada gereja agar Tubuh Kristus bisa berbagian dalam segala yang berasal dari Kristus sebagai Kepala. Ini terjadi setelah gereja diselamatkan dari setumpuk keruntuhan universal dalam kematian dan kegelapan, yang disebabkan oleh pemberontakan para malaikat dan manusia.
Orang-orang percaya mengambil bagian di dalam penyatuan ini dengan rela disatukan dalam kehidupan gereja, dengan bertumbuh dalam hayat, dan dengan hidup di bawah terang Kristus (Yoh. 1:4; Why. 21:23-25).
Ketika segala sesuatu disatukan di dalam Kristus, akan ada kedamaian dan keharmonisan yang mutlak (Yes. 2:4, 11:6, 55:12; Mzm. 96:12-13), penyelamatan yang sepenuhnya dari keruntuhan itu. Ini akan memulai masa pemulihan segala sesuatu (Kis. 3:21).

Mengapa Karunia Bernubuat lebih terutama dari pada Karunia yang lainnya?

Mengapa Karunia Bernubuat lebih
terutama dari pada
Karunia yang lainnya?

1Kor. 14:1
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia
Roh, terutama karunia untuk bernubuat.

Bernubuat atau, bertutur sabda. Bertutur-sabda adalah berbicara bagi Tuhan dan mengutarakan Tuhan, yaitu, menyuplaikan Kristus kepada orang-orang, maka ini adalah perkara utama dalam sidang gereja.
Bertutur sabda ini memerlukan pemenuhan hayat ilahi sebagai isi. Kasih adalah jalan terunggul untuk mengalami hayat ilahi dan menjadikannya isi dari karunia bertutur-sabda bagi pembangunan gereja. Karena itu, kita harus mengejar kasih dan sungguh-sungguh mendambakan karunia yang lebih besar ini.
Perkataan rasul dalam ay. 2-6 membuat orang nampak dengan jelas dan pasti bahwa berkata-kata dalam bahasa lidah jauh di bawah bertutur-sabda. Rasul dengan kuat merendahkan karunia berbahasa lidah, sebaliknya meninggikan karunia ber tutur- sabda, karena perhatiannya yang utama adaah gereja, bukan orang beriman secara individu. Berkata-kata dalam bahasa lidah, kalaupun itu yang sejati dan tepat, hanya membangun si pembicara sendiri, tetapi bertutur-sabda membangun gereja.
Bertutur-sabda dalam wahyu atau mengajar dalam pengetahuan dengan kata-kata yang jelas dan dapat dimengerti lebih berfaedah daripada berkata-kata dalam bahasa lidah dengan kata-kata yang tidak dimengerti (ay. 19).
Karena bertutur-sabda adalah mengutarakan Tuhan, menyuplaikan Kristus kepada orang, maka bertutur-sabda membangun orang memberikan dorongan dan hiburan kepada orang. Bertutur-sabda, mengutarakan Tuhan tidak hanya membangun orang-orang kudus secara perorangan, juga membangun gereja.

Apakah yang terbaik yang harus kita lakukan, jika kita berkumpul bersama?

Apakah yang terbaik yang harus kita lakukan,
jika kita berkumpul bersama?

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 14:26
Jadi bagaimana sekarang, saudara-saudara? Bilamana kamu berkumpul,
hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu: ......, tetapi semuanya itu
harus dipergunakan untuk membangun

"Mempersembahkan". Kata ini dalam bahasa aslinya adalah memiliki. Disebut lima kali dalam ayat ini, adalah kata Yunani yang digunakan secara luas, mempunyai banyak arti, berikut ini adalah tiga arti yang terutama : (1) memegang, menduduki, menjaga (sesuatu barang); (2) memiliki (sesuatu barang) untuk kenikmatan; (3) memiliki cara atau kekuatan melakukan sesuatu. Dua arti yang pertama tentunya sesuai untuk ketiga butir pertama dari lima butir yang tercantum dalam ayat ini, dan arti yang ketiga tentunya sesuai untuk kedua butir terakhir bahasa lidah dan penafsiran bahasa lidah.
Ini menunjukkan bahwa ketika kita datang ke sidang gereja, kita harus memiliki sesuatu dari Tuhan untuk dibagikan kepada orang lain, atau ada mazmur (nyanyian) untuk memuji Tuhan; atau ada pengajaran (dari pengajar) yang melayankan kekayaan Kristus untuk menggenapkan dan merawat orang lain; atau ada wahyu (dari penutur-sabda, ay. 30) yang memberikan visi-visi kehendak kekal Allah tentang Kristus sebagai rahasia Allah dan gereja sebagai rahasia Kristus; atau ada bahasa lidah sebagai tanda bagi orang-orang yang tidak percaya (ay. 22) supaya mereka mengenal dan menerima Kristus, atau ada penerjemahan sehingga bahasa lidah mengenai Kristus dan Tubuh-Nya dapat dimengerti.
Sebelum datang ke suatu sidang, kita seharusnya sudah mempersiapkan diri kita untuk sidang itu dengan halhal dari Tuhan dan milik Tuhan, baik melalui pengalaman kita tentang Dia atau melalui kenikmatan kita atas firman-Nya dan persekutuan dengan-Nya di dalam doa. Setelah datang ke dalam sidnag itu, kita tidak perlu dan tidak seharusnya menunggu mendapatkan perasaan roh, melainkan harus menggunakan roh kita dan menggunakan pikiran kita yang telah dilatih untuk berfungsi, mempersembahkan apa yang kita telah siapkan untuk Tuhan bagi kemuliaan dan kepuasan-Nya, dan agar para hadirin mendapatkan faedah, yaitu mendapatkan penerangan, rawatan, dan pembangunan.
Demikian sidang gereja akan menjadi pameran akan kekayaan Kristus, juga menjadi kenikmatan bersama atas Kristus oleh seluruh hadirin di hadapan Allah dan bersama dengan Allah bagi pembangunan orang-orang kudus dan gereja.
Menurut penekanan dan penegasan surat ini, kelima perkara yang dicantumkan dalam ayat ini seharusnya berpusat pada Kristus sebagai inti, Allah menjadi bagian kita dan gereja sebagai sasaran Allah menjadi tujuan kita. Mazmur seharusnya merupakan pujian bagi Allah karena memberikan Kristus sebagai hikmat dan kekuatan kita untuk kehidupan kita sehari-hari dan kehidupan gereja. Pengajaran dari pengajar dan wahyu dari penutursabda seharusnya mengajar dan menyuplaikan Kristus dan gereja (yaitu Tubuh Kristus) kepada orang.
Bahasa lidah dan penerjemahannya juga seharusnya mengambil Kristus dan sebagai inti dan isi. Penekanan terhadap hal-hal lain apa pun selain Kristus dan gereja akan membawa kekacauan bagi gereja dan penyimpangan dari garis pusat ekonomi Perjanjian Baru Allah, menjadikannya seperti gereja di Korintus.

Mengapa Allah Tidak Membiarkan Bangsa Raksasa Hidup?

Mengapa Allah Tidak
Membiarkan Bangsa
Raksasa Hidup?

Kej. 6:4
Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga
pada waktu sesudahnya,
ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan
manusia, dan
perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;
inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala,
orang-orang yang kenamaan.

"Orang-orang raksasa ada di bumi".
Kata ini berarti orang-orang yang jatuh. Perkawinan tidak sah antara malaikat - malaikat yang jatuh dengan ras manusia menghasilkan Nephilim, raksasa-raksasa, "orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan" (Bil. 13:32-33).
Allah mendatangkan air bah untuk mengakhiri generasi Nuh karena generasi itu telah menjadi tidak murni. Untuk menggenapkan tujuanNya, Allah tidak dapat mengizinkan ras manusia yang demikian hidup.

Allah Berjanji, Tapi Kenapa Lama Sekali digenapi?

Allah Berjanji,
Tapi Kenapa Lama Sekali digenapi?

Pembacaan Alkitab: II Ptr. 3:8-9
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak
boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama
seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu,
karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan
supaya semua orang berbalik dan bertobat

Bagi Tuhan Allah Sang Kekal, perasaan akan waktu jauh lebih kecil laksanaan kali dibandingkan dengan manusia.
Maka, untuk penggenapan firman-Nya, terutama perkataan janji-Nya, yang penting bukanlah waktu tetapi fakta. Apa pun yang telah Ia janjikan, cepat atau lambat akan menjadi fakta. Kita tidak seharusnya terusik oleh perasaan tertunda menurut perhitungan waktu kita.
Hati Tuhan bukan tertuju pada waktu penggenapan janji-Nya melainkan pada umat-Nya yang Dia miliki secara khusus sebagai harta pusaka (1Ptr. 2:9; Tit. 2:14 dan cat. 3). Ia menginginkan tidak ada seorang pun dari kita, orang-orang tebusan-Nya yang berharga, yang akan dihukum oleh
penghakiman pemerintahan Allah, sebaliknya ada sejangka waktu yang panjang bagi kita untuk bertobat, agar kita bisa terhindar dari hukuman-Nya.

Apa Motivasi dan Tujuan Allah?

Apa Motivasi dan Tujuan Allah
Menciptakan?

Kej. 1:1
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.

Menciptakan disini berarti membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada, berbeda dengan menjadikan dalam 2:4 dan membentuk dalam 2:7, dua kata yang mengacu kepada mengambil sesuatu yang sudah ada dan memakainya untuk menghasilkan sesuatu yang lain.
Motivasi penciptaan Allah adalah untuk menggenapkan keedambaan Allah dan memuaskan kehendakNya (Ef. 1: 5,9).
Tujuan penciptaan Allah adalah untuk memuliakan Anak Allah (Kol. 1:15-19) dan menyatakan Allah sendiri (Mzm. 19:2-3); Rm. 1:20 an cat. 1 dan 2), khususnya dalam manusia (1 Tim. 3:16) melalui AnakNya, Kristus yang adalah perwujudan Allah dan gambar, ekspresi Allah (Kol. 2:9; 1:15).
Dasar dari penciptaan Allah adalah kehendak dan rencana Allah (Ef. 1:10 dan cat.1; Why. 4:11 dan cat.3).
Sarana penciptaan Allah adalah Anak Allah (Kol. 1:15-16; Ibr. 1:2b) dan Firman Allah (Ibr. 11:3; Yoh. 1:1-3), keduanya adalah Kristus (Yoh. 1:1, 18; Why. 19:13)

7 Macam Pencinta dalam Alkitab yang Mana Anda?

Ada Tujuh Macam Pencinta dalam Alkitab.
Yang Manakah Anda?

Pembacaan Alkitab: 2 Tim 3:2
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan
membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka
akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak
mempedulikan agama,

Dalam 1 Timotius, 2 Timotius, dan Titus disebutkan tujuh macam pencinta : (1) pencinta diri sendiri, (2) pencinta uang (ay. 2; 1 Tim. 6:10), (3) pencinta pelesiran, (4) pencinta Allah (ay. 4), (5) pencinta kebaikan (Tit. 1:8), (6) pencinta suami, dan (7) pencinta anak-anak (Tit. 2:4).
Juga, disebutkan dua macam orang yang tidak mencintai : (1) tidak cinta akan yang baik, dan (2) tidak mencintai Allah (ay. 3-4).
Tak peduli seseorang itu pencinta macam apa, seluruh hatinya bahkan seluruh dirinya akan ditaruh di atas hal tersebut, diduduki dan didapatkan oleh hal tersebut. Ini sangatlah penting! Adakah hari kemenangan kemuliaan gereja atau hari yang menyedihkan karena kemerosotan gereja, semuanya tergantung pada pencinta macam apa kita ini.
Sejarah memberi tahu kita bahwa akar kemerosotan gereja adalah karena kehilangan kasih semula kita kepada Tuhan (Why. 2:4). untuk memelihara standar gereja yang menang, kita harus menjadi orang-orang yang mencintai Allah dan mencintai apa yang baik yang berhubungan dengan ekonomi Allah.